BIAYA TENAGA KERJA
BIAYA TENAGA KERJA (BTK) Biaya Tenaga Kerja dan Cara Pengelolaannya Pengawasan Biaya Tenaga Kerja Penentuan Besarnya Biaya Tenaga Kerja Akuntansi Biaya Tenaga Kerja Biaya-biaya yang Berhubungan dengan Tenaga Kerja
Biaya tenaga keja ? Tenaga kerja Biaya tenaga kerja Usaha fisik atau mental yang dikeluarkan karyawan untuk mengolah produk. Biaya tenaga kerja Harga yang dibebankan untuk penggunaan tenaga kerja manusia
Biaya Tenaga Kerja dan Cara Pengelolaannya Penggolongan Kegiatan dan Biaya Tenaga Kerja : Penggolongan menurut fungsi pokok dalam organisasi perusahaan Penggolongan menurut kegiatan departemen-departemen dalam perusahaan Penggolongan menurut jenis pekerjaan Penggolongan menurut hubungannya dengan produk
Menurut fungsi pokok dalam perusahaan BTK produksi Gaji karyawan pabrik, upah lembur, upah mandor pabrik, gaji manajer pabrik BTK pemasaran Upah karyawan pemasaran, biaya komisi pramuniaga, gaji manajer pemasaran BTK adm dan umum Gaji karyawan bagian adm, personalia, sekretariat
Menurut departemen dalam perusahaan Digolongkan sesuai dengan departemen yang menjadi tempat kerja yang ada diperusahaan BTK akuntansi, personalia
Menurut jenis pekerjaannya Digolongkan sesuai dengan sifat pekerjaannya Operator, mandor, personalia
Menurut hubungannya dengan produk Tenaga kerja langsung Karyawan yang secara langsung ikut memproduksi produk jadi & dapat diusut langsung keproduk Tenaga kerja tidak langsung Tenaga kerjanya tidak dapat diusut secara langsung kepada produk
Pengawasan Biaya Tenaga Kerja Tujuan utama Mencapai efisiensi Tenaga Kerja, termasuk di dalamnya masalah penentuan tingkat kompensasi (gaji dan upah) yang memadai, menjaga agar kualitas produk yang dihasilkan memenuhi standar kualitas dan dapat dicapainya volume produksi secara optimal. Alat ukur Prsestasi standar prestasi, sebagai alat ukur produktivitas dan efesiensi prestasi kerja dan untuk menilai perbedaan antara yang diharapkan dengan yang dicapai.
Produktivitas dan Biaya Tenaga Kerja Produktivitas tenaga kerja adalah sebagai suatu ukuran kinerja produksi menggunakan pengeluaran atas usaha manusia sebagai tolak ukurnya.Hal ini merupakan jumlah barang dan jasa yang diproduksi oleh seorang pekerja.
Merencanakan Produktivitas Suatu rencana untuk memperbaiki produktivitas sebaiknya memberikan tanggung jawab kepada manajer dalam penerapannya.
Mengukur Produktivitas Setelah rencana diformulasikan,produktivitas sebaiknya di ukur,dianalisis,diinterprestasikan,dan dipahami.
Dampak Ekonomi dari produktivitas Apabila produktivitas meningkat,laba bisnis dan pendapatan riil pekerja juga meningkat.Lebih lanjut,peningkatan produktivitas memungkinkan masyarakat untuk memperoleh output yang lebih banyak dan lebih baik dari sumber daya yang tersedia dalam perekonomian.
Meningkatkan Produktivitas dengan Manajemen yang Lebih Baik atas Sumber Daya Manusia Empat Asumsi dasar yang merupakan karakteristik dari manajemen sumber daya manusia yang lebih baik: Orang yang melakukan pekerjaan tersebut adalah orang yang palaing memiliki kualifikasi untuk memperbaikinya. Pengambilan Keputusan Sebaiknya terjadi di tingkat paling bawah yang memungkinkan Partisipasi pekerja meningkatkan kepuasan keja dan komitmen atas tujuan perusahaan. Ada sejumlah besar ide yang dimiliki oleh pekerja yang menunggu untuk disentuh.
Perencanaan & Analisa BTK, tahapannya meliputi: Pengembangan Produk, fungsinya: membuat kreasi produk baru/perbaikan rancangan / bentuk produk yang sudah ada. Tujuan: menaikkan potensi penjualan produk perusahaan. Teknik Produksi, fungsi: mengatur mesin dan peralatan dalam keadaan baik, mengatur aliran produk serta pekerjaan yang dapat menekan jumlah Tenaga Kerja. Tujuan: menghasilkan produk dengan kuantitas dan kualitas yang baik dan memungkinkan menekan biaya. Perencanaan, rute dan skedul produksi. Mengatasi kekacauan rute dan skedul produksi / terjadi waktu yang menganggur (idle time) / ketidak efisienan operasi perusahaan dalam menghasilkan produk untuk menekan biaya.
Pembagian tugas fungsional dalam organisasi Pembagian tugas fungsional dalam organisasi. Bagian-bagian yang berhubungan dengan Tenaga Kerja: Bagian Personalia menyediakan tenaga kerja yang dapat bekerja dengan efisien, sesuai dengan permintaan bagian lainnya yang memerlukan tenaga kerja. Bagian Kesehatan mengusahakan agar semua tenaga kerja selalu sehat agar dapat bekerja dengan produktif dan efisien. Bagian Penelitian Gerak dan Waktu menentukan metode kerja yang dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi sekaligus dapat dipakai sebagai alat mengukur prestasi.
d. Bagian Perencanaan Produksi menyusun perencanaan produksi yang dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi kerja. e. Bagian Produksi melaksanakan kegiatan produksi sesuai dengan skedul produksi yang telah ditentukan dengan cara yang berhasil guna (efektif) dan berdaya guna (efisien) Bagian Pencatatan Waktu kerja menjamin ketelitian pencatatan jam kerja yang telah dilaksanakan oleh setiap karyawan sebagai dasar penentuan besarnya biaya tenaga kerja. Bagian Gaji dan upah menghitung, membayar dan mendistribusikan biaya tenaga kerja. Bagian Akuntansi Biaya menyelenggarakan pencatatan biaya tenaga kerja atas dasar distribusi biaya tenaga kerja dan jam kerja karyawan untuk penyusunan laporan harga pokok produksi / laporan kartu harga pokok pesanan.
Penentuan Besarnya Biaya Tenaga kerja Program gaji dan Upah Insentif Meningkatkan produktivitas karyawan yang berarti akan meningkatkan penghasilan karyawan yang produktivitasnya tinggi dan sekaligus dapat menekan biaya produksi setahun. Syarat-syarat: a. Upah insentif hendaknya didasarkan pada standar prestasi yang disusun atas dasar penelitian gerak dan waktu, evaluasi jabatan dan tingkatan jabatan. b. Pengetrapan upah insentif hendaknya mendorong pekerja untuk menaikkan produk. c. Hanya produk yang memenuhi standar kualitas yang akan memperoleh insentif. d. Program insentif memerlukan dukungan kemampuan administrasi yang lebih tinggi karena perhitungan upahnya lebih rumit.
2. Premi Lembur Premi lembur dibayarkan kepada karyawan yang bekerja melebihi jam kerja maksimal dalam satu periode tertentu sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam peraturan perburuhan. 3. Biaya Tenaga Kerja Lain-lain a. Pensiun balas jasa yang diberikan kepada karyawan yang telah berhenti bekerja pada perusahaan dan memenuhi persyaratan untuk menerima pensiun. b. Tunjangan liburan c. Bonus bagian laba ; untuk karyawan yang digaji tetap/bulan persentase tertentu dari jumlah laba / sebesar gaji selama 1 bln / berdasarkan peraturan yang berlaku dalam perusahaan. Besarnya diperhitungkan sebagai biaya setiap bulan. Untuk karyawan Pabrik sebesar BOP, Untuk karyawan pemasaran sebesar Biaya pemasaran, untuk karyawan administrasi dan umum sebesar biaya administrasi dan umum. d. Biaya waktu setup (setel)
e. Biaya pendidikan dan latihan f. Biaya waktu menganggur / waktu tunggu Beban atas gaji dan upah karyawan; Jumlah gaji dan upah karyawan yang dibayarkan adalah sebesar gaji dan upah kotor dikurangi dengan beban potongan atas gaji dan upah yang ditanggung karyawan. Misal: pajak pendapatan karyawan, dana pensiiun, asuransi hari tua, asuransi kesehatan. Akuntansi Biaya Tenaga Kerja; Bagian Akuntansi Keuangan, mencatat: Terjadinya biaya gaji dan upah semua karyawan dan timbulnya hutang-hutang yang berhubunngan dengan gaji dan upah. Pembayaran atas hutang-hutang yang berhubungan dengan gaji dan upah.
Bagian Akuntansi Biaya, mencatat: Pembuatan jurnal distribusi atas buaya gaji dan upah Memasukkan perincian biaya gaji dan upah pada setiap pesanan, proses, kegiatan / departemen .
Akuntansi biaya tenaga kerja Akuntansi biaya gaji dan upah Berdasarkan kartu hadir BDP BTK BOP Biaya Adm & umum Biaya pemasaran Gaji dan upah
Berdasarkan gaji dan upah Utang PPh karyawan Utang gaji dan upah
Pembayaran gaji dan upah: utang gaji dan upah Kas Penyetoran pajak: Utang PPh karyawan
Meningkatkan Produktivitas dengan Manajemen yang Lebih Baik atas Sumber Daya Manusia Empat Asumsi dasar yang merupakan karakteristik dari manajemen sumber daya manusia yang lebih baik: Orang yang melakukan pekerjaan tersebut adalah orang yang palaing memiliki kualifikasi untuk memperbaikinya. Pengambilan Keputusan Sebaiknya terjadi di tingkat paling bawah yang memungkinkan Partisipasi pekerja meningkatkan kepuasan keja dan komitmen atas tujuan perusahaan. Ada sejumlah besar ide yang dimiliki oleh pekerja yang menunggu untuk disentuh.
Rencana Pemberian Insentif Agar dapat berhasil,rencana pemberian insentif harus: Dapat diterapkan dalam situasi dimana pekerja dapat meningkatkan output. Menyediakan lebih banyak upah yang besarnya proposional terhadap output yang melebihi standar. Menetapkan standar yang adil sehingga usaha tambahan akan menghasilkan pembayaran bonus.
Tipe Rencana Pemberian Insentif Rencana Unit Kerja langsung(Straight Piecework Plan) adalah Salah satu rencana pemberian insentifyang paling sederhana,yaitu membayar upah di atas tarif dasar unit produksi di atas standar. Rencana Bonus Seratus Persen(One-Hundred-Percent Bonus Plan) adalah Merupakan suatu variasi dari rencana unit kerja langsung. Rencana Bonus kelompok(Group Bonus Plan) adalah Industri menggunakan sejumlah besar variasi dari rencana pemberian insentif,dimana beberapa di antaranya bergantung pada kinerja produktifitas yang lebih superior dari suatu departement atau suatu pabrik secara keseluruhan dan dapat memasukkan tenaga kerja pendukung atau tenaga kerja tidak langsung selain tenaga kerja langsung.
Rencana Insentif Organisasi (Pembagian Keuntungan Organisasi) Rencana insetif organisasi,atau sebagaian uang juga dikenal dengan rencana pembagian keuntungan organisasi,telah dikembangkan sebagai jawaban atas masalah produktivitas yang telah menjadi wabah dalam industri-industri di Amerika Serikat.Rencana pembagian keuntungan organisasi mengharuskan manajemen mencari partisipasi pekerja dan berkomitmen untuk menyukseskan rencana pemberian insentif tersebut.
Standar Waktu dan Teori Kurva Belajar (Learning Curve Theory) Teori kurva belajar (learning curva theory) menyatakan bahwa setiap kali kuantitas output kumulatif menjadi dua kali lipat, maka rata-rata waktu kumulatif per unit berkurang sebesar persentase tertentu.Berdasarkan kurva belajar yang telah diobservasi, standar waktu yang digunakan untuk menentukan besarnya insentif seorang pekerja dapat berubah terhadap standar waktu variabel dan bukannya standar waktu tetap.
Tujuan Rencana Pemberian Insentif Untuk merangsang pekerja agar memproduksi lebih banyak,sehingga mereka memperoleh lebih banyak upah,tetapi pada saat yang bersamaan tambahan output tersebut mengurangi biaya per unit.
Biaya yang berhubungan dengan tenaga kerja Setup time Dimasukkan BTKL Dimasukkan BOP BOP sesungguhnya Kas Utang dagang Persediaan Dibebankan pada pesanan
Waktu menganggur BDP BTKL BOP sesungguhnya Gaji dan upah
Kemauan yang tinggi akan membuat kita bisa melakukan semuanya TERIMA KASIH Kemauan yang tinggi akan membuat kita bisa melakukan semuanya