 Budaya Pelajar  Budaya Pengajar  Budaya Institusi.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Kerangka Kerja Kompetensi TIK untuk Guru
Advertisements

PERTEMUAN 3 DEFINISI KURIKULUM. SS eperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman.
SEMESTER BARU, SEMANGAT BARU, PRESTASI GEMILANG
0 IMPLIKASI KURIKULUM 2013 BAHAN DISKUSI 0 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 1 – 3 DESEMBER 2013.
Apakah “magang” itu? (What is an “internship”?) Oleh: Ekoyanto Pudjiono.
Sosialisasi KTSP PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 NOMOR 23 TAHUN 2006Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL) DEPARTEMEN PENDIDIKAN.
Menilai Pencapaian Kompetensi lulusan Secara Nasional Pada mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi.
Bimtek KTSP 2009 PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 NOMOR 23 TAHUN 2006Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL)
Materi Sesi 6 Kelas PENILAIAN EMPAT KELOMPOK MATA PELAJARAN
SOSIALISASI PROGRAM KLAS 9 DAN KRITERIA KELULUSAN SMP NEGERI 1
Mata Kuliah: Administrasi Organisasi Pendidikan Jasmani SKS: 2 SKS FATHAN NURCAHYO, M. Or Deskripsi MK: Kompetensi Dasar MK: Dg memahami admistrasi penjas.
Sosialisasi KTSP PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 NOMOR 23 TAHUN 2006Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL) DEPARTEMEN PENDIDIKAN.
MODEL PEMINATAN,LINTAS MINAT, DAN PENDALAMAN MINAT KURIKULUM 2013
STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
DASAR SISTEM PENGAJARAN
STANDARD PELAYANAN MINIMAL PENDIDIKAN DASAR (SPM)
PENGERTIAN Standar nasional pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Standar.
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang
TUGAS SEMESTER PENDIDIKAN KOMPUTER.
Pendidikan Untuk Anak Tunagrahita Ringan
ANALISIS PESERTA DIDIK “Karakteristik Umum PESSERTA DIDIK (USIA, GENDER, LATAR BELAKANG)” Nur ANNA IRVANDA NURHASANA KARUNIA
Sosialisasi KTSP PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 NOMOR 23 TAHUN 2006Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL) DEPARTEMEN PENDIDIKAN.
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang
PENGELOLAAN KURIKULUM
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Sosialisasi KTSP PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 NOMOR 23 TAHUN 2006Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL) DEPARTEMEN PENDIDIKAN.
Masalah-masalah dalam pendidikan Jepang
Kedudukan Muatan Lokal dalam Kurikulum 2013
LANDASAN PIPS.
Sosialisasi KTSP PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 NOMOR 23 TAHUN 2006Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL) DEPARTEMEN PENDIDIKAN.
Sistem Pendidikan di Jepang
KUIS : Institusi Pendidikan Nadia Yovani. 1. Pendidikan merupakan institusi sosial dimana masyarakat menyediakan anggotanya berbagai informasi dan pengetahuan.
Pengertian, fungsi dan jenis lingkungan pendidikan
RANGKUMAN PKn KELOMPOK 1: Dian Ratnawati
UJIAN NASIONAL, UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL, DAN UJIAN SEKOLAH SMA NEGERI 23 dinas pendidikan provinsi dki jakarta.
Direktorat Jenderal GTK -
5 Penyesuaian Beban 1.
PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2015
JERMAN.
Un usbn Un usbn DEPOK, 26 JANUARI 2017.
STRUKTUR KURIKULUM SMK/MAK (GENERIK)
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL)
KEBIJAKAN PENYEMPURNAAN KURIKULUM
Peduli pendidikan dari rumah
Keluarga dengan Anak Usia Remaja
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
Struktur Kurikulum SD.
Acara Pembukaan Nama Sekolah Tanggal.
T.
Peduli pendidikan dari rumah
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
Mengapa keberbakatan itu perlu. Kasus 1. Kalimantan Timur a
SEKARANG SAYA MENJADI MAHASISWA
Kelompok VI: Masjoko ( ) Very Neno Tahin ( ) Anisetus B. Ole ( )
IMPLIKASI PP 19/2005 TERHADAP PENGEMBANGAN KURIKULUM
Penumbuhan Budi Pekerti
KEBIJAKAN PENYEMPURNAAN KURIKULUM
PERANCANGAN PEMBELAJARAN TERPADU
KONSEP PENILAIAN DALAM KERANGKA KURIKULUM SMK EDISI 2013
PERBEDAAN KURIKULUM 2004 Dan KTSP
Struktur Kurikulum SD.
Selamat Datang, Siswa! Nama Guru.
STRATEGI DASAR PBP 1. PBP sbg substansi & praksis pend
Pelayanan Kesejahteraan Siswa Perawat dan dokter sekolah
Selamat Datang, Siswa! Nama Guru.
KEBIJAKAN PENYEMPURNAAN KURIKULUM
MANAJEMEN PEMBERDAYAAN SDM LEMBAGA PAUD
Dasar Dasar Kependidikan OLEH : KELOMPOK 7 SISTEM PENDIDIKAN DI KOREA SELATAN.
Transcript presentasi:

 Budaya Pelajar  Budaya Pengajar  Budaya Institusi

 Jepang memiliki 23,633 SD, 11,134 SMP, 5,450 SMA, 995 SLB, 702 universitas, 525 akademi, dan 14,174 TK(May 2003).  School attendance rate for the nine years of compulsory education is 99.98%.  Jumlah pelajar 20.7 Juta, mulai dari TK hingga universitas  Usia masuk sekolah mulai dari 6 tahun. 70% guru mengajar semua mata pelajaran % anak SD ikut Juku (bimbel).

 Kurikulum SD ; Bahasa Jepang, ilmu sosial, matematika, ilmu pengetahuan alam, musik, seni dan kerajinan tangan, pendidikan olah raga dan rumah tangga. Pada saat ini penekanan lebih kepada musik, seni dan olah raga.  Seminggu sekali ada kelas pendidikan moral sebagai bagian dari program pembangunan manusia seutuhnya. Hal ini dimulai sejak SD. Pendidikan moral lebih efektif dibawa melalui interaksi sehari-hari yang rutin di sekolah seperti saat bersih-bersih kelas dan makan siang.  Untuk sekolah menengah, kurikulumnya meliputi Bahasa Jepang, matematika, IPS, IPA, Bahasa Inggris, musik, seni, olah raga, studi tour, klub ekskul, dan waktu kunjungan guru ke rumah.  Sekolah menengah atas memiliki kurikulum yang beragam, sesuai dengan tipe sekolah tsb.

 Elite academic high schools yang menyeleksi siswa terbaik dari seluruh Jepang dan kebanyakan mengirim mereka ke universitas top di Jepang.  Non-elite academic high schools menyiapkan siswanya ke universitas yang tidak terlalu TOP atau ke akademi, tapi realiatnya mereka banyak mengirim siswanya ke sekolah spesialis privat (senshuugakko) yang mengajari mereka pelajaran seperti administrasi, bahasa, program komputer. Namun tipe sekolah ini yang paling mainstream di Jepang.  Sekolah Menengah Kejuruan yang menawarkan kursus di bidang komersial, teknik, agrikultur, iptek rumahan, perikanan dan perawat. 60% lulusannya menjadi pekerja full-time  Sekolah Menengah Korespondensi adalah sekolah menengah yang bentuknya fleksibel, ada sekitar 1.68% untuk siswa yang melewatkan SMA karena alasan-alasan khusus.  Sekolah Malam untuk anak-anak miskin tapi ambisius, dimana siang mereka bekerja.

 Mengutamakan usaha dari pada kemampuan  Ganbarism  Sistem Kolaborasi – Masyarakat kelompok  Pengembangan “manusia seutuhnya”/”whole person” development

 Yang saat ini adalah meniru Amerika, sejak pasca PD II. SD 6 thn, SMP 3 thn, SMA 3 thn, Akademi/Universitas  Sekolah dimulai di bulan April dan selesai di Maret tahun berikutnya.

 Kontrol atas-bawah, otoritas guru dan lingkungan yang kompetitif (hal ini yang membawa masalah seperti malasnya anak-anak untuk datang ke sekolah)  Konsep “whole person” development ; pendidikan kognitif, sosial, emosional melalui bimbingan cara hidup.  Proses lebih penting daripada hasil  bibit dari ganbarism

 Proses pembelajaran kolaboratif  Kelas besar, siswa  Guru tidak hanya mengajar /menginstruksi tapi juga monitoring dan mendukung interaksi kelompok, sehingga kadang waktu pengajaran lama.  Monitoring yang dilakukan guru bahkan selepas jam sekolah seperti kegiatan baito siswa dsbnya

 Konsep ini lebih banyak teraplikasikan di ekskul  Berupa konsep Shido ; mendidik anak agar mereka siap memasuki dunia dewasa seperti belajar tanggun jawab, menghargai sesama, perencanaan matang dsbnya.  Oleh karena itu, peran guru dalam proses monitoring hingga di luar waktu sekolah

 Guru ikut mengajarkan hal-hal basic sbg seperti memakai sepatu yang tepat (indoor, outdoor, olahraga), membawa apa yang dibutuhkan ; buku tulis, buku teks, seragam olahraga, alat tulis dll, makan siang dengan baik, membersihkan kelas, bertanggung jawab, mengisi buku laporan sekolah yang dibawa pulang ke rumah dll.

 Metode pengajaran lain adalah membentuk kelompok yang disebut “han”, terdiri dari 4-6 siswa dengan karakter yang beragam.  Kelompok ini untuk semua hal, olahraga, matematika, bersih-bersih kelas, diskusi kelompk dll. Han bertahan sampai SMA

 Guru-guru di Jepang mengacu kepada semangat Kizuna (hubungan intim berpusat pada empati, berbagi kepercayaan dan tanpa inklusifitas antara guru dan murid)  Guru tidak menegaskan otoritasnya tapi otoritas tsb dibangun/muncul dalam aktivitas & interaksi rutin

 Variasi regional ; warna lokal yang kuat pada budaya sekolah di suatu daerah. Mis; komunitas dengan banyak kalangan Buraku dan etnis Korea  banyak aktivitas HAM  Di daerah rural ; “Nerdy” vs “yankee”  Tokyo Model  Osaka Model

 Adalah kebijakan pemerintah Tokyo, melakukan percobaan dengan mendesign SMA – elite academic high school yang dilengkapi dengan les privat untuk persiapan masuk universitas. Hal ini untuk bersaing dengan sekolah swasta. Efeknya adalah jumlah pelamar meningkat.

 Membebaskan anak dari peran orang tua dalam pemilihan sekolah  Alasannya adalah karena orang tua tidak memiliki info / pengetahuan cukup tentang apa yang terbaik bagi pendidikan si anak, ornang tua tidak bisa memaksakan kehendaknya kepada anak  Info tentang sekolah datang dari komunal

Tokyo Model -Sekolah melayani komunitas Osaka Model Komunitas mempromosikan pendidikan Hasil Survey di sekolah-sekolah di 15 kota besar di Jepang, 9 memilih Osaka Model, 4 mengadopsi sistem Tokyo Model