START TO PRESENTATION
3
2
1
AND ACTION
PROUDLY PRESENT……
POLITIK PEMILIHAN TINGKAT NASIONAL & DAERAH
GOLONGAN PUTIH MUHAMMAD ZACKY ABDALLA ( ) DAVID SETYA PRATAMA ( ) JOSHUA PARTOGI HUTAGALUNG ( )
Demokrasi dalam pemilu memakai prinsip : one man one vote (Setiap individu dengan menanggalkan kedudukan dan peran dalam masyarakat memiliki hak yang sama dalam menentukan calon pemimpinnya) Demokrasi membebaskan tiap individu. NKRI Demokrasi PEMILU
GOLPUT..?? What It Is..?? TRUE FALSE
GOLPUT Tidak Mencoblos Memilih (tidak memilih) Mencoblos Tidak Sah
Ungkapan golput melawan demokrasi menjadi tidak relevan..?? Golongan putih atau yang disingkat golput adalah gerakan protes dari para mahasiswa dan pemuda untuk memprotes pelaksanaan Pemilu 1971 yang merupakan Pemilu pertama di era Orde Baru. Pesertanya 10 partai politik, jauh lebih sedikit daripada Pemilu 1955 yang diikuti 172 partai politik.
Tokoh yang terkenal memimpin gerakan ini adalah Arief Budiman. Sepanjang Orde Baru,ia dianggap pembangkang dan sulit mendapatkan pekerjaan walau ia doktor lulusan Harvard dan dosen di Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga serta Universitas Melbourne. Namun, pencetus istilah “Golput” ini sendiri adalah Imam Waluyo.
Dipakai istilah “putih” karena gerakan ini menganjurkan agar mencoblos bagian putih di kertas atau surat suara. Di luar gambar parpol peserta Pemilu bagi yang datang ke bilik suara. Namun, kala itu, jarang ada yang berani tidak datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) karena akan ditandai.
pencoblosan surat suara yang dianggap sah pada Pemilu 2014: 1. Nomor urut, tanda gambar dan nama parpol, maka suaranya dihitung satu untuk parpol; 2. Nomor urut dan nama caleg maka suaranya dihitung satu untuk caleg; 3. Nomor urut, tanda gambar dan nama parpol serta pada kolom nomor urut dan nama caleg, maka suaranya dihitung satu untuk caleg; 4. Nomor urut, tanda gambar dan nama parpol serta lebih dari satu nomor urut dan nama caleg, maka suaranya dihitung satu untuk parpol; 5. Lebih dari satu nomor urut dan nama caleg parpol yang sama, maka suaranya dihitung satu untuk parpol;
6. Tanda coblos lebih dari satu pada satu nomor urut, tanda gambar dan nama caleg, maka suaranya dihitung satu untuk parpol; 7. Tanda coblos lebih dari satu kali pada nomor urut dan nama caleg pada satu parpol, maka suaranya dihitung satu untuk caleg tersebut; 8. Garis di antara kolom yang memuat dua nomor urut dan nama caleg di satu parpol, maka suara dianggap sah untuk satu parpol; 9. Garis yang memuat nomor urut dan nama caleg, maka suara dianggap satu untuk parpol; 10. Garis yang memuat satu nomor urut dan nama caleg, maka suara dianggap satu untuk caleg;
11. Kolom abu-abu di antara nomor urut dan nama caleg pada satu parpol, maka suara dianggap sah satu untuk parpol; 12. Kolom abu-abu di bawah nomor urut dan nama caleg terakhir pada satu parpol, maka suara dihitung satu untuk parpol; 13. Kolom nomor urut dan nama caleg yang sudah didiskualifikasi, maka suara dianggap sah untuk parpol; 14. Kolom nomor urut dan nama caleg yang sudah meninggal dunia, maka suara dihitung satu untuk parpol; 15. Kolom nomor urut, tanda gambar dan nama parpol yang tidak memiliki daftar caleg, maka suara dianggap sah satu untuk parpol.
Spektrum Derajat Partisipasi Politik : Rezim otoriter Rezim patrimonial Rezim partisipatif Rezim demokratis
Beberapa hal yang direkomendasikan terkait dengan antisipasi pemilih GOLPUT dalam pemilu : Pendidikan Politik Sejak Dini menjadi alternative agar pemilih memiliki wawasan yang luas tentang PEMILU. Komisi Pemilihan Umum (KPU) meningkatkan sosialisasi penyelanggaraan Pemilu 2014 yang akan berlangsung pada 9 April mendatang.
Dengan menyebarkan poster, iklan radio, televisi, serta media cetak, hal tersebut untuk menekan angka golput pada Pemilu Suasana yang menarik, santai dan menyenangkan di TPS juga menjadi daya tarik agar pemilih tidak GOLPUT dalam pemilu.
Case Study Hasil Observasi & Wawancara Berdasarkan Hasil Wawancara, Senin 24 Maret KPUD Kota Kediri, Jln. Jaksa Agung Suprapto No. 32, Mojoroto, Kota Kediri, Jawa Timur, Indonesia. Kesadaran demokrasi masyarakat kota kediri relatif tinggi. Hal ini ditunjukkan dari tingkat partisipasi masyarakat yg mencapai 70 persen lebih dalam Pilwali Kota Kediri dan Pilgub Jatim. Menurut anggota KPU Kota Kediri Zainal Arifin, masyarakat sudah mulai sadar dgn proses pergantian kekuasaan pemerintah secara sah melalui pemilu. “ dibanding pilkada lima tahun lalu tingkat partisipasi masyarakat saat ini jauh lebih tinggi,” ujar Zainal. Kota Kediri yg relatif baru belajar berdemokrasi selama dua periode ini tingkat partisipasinya mencapai 70% lebih dgn kata lain, jumlah golput di Kota Kediri hanya sekitar 28% saja.
Case Study Menurut Humas KPUD Kota Kediri Bapak H. Zainal Arifin, SS, SH, MPD.I, MH., Pada faktanya, KPU tidak mengenal istilah GOLPUT dengan pasti namun lebih mendefinisikan hal tersebut kepada suara tidak sah. Nah, mungkin istilah ini yang kurang populer dibanding istilah GOLPUT ditengah masyarakat. Menurut Humas KPUD Kota Kediri Bapak H. Zainal Arifin, SS, SH, MPD.I, MH., KPU gencar melakukan berbagai sosialisasi agar dapat menekan angkat golput dalam pemilihan Legislatif 9 April 2014, Ia juga menegaskan FORM A5 (pindah pilih) sangat membantu menekan jumlah GOLPUT. Kami dibantu dengan penjelasan prosedur mutasi pemilihan umum:
Case Study 1. Minta bukti telah terdaftar (sebagai keterangan pindah) berbentuk formulir model A5 yang di tandatangani PPS/KPPS/KPU dari daerah asal. Bila tidak bisa pulang, minta tolong kepada keluarga, saudara, kerabat, atau RT setempat. 2. Melaporkan kepada KPPS/PPS/PPK/KPU kabupaten dimana akan memberikan hak suara dengan menunjukkan surat pemberitahuan dari PPS/KPPS asal (model A5) paling lambat tiga hari sebelum hari H. 3. Memastikan tercatat oleh KPPS/PPS dalam daftar pemilih tambahan model A4 dan minta surat pemberitahuan untuk dapat memilih di TPS tersebut selambat-lambatnya sebelum pemungutan suara ( atau paling lambat tanggal 8 April 2009). Dari penjelasan di atas kelihatannya sih mudah, tapi kalau dicoba sepertinya akan mengalami kesulitan. Selama ini saya mendapatkan informasi kalau untuk mendapatkan form A5 itu sangat susah, terutama untuk mahasiswa. Karena mutasi tersebut hanya boleh untuk syarat saksi/panitia pemilu dan tugas kerja. Tetapi ada juga sih daerah yang syarat mahasiswa bisa mendapatkan form A5. Jadi setiap daerah berbeda-beda. Jadi saya sarankan saja tanya-tanya terlebih dahulu seperti apa sistemnya dari daerah masing- masing.
Case Study Kesimpulan Golongan putih atau yang disingkat golput adalah gerakan protes dari para mahasiswa dan pemuda untuk memprotes pelaksanaan Pemilu 1971 yang merupakan Pemilu pertama di era Orde Baru. Pesertanya 10 partai politik, jauh lebih sedikit daripada Pemilu 1955 yang diikuti 172 partai politik. Tokoh yang terkenal memimpin gerakan ini adalah Arief Budiman. Sepanjang Orde Baru,ia dianggap pembangkang dan sulit mendapatkan pekerjaan walau ia doktor lulusan Harvard dan dosen di Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga serta Universitas Melbourne. Namun, pencetus istilah “Golput” ini sendiri adalah Imam Waluyo. Dipakai istilah “putih” karena gerakan ini menganjurkan agar mencoblos bagian putih di kertas atau surat suara. Di luar gambar parpol peserta Pemilu bagi yang datang ke bilik suara. Namun, kala itu, jarang ada yang berani tidak datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) karena akan ditandai.
Case Study Saran Beberapa hal yang direkomendasikan terkait dengan antisipasi pemilih GOLPUT dalam pemilu : Pendidikan Politik Sejak Dini menjadi alternative agar pemilih memiliki wawasan yang luas tentang PEMILU. Komisi Pemilihan Umum (KPU) meningkatkan sosialisasi penyelanggaraan Pemilu 2014 yang akan berlangsung pada 9 April mendatang. Dengan menyebarkan poster, iklan radio, televisi, serta media cetak, hal tersebut untuk menekan angka golput pada Pemilu Suasana yang menarik, santai dan menyenangkan di TPS juga menjadi daya tarik agar pemilih tidak GOLPUT dalam pemilu.
Lampiran
Sekian& Terima Kasih