Prof. DR. Dr. Nasrin Kodim. MPH Departemen Epidemiologi FKM UI

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Desain Survei (Basic Survey Design)
Advertisements

Penyelidikan dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB)
4/7/2017 Penyidikan Epidemi 1. Penyakit exotic (penyakit yang tidak terdapat di Indonesia) 2. Penyakit endemic (penyakit yg ada di Indonesia dlm tingkat.
PENYIDIKAN KEJADIAN LUAR BIASA
Gambaran Umum Kejadian Luar Biasa (KLB) dan Wabah
MEMILIH METODE PENELITIAN
Studi Transportasi.
KEJADIAN LUAR BIASA KONSEP KLB PPENYELIDIKAN KLB DESKRIPSI KLB
TEMU – 14 INVESTIGASI WABAH
INVESTIGASI WABAH.
INVESTIGASI WABAH.
Penelitian Kualitatif
SURVEILENS PENYAKIT TAK MENULAR
Honey Ndoen COHORT.
STUDI KOHORT.
M.A. Epidemiologi K3 Dr. Dr. L. Meily Kurniawidjaja, MSc., Sp.Ok.
STUDI EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF
RANCANGAN PENELITIAN OBSERVASIONAL ANALITIK
Masalah Penyebab Penyakit
CASE CONTROL & COHORT Erni Yusnita Lalusu.
M.A. Epidemiologi K3 DR. Dr. L. Meily Kurniawidjaja, MSc., Sp.Ok.
STUDI EPIDEMIOLOGI.
Nurul Wandasari S, M.Epid Prodi Kesehatan Masyarakat
Konsep Epidemiology(1)
TEMU 12 TUJUAN Diakhir kuliah mahasiswa memiliki pengetahuan dasar tentang investigasi wabah.
EPIDEMIOLOGI DESKTRIPTIF
PROSEDUR TETAP PENANGGULANGAN KLB
PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI KEJADIAN LUAR BIASA
PENELITIAN EPIDEMIOLOGI
Gambaran Umum Kejadian Luar Biasa (KLB) dan Wabah
TEMU X SAMPLING: A REVIEW.
LAPORAN PENYELIDIKAN KEJADIAN LUAR BIASA
PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI
MEMILIH METODE PENELITIAN
kesimpulan dan rekomendasi Ho-7
STUDI POTONG LINTANG suharyo.
PEDOMAN MENILAI SISTEM SURVEILANS
STUDI EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF
STUDI CROSS SECTIONAL.
RANCANGAN STUDI EPIDEMIOLOGI PERTEMUAN 12 DEASY ROSMALA DEWI, SKM,MKES
PENDEKATAN PENELITIAN (Strategi Penelitian) KUALITATIF
PROSEDUR TETAP PENANGGULANGAN KLB
Riset secara tradisional dibagi menjadi dua kategori :
PENDEKATAN EPIDEMIOLOGI
Oleh: Epidemiologi STIKES TUANKU TAMBUSAI BANGKINANG
SURVEILENS PENYAKIT TAK MENULAR
Desain Cross Sectional
TERMINOLOGI EPIDEMIOLOGI
Rancangan Penelitian Kualitatif
Nurul Wandasari S, M.Epid Prodi Kesehatan Masyarakat
KELOMPOK 2 : Abdul mahmud yumassik Deny saputra Eko setiawan
TEMU – 14 INVESTIGASI WABAH
PENYIDIKAN KEJADIAN LUAR BIASA
Epidemiologi menekankan pada upaya menerangkan bagaimana frekuensi & distribusi penyakit serta bagaimana berbagai factor dapat menjadi factor penyebab.Sebenarnya.
Studi kohor Oleh : Mia Audina (
M.A. Epidemiologi K3 Desyawati Utami S.Pi, M.KKK
TEMU – 14 INVESTIGASI WABAH
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR
Penelitian Epidemiologi dr. I Wayan Gede Artawan Eka Putra.
DESAIN PENELITIAN Created by : Andi khairunnisa Ayudya Sekar
Dasar – Dasar Epidemiologi
INVESTIGAS WABAH.
Klasifikasi Penelitian
STUDI KOHORT.
DESAIN RISET EPIDEMIOLOGI
Rancangan penelitian kesehatan berdasar klasifikasi penelitian Rancangan pnltnJenisContoh Observasional (non- eksperimen) Deskriptif Analitik Lap kasus.
Investigasi Wabah Alibbirwin, M.Epid.
Perencanaan Dalam Surveilans Epidemiologi
Penyelidikan dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB)
DESAIN PENELITIAN Merupakan rancangan penelitian yang disusun sedemikian rupa sehingga dapat menuntun peneliti untuk dapat memperoleh.
Transcript presentasi:

Prof. DR. Dr. Nasrin Kodim. MPH Departemen Epidemiologi FKM UI INVESTIGASI WABAH Prof. DR. Dr. Nasrin Kodim. MPH Departemen Epidemiologi FKM UI

TAHAP INVESTIGASI WABAH 1. Persiapan kerja lapangan 2. Pastikan kejadian wabah 3. Verifkasi diagnosis 4. Defenisikan & identifikasi kasus 5. Deskripsikan berdasar orang, tempat & waktu 6. Kembangkan hipotesis 7. Evaluate hipotesis 8. Temukan kembali hipothesis dan lakukan studi tambahan 9. Implementasikan upaya cegah & kendali 10. Komunikasikan Temuan

Langkah 1: PERSIAPAN KERJA LAPANGAN Sebelum pergi ke lapangan: Teliti penyakit yg dilaporkan Himpun supplai & peralatan Buat perjanjian admin & personal yg perlu Konsul dg semua partai unk menentukan peranan anda pd investigasi tsb Identifkasi Kontak lokal segera setelah tiba pd tempat yg direncanakan.

LANGKAH 2: PASTIKAN WABAH Suatu wabah mungkin terjadi jika jumlah kasus yg diamati melebihi jumlah yg diharapkan. Pengecualian: Perubahan Laporan Perubahan defenisi kasus Peningkatan kewaspadaan masyarakat Perbaikan uji diagnostik

LANGKAH 2: PASTIKAN WABAH Faktor-faktor yg pengaruhi investigasi wabah: Keparahan penyakit Potensi penyebaran Pertimbangan politik Relasi public Ketersediaan simber daya

LANGKAH 3: VERIFKASI DIAGNOSIS Goal: Yakinkan bahwa masalah tersebut didiagnosis secara benar & tepat. Utk penyakit infeksi & pajanan toxic, abaikan kesalahan laboratorium

LANGKAH 3: VERIFKASI DIAGNOSIS Rangkum temuan klinik (gejala, gambaran penyakit) Rangkum temuan laboratorium Rangkum temnik & prosedur laboratorium Sapatkan Sediaan, isolat, material untuk uji laboratorium khusus

LANGKAH 3. VERIFIKASI DIAGNOSIS Wawancarai kasus Amati tanda-tanda, gejala-gejala, perilaku secara langsung Tanyakan tentang pajanan Tanyakan persepsi pasien tentang kausa. Tanyakan tentang kasus-kasus yg lain Tanyakan pertanyaan berdasar informasi dari responden yg lain —cari commonalitas Formulasikan gagasan tentang kausa, sumber, penyebaran

LANGKAH 4: DEFENISI & DENTIFIKASI KASUS 1) Kembangkan defenisi kasus Informasi klinik ttg penyakit Karakteristik populasi yg dipengaruhi Karakteristik Lokasi atau tempat Karakteristik waktu Definisi kasus perlu cukup luas utk menangkap sebagian besar atau semua kasus penyakit

LANGKAH 4: DEFENISI & IDENTIFIKASI KASUS Bedakan tingkat kepastian Confirmasi: Verifikasi laboratorium Probable: Gambaran klinik tipical tanpa konfirmasi laboratorium Possible: Gambaran klinik typikal yg lebih kecil Mulai dg defenisi kasus yg longgar Defenisi kasus yg lemah sebagai prosedur investigasi (pertimbangkan utk mengeluarkan kasus-kasus “possible”)

LANGKAH 4: DEFENISI & DENTIFIKASI KASUS Identifikasi dan hitung kasus Gunakan sebanyak mungkin sumber. Tentukan apakan memberitahu masyarakat umum Pertimbangkan utk mensurvei seluruh populasi pada setting terbatas (kapal pesiar, sekolah)

LANGKAH 4: DEFENISI & IDENTIFIKASI KASUS 7. Dapatkan informasi dari kasus-kasus Informasi identifikasi & contact (nama, alamat, telepon) Informasi demografik (umur, ras, sex, etnik, pekerjaan) Informasi klinik (tanda, gejala, tanggak onset, pencarian & penerimaan layanan medis) Informasi faktor risiko

LANGKAH 5: JELASKAN ORIENTASI DATA EpidemiologI deskriptif Identifikasi bahwa data informatif & reliable Orientasi data dengan Orang (Siapa—population yg dipengaruhi) Tempat (Dimana – luas geographic) Waktu (Kapan—trend)

LANGKAH 5: JELASKAN ORIENTASI DATA 3. Ditandai oleh waktu Construk kurve epidemik Perkirakan kemungkinan waktu pajanan Interpretasikan kurve epidemic Shape (defining time course) Slope Periode pajanan Mininum, maximum, median imasa nkubasi

LANGKAH 5: JELASKAN ORIENTASI DATA 4. Karakteristik tempat (luas geografik) Bangun “spot map” 5. Karakteristik orang Karakteristik personal (umur, race, sex) Pajanan (pekerjaan, faktor-faktor risiko)

LANGKAH 6. KEMBANGKAN HIPOTESIS Kembangkan hiotesis yg dapat diuji sehubungan dg: Sumber agent Mode transmisi Pajanan yg sebabkan penyakit

LANGKAH 6. KEMBANGKAN HIPOTESIS Kembangkan hipotesis berdasarkan pengetahuan ttg penyakit: Reservoir Mode(s) transmisi Kendaraan & vector Faktor risiko yg diketahui

LANGKAH 7: EVALUASI WABAH Dua pendekatan: Bandingkan hipothesi dg fakta-fakta yg ada Uji hipothesis secara analitik Studi Cohort Studi Case-control

LANGKAH 7: EVALUASI WABAH Studi Kohort: Tanyakan ttg pajanan Hitung attack rates Pola: laju serangan tinggi pd pajanan dikombinasikan dengan laju serangan rendah pd kelompok tak terpajan Hitung risiko relatif Uji kemaknaan statistik

LANGKAH 7: EVALUASI WABAH Studi Kasus Kontrol: Tanya kasus dan kontrol tentang pajanan masal lalu Estimasi odds utk casus dan kontrol Hitung Rasio odds Uji kemaknaan statistik

LANGKAH 8: RUMUSKAN KEMBALI HIPOTESIS Alasan: Studi analitik awal gaga utk mengkonfirmasi hipotesis Perlu utk sempurnakan hypotesis meskipun jika data initial mendukung Supplement temuan epidemiologi dg bukti laboratorium dan bukti lingkungan

IMPLEMENTASIKAN UPAYA CEGAH KENDALI Implementasikan upaya kendali segera setelah sumber penularan diketahui Putuskan rantau penularan Agen sasaran, sumber atau reservoir Putuskan transmii atau pajan Kurangi kerentanan

KOMUNIKASIKAN TEMUAN Jenis komunikasi: Brifing oral utk otoritas kesehatan Tulis laporan Introduksi Latar belakang Metode Hasil Diskusi Rekomendasi

Terima Kasih