DEWI NURUL MUSJTARI FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA ASAS HUKUM DEWI NURUL MUSJTARI FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
PENGERTIAN ASAS HUKUM: Adalah pikiran dasar yang umum sifatnya atau merupakan latar belakang dari suatu peraturan yang konkrit yang terdapat di dalam dan dibelakang setiap sistem hukum yang terjelma dalam peraturan perundangan dan putusan hakim yang merupakan hukum positif dan dapat diketemukan dengan mencari sifat-sifat umum dalam peraturan konkrit tersebut.
Penjelasan…: Jadi asas hukum bukanlah kaedah hukum yang konkrit, melainkan merupakan latar belakang dari suatu peraturan hukum yang konkrit dan bersifat abstrak dan umum. Asas hukum itu bisa tertuang dalam peraturan itu sendiri tapi kadang juga tidak ada peraturannya.
CONTOH ASAS HUKUM: 1. Pasal 1 ayat (1) KUHP: “Nullum delictum nulla paena sine praevia lege poenale”, yaitu tidak mungkin seseorang diadili kalau peraturan itu belum ada. (UU itu tidak berlaku surut);
CONTOH ASAS HUKUM: 2. Pasal 8 UU No. 14 tahun 1970 (tugas: carilah peraturan perundangan terbaru tentang Kekuasaan Kehakiman dan Mahkamah Agung):asas “presumption of innocence” yaitu asas praduga tidak bersalah, maksudnya jika seseorang dihadapkan di muka hakim maka sebelum ada vonis dari hakim, seseorang tersebut dianggap tidak bersalah. Oleh karena itu seseorang yang diduga melakukan pelanggaran atau suatu tindak kejahatan maka jika akan diberitakan melalui surat kabar,nama seseorang tersebut tidak boleh secara lengkap, namun harus disingkat atau cukup dengan inisial, sebab memuat nama secara lengkap ini merupakan hukuman tambahan.
CONTOH ASAS HUKUM: 3. “Setiap orang dianggap tahu undang-undang”. (setiap orang dianggap tahu hukum). Apabila suatu UU sudah diundangkan/diumumkan dalam LN maka berlaku fiksi di atas. Konsekuensinya bahwa walaupun seseorang itu memang benar-benar tidak tahu tentang suatu aturan yang berlaku, alasan ini tidak dapat digunakan sebagai alasan pemaaf. Asas di atas tidak dapat ditulis dalam suatu peraturan perundangan.
CONTOH ASAS HUKUM: 4. Asas “In Dubio Proreo” : keragu-raguan hukum, mengatakan : bilamana hakim merasa ragu-ragu dalam memutus maka diambil keputusan yang paling ringan. Ini khususnya terdapat dalam hukum pidana.
Ciri-ciri asas hukum : Mempunyai sifat-sifat yang abstrak; Tidak mesti diterangkan dalam peraturan hukum konkrit; Dimungkinkan penyimpangan sehingga sistem hukum itu luwes; Merupakan suatu persangkaan; Berkembang sesuai dengan kaedah hukum/nilai-nilai (dinamis); Dalam setiap asas, manusia itu mencari cita-citanya.
FUNGSI ASAS HUKUM: FUNGSI DALAM HUKUM. Asas dalam hukum mendasarkan eksistensinya pada rumusan oleh pembentuk undang-undang dan hakim (ini merupakan fungsi yang bersifat mengesahkan) serta mempunyai pengaruh yang normatif dan mengikat para pihak; FUNGSI DALAM ILMU HUKUM. Asas dalam ilmu hukum hanya bersifat mengatur dan eksplikatif (menjelaskan). Tujuannya adalah memberi ikhtisar, tidak normatif sifatnya dan termasuk hukum positif.
Sifat Instrumental Asas Hukum: Bahwa asas hukum mengakui adanya kemungkinan-kemungkinan, yang berarti memungkinkan adanya penyimpangan-penyimpangan sehingga membuat sistem hukum itu luwes. (No Rule Without Exeption)
JENIS ASAS HUKUM: ASAS HUKUM UMUM: adalah asas hukum yang berhubungan dengan seluruh bidang hukum, contoh: a. Asas Restitutio in integrum; b. Asas Lex posterior derogat legi priori; c. Untuk sementara harus dianggap demikian sampai diputus (lain) oleh pengadilan.
JENIS ASAS HUKUM: 2. ASAS HUKUM KHUSUS adalah asas hukum yang berfungsi dalam bidang hukum yang lebih sempit, seperti dalam bidang hukum perdata, hukum pidana, dsb., yang sering merupakan penjabaran dari asas hukum umum, contoh: Asas Pacta Sunt Servanda, Asas Konsensualisme, Asas Praduga Tak Bersalah.
ASAS HUKUM YANG BERLAKU UNIVERSAL: Menurut Paul Scolten, terdapat lima asas yang tidak terpengaruh waktu dan tempat, yaitu: Asas Kepribadian; Asas Persekutuan; Asas Kesamaan; Asas Kewibawaan; Asas Pemisahan antara baik dan buruk. Keterangan: Asas nomor 1-4 terdapat pada setiap sistem hukum.