Sebab Mengumbar Pandangan Mengikuti Hawa Nafsu dan Setan Tidak memahami bahayanya akibat mengumbar pandangan Mengandalkan Ma’af dan Kasih Sayang Allah swt serta melupakan siksa-Nya Banyak membaca dan menyaksikan tontonan yang diharamkan Allah swt Tidak segera menikah Banyak bergaul dengan lawan jenis Adanya kelezatan (sesaat) Banyaknya wanita yang membuka auratnya di tempat umum Sebab Terjaganya Pandangan Adanya ketakwaan kepada Allah swt Berusaha menghilangkan semua sebab yang disebutkan di atas Meningkatkan rasa syukur kepada Allah swt atas nikmat-Nya terutama nikmat mata Berpuasa Abdullah ra, Rasul saw:
مَنِ اسْتَطَاعَ البَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ، فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ، وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ، وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ، فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ Siapa yang mampu ‘al-Ba’ah’ hendaklah menikah, sungguh menikah itu lebih dapat menjaga pandangan dan kemaluan, siapa yang tidak mampu maka hendaknya berpuasa sungguh pada puasa itu dapat memutus syahwa. (HR.Bukhari) Mengingat keburukan lawan jenisnya Berkata Ibnu Mas’ud ra: إذا أعجبت أحدكم امرأة فليذكر مناتنها. Menikah Jabir bin Abdullah ra, Rasul saw: إِنَّ الْمَرْأَةَ تُقْبِلُ فِي صُورَةِ شَيْطَانٍ، وَتُدْبِرُ فِي صُورَةِ شَيْطَانٍ، فَإِذَا أَبْصَرَ أَحَدُكُمُ امْرَأَةً فَلْيَأْتِ أَهْلَهُ، فَإِنَّ ذَلِكَ يَرُدُّ مَا فِي نَفْسِهِ Sungguh wanita itu menghadap dalam gambaran setan dan membelakangi dalam gambaran setan, jika salah seorang diantara kalian melihat wanita maka hendaklah dia mendatangi istrinya, sungguh yang demikian itu menolak apa yang ada pada dirinya. (HR.Muslim)
Abu Hurairah ra, Rasul saw: Selalu memohon kepada Allah swt agar diberi keselamatan dari fitnah pandangan Syakal bin Humaid ra: يَا رَسُولَ، عَلِّمْنِي دُعَاءً، قَالَ: " قُلْ: اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ سَمْعِي، وَمِنْ شَرِّ بَصَرِي، وَمِنْ شَرِّ لِسَانِي، وَمِنْ شَرِّ قَلْبِي، وَمِنْ شَرِّ مَنِيِّي Ya Rasul, ajarkan kepadaku sebuah do’a !, maka Rasul saw bersabda: Katakanlah; Ya Allah, sungguh aku memohon perlindungan dari-Mu dari kejahatan pendengaranku, dari kejahatan pandanganku, dari kejahatan lisanku, dari kejahatan hatiku dan dari kejahatan maniku. (HR.Abu Daud) Bergaul dengan orang yang sholeh Abu Hurairah ra, Rasul saw: الرَّجُلُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ، فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ Seseorang itu sesuai dengan Agama sahabatnya, maka lihatlah oleh kalian siapa yang sahabatnya. (HR.Abu Daud) Menimbulkan rasa khawatir mati su’ul Khatimah dan penyesalan dalam kubur
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا Zina Allah swt: وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk. (Qs.Al-Isra’ 32) Arti Zina الزنا هو وطء المرأة من غير عقد شرعي Zina itu adalah menghungi wanita tanpa melalui agad yang syar’i Hukum Zina Para ulama telah sepakat bahwa, perbuatan zina merupakan dosa besar berdasarkan al-Qur’an surat al-Isra’ 32, dan firman Allah swt: وَالَّذِينَ لا يَدْعُونَ مَعَ اللَّهِ إِلَهاً آخَرَ وَلا يَقْتُلُونَ النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ وَلا يَزْنُونَ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ يَلْقَ أَثَاماً Dan orang-orang yang tidak menyembah Tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan yang demikian itu, niscaya dia mendapat dosa(nya). (Qs.Al-Furgan, 68)
Abdullah ra bertanya kepada Rasul saw: الزَّانِيَةُ وَالزَّانِي فَاجْلِدُوا كُلَّ وَاحِدٍ مِنْهُمَا مِائَةَ جَلْدَةٍ وَلا تَأْخُذْكُمْ بِهِمَا رَأْفَةٌ فِي دِينِ اللَّهِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَلْيَشْهَدْ عَذَابَهُمَا طَائِفَةٌ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus dali dera dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah dan hari akhirat dan hendaklah hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman. (Qs.An-Nur, 2) Tingkatan Zina Abdullah ra bertanya kepada Rasul saw: أَيُّ الذَّنْبِ أَعْظَمُ عِنْدَ اللَّهِ؟ قَالَ: «أَنْ تَجْعَلَ لِلَّهِ نِدًّا وَهُوَ خَلَقَكَ» . قُلْتُ: إِنَّ ذَلِكَ لَعَظِيمٌ، قُلْتُ: ثُمَّ أَيُّ؟ قَالَ: «وَأَنْ تَقْتُلَ وَلَدَكَ تَخَافُ أَنْ يَطْعَمَ مَعَكَ . قُلْتُ: ثُمَّ أَيُّ؟ قَالَ: «أَنْ تُزَانِيَ حَلِيلَةَ جَارِكَ Dosa apakah yang terbesar di sisi Allah ? Rasul saw: “Engkau menjadikan untuk Allah sekutu padahal Dia yang telah menciptakanmu”, aku katakan: Sungguh itu adalah besar, kemudian apa ? Rasul saw: “Engkau membunuh anakmu karena khawatir makan bersamamu”, aku kaatakn kemudian apa ?, Rasul saw “Engkau melakukan zina dengan istri tetanggamu”. (HR.Bukhari)