HIV & AIDS DALAM G ERAKAN P EREMPUAN RR. Agustine Koalisi Perempuan Indonesia.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Sekretaris Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Advertisements

PENERAPAN KEBIJAKAN ENERGI, APAKAH BIAS GENDER?
Akses BMI terhadap Informasi HIV&AIDS Thaufiek Zulbahary Solidaritas Perempuan Jakarta, 11 Juni 2009.
KDRT Kekerasan Dalam Rumah Tangga.
Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) sebagai Salah Satu Bentuk Penyimpangan Sosial
VISI Pembangunan Pemberdayaan Perempuan
ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN PEREMPUAN BERBASIS GENDER
Enny Zuliatie Die-J YPI (Drop in Center Cijantung Yayasan Pelita Ilmu)
KETIDAKADILAN GENDER Masruchah
Keberagaman Seksualitas Sebagai Bagian dari Hak Asasi Manusia Hartoyo Jakarta, 3 November 2009 Ourvoice.
GENDER DAN KESEHATAN.
MENTERI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA
Problematika Gender dalam Islam
Draft Pedoman konsultasi RAPERDA PA: Mar 2012
BKKBN PROVINSI JAWA TENGAH
HIV-AIDS DALAM PERSPEKTIF SOSIAL
KESETARAAN PEREMPUAN – LAKI-LAKI
KEBIJAKAN DAN PROGRAM KESEHATAN REPRODUKSI
Peran Anggota Legislatif dalam Penghapusan Kemiskinan Perempuan
DEVI KOMALASARI DEWI FITRIANA SARI DWI AJENG EVITASARI ELAS SULASTRI NURMILASARI.
Selamat ... bertemu ....
PEKERJA WANITA.
Tumbuh Kembang Remaja dan Risiko Reproduksi
(TIPE A) BAGAN ORGANISASI
Stop AIDS Pencegahan Positif
KONSEP GENDER DALAM KESEHATAN REPRODUKSI & KB BY : DEWI RINI ASTUTI ZEGA, SST.
PERLINDUNGAN HAK-HAK KETENAGAKERJAAN
Latar Belakang Munculnya isu-isu non-konvensional pasca Perang Dingin
Upaya Perlindungan Perempuan dan Anak dari Tindak Kekerasan Seksual
PEKERJA WANITA.
Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap Wanita (Convention on the Elimination of All Forms of Discrimination Against Women) Disebut juga.
Konsep-Konsep Dasar Feminisme
PERSPEKTIF GENDER Oleh: Iwan Setiawan.
Wanita dan Hukum Seks dan Gender.
PELAYANAN KESEHATAN REPRODUKSI
Tumbuh Kembang Remaja dan Risiko Reproduksi
Dasar Kesehatan Reproduksi
PRESENTASI KELOMPOK III KASUS II
KONSEP KESEHATAN REPRODUKSI
Apa dan Mengapa Demokrasi?
PERSPEKTIF GENDER Oleh: Iwan Setiawan.
Disampaikan Oleh : Dr.Ir.Harsuko Riniwati,MP
Konsep Kesehatan Reproduksi
POSITIVE PREVENTION (pencegahan Positif)
Kedudukan Anak Beserta Hak-hak Anak.
GENDER DAN KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN
HIV AIDS.
WELCOME TO OUR BELOVED CAMPUS
Pengarusutamaan Gender
Mengkreasi Cara Berpikir dan Bertindak Setara
oleh: NI’MAL BAROYA, M. PH.
TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG (TPPO) disampaikan oleh : MARLINA INDRIANINGRUM, SKM,M.kes DISPERMADES P3a KABUPATEN KEBUMEN.
Kertas Kebijakan ruu pks
SUB BIDANG SUB-SUB BIDANG PEMERINTAH PEMERINTAHAN DAERAH PROVINSI
Pengungsi Korea Utara, Pelanggaran HAM dan Upaya UNHCR dalam Menyelesaikannya North Korean Refugees, Human Rights Violation and UNHCR Efforts Fadilla Jamila.
TYPE KELUARGA DAN TRADISI DI AMERIKA MATA KULIAH CROSS CULTURE UNDERSTANDING     DISUSUN OLEH : MUH ROHWAN - NPM MAYA PERTIWI – NPM
Tim Women’s Crisis Centre (WCC) Palembang
Oleh Kelompok 6: Andini Novela C. (o3) Barkah Miladina (05) Emilda Ayuliana (15) Nur Andini Eka P. (33) Rofika Dewi M. (37)
Kekerasan Dalam Rumah Tangga.  KDRT adalah salah satu bentuk kekerasan berdasar asumsi yang bias gender tentang relasi laki-laki dan perempuan,  KDRT.
Tumbuh Kembang Remaja dan Risiko Reproduksi. REMAJA? Menurut Kartono (1990) senada dengan pendapat Konopka dan Ingersoll dalam Hurlock (2004) 1.Remaja.
Konsep gender Dalam kesehatan Reproduksi perempuan
PEKERJA WANITA.
KONSEP KESEHATAN REPRODUKSI Oleh Susianti Asry, S.ST.,M.Keb.
Pelatihan Tim Peningkatan Sekolah MCPM_AIBEP1 GENDER DALAM PENDIDIKAN 90 menit Pelatihan Tim Peningkatan Sekolah (TPS) SERI A.
Transcript presentasi:

HIV & AIDS DALAM G ERAKAN P EREMPUAN RR. Agustine Koalisi Perempuan Indonesia

R ESIKO TERINFEKSI IMS & HIV/ AIDS Data UNAIDS (2004) menunjukkan bahwa jumlah perempuan yang terinfeksi HIV & AIDS terus meningkat setiap tahunnya. Tercatat 39,4 juta orang di dunia hidup dengan HIV & AIDS yang diperkirakan separuhnya adalah perempuan. Di Asia diperkirakan sekitar 8,2 juta orang hidup dengan HIV & AIDS dimana 2,3 juta adalah perempuan. Sedangkan di Indonesia diperkirakan jumlah perempuan yang hidup dengan HIV & AIDS mencapai 21% dari 5,701 kasus HIV & AIDS yang dilaporkan. Perempuan beresiko paling tinggi untuk terinfeksi baik itu IMS maupun HIV/ AIDS

K ENAPA P EREMPUAN R ENTAN / BERESIKO TERINFEKSI IMS & HIV/ AIDS? Biologis: Alat kelamin tersembunyi sehingga tidak mudah terdeteksi bila ada keluhan Selaput mukosa (penampang) yang luas pada alat kelamin perempuan menyebabkan mudah luka bila terjadi penetrasi dengan paksaan/ kekerasan serta lebih rentan terinfeksi IMS dan HIV & AIDS Bersifat menampung cairan/ sperma

K ETIDAKADILAN GENDER Posisi tawar tidak setara dengan laki-laki (dikonstruksikan bersikap penurut, pasif, sabar dan setia) sementara laki-laki dikonstruksikan untuk berperan sebaliknya yaitu dominan, agresif, mengambil inisiatif dalam hubungan seksual dan dianggap wajar bila mempunyai pasangan lebih dari satu

S OSIAL Pelecehan seksual dan kekerasan seksual Pendidikan rendah Kurangnya akses informasi dan layanan kesehatan Tabu-tabu seksualitas Perempuan dituntut untuk menjalankan fungsi sebagai pengasuh, perawat (pacar, suami, anak-anak). Ketika dirinya sakit dan membutuhkan perawatan justru terabaikan

E KONOMI Perempuan tidak memiliki penghasilan sendiri (tergantung pada suami/ keluarga) Upah rendah Sulit mengakses modal atau kredit usaha Hak waris lebih diutamakan pada laki-laki K ULTURAL Perempuan tidak mempunyai ruang untuk mendiskusikan keinginan dan keselamatan tubuhnya. Adanya tradisi yang merugikan perempuan seperti dijodohkan, kawin paksa, pernikahan dini, poligami, trafiking

Maraknya Perda-Perda Inkonstitutional (Data KPI tercatat ada 106 Perda, 27 diantaranya perda yang mengatur kesusilaan seperti anti maksiat, pelacuran, pelarangan keluar malam terhadap perempuan, dll yang pasal-pasalnya justru mengontrol seksualitas perempuan, dimana perempuan dianggap sebagai rusaknya moral bangsa. Dari Permasalahan diatas nampak bahwa permasalah HIV & AIDS pada perempuan amatlah kental dengan diskriminasi gender dimana perempuan tidak memiliki kekuatan sosial dan ekonomi serta posisi tawar yang memadai untuk melindungi dirinya.

Melihat persoalan HIV & AIDS bukan sekedar persoalan medis tetapi persoalan sosial Wacana Gender, seksualitas dan HIV dan AIDS Melakukan rekonstruksi dan reinterpretasi pandangan keagamaan yang bias gender. Melakukan program pemberdayaan Hak Kesehatan Seksual/ reproduksi, Gender & HIV/ AIDS agar perempuan mempunyai kemampuan untuk bernegosiasi dan memiliki posisi tawar secara seksual sehingga mampu melindungi dirinya Advokasi RUU Kesehatan Mengkritisi Perda-perda yang diskriminatif terhadap perempuan Gerakan Perempuan mengatasi kerentanan perempuan terhadap HIV/AIDS

upaya-upaya pencegahan akan menjadi efektif jika mengintegrasikan masalah gender, HIV & AIDS dan hak-hak perempuan sebagai sebuah mata rantai. Mata rantai yang tidak bisa lepas antara persoalan ketidakadilan gender, hak asasi perempuan dan pencegahan HIV & AIDS akan menegaskan tentang pentingnya peran kebijakan Negara bagi perempuan untuk melindungi dirinya. Dengan kata lain tidak adanya posisi tawar perempuan untuk melindungi diri dari HIV Rekomendasi: Strategi yang perlu dilakukan oleh Gerakan Perempuan mengatasi persoalan HIV/AIDS?

I NTEGRASI G ENDER, HIV & AIDS & HAM HIV & AIDS GENDER HAM

Pelibatkan laki-laki dan anak laki-laki program kesetaraan gender dan hak-hak perempuan berpusat pada pentingnya memberikan prioritas eksplisit untuk mempromosikan perubahan yang mendukung perempuan dan anak perempuan Meski demikian, mengurangi kerentanan yang semakin meningkat pada perempuan dan anak perempuan memiliki implikasi untuk turut mendukung laki-laki dan anak laki-laki dalam mengurangi resiko HIV mereka sendiri, menantang persepsi, perilaku, dan norma laki-laki, serta memfasilitasi kemampuan laki- laki dan anak laki-laki untuk mendukung perempuan dan anak perempuan dalam melindungi diri mereka dari HIV.

I NTEGRASI G ENDER “STOP AIDS NOW! STOP AIDS NOW! Membuat program baru untuk mengatasi kerentanan perempuan dan anak perempuan terhadap HIV/ AIDS Program dilaksanakan di Pulau Jawa dan Papua

S IAPA YANG DAPAT BERPARTISIPASI DALAM P ROGRAM ? Kelompok-kelompok yang memiliki fokus pada HIV/AIDS, hak asasi manusia, dan pemberdayaan perempuan merupakan partisipan yang menjadi prioritas. Kelompok dapat berupa, misalnya: organisasi non- pemerintah; organisasi berbasis masyarakat; organisasi pelayanan AIDS; organisasi berbasis agama atau aliran kepercayaan; serta jaringan. Kategori pemberdayaan perempuan dengan sengaja dirumuskan secara luas untuk menciptakan ruang bagi berbagai jenis kelompok yang memiliki fokus untuk meningkatkan situasi dan kondisi perempuan.

T ERIMAKASIH