Keterpaduan Islam dan Iptek

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Iman Kepada Rasul Allah SWT
Advertisements

Kolompok 1 Nama : TRI FURNA ADHI DEWI AGUSTIN ANGGARENI ADINDA RIZKY
Kepemimpinan Pendidikan Pertemuan ke-6
MU’JIZAT AL-QURAN.
AL-QURAN MEMAHAMI DAN MENGHAMPIRINYA
1 SISTEM POLITIK ISLAM
ISLAM DAN ILMU PENGETAHUAN
INTEGRASI ISLAM DAN ILMU PENGETAHUAN Oleh: Asep Solikin Universitas Muhammadiyah Palangkaraya 2015
MATERI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH
BAHAN AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH
Penjelasan GBPP & Kontrak Perkuliahan
SUMBER HUKUM ISLAM Pengertian Hukum dan Sumber Hukum Islam
Pertemuan Kedua Manusia dan Agama
ILMU PENGETAHUAN TEKNOLOGI DAN SENI DALAM ISLAM
Agama Islam Pertemuan ke-3.
Wahyu tuhan, teks dan ijtihad akal manusia; aspek ushul dan Furu’ dalam Islam Muhlisin.
Berperilaku Terpuji Bayu Kresna Mukti Habibur Rachman
LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH
PERTEMUAN KE 3 AGAMA ISLAM
Abdu Rohman (At-Taufiq Madinah Institute)
Materi II KEBENARAN TAUHID Orientasi Nilai-Nilai Dasar Islam (ONDI)
IMAN KEPADA KITAB KITAB ALLAH
Anggota : 1.Puspa Nurmawati Novita Selfiani Muhammad Yusuf efendi Galang Septi Bayu A Vicka Nandhya R
SUMBER AGAMA DAN AJARAN ISLAM
EKOSISTEM DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN
KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA
Kerangka Dasar Ajaran Islam
KELOMPOK 2 ANISA KHAFIDA MADINATUL MUNAWAROH NURUL HASANAH
SUMBER AGAMA DAN AJARAN ISLAM
DALIL-DALIL SYARA’ (Sumber-Sumber Hukum Islam)
STUDI AGAMA SEBAGAI SUATU DISIPLIN ILMU
 Kata sains adalah terminologi bahasa Inggris “science” yang berarti pengetahuan ilmiah. Sedangkan dalam bahasa Arab kata “ilmu” berarti pengetahuan.
Pertemuan ke-3 Filsafat & Pemikiran Ekonomi Islam
Pertemuan ke-3 Filsafat & Pemikiran Ekonomi Islam
Pengantar Ilmu Sosial Budaya Dasar
Mewujudkan Nilai-nilai Islam dalam Kehidupan Modern: Sebuah Tantangan*
S K I Konsep Kebudayaan Islam Nilai-Nilai Islam Dalam Budaya Indonesia
a. Kedudukan Akal dan Wahyu dalam Islam
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
IMAN KEPADA RASUL.
Metode memahami islam Oleh: Sayan Suryana, S.Sos.M.M. FH. Unsika.
BAB II IMAN DAN TAQWA.
ALAM dan LINGKUNGAN HIDUP
Strategi Pengembangan Sains-Teknologi di Dunia Islam Sekarang
BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH
Hakekat IPA dan Pembelajaran IPA”
Oleh: Rohmansyah, S.Th,I., M.Hum
بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
Etika Islam Dalam Penerapan Ilmu
BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH
Kontribusi Agama dalam Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Riset
KETIKA SAINS MENDIKTE AYAT
STUDI AGAMA SEBAGAI SUATU DISIPLIN ILMU
Pengertian Integrasi-Interkoneksi
SUDAHKAH ANDA SIAP??? BERKONSENTRASILAH!!!!!.
PETA KONSEP : TUHAN YANG MAHA ESA DAN KETUHANAN
SUDAHKAH ANDA SIAP??? BERKONSENTRASILAH!!!!!.
Memahami hakikat ilmu pengetahuan
DASAR-DASAR FILOSOFIS PENDIDIKAN ISLAM: HAKIKAT KEBENARAN DAN PENGETAHUAN NILAI KEBAIKAN DAN KEINDAHAN Oleh: IDRUS : SYAPUANSYAH.
STUDI AGAMA SEBAGAI SUATU DISIPLIN ILMU
KODE D.11.2 TAFSIR SURAT ASY-SYU’ARA 214 OBJEK PENDIDIKAN
HAKEKAT SAINS SCIENCE (SAINS) ILMU PENGETAHUAN ALAM ILMU ALAMIAH
Konsep Iptek Dalam Islam By: Kelompok 10.
ISLAM DALAM DISIPLIN ILMU
IPTEK DAN SENI DALAM ISLAM
O. Solihin Blog: Akidah Islamiyyah Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang.
DNJ //Landasan Pendidikan
O. Solihin Blog: Akidah Islamiyyah Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang.
IMAN KEPADA KITAB ALLAH SWT. DENGAN MEMBACA Y  N  Y  QW  Y  W  N  WQ  Y  TPV  Y  TN Y 
Transcript presentasi:

Keterpaduan Islam dan Iptek Landasan Integrasi-Interkoneksi

Landasan Integrasi-Interkoneksi Normatif-Teologis Filosofis Kultural Sosiologis Psikologis Historis

Landasan Normatif-Teologis Integrasi-Interkoneksi Landasan normatif-teologis secara sederhana dapat diartikan sebagai suatu cara memahami sesuatu dengan menggunakan ajaran yang diyakini berasal dari Tuhan (Allah SWT) sebagaimana terdapat di dalam wahyu yang diturunkan-Nya (Abuddin Nata dkk, 2005). Kebenaran normatif teologis bersifat mutlak karena sumbernya berasal dari Tuhan (Allah SWT).

Landasan Normatif-Teologis Integrasi-Interkoneksi Al-qur’an tidak membedakan antara ilmu-ilmu agama (islam) dan ilmu-ilmu umum (sains-teknologi dan sosial-humaniora). Ilmu-ilmu agama (islam) dan ilmu-ilmu umum (sains-teknologi dan sosial-humaniora) tidak bisa dipisahkan satu sama lain.

Landasan Normatif-Teologis Integrasi-Interkoneksi Allah SWT berfirman di dalam surat Al-Qashash ayat ke-77, yang artinya “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagian) negeri akherat, dan janganlah kamu melupakan kebahagiaanmu dari kenikmatan duniawi”. Ayat tersebut menjelaskan bahwa kita tidak boleh memisahkan antara kepentingan kehidupan akherat (ilmu-ilmu agama) dan kepentingan kehidupan di dunia (ilmu-ilmu umum).

Landasan Normatif-Teologis Integrasi-Interkoneksi Firman Allah dalam al-qur’an surat Al-Qashash ayat ke-77 di atas didukung oleh sabda rasulullah SAW yang artinya “bekerjalah kamu untuk duniamu seolah­olah kamu akan hidup selamanya dan dan bekerjalah untuk akheratmu seolah-olah kamu akan meninggal esok hari (HR Ibnu Asakir)

Landasan Normatif-Teologis Integrasi-Interkoneksi Al-qur’an selain berisi ayat-ayat tentang ilmu-ilmu agama juga berisi ayat-ayat tentang ilmu umum, contoh: Q.S. 25:61, 10:5, 57:13, 66:8, 9:32, 2:17, 33:19, 36:66, 8:44, 9:92, 28:13. Al-qur’an juga memuat tentang metode pengembangan ilmu-ilmu umum, contoh: Q.S. 2:31 dan Q.S. 5: 31.

Landasan Normatif-Teologis Integrasi-Interkoneksi Selanjutnya mengenai perintah untuk melakukan penelitian (suatu kegiatan yang penting di dalam pengembangan sains), secara umum dapat dilihat antara lain dalam firman-Nya pada surat Yunus, ayat ke-101 yang artinya “Katakanlah Muhammad: lakukanlah nadzor (penelitian dengan menggunakan metode ilmiah) mengenai apa-apa yang ada di langit dan bumi.

Landasan Normatif-Teologis Integrasi-Interkoneksi Perintah lebih khusus terdapat dalam surat al-Ghosiyah, ayat ke-17–20 yang artinya: “Apakah mereka tidak memperhatikan onta, bagaimana ia diciptakan. Dan langit, bagaimana ia ditinggikan. Dan gunung, bagaimana ia ditancapkan. Dan bumi, bagaimana ia dihamparkan”.

Landasan Normatif-Teologis Integrasi-Interkoneksi Ayat-ayat tersebut merupakan ayat-ayat metode ilmiah, yang memerintahkan kepada umat manusia untuk selalu meneliti. Kegiatan penelitian yang mencakup pengamatan, pengukuran, dan analisa data telah membawa perubahan besar dalam dunia ilmu pengetahuan dan teknologi.

Landasan Filosofis Integrasi-Interkoneksi Kehidupan manusia bersifat kompleks. Ilmu agama dan umum untuk memahami kompleksitas hidup manusia. Mencukupkan diri dengan hanya satu ilmu adalah sikap yang tidak bijaksana. Integrasi-interkoneksi merupakan jembatan untuk memahami kompleksitas hidup manusia.

Landasan Filosofis Integrasi-Interkoneksi Secara ontologis, obyek studi ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu umum termasuk ilmu fisika, memang dapat dibedakan. Ilmu-ilmu agama mempunyai obyek wahyu, sedangkan ilmu-ilmu umum mempunyai obyek alam semesta beserta isinya. Tetapi kedua obyek tersebut sama-sama berasal dari Tuhan (Allah SWT), sehingga pada hakekatnya antara ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu umum termasuk ilmu fisika, ada kaitan satu dengan yang lain.

Landasan Filosofis Integrasi-Interkoneksi Secara epistemologis, ilmu-ilmu agama (islam) dibangun dengan pendekatan normatif, sedangkan ilmu-ilmu umum dibangun dengan pendekatan empiris. Tetapi, wahyu yang bersifat normatif itu juga diturunkan dengan mempertimbangkan fakta empiris. Dengan demikian baik pendekatan normatif maupun pendekatan empirik, kedua-duanya digunakan dalam membangun ilmu-ilmu agama maupun ilmu-ilmu umum.

Landasan Filosofis Integrasi-Interkoneksi Secara aksiologis, ilmu-ilmu umum bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup di dunia, sedangkan ilmu-ilmu agama bertujuan untuk mensejahterakan kehidupan umat manusia di dunia dan akhirat. Sehingga ilmu-ilmu umum termasuk perlu diberi sentuhan ilmu-ilmu agama sehingga tidak hanya kebahagiaan dunia yang diperoleh tetapi juga kebahagiaan di akhirat.

Landasan Kultural (Budaya) Integrasi-Interkoneksi Pendidikan (islam dan umum) yang baik tidak mengabaikan budaya (potensi) lokal. Apabila basis kultural (budaya/potensi lokal) tidak dijadikan basis pengembangan keilmuan agama dan umum, maka akan terjadi proses elitisme ilmu agama dan elitisme ilmu umum, sehingga ilmu umum dan agama kurang berfungsi dalam kehidupan nyata. Agar ilmu agama dan ilmu umum menjadi fungsional, perlu didialogkan dengan hadlarah al-falsafah.

Landasan Sosiologis Integrasi-Interkoneksi Menurut sebagian masyarakat, sebagian lulusan IAIN Sunan Kalijaga tidak mampu menyelesaikan masalah masyarakat. Agar lulusan UIN Sunan Kalijaga mampu menyelesaikan masalah masyarakat, perlu dikembangkan paradigma keilmuan integrasi-interkoneksi, sehingga dapat melihat masalah secara lebih utuh.

Landasan Psikologis Integrasi-Interkoneksi Pembacaan terhadap ketiga hadlarah secara parsial dan tidak utuh dapat menimbulkan perpecahan kepribadian karena dapat terjadi konflik antara apa yang diyakini dengan apa yang dipikirkan dan juga dengan apa terjadi dalam realitas kehidupan. Pembacaan terhadap ketiga hadlarah secara terpadu dan utuh akan memperkuat kepribadian.

Landasan Historis Integrasi-Interkoneksi Perkembangan ilmu pengetahuan pada abad pertengahan didominasi oleh ilmu-ilmu agama. Ilmu-ilmu umum termasuk ilmu fisika kurang berkembang karena tekanan dari ilmu-ilmu agama. Pada masa ini hubungan antara ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu umum tidak harmonis.

Landasan Historis Integrasi-Interkoneksi Pada abad modern, tekanan dari ilmu-ilmu agama mulai berkurang bahkan hampir tidak ada. Berkurangnya/hilangnya tekanan ilmu-ilmu agama, menyebabkan berkembangnya ilmu-ilmu umum secara pesat. Tidak adanya sentuhan agama pada ilmu-ilmu umum, mengakibatkan ilmu-ilmu umum berkembang dengan mengabaikan norma-norma agama dan etika kemanusiaan.

Landasan Historis Integrasi-Interkoneksi Belajar dari perkembangan keilmuan di atas, pengembangan ilmu pengetahuan, baik ilmu-ilmu agama maupun ilmu-ilmu umum harus berjalan beriringan, tidak boleh satu disiplin ilmu mendominasi disiplin ilmu yang lain. Dengan memadukan antara ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu umum, tujuan akhir dari ilmu pengetahuan yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan umat manusia dan menjaga kelestarian alam, dapat tercapai.