Kuliah ke - 13 ASET TETAP
Pengertian Aset tetap adalah aktiva berwujud yg diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun lebih dahulu, yg digunakan dalam operasional bank, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal bank dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun. Misal tanah, gedung, kantor, kendaraan dan peralatan.
Aset tetap pada bank adalah aset yg tidak produktif sehingga jumlahnya perlu dibatasi. Kalau penempatannya berlebihan maka akan kehilangan kesempatan memperoleh pendapatan dan juga bank akan kesulitan likuiditas. Aset tetap yg diperoleh dicatat sebesar harga perolehannya, yaitu harga beli ditambah biaya2 yg terjadi sampai siap digunakan. Misal biaya pengangkutan, bea masuk, biaya pemasangan dan biaya balik nama.
Pengeluaran2 dalam penggunaan aset tetap : Pengeluaran Modal Adalah pengeluaran untuk memproleh manfaat lebih dari 1 tahun dan dikapitalisasi ke dalam harga perolehan aset yg bersangkutan. Pengeluaran Pendapatan Adalah pengeluaran yg dilakukan untuk memperoleh manfaat dalam periode ybs. Pencatatannya ke dalam rekening biaya.
PEROLEHAN ASET TETAP 1. Perolehan melalui pembelian tunai Harga perolehan aset tetap dicatat sebesar harga beli ditambah biaya2 yg dibebankan kpd pembeli hingga aset siap digunakan, seperti biaya pembukaan L/C, biaya angkut, biaya asuransi pengangkutan, biaya pemasangan, biaya perizinan, biaya uji coba dll. Contoh 1: Bank Musi di Plg membeli tanah seluas 300m² @ Rp.1 juta. Biaya perataan tanah Rp.5 juta, biaya notaris Rp.7,5 juta, biaya perantara Rp.15 juta, biaya balik nama Rp.2,5 juta semuanya tunai.
Aset tetap dan Inventaris - tanah 330 juta Kas Rekening Debit Kredit Aset tetap dan Inventaris - tanah 330 juta Kas
Contoh 2 : Tanah berikut gedungnya dibeli Rp. 500 juta. Biaya notaris Rp.15 juta, biaya perantara Rp.35 juta. Menurut jasa penilai harga tanah Rp.450 juta dan harga gedung Rp.150 juta. Jurnalnya : Aset tetap dan Inventaris – tanah 412,5 juta Aset tetap dan Inventaris – gedung 137,5 juta Kas 550 jt
2. Pembelian kredit Bank Musi Plg membeli kendaraan mobil tgl 15 April Rp.440 jt. DP sebesar Rp.200 juta. Bunga 9% per tahun, metode bunga flat, jk waktu 1 tahun. Jawab : Angsuran pokok = 240jt / 12 =20 jt Angsuran bunga = 240jt x 9%/12 =1,8jt Jurnal tgl 15 April (pembayarn DP) : Uang Muka 200 juta Kas 200juta
15/4 Aset ttp & Inventaris-mobil 440 jt Biaya bunga ditangguhkan 21,6 jt Hutang Pembelian angsuran 261,6 jt Uang muka 200jt 15/5 Hutang pembelian angsuran 21,8 juta Biaya bunga 1,8 juta Kas
3. Perolehan Aktiva tetap ditukar dgn surat berharga Contoh : Bank Musi Plg membeli tanah seluas 500m2 dengan cara ditukar dg saham biasa sebanyak 100.000 lbr @ nominal Rp.10.000-.Harga kurs saat pertukaran 102%. Jurnalnya : Ak tetap & inv – tanah 1,02 milyar Saham biasa 1 milyar Agio saham 0,02 milyr
4. Pertukaran Aktiva Tetap tidak sejenis Pertukaran dinilai sebesar nilai wajar dari aktiva yg diperoleh, atau dari aktiva yg diserahkan. Perbedaannya diakui dicatat sebagai laba atau rugi pertukaran. Contoh : Bank Musi Plg membeli tanah seluas 300m2 dg harga Rp.1 juta/m2. Tanah tsb ditukar dg mobil seharga Rp.300 juta dan akumulasi penyusutannya sudah Rp.60 juta, serta membayar tunai Rp.40 juta. Buat jurnal dan perhitungannya !
Perhitungan : Harga tanah 300.000.000 Kas yg diserahkan 40.000.000 Nilai buku mobil (300 jt-60jt) 240.000.000 Nilai pertukaran 280.000.000 Laba pertukaran 20.000.000 JURNAL : Ak. Tetap & Inventaris - Tanah Akumulasi penyusutan - Mobil 60.000.000 Ak. Tetap & Inventaris-Mobil Kas
5. Pertukaran Aktiva tetap sejenis Aktiva tetap yg diperoleh dinilai sebesar nilai wajar dr aktiva yg diperoleh, atau aktiva yg diserahkan. Perbedaan nilainya, bila kerugian langsung diakui, sedangkan bila terjadi laba maka harus ditangguh-kan dg cara dikurangkan dr harga aktiva yg baru. Contoh : Sebuah mobil sedan A seharga Rp.120 juta dan telah disusutkan Rp.40 juta ditukar dengan mobil sedan B seharga Rp.100 juta. Buat jurnal pertukaran !
Jawab : Aktiva Ttp & Inventaris-Mobil B Rp.80 jt Aku. Penyustan-Mobil A Rp.40 jt Ak tetap & Inventaris-Mobil A Rp.120 jt Perhitungan: Harga mobil B Rp.100 jt Nilai pertukaran (120-40) Rp.80 jt Laba pertukaran Rp.20 jt Harga sedan B Rp.100 juta Harga perolehan sedan B Rp.80 juta