Akut Abdomen Dr. Abdul Aziz M., Sp.B, K.Bd.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BRONKIEKTASIS Arimbi, Sp.P Bag. Ilmu Penyakit Dalam FK UWK Surabaya
Advertisements

PENGARUH TEKANAN UDARA TERHADAP KESEHATAN DI TEMPAT KERJA
Created By: Devi Pratiwi Dwi Luluk Anggraini Irma Pratiwi
KEMBUNG Kembung (bloating) merupakan segala pembesaran atau peningkatan diameter area abdominal yang tidak normal. Kondisi ini menimbulkan sensasi kembung,
Batu Empedu Sering Dikira Sakit Maag
TBC.
DIFERENSIAL DIAGNOSIS SESAK NAFAS
TRAUMA ABDOMEN Kel.6 : Vivi Mutiasari Wieke Erina A Yulia Nurjanah
Pembimbing dr. A. Harifudin Harun, Sp.B
Hernia Diafragmatika.
PENGKAJIAN FISIK PADA ANAK DIARE
Perikarditis B. Rudy Utantio.
Crohn’s Disease. Definisi Merupakan inflamasi pada saluran cerna mulai dari mulut hingga anus di sepanjang traktus GI.
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DGN APPENDIKSITIS
Patologi Umum.
Oleh : dr. Irfan Rahmanto
LANJUTAN GANGGUAN SIRKULASI
Interaksi dalam kehidupan mikroorganisme dengan manusia
Asuhan Keperawatan pada Pasien Batu Empedu
DASAR- DASAR PEMERIKSAAN FISIK
TRAUMA THORAX.
Skillslab Keluhan Perut
“(SISTEM PERTAHANAN TUBUH)”
LANSIA DENGAN GANGGUAN PENCERNAAN
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN GASTRITIS PADA LANSIA
Intususepsi atau invaginasi
Muntah Muntah (emesis)  tanda kelainan saluran gastrointestinal.
Radiologi Abdomen.
PERTEMUAN KE-4 “PROSEDUR PEMERIKSAAN DAN DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA”
ASKEP KLIEN DENGAN MASTOIDITIS
TRAUMA ABDOMEN Desi Kartika Sari Faizal Luthfi A Nurhatika
PERITONITIS dr. Arif Dharmawan, Sp.B, FINACS SMF BEDAH RSUD BLAMBANGAN.
PNEUMONIA dr. Purwanto.
PATOFISIOLOGY SEMESTER IV KE - 12.
AMOEBIC LIVER ABSCESS dr. Ayling Sanjaya, M.Kes., Sp. A
Syok.
Yophi Nugraha S.Kep.,Ners.,M.Kes
PENDAHULUAN. Penyakit dan Kelainan Gastrointestinal di Bagian Bedah FK UNTAN 24 Februari 2016 dr.HS Budiman, SpB.
KELOMPOK FAKULTAS KEDOKTERAN
Yophi Nugraha, S.Kep.,Ners.,M.Kes
PEMERIKSAAN PENUNJANG AREA BEDAH Tintin Sukartini, SKp, M.Kes, Dr. Kep.
PATOFISIOLOGY SEMESTER IV KE - 10.
Sindrom Guillain–Barré
PEMERIKSAAN FISIK.
REFERAT AKUT ABDOMEN Pembimbing dr. Dik Adi Nugraha,Sp.B,M.Kes KEPANITERAAN ILMU BEDAH RSUD SOREANG SOREANG, BANDUNG.
KONSEP DASAR DAN PRINSIP PERITONEAL DIALYSIS
KEGAWAT DARURATAN PADA TRAUMA ABDOMEN
KELAINAN ANOREKTAL KONGENITAL
INFEKSI AKUT KASUS OBSTETRI
INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT
OBSTRUKSI SALURAN KEMIH
PELATIHAN RUTIN IV SYOK HIPOVOLEMIK & SINKOP
Hepatitis Virus Akut disertai Hernia Nukleus Pulposus
Ileus Obstruktif et causa Hernia Inguinalis Inkaserata
REFERAT RADIOLOGI ESOPHAGEAL ATRESIA
ASKEP EFUSI PLEURA By. Nurul Laili, S Kep. Ns.
TRAUMA ABDOMEN oleh Ns. ARLANSYA, S.Kep.
PROSEDUR MEMBEBASKAN JALAN NAPAS
CONCEPT MAPPING ABOUT DIARE DI SUSUN OLEH : AWINDA SARI AHMAD REDHO HILDA NUR AFNI RAMADHAN SUPRIADIN Y. KALVEIN M.M.
TRAUMA ABDOMEN.
Trauma Abdomen Oleh Zaenal Arifin.
PKMRS RSUD DR. ADJIDARMO KAB. LEBAK
Ensefalopati Hepatik.
Anggota : 1. Muhammad Ikzan 2. L. M. Riswandi 3. Hasrianti 4. Reski Rahayu 5. Reski Wahyuni.
Pendahuluan Anak merupakan kelompok pasien yang unik pada pertolongan gawat darurat Mempunyai masalah dan perlakuan yang berbeda dibanding dewasa Perlengkapan.
CEREVASKULER ATTACK (CVA)
Ns. Yanti Rostianti, S.Kep, M.SI
MUHAMMAD RISAL, S.Kep.,Ns.,M.Kes.  A.Riwayat Kesehatan ◦ Fokus pada gejala umum disfungsi gastrointestinal  nyeri, kembung, gas usus, mual muntah, hematemesis,
DEFINISI  Syok merupakan kegagalan sirkulasi tepi menyeluruh yang mengakibatkan hipotensi jaringan.  Kematian karena syok terjadi bila kejadian ini.
INTUSSUSEPSI Dr. Billy Rosan, SpBA Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung.
Transcript presentasi:

Akut Abdomen Dr. Abdul Aziz M., Sp.B, K.Bd

I. Pendahuluan Istilah akut abdomen atau gawat abdomen menggambarkan keadaan klinis akibat kegawatan di rongga perut yang biasanya timbul mendadak dg nyeri sebagai keluhan utama. Akut abdomen memerlukan tindakan segera yang sering berupa tindakan bedah Keterlambatan tindakan akan meningkatkan morbiditas dan mortalitas

Nyeri Abdomen Akut Sebagian besar dapat didiagnosis secara klinik tanpa mempergunakan alat-alat canggih Anamnesis yang cermat dan terarah Pemeriksaan fisik yang teliti dan rasional Pemeriksaan penunjang yang beralasan (berdasarkan indikasi yang tepat)

Peritonitis Infeksi intra abdominal → peritonitis Respon inflamasi terhadap mikroorganisme dan toksinnya  eksudat purulen pada rongga peritoneum Infeksi pada rongga peritoneum (intraperitoneal ) berbentuk suatu infeksi difus  peritonitis atau lokal yaitu berupa abses intraperitoneal/intraabdominal.

Peritonitis Primer Inflamasi diffus yang oleh bakteri dan tanpa disertai adanya gangguan integritas organ dan saluran pencernaan. Peritonitis spontan pada anak-anak Peritonitis spontan pada dewasa Peritonitis pada pasien dengan CAPD Peritonitis tuberkulosis dan granulomatosis lainnya. Bentuk lainnya

Peritonitis Sekunder Infeksi akut pada peritoneum yang difus dan disebabkan oleh perforasi atau kebocoran suatu anastomosis intestinal atau pankreatitis nekrotikans yang terinfeksi. Perforasi akut Perforasi gastrointestinal Nekrosis usus Pelvioperitonitis Lainnya Postoperatif peritonitis Kebocoran anastomosis Dehisensi jahitan luka Kebocoran pada "Blind Loop“ Kebocoran iatrogenik lainnya

Peritonitis Tersier Peritonitis yang terjadi setelah dilakukan tindakan pembedahan dan terapi antibiotika pada peritonitis sekunder, kemudian terjadi infeksi yang berlanjut dan super infeksi, atau gangguan sistem immunitas pada pasien sehingga tidak dapat menahan infeksi dan peritonitis menjadi persisten, serta berakhir dengan kematian. Peritonitis tanpa dapat dibuktikan adanya patogen Peritonitis karena jamur Peritonitis akibat bakteri yang patogenitasnya rendah

Bentuk lain peritonitis Peritonitis aseptik/steril Peritonitis granulomatosa Peritonitis yang berkaitan dengan obat Peritonitis periodik “Lead peritonitis“ "Peritonitis hiperlipidemia Peritonitis porphyria Peritonitis akibat benda asing Peritonitis talk

Abses Intraperitoneal Abses intraperitoneal/intraabdominal adalah infeksi yang terbatas (terlokalisir) pada rongga peritoneum. Berhubungan dengan peritonitis primer Berhubungan dengan peritonitis sekunder.

Derajat Iritasi Peritoneum oleh cairan yg berada abnormal dlm rongga peritoneum (Lowenfels, 1975) Cairan Lambung Isi Usus Halus Crn Pankreas Nanah Empedu Urine Darah Iritasi Ringan Berat

Organ Pecah Isi Organ Darah Abdomen Akut Torsi Regangan Iskemi Pus Material : sebum mekoneum Darah Abdomen Akut Torsi Strangulasi Regangan Iskemi

Morbiditas dan Mortalitas Nyeri Abdomen Akut Obstruksi usus Gangguan keseimbangan cairan Perforasi Saluran Cerna Peritonit Infeksi Sepsis Shock septik Perdarahan Shock hipovolemik Iskemi Perforasi Peritonitis Kematian

Patofisiologi infeksi bakteri Systemic Inflammatory Response Syndrome (SIRS), adalah respon inflamasi terhadap berbagai sebab yang ditandai oleh dua atau lebih perubahan berikut ini yaitu perubahan temperatur tubuh ( > 38 C atau < 36 C) denyut jantung > 100x/menit frekuensi pernafasan > 20 kali/menit PaCO2 > 32 torr, dan hitung lekosit > 12.000/mm3 atau < 4000/mm3.

Cont’ Sepsis adalah respon tubuh sistemik terhadap infeksi dengan SIRS dan dapat dibuktikan adanya infeksi. Sepsis Berat adalah sepsis yang disertai dengan hipoperfusi atau disfungsi "end organ"

Cont Syok Septik adalah sepsis yang disertai dengan hipotensi dan perfusi jaringan yang inadekuat walaupun telah mendapat resusitasi cairan. Sindroma Sepsis adalah terdapatnya tanda dan gejala sepsis yang tidak dapat dibuktikan adanya fokus infeksi atau bakteri di dalam darah.

Cont’ Bacteremia adalah ditemukannya bakteri di dalam darah Multiple Organ Dysfunction Syndrome ( MODS) adalah terdapat perubahan fungsi organ pada pasien secara akut sehingga homeostasis tidak dapat dipertahankan tanpa suatu intervensi. MOF ( Multiple Organ Failure )

Nyeri Viseral Pasien tdk bisa menunjukkan secara tepat letak nyeri. Disebut juga nyeri sentral Pola nyeri viseral sesuai persarafan embrional organ yg terlibat Saluran cerna berasal dari usus depan (foregut) ; lambung, duodenum, hepatobilier, pankreas → nyeri di uluhati atau epigastrium Usus tengah (midgut); usus halus, usus besar sp setrengah kolon transversum → umbilikus Usus belakang (hindgut); kolon sp sigmoid → nyeri perut bagian bawah

II. Nyeri Perut Nyeri viseral Terdapat ransangan pada organ dalam rongga perut. Peritoneum viserale menyelimuti organ perut dan dipersarafi oleh saraf otonom, dan tidak peka thd rabaan atau pemotongan, tp peka thd regangan dan radang Sayatan atau jahitan → tdk sakit Tarikan/regangan dan infeksi → sakit

2. Nyeri Somatis Terjadi karena ransangan pd bagian yg dipersarafi oleh saraf tepi, misalnya regangan pd peritoneum parietal, luka dinding perut Letak nyeri dpt ditunjukan dengan tepat, seperti ditusuk atau disayat Ransangan yg menimbulkan nyeri; rabaan, tekanan, kimia dan radang Gerakan → nyeri shg pasien takut bergerak, batuk dan bernafas .

LETAK NYERI Nyeri viseral sesuai letaknya dengan asal organ tersebut pd masa embrional Nyeri somatis letaknya biasanya dekat dengan dg organ sumber nyeri

Sifat Nyeri Nyeri alih; ex : kolesistitis Nyeri radiasi; ex : batu ureter Nyeri proyeksi ex : amputasi Nyeri kontinyu ex : peritonitis Nyeri kolik ex : ileus obstruksi Nyeri iskemik ex : hernia strangulata Nyeri pindah ex : apendisitis

Sumber Nyeri akut abdomen Kelainan Saluran cerna App akut, perporasi gaster,perporasi usus halus, obstruksi usus, hernia inkarserata, volvulus, GE Kandung/sal empedu Kolesistitis akut, kolangitis, kolik empedu Hati, pankreas, limpa Abses hati, hepatitis akut, pankreatitis akut, ruptur limpa Saluran kemih Kolik ureter, pyelonefritis akut Alat kelamin dalam KET, kista terpuntir, Tubo Ovarial Abses Kelaianan vaskuler Aneurism aorta, oklusi dan trombosis, enterokolitis necrotikans Rongga peritoneum Abses, peritonitis primer dn TBC Ruang retroperitoneal perdarahan

III. Pemeriksaan Isi abdomen berada tersembunyi dibalik dinding abdomen dan lokasi dari organ terletak saling berdekatan sehingga apabila ada kelaianan kita harus lebih spesifik mengenalnya Anamnesis yang terarah dan pemeriksaan fisik yang baik akan dapat menegakkan diagnosa secara klinis Pemeriksaan penunjang

Anamnesis Nyeri Permulaan nyeri (mendadak atau berangsur) Letak nyeri (menetap, pindah atau beralih) Perobahan nyeri (bandingkan) Lamanya Muntah Defikasi Gejala predromal

Pemeriksaan Fisik Umum Abdomen Colok dubur inspeksi umum tanda sistemik suhu badan Abdomen inspeksi Auskultasi nyeri batu Perkus Palpasi; nyeri tekan/lepas, defans muskule Colok dubur anus dan rektum panggul dalan

Inspeksi Lihat pergerakan abdomen saat kesakitan & respirasi Lihat peristaltik usus Lihat adanya massa → simetris abdomen Lihat beberapa keadaan spt; bekas operasi/scars Stoma Fistula Perobahan warna kulit : pelebaran vena, skinlession, eritema

Auskultasi Gunakan diagram stateskop Dengarkan bunyai bising usus Frekuensi Kualitas Tanda ileus : paralitik → melemah obstruksi → meningkat peritonitis : akan absen/↓

Palpasi Beritahu penderita kemungkinan → sakit Berdiri disisi kanan Lihat wajah penderita, apakah dia menerima kita melakukan pemeriksaan Lakukan pemeriksaan dengan gentle Mulai pemeriksaan dari daerah yang tidak sakit/tidak ada tumor, jika ada massa; lokasi, terfiksir/tidak, ukuran sakit; nyeri tekan, nyeri lepas

Rovsing’s sign Obturator sign Psoas sign

Perkusi Perkusi dapat menentukan perbedaan organ padat dan hollow viscus dalam intra abdomen Dapat menilai adanya cairan seperti asites Khas pada penderita TBC abdomen ditemukan fenomena papan catur Bunyi tympani : normal pada abdomen, Hypertympani : udara > dalam usus atau rongga peritoneum. Redup/pekak : massa padat atau cairan

Rectal examination Gunakan Handschoen dan lubricated Lakukan penilaian; Lihat keliling luar Spincter ani Menilai dinding anus interna Palpasi prostat Palpasi cervic Menilai ampula recti Lihat Handschoen; ada darah atau lendir

Pemeriksaan penunjang Beberapa pemeriksaan penunjang; Ro foto abdomen USG CT Scan MRI/MRCP Endoscopi Laparaskopi Dll

IV. Etiologi. Akut abdomen disebabkan oleh; inflamasi, ileus IV. Etiologi Akut abdomen disebabkan oleh; inflamasi, ileus obstruksi,iskemia dan perdarahan Penyebab Contoh Radang Apendisitis akut/perporasi, Perporasi gaster Perporasi usus halus Pankreatitis, kolesistitis Ileus obstruksi Hernia inkarserata Volvulus invaginasi Iskemia Hernia strangulata , Volvulus Perdarahan Kehamilan ektopik Aneurisma pecah Trauma Perdarahan organ padat Perporasi organ viscus

V. Diagnosis Anamnesis mengandung data kunci mengarahkan diagnosis akut abdomen. Sifat dan letak nyeri merupakan gejala yg penting, juga kead klinis spt muntah, kel defekasi menyokong diagnosis Adanya syok, nyeri tekan, nyeri lepas, defans muskuler Rectal touche Pemeriksaan pemnunjang

VI. Diagnosa Banding Kelaianan organ dalam perut yg tdk memerlukan tindakan bedah; GE, pneumonia akut, infeksi virus akut (spt DHF) Kel extra abdomen; penyakit jantung, paru dan pleura, kel neurogen, metabolik, dan keracunan

SELAMAT BELAJAR