Penyimpanan pangan Oleh Maximus Klau,SST.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Teknik Pengawetan Makanan Berkualitas Tinggi
Advertisements

TELUR ASIN HERBAL Oleh: Iwan Setiyatmoko, S. Pt THL/TBPP Kec
PENANGANAN BAHAN BAKU.
PENANGANAN ALAT PENDINGIN
Identifikasi Sederhana Makanan Beresiko Tidak Aman
Penyimpanan dan Penggudangan Ikan dan Olahannya
Pendinginan.
Kerusakan Bahan Pangan
Ciri-ciri Daging Oleh : Ristiawati.
MIKROBIA PATOGEN PADA MAKANAN
PENGASAPAN METODE PENGASAPAN TRADISIONAL
MIKROBIOLOGI PENGOLAHAN 2013
Kandungan Kimia Daun Teh
Kuliah Pengetahuan Bahan Agroindustri VITAMIN
Pascapanen Bahan Pangan
Penanganan Bahan Hasil Pertanian
Identifikasi Sederhana Makanan Beresiko Tidak Aman
PENANGANAN PASCA-PANEN, PENGAMASAN DAN PEMASARAN
PENGOLAHAN DENGAN GARAM, ASAM, GULA DAN BAHAN KIMIA
PENGOLAHAN DENGAN SUHU RENDAH
FISIK : TEKSTUR WARNA UKURAN KIMIA : KARBOHIDRAT PIGMEN ASAM ORGANIK FENOL.
TEKNOLOGI LEGUM DAN SEREALIA B11424
Prinsip-prinsip Penanganan dan Pengolahan Bahan Agroindustri
PANEN DAN PASCAPANEN.
DASAR TEKNOLOGI HASIL TERNAK
FISIOLOGI PASCA PANEN ke-3
Assalammu’alaikum Wr.Wb
TEKNIK PENYIMPANAN UMBI-UMBIAN
TEKNIK PENYIMPANAN BIJI-BIJIAN
Pengolahan dan pengawetan susu
Oleh: Dr. Ir. Fronthea Swastawati, MSc Teknologi Hasil Perikanan
TEKNOLOGI PENGOLAHAN PIKEL
SIFAT SIFAT DAGING.
ILMU DAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN DAGING
MELAKUKAN PERENCANAAN HIDANGAN HARIAN UNTUK MENINGKATKAN KESEHATAN
PENANGANAN PASCA-PANEN, PENGOLAHAN DAN MUTU PANGAN
“SUSU” KOMPOSISI MIKROBIOLOGI SUSU
SEREALIA DAN KACANG-KACANGAN
FISIOLOGI PASCA PANEN PENYIMPANAN
FISIOLOGI PASCA PANEN ke-2
PENGAWETAN PANGAN DENGAN SUHU RENDAH
ASPEK BIOLOGI & MIKROBIOLOGI PANGAN
PENGAWETAN DAGING DENGAN METODE PENGERINGAN
EDIBLE MUSHROOM Oleh: Dra. Umul Aiman, M.Si.
14 TP IKAN PENGGARAMAN 2 UMBY 2015.
Dr. Ir. Kartini Zaelanie, MS
Hidangan dari sayuran, telur, dan pasta
PENGOLAHAN DENGAN FERMENTASI
Teknologi Pengawetan Daging
PENGAWETAN PANGAN AMANKAN PANGAN dan BEBASKAN PRODUK dari
POLA HIDUP SEHAT DENGAN MEMPERHATIKAN VITAMIN YANG ADA DALAM TUBUH
TANDA KEAMANAN NUGGET DAN CARA PENYIMPANANNYA
PENGAWETAN PANGAN AMANKAN PANGAN dan BEBASKAN PRODUK dari
PENGOLAHAN DENGAN PENGERINGAN
DASAR TEKNOLOGI HASIL TERNAK
TEKNOLOGI LEMAK DAN MINYAK
PASCA PANEN Luh Putu Suciati.
Oleh: Weni Pratiwi Azhar Billah Aziz Agung Kurniaji
PENANGANAN PASCA PANEN
MACAM-MACAM ZAT MAKANAN
BUDIDAYA JAMUR KUPING Disampaikan pada Penyuluhan Petani Jamur Kuping
Daging yang baik Manusia butuh makan Makanan yang bergizi lengkap
POLA HIDUP SEHAT DENGAN MEMPERHATIKAN VITAMIN YANG ADA DALAM TUBUH
Proses Pengawetan Daging Pasca Panen Melalui Pengasapan
PANEN DAN PASCAPANEN. PANEN Budidaya tanaman (bercocok tanam Pasca Panen Persiapan utk penyimpanan dan pemasaran Diakhiri awal.
Kerusakan Bahan Pangan
PENANGANAN HASIL PERIKANAN (PENDINGINAN)
Proses Pengawetan Daging Pasca Panen Melalui Pengasapan
TEKNOLOGI FERMENTASI “ PROSES FERMENTASI MIKROBA: TERASI” Oleh: TPG 2017B: 1.RATNA JUITASARI (Q1A ) 2.RENI SAFITRI (Q1A ) JURUSAN ILMU DAN.
RESPIRASI-1 By Irda Safni Sejarah Respirasi Istilah respirasi digunakan pada awal abad ke- 15, tapi kepentingannya diungkapkan Crook pada tahun 1615.
Transcript presentasi:

Penyimpanan pangan Oleh Maximus Klau,SST

Pengertian dan Tujuan Penyimpanan bahan pangan adalah suatu tata cara menata, menyimpan, memelihara bahan pangan kering dan basah, baik kualitas maupun kuantitas di gudang bahan makanan kering dan basah. Tujuan adalah agar tersedia bahan makanan siap pakai dengan kualitas dan kuantitas yang tepat sesuai dengan perencanaan.

Syarat Penyimpanan Adanya sistem penyimpanan barang Tersedianya fasilitas ruang penyimpanan bahan makanan sesuai dengan persyaratan Tersedianya kartu stok/buku catatan keluar masuknya bahan makanan.

Syarat ruang Penyimpanan bahan kering Bahan makanan harus ditempatkan secara teratur menurut macam, golongan, ataupun urutan pemakaian bahan makanan Suhu cukup sejuk, udara kering dengan ventilasi yang baik Ruangan yang bersih, kering, lantai dan dinding tidak lembab Rak – rak berjarak minimal 15cm dari dinding lantai dan 60cm dari langit-langit Suhu ruang harus kering (berkisar 19 – 210C Rak mudah dibersihkan Penenpanan dan pengambilan barang diatur dengan sistem FIFO (firs in first out) Semua lubang yang ada di gudang harus berkasa, serta bila terjadi kerusakan oleh binatang pengerat misalnya, harus segara diperbaiki.

Syarat Penyimpanan Bahan Makanan Segar Suhu tempat harus betul – betul sesuai dengan keperluan bahan makanan, agar tidak menjadi rusak. Pengecekan terhdadap suhu dilakukan dua kali sehari dan pembersihan lemari/ruang pendingin dilakukan setiap hari. Semua bahan yang akan dimasukkan ke lemari/ruang pendingin sebaiknya dibungkus plastik atau kertas timah Tidak menempatkan bahan makanan yang berbau keras bersama bahan makanan yang tidak berbau.

Penyimpanan Daging Jenis & peralatan penyimpanan daging terdiri dari : Pendinginan (chiling), pada lemari pendingin bawah. a.1. suhu diturunkan hingga di bawah 40C dan bila akan disimpan lebih lama suhu penyimpanannya -180C sampai 230C a. 2. perubahan yang terjadi, warna daging merah kecoklatan, baunya amis tidak segar, teksturnya sedikit empuk dan tidak ada lendir.

Lanjutan Perawatan (curing), dengan menambahkan garam dapur (NACL) Curing dimaksudkan untuk memperpanjang masa simpan daging sebelum digunakan. Cara curing yang biasa digunakan adalah dengan formula 10-20% garam, 2-3% gula, 1-2 nitrat dan 0,1% nitrit. Daging yang telah di curing disebut green cured meat. perubahan yang terjadi adalah perubahan warna yang terus menerus, berubah dari warna merah ke warna unggu atau dari unggu ke warna coklat

Lanjutan Pembekuan (freezing) pada lemari pendingin di bagian freezer Pembekuan adalah penyimpanan daging dalam keadaan beku. Suhu yang baik untuk pembekuan daging -120C sampai -140C. Pembekuan cepat (quick freezing) dilakukan dengan suhu -240C sampai -400C Pembekuan lambat (3 – 27 jam pada suhu -150C) Pembekuan cepat dalam waktu 30 menit (pada pencelupan daging ke dalam larutan dingin) dan dengan udara pada suhu -150C sampai -550C. Peruabahan : warna daging tetap warna merah segar baunya amis segar, tekstur dari daging keras tp tdk berlendir

Lanjutan Pelayuan (aging) Pelayuan daging dilakukan untuk mengurangi luas permukaan daging yang dapat diinfeksi mikroba. Tujuan pelayuan daging antara lain agar : Proses pembentukan asam laktat dapat berlangsung sempurna dan terjadi penurunan pH daging yang rendah sehingga pertumbuhan bakteri yang terhambat. Perubahan yang terjadi warna daging tetap segar dan tekstur daging tersebut sangat empuk dan akan menghasilkan citarasa yang khas daging.

Penyimpanan Sayuran Jenis penyimpanan Penyimpanan pada suhu kamar Jenis sayuran umbi : kentang, bawang putih, bawang merah, atau sayuran umbi lain bersama tunasnya. Tempat penyimpanan harus kering Tidak terkena cahaya matahari langsung Sirkulasi udara baik Peruabahan yang terjd : kondisi yang lembab akan mempercepat kerusakan, sedangkan cahaya dapat merangsang pertumbuhan klorofil, (kentang akan berubah warna menjadi hijau. Cahaya bisa menyebabkan terbntuknya solanin (racun)

Lanjutan peruabahan yang terjd : b. Penyimpanan dengan suhu terkendali Dpt menghmbat kegiatan respirasi Dapat menunda proses pelunakan dan menunda pembentukan warna kuning. peruabahan yang terjd : penurunan kandungan total asam dapat dihambat

Lanjutan C. Penyimpanan dengan suhu rendah Dilakukan di lemari pendingin Disimpan pada suhu 5-80C Menjaga kebersihan lemari pendingin Tidak dekat kompor Tidak terkena cahaya matahari langsung. Perubahan yang terjd : Kehilangan berat Kegagalan untuk matang kebusukan

Lanjutan D. Penyimpanan dengan merendam pangkal batang. Jenis sayuran yang dapat disimpan adalah bayam, kangkung, sawi, dauk katuk, daun singkong, dan asparagus. sayuran yang masih berakar dibuang air untuk merendam tidak boleh terlalu banyak Sayuran diikat peruabahan yg terjd : Tdk ada perubahan yang berarti krn sayuran trus menyerap air. Kelayuan jarang terjadi dan hanya sedikit terjdi perubahan warna. Hny untuk jngka pendek 1-3 hr

Penyimpanan bahan makanan kering Suhu cukup sejuk, udara kering dengan ventilasi yang baik Ruangan yang bersih, kering, lantai dan dinding tidak lembab Rak – rak berjarak minimal 15cm dari dinding lantai dan 60cm dari langit-langit Rak mudah dibersihkan Penenpanan dan pengambilan barang diatur dengan sistem FIFO (firs in first out)

Perubahan yang terjadi selama penyimpanan bahan makanan Perubahan sifat fisik Warna Contoh : beras ( pada suhu yang tinggi dan kondisi penyimpanan yang jelek warna beras yang berwarna putih akan menjadi kecoklatan, merah atau kuning kecoklatan Bau Terjadi perubahan bau yang tidak enak, dan ketenggikan akumulasi gas-gas volatil seperti asetaldehid, aseton, metil ester, hidrogen sulfida, dan amonia Bentuk Suhu yang terlalu tinggi maka akan membuat bahan pangan rusak. Contoh : beras akan patah dan retak

Lanjutan Perubahan kimia Karbohidrat Perubahan berikut dapat terjadi pada komponen karbohidrat serealia selama penyimpanan, yaitu : Hidrolisa pati karena kegiatan enzim amilase Berkurangnya gula karena pernafasan Terbentuknya bau asam dan bau apek karena kegiatan mikroorganisme reaksi pencoklatan bukan karena enzim Protein Jumlah total asam amino menunjukkan perubahan yang berarti bila terjadi kerusakan lebih lanjut akibat kegiatan enzim Lemak Kerusakan lemak dan minyak dalam biji serelia terjadi secara oksidasi, menghasilkan flavour dan bau tenggik Hidrolisa lemak ini dipercepat oleh suhu tinggi , kadar air tinggi dan faktor – faktor lain seperti pertunbuhan kapang

Lanjutan Vitamin Selama penyimpanan akan terjadi : Thiamin (B1) banyak yang rusak, kerusakan dipercepat dengan kadar air san suhu tinggi Riboflavin (B2)dan piridoksin (B6) sangat sensitif terhadap cahaya vitamin A turun karena kehilangan karotin tokoferol (E) bisa hilang dengan adanya 02 karena 02 mempercepat penurunan tokoferol

Lanjutan Perubahan yang disebabkan oleh mikroba Mikroba yang menyebabkan kerusakan biji-bijian biasanya adalah kapang. Masalahnya adalah perubahan warna benih, membunuh benih sehingga kemampuan berkecambah rusak. Peruabahan warna dan cita rasa yang buruk.