Mesin Sortasi Kopi (Basah)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
ENERGI DAN USAHA.
Advertisements

SOAL-SOAL RESPONSI 9 STAF PENGAJAR FISIKA.
BURNER SCHEME 1 Bar = 1.02 kg/cm = 0.98 Atm =14.5 PSI Fos C/g, MT , BCO C = 4 Watt/sec = 1,5 hp/h H20 - temp > 125.
BASIC ENGINE Drs.RUSMAN HADI.
PESAWAT PENGANGKAT Tujuan : Mahasiswa mampu memahami klasifikasi peralatan pemindah beban dan mampu memilih alat pemindah beban berdasarkan analisa mekanik.
RANCANG BANGUN MESIN PENGERING KACANG TANAH OTOMATIS
Aritmatika sosial Kelas VII SM 2 kurikulum 2013
PENGOLAHAN AIR LIMBAH DENGAN METODE KIMIAWI DAN FILTRASI
Rancang Bangun Mesin Pencampur Bumbu Keripik
TELUR ASIN HERBAL Oleh: Iwan Setiyatmoko, S. Pt THL/TBPP Kec
5. PEMBUATAN DAN PRODUKSI CAMPURAN ASPAL
TEKNOLOGI OTOMOTIF DASAR (2 sks TEORI)
Latihan Soal Persamaan Linier Dua Variabel.
Oleh : Adhetya Kurniawan, M.Pd.
BUDIDAYA TANAMAN KOPI. Sejarah Kopi Era penemuan biji kopi dimulai sekitar tahun 800 SM. Pada saat itu, banyak orang di Benua Afrika, terutama bangsa.
Hubungan Sumber dan Lubuk
REKAYASA PROTOTIPE MESIN IRAT BAMBU UNTUK BAHAN BAKU BAMBU LAPIS
(Teh, Kopi, dan Coklat) Bahan Penyegar.
SOP DAN GHP PASCA PANEN UBI KAYU
DIREKTORAT PENANGANAN PASCA PANEN
I. Pendahuluan Kegiatan dalam usaha produksi pertanian dibedahkan 2 tahap: Tahap budidaya yg dimulai dari pengolahan tanah, penyemaian, penanaman dan.
TEKNOLOGI PASCA PANEN GANDUM
SOP DAN GHP PASCA PANEN UBI RAMBAT
KEMENTERIAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL
RUFAIDA NUR ROSTIKA, ST, MT. Bahan2 dan efek2 fisika yang memungkinkan terjadinya gerakan / pengaliran panas disebut energi. Bentuk2 energi di industri.
PERENCANAAN DAN TRANSMISI DAYA MESIN PENCETAK MIE
UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
PERUMUSAN MASALAH PENDEKATAN IMPACT POINT
Metode Pembuatan Bioarang
Teknologi Biobriket.
NAMA KELOMPOK: 1. Vita Noeravila Putri ( ) 2. Ratih Dwi Marwiyati ( )
BAB 4. TEKNOLOGI PENGOLAHAN TEH
Risqa Perdana Putra Tri Dhika Utami Yanuarika Alyun TS
Agregat BATUAN DAN PERMASALAHAN Amri,2005)
PANEN DAN PASCA PANEN JAGUNG KACANG-KACANGAN UMBI-UMBIAN
IPTEK PENGOLAHAN SUSU Milk pre treatment.
USAHA DAN ENERGI.
TRANSMISI SABUK (BELT). Roda Gigi Sabuk dan Pulley Rantai dan Sproket Tali Kabel.
Pertemuan Ke-8 Perencanaan Sambungan Baut
Bab – V SAMBUNGAN.
TEKNOLOGI UMBI-UMBIAN
SCREENING.
Material Handling PT. Teh Celup 88
REVITALISASI USAHA PENGGILINGAN PADI SABAR SUBUR 2014 By Muhammad Ishaq 2014.
Pengolahan Inti Sawit Menjadi minyak Inti Sawit (PKO)
Perancangan Ulang Mesin Bending Test UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG
Teknik Pengeringan dan Penyimpanan
Oleh : Yan Aldo Wiliantoro P2A14007
(Teh, Kopi, dan Coklat) Bahan Penyegar.
PERALATAN INDUSTRI ISNA SNACK
I. Pendahuluan Kegiatan dalam usaha produksi pertanian dibedahkan 2 tahap: Tahap budidaya yg dimulai dari pengolahan tanah, penyemaian, penanaman dan.
Metode Pembuatan Bioarang
Oleh: Reny Ayuning D P2AA14009
Metode Pembuatan Bioarang
TRANSMISI RANTAI ROL.
Teknik Penanganan Hasil Pertanian
Kopi Bubuk.
Teknologi Pati dan Gula
Beberapa jenis olahan kopi biji
11.4 Mengoperasikan alat mesin pengolahan hasil pertanian
PERTANIAN INDUSTRI SISTEM KELOMPOK 12
(Matakuliah: Teknologi Hasil Perikanan 1)
Pertemuan 20 Perancangan Sabuk
SOIL CEMENT BASE (LAPIS PONDASI TANAH SEMEN)
Pemanfaatan Kulit Nanas untuk Mengurangi Kadar Kafein pada Kopi
Elemen Mesin ( TRANSMISI )
MEKANISASI MESIN PERONTOK KACANG TANAH SEBAGAI PENINGKATAN SISTEM PEMANEN KACANG TANAH PETANI INDONESIA HALIMATUS SA’DIYAH ( )
SCHEAT POWERPOINT TEMPLATE Jun Akizaki – The Power of PowerPoint.
Andi Alamsyah Rivai, S.Pi., M.Si
PRESENTASI PENGELOLAAN PASCA PANEN TANAMAN Plantago major
Transcript presentasi:

Mesin Sortasi Kopi (Basah) Tenaga Penggerak Type/Model                   :   Motor Listrik 1 HP Daya/Putaran Mesin    :   1440 Rpm Bahan Bakar                  :   Solar Transmisi                       :   V belt, 3 alur, jenis B     Dimensi Peralatan Panjang                         :   67 cm Lebar                             :   60 cm Tinggi                             :   70 cm Kapasitas Kerja           :   120 kg/jam     Keunggulan Mutu biji dan keseragaman biji konsisten Mudah diadopsi oleh Perkebunan Besar atau Perkebunan kecil. Mudah dipindahkan ke tempat lain

Mesin Pengupas Buah Kopi (Huller) Tenaga Penggerak Type/Model :   Motor Listrik 3 Phase, 380 V, 5 PK Transmisi  :   Sabuk V karet 2 alur, jenis B Sistem Pemisah :   Pneunomatik, kipas sentrifugal Daya/Putaran Mesin  :   800 RPM Bahan Bakar :   Solar      Kapasitas Kerja :   225 kg / jam biji kopi HS, 125 kg/jam kopi gelondong    

Mesin Pencuci Buah Kopi Tenaga Penggerak Type/Model : Motor Listrik 3 Phase, 380 V, 5 PK Daya/Putaran Mesin : 800 RPM Bahan Bakar : Solar      Keunggulan Hemat Konsumsi energi rendah Hemat tenaga kerja Bebas polusi Kompak dan perawatan mudah Kapasitas pengoperasian alat dapat diatur sesuai jumlah panen

Alat Pengering Biji Kopi Tenaga Penggerak Listrik : Kipas Aksial : Motor Listrik ¼ HP, 220V, 1 Phase Kipas Sentrifugal : Motor Listrik 1 HP, 220V, 1 Phase Bahan Bakar : Tenaga Surya (Solar Cell) atau Kayu bakar 2-3 m3/ton biji kopi kering Kapasitas Kerja : 5 ton biji kopi basah   Keunggulan Hemat energi (tenaga surya dan kayu bakar) Konsumsi energi rendah (23 KWH per ton biji kopi kering) Hemat tenaga kerja Bebas polusi Kompak dan perawatan mudah Kapasitas pengoperasian alat dapat diatur sesuai jumlah panen

Mesin Pengupasan Biji Kopi Kering Tenaga Penggerak Type/Model : Motor Listrik 5 HP, 3 Phase, 380 V Daya/Putaran Mesin : 800 RPM Bahan Bakar : Solar Kapasitas Kerja : 225 kg/jam kopi HS kering atau 170 kg/jam kopi gelondong kering Keunggulan Hemat energi Konsumsi energi rendah Hemat tenaga kerja Bebas polusi Kompak dan perawatan mudah Mudah diadopsi oleh perkebunan rakyat dan perkebunan besar

Mesin Sortasi Biji Kopi Kering Tenaga Penggerak Type/Model : Motor Listrik 3 phase, 380 V, 3,5 PK Daya/Putaran Mesin : 15 RPM Transmisi : Gigi reduksi, Sabuk V Karet 2 alur, Jenis B Rangka : Baja Profil Persegi Saringan : 3 kompartemen, bahan pelat alluminium Perlengkapan lain : 1 unit corong pemasukan, 4 unit corong pengeluaran, buket elevator untuk pengumpanan biji kopi Kapasitas Kerja : 1 ton biji kopi per jam Keunggulan Hemat energi Konsumsi energi rendah Hemat tenaga kerja Bebas polusi Kompak dan perawatan mudah Mudah diadopsi oleh perkebunan rakyat dan perkebunan besar

Mesin Sangrai Biji Kopi Tenaga Penggerak Type/Model : Motor Listrik 2 PK, 3 Phase, 380 V; Motor Bakar Daya/Putaran Mesin : 940 Rpm Bahan Bakar : Minyak Tanah atau Gas Dimensi Peralatan Panjang : 140 cm Lebar : 90 cm Tinggi : 160 cm Kapasitas Kerja : 60 kg/jam biji kopi Fleksibilitas Pengoperasian Mudah diadopsi oleh Perkebunan Besar maupun Perkebunan Rakyat. Mudah dipindahkan ke tempat lain. Dapat digunakan untuk komoditas lain. Sumber panas burner berbahan bakar minyak tanah atau gas

Mesin Pembubuk Biji Kopi Tenaga Penggerak Type/Model : Motor Listrik 1 phase, 220 V, 1 PK Daya/Putaran Mesin : 10 Rpm Pemanas : Minyak tanah, keluaran panas 15 kW Transmisi : Gigi reduksi, rantai dan roda friksi Rangka : Baja profil persegi Kapasitas Kerja : 60 kg biji kopi sangrai/jam Keunggulan Pengoperasian Mudah diadopsi oleh Perkebunan Besar maupun Perkebunan Rakyat. Mudah dipindahkan ke tempat lain. Dapat digunakan untuk komoditas lain. Sumber panas burner berbahan bakar minyak tanah atau gas.

Standar Mutu Kopi Bubuk (SNI-01-3542-1994)

Standar mutu kopi Sejak tahun 1978 melalui SK Menteri Perdagangan No. 108/Kp/VII/78 Tanggal 1 JUli 1978 standar mutu biji kopi yang digunakan adalah SISTEM TRIASE. Namun demikian, mulai 1 Oktober 1983 sampai sekarang , untuk menetapkan mutu kopi, Indonesia menggunakan SISTEM NILAI CACAT (Defects Value System) sesuai keputusan ICO (International Coffe Organization). Dalam system cacat, semakin banyak nilai cacatnya, mutu kopi akan semakin rendah dan sebaliknya Dewan ICO (International Coffee Organization) awal tahun 2002 mengadakan sidang dan menghasilkan Resolusi No. 407 yang berisi Program Perbaikan Mutu Kopi yang mulai efektif diberlakukan per 1 Oktober 2002

Standar minimum dalam Resolusi 407 Kopi Arabika : nilai cacat maks 86 per 300 gr sample menurut standar mutu Brazil/New York Kopi Robusta : nilai cacat maks 150 per 300 gr sample menurut standar mutu Indonesia/ Vietnam Kadar Air : maks 12,5 % berdasarkan metode ISO 6673

STANDAR MUTU KOPI DIBEDAKAN MENURUT (Resolusi 407): Jenis Mutu Syarat Mutu Cara Pengambilan Contoh (Sample) Cara Pengemasan

Penentuan jenis mutu kopi dibedakan berdasarkan jenis mutu (1) Berdasarkan jenis kopinya : Kopi Arabika Kopi Robusta Kopi jenis lainnya Berdasarkan cara pengolahannya : Pengolahan Kering (Dry Process/DP) Pengolahan Basah (Wet Process/WP)

Penentuan jenis mutu kopi dibedakan berdasarkan jenis mutu (2) Klasifikasi mutu : Mutu (Grade) 1 : Total Nilai Cacat max 11 Mutu (Grade) 2 : Total Nilai Cacat 12-25 Mutu (Grade) 3 : Total Nilai Cacat 26 -44 Mutu (Grade) 4a : Total Nilai Cacat 45 -60 Mutu (Grade) 4b : Total Nilai Cacat 61-80 Mutu (Grade) 5 : Total Nilai Cacat 81-150 Mutu (Grade) 6 : Total Nilai Cacat 151-225

Kriteria Penentuan Nilai Cacat 1 Biji Hitam (Black beans) : Nilai Cacat = 1 2 Biji Hitam sebagian (Partly Black beans) : Nilai Cacat = 1 2 Biji Hitam pecah (Broken Black beans) : Nilai Cacat = 1 1 Husk kopi(Husk Coffe) : Nilai Cacat = 1 4 biji coklat (brown beans) : Nilai Cacat = 1 1 Husk ukuran besar (large husk framents) : Nilai Cacat = 1 2 Husk ukuran sedang (medium husk framents) : Nilai Cacat = 1 5 Husk ukuran kecil (small husk framents) : Nilai Cacat = 1 10 biji berkulit ari (beans in silver skin) : Robusta/WP : Nilai Cacat = 1 2 biji berkulit tanduk (beans in parchments) : NIlai Cacat = 1

Kriteria Penentuan Nilai Cacat (2) 2 kulit tanduk ukuran besar (large parchment fragmt) : NIlai Cacat = 1 5 kulit tandung ukuran sedang : Nilai Cacat = 1 10 kulit tanduk ukuran kecil : NIlai Cacat = 1 5 biji pecah (broken beans) : Nilai Cacat = 1 5 biji muda (immature beans) : Nilai Cacat = 1 10 biji berlubang satu (beans with one hole) : Nilai Cacat = 1 5 biji berlubang lebih dari Saturday : NIlai Cacat = 1 10 biji bertutul-tutul (spotted beans) : WP : Nilai Cacat = 1 1 ranting, tanah, batu ukuran besar : NIlai Cacat = 5 1 ranting, tanah,batu ukuran sedang : Nilai Cacat = 2 1 ranting, tanah, batu ukuran kecil : Nilai Cacat = 1

Syarat Mutu Pengolahan Basah (Wet Process- WP) Kadar air maksimum ± 13 % (bobot/bobot) Kadar kotoran berupa ranting, batu, gumpalan tanah dan benda-2 asing lainnya, maksimum 0,5 % (bobot/bobot) Bebas dari serangga hidup Bebas dari biji berbau busuk, berbau kapang dan bulukan Biji tidak lolos ayakan 3x3 mm (8 mesh) dengan maksimum lolos 1 % (bobot/bobot) Untuk bisa disebut biji berukuran besar, harus memenuhi persyaratan tidak lolos ayakan ukuran 5,6x5,6 mm (3,5 mesh) dgn maksimum lolos 1 % (bobot/bobot)

Syarat Mutu (2) Pengolahan Kering (Dry Process-DP) Kadar air maksimum ± 12 % (bobot/bobot) Kadar kotoran berupa ranting, batu, gumpalan tanah dan benda-2 asing lainnya, maksimum 0,5 % (bobot/bobot) Bebas dari serangga hidup Bebas dari biji berbau busuk, berbau kapang dan bulukan

Ukuran biji kopi untuk jenis robusta dibedakan : Biji Ukuran Besar (L) : Tidak lolos ayakan lubang bulat ukuran diameter 7,5 mm, dengan maksimum lolos 2,5 % (bobot/bobot) Biji Ukuran Sedang (M) : Tidak lolos ayakan lubang bulat ukuran diameter 7,5 mm, tetapi tidak lolos lubang bulat ukuran diameter 6,5 mm dengan maksimum lolos 2,5 % (bobot/bobot) Biji Ukuran Kecil (S) : Lolos ayakan lubang bulat ukuran diameter 7,5 mm, tetapi tidak lolos lubang bulat ukuran diameter 5,5 mm dengan maksimum lolos 2,5 % (bobot/bobot)

CARA PENGAMBILAN SAMPEL Sample (contoh) diambil secara acak, sebanyak akar pangkat 2 dari jumlah karung Dari tiap karung terpilih, diambil secara acak pada bagian bawah, tengah dan atas sehingga diperoleh biji kopi sebanyak 10 kg Contoh diaduk secara merata, kemudian diambil sub sample sebanyak 300 gr Dari contoh ini kemudian ditentukan jenis mutunya

CARA PENGEMASAN Biji kopi yang telah ditentukan mutunya, dikemas dalam karung goni baru, bersih dan kering Tiap karung berisi biji kopi dengan berat netto sebanyak 60 kg