RESPON TUBUH TERHADAP CEDERA

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
ANTIGEN-ANTIBODI PENGERTIAN : ANTIGEN ANTIBODI
Advertisements

The Composition of Blood
Peredaran darah manusia
RADANG = INFLAMASI HERU SWN.
Imunitas Humoral.
Radang Burhannudin Ichsan.
Reaksi Alergi Hipersensitivitas Aldo Candra ( )
ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM PEMBULUH DARAH DAN DARAH
Sistem Pertahanan Tubuh
Sistem Pertahanan Tubuh
SISTEM PEREDARAN DARAH
Respon Imun Nonspesifik
BAB 11 Sistem Imun.
SANTI KARTIKASARI,dr SISTEM IMUNITAS.
LEUKOSIT Disusun oleh : Tita Izatul Mubarokah (20/XI MIA 1)
TROMBOSIT Disusun oleh : Kirana Wahyu Damayanti/09
Sistem Pertahanan Tubuh
2. kemotaktik menarik fagosit ke lokasi infeksi
Kelompok 2 Dwi Pradina Budiarti Ira Prabawati Nurotuljanah.
SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA
Sistem Kekebalan Tubuh
Sistem Peredaran Darah
GANGGUAN PADA SISTEM PEREDARAN DARAH
Leukosit Oleh : sukarniwati.
Imunologi DISUSUN OLEH: MILA ASTASIA TINGKAT: 1A.
Pendahuluan dan Kontrak Belajar Patology Kesehatan Masyarakat
RESPON IMUN ALAMI (NON SPESIFIK)
“(SISTEM PERTAHANAN TUBUH)”
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL. PERTEMUAN 3
SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA
PERAWATAN LUKA OPERASI
PATOFISIOLOGI SEMESTER IV -14.
BIOLOGI DASAR MANUSIA IMUNOLOGI DAN SISTEM ORGAN LIMFATIK
SISTEM PEREDARAN DARAH
Lisa Andina, S.Farm, Apt. RESPON IMUN SPESIFIK.
KONSEP DASAR IMUNOLOGI
Dosen : dr.Hj.Santi Kartikasari
HIPERSENSITIFITAS Lisa Andina, S.farm, Apt..
LEUKOSIT (Sel Darah Putih) Disusun Oleh : ANNISA RIZQI DAMYANTI
SISTEM LIMFATIK dan IMUNITAS
Imunologi Oleh: Irene Katrin 1A AKBID ALIFAH PADANG.
Sistem Perdaran Darah.
ANATOMI FISIOLOGI Pengampu : 1. Moh. Nur Ihsan 2. Dr. Tri Eko Susilorini, MS Penilaian : UTS, Kuis, UAS dan praktikum.
Sindrom Guillain–Barré
Materi Ajar Sistem Kekebalan
Luka dan Perawatan luka
Oleh : Anhari Raushanfikri Bagus Arlianto Putra Kevin Augusto Asyrafi
Sistem Kekebalan Tubuh
Rangkuman Praktikum Hematologi
BAB 11 Sistem Imun.
BAB 11 SISTEM IMUN.
Nama Kelompok : Athena Joanne Tarigan ( XI A7 / 05 )
DARAH.
SISTEM PEREDARAN DARAH Akademi Famasi Tolitoli
GOUT Oleh Dr. Sri Utami, B.R. MS.
ANATOMI & FAAL DASAR.
BRONKITIS OLEH : NINIS INDRIANI.
ANTIGEN-ANTIBODI PENGERTIAN : ANTIGEN ANTIBODI
FISIOLOGI PENYEMBUHAN LUKA
ANALGETIK ANTIPIRETIK INFLAMASI
Respon Imun Non Spesifik (Respon Imun Innate)
BAB 10 SISTEM PERTAHANAN TUBUH
Sistem Kekebalan Pada Manusia.
Hati (hepar) Merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh manusia (2 kg) yang terletak di rongga perut sabelah kanan di bawah diafragma.
ADAPTASI A. Pengertian Sistem Kekebalan Tubuh Sistem kekebalan tubuh atau sistem imun adalah sistem perlindungan dari pengaruh luar biologis yang dilakukan.
KONSEP LUKA Esti Widiani.
BAB 4 SISTEM PEREDARAN DARAH By : Anna Laura Silaban, S.Si.
KELOMPOK 3 DOSEN PEMBIMBING SISTEM IMUN NON SPESIFIK DAN PERADANGAN TUGAS IMUNOBIOLOGI SUWARNY, S.Si, M.Si.
BAB 11 SISTEM PERTAHANAN TUBUH
Asam urat adalah penyakit yang berasal dari sisa metabolisme zat purin dari sisa makanan yang kita konsumsi secara berlebihan.
Transcript presentasi:

RESPON TUBUH TERHADAP CEDERA Oleh: Alfyana Nadya R.,Mkep STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA

Tujuan Tujuan Umum: Tujuan Khusus: Setelah mengikuti perkuliahan selama 2x50 menit diharapkan mahasiswa mengetahui respon tubuh terhadap cedera secara umum Tujuan Khusus: Mengetahui peran Leukosit dalam proses peradangan Mengetahui proses penyembuhan luka

Reaksi Peradangan Peradangan merupakan reaksi vaskular yang hasilnya merupakan pengiriman cairan, zat- zat terlarut dan sel-sel dari sirkulasi darah ke jaringan-jaringan interstisial pada daerah cedera atau nekrosis

Peradangan itu berdampak positif atau negatif y???

Peradangan Merupakan gejala yang menguntungkan bagi tubuh Peradangan sebagai suatu pertahanan dimana hasil dari proses peradangan adalah netralisasi dan pembuangan agen penyerang, penghancuran jaringan nekrosis dan pembentukan keadan yang dibutuhkan untuk pemulihan

Tanda Pokok Peradangan

Rubor (Kemerahan) Merupakan hal pertama yang yang terlihat didaerah peradangan Saat reaksi peradangan, ateriol yang mensuplai daearah tsb melebar sehingga lebih banyak darah mengalir ke mikrosirkulasi lokal. Kapiler yang sebelumnya kosong atau terisi sebagian dengan cepat akan terisi penuh dengan darah

Kalor ( Panas ) Daerah peradangan pada kulit menjadi lebih panas dari sekelilingnya, karena darah yang disalurkan tubuh ke permukaan daerah yang mengalai peradangan lebih banyak daripada daerah yang normal.

Dolor ( Nyeri ) Dolor merupakan rasa sakit akibat dari proses peradangan Rasa sakit disebabkan karena adanya perubahan konsentrasi lokal ion-ion yang merangsang ujung-ujung saraf. Penyebab lain yaitu pengeluaran zat kimia seperti histamin yang juga merangsang saraf-saraf. Pembengkakan jaringan yang mengalami peradangan menyebabkan peningkatan tekanan lokal sehingga menimbulkan rasa sakit

Tumor ( Pembengkakan ) Pembengkakan timbul karena pengiriman cairan dan sel-sel dari sirkulasi darah ke jaringan-jaringan interstisial Campuran dari cairan dan sel yang tertimbun di daerah peradangan disebut eksudat

Fungsio laesa ( Perubahan Fungsi) Perubahan fungsi yang terjadi karena adanya pembengkakan, nyeri, sirkulasi abnormal dan lingkungan kimiawi lokal yang abnormal

Leukosit Leukosit (WBC) adalah sel darah putih yang diproduksi oleh jaringan hemopoetik yang berfungsi untuk membantu tubuh melawan berbagai penyakit infeksi sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh. Sel darah putih ini berfungsi untuk membantu tubuh melawan berbagai penyakit infeksi sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh Sel darah putih tidak berwarna, memiliki inti, dapat bergerak secara amoebeid, dan dapat menembus dinding kapiler/diapedesis. Nilai normal untuk jumlah leukosit dalam individu dewasa 4000 -10000/mm3 sel darah putih.

Peran Leukosit dalam Proses peradangan Jumlah tiap jenis leukosit yang bersirkulasi dalam darah perifer dibatasi dengan ketat, tetapi diubah “sesuai kebutuhan” jika timbul peradangan. Peran setiap jenis leukosit berbeda dalam proses peradangan

Granulosit Merupakan golongan leukosit yang terdiri atas netrofil, eosinofil dan basofil. Sel pertama yang diproduksi dalam jumlah besar saat peradangan adalah netrofil Netrofil mampu bergerak aktif dan mampu menelan berbagai zat dengan proses yang disebut fagositosis Eosinofil berperan dalam membri respon terhadap rangsangan kemotaktik (zat toksik terhadap parasit), mencerna partikel dengan cara fagositosis, dan mematikan mikroorganisme Basofil memberi respon terhadap sinyal kemotaktik yang dilepaskan dalam perjalanan reaksi imunologis. Basofil jumlahnya sangat sedikit dalam eksudat.

Fagositosis

Manosit Dalam aliran darah disebut manosit, dalam eksudat disebut makrofag Fungsi makrofag sama dengan netrofil yaitu sel yang bergerak aktif, memberikan respon terhadap rangsangan kemotaksis, fagosit aktif, dan mampu mematikan serta mencerna berbagai agen

Perbedaan Manosit & Netrofil berumur pendek < 1 minggu Tidak mampu melakukan pembelahan sel dan mensintesis enzim pencernaan Manosit (Makrofag) mampu bertahan > 1minggu dalam jaringan Mampu membelah dan mensintesis enzim intraseluler

Limfosit Terdapat dalam eksudat dalam jumlah yang sangat kecil tapi dalam waktu yang sangat lama (sampai kronik) Fungsi limfosit berada dalam bidang imunologis

Proses Penyembuhan Luka

luka adalah rusak atau terputusnya kontinuitas jaringan tubuh

Proses Penyembuhan Luka Penyembuhan luka merupakan suatu proses penggantian jaringan yang mati/rusak dengan jaringan baru dan sehat oleh tubuh dengan jalan regenerasi. Luka dikatakan sembuh apabila permukaannya dapat bersatu kembali dan didapatkan kekuatan jaringan yang mencapai normal.

Penyembuhan Luka Primer Merupakan jenis penyembuhan luka dimana pinggir luka saling didekatkan agar penyembuhan luka dapat terjadi Misalnya pada luka insisi pembedahan Tepi luka dihubungkan oleh sedikit bekuan darah yang fibrinnya bekerja sbg lem—terjadi peradangan akut pada tepi luka—makrofag memasuki bekuan darah dan mulai menghancurkan—terjadi pertumbuhan kedalam o/ jaringan granulasi didaerah yg ditempati bekuan darah—luka mjd jaringan parut—epitel regenerasi menebal dan matang shg menyerupai kulit didekatnya

Penyembuhan Luka Sekunder (disertai granulasi) Proses identik dg penyembuhan primer Perbedaan : lebih banyak granulasi yang terbentuk,proses lebih lama dan jaringan parut yang lebih besar Pada luka besar granulasi menutupi dasar luka sbg lapisan lembut dan mudah berdarah, atau keadaan lain yaitu granulasi tumbuh nyata dibawah keropeng dan terjadi regenerasi epitel dibawah keropeng.

Faktor yang Mempengaruhi Penyembuhan Luka & Peradangan

Sirkulasi darah Jika suplai darah kurang maka proses peradangan berjalan lambat, infeksi menetap dan proses penyembuhan yang tidak sempurna

Suplai Leukosit Penderita penyakit keganasan mengalami gangguan dalam menghasilkan eksudat selular dalam sumsum tulang sehingga fungsi dan jumlah leukosit terganggu dan mudah terkena infeksi

Status Gizi Proses penyembuhan tergantung pada proliferasi sel dan aktivitas sintetik khususnya sensitif terhadap defisiensi suplai darah lokal dan peka terhadap keadaan gizi penderita

Aspek Sistemik pada Peradangan

Demam Merupakan fenomena umum yang menyertai proses peradangan lokal Penyebab demam yaitu dilepaskannya pirogen endogen dari netrofil dan makrofag. Zat ini mempengaruhi pusat pengatur suhu tubuh di hipotalamus dan menimbulkan demam.

Perubahan Hematologis Peradangan mempengaruhi proses maturasi dan pengeluaran leukosit dari sumsum tulang yang mengakibatkan kenaikan jumlah suatu jenis leukosit disebut leukositosis Protein darah juga mengalami perubahan bersamaan dengan perubahan laju endap darah.

Perubahan Metabolisme dan Endokrin Reaksi peradangan lokal sering diiringi berbagai gejala “konstitusional” berupa malaise, anoreksia dan kelemahan fisik

TERIMAKASIH