Muh. Nurrudin Al-Faruqi

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
ALJABAR BOOLE DEFINISI PRINSIP DUALITAS FUNGSI BOOLEAN
Advertisements

BENTUK-BENTUK NORMAL DAN PENYEDERHANAAN FUNGSI BOOLEAN
FAKULTAS ILMU KEGURUAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
Aljabar Boolean dan Fungsi Boolean
11. ALJABAR BOOLEAN.
MATERI 6 BENTUK-BENTUK NORMAL DNF/SOP/MINTERM CNF/POS/MAXTERM
BAB 3 FUNGSI BOOLEAN.
11. ALJABAR BOOLEAN.
Logika Matematika Bab 1: Aljabar Boolean
Pertemuan ke 17.
BAB 7 ALJABAR BOOLEAN.
TOPIK 3 BENTUK-BENTUK NORMAL Ramos Somya, S.Kom., M.Cs.
Riri irawati, m.Kom Logika matematika 3 sks
Aljabar Boolean IF2120 Matematika Diskrit Oleh: Rinaldi Munir
BAB VII ALJABAR BOOLEAN waniwatining.
HIMPUNAN 2.
ALJABAR BOOLEAN DEFINISI :
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM
Penyederhanaan Fungsi Boolean
DOSEN: SRI SUPATMI,S.KOM
Seri Kuliah Logika Informatika - Wawan Laksito YS
DOSEN: SRI SUPATMI,S.KOM
Aljabar Boolean Bahan Kuliah IF2151 Matematika Diskrit
Pertemuan ke 17.
Bahan Kuliah RANGKAIAN DIGITAL
BAB 7 ALJABAR BOOLEAN.
11. ALJABAR BOOLEAN.
Prinsip dan Perancangan Logika
Aljabar Boolean.
BAB 7 ALJABAR BOOLEAN.
Peta Karnaugh.
Pertemuan ke 17.
Aljabar Boolean Bahan Kuliah IF2151 Matematika Diskrit
Logika dan Sistem Digital
UNIVERSITAS TRUNOJOYO
TOPIK 3 BENTUK-BENTUK NORMAL.
Fungsi Boolean, Bentuk Kanonik dan Bentuk Baku
ALJABAR BOOLEAN Universitas Telkom
Matematika Diskrit Nelly Indriani Widiastuti
Aljabar Boolean dan Fungsi Boolean
Penyederhanaan Fungsi boolean
Aljabar Boolean dan Fungsi Boolean
MATA KULIAH TEKNIK DIGITAL
Aljabar Boolean Fungsi dan Ekspresi Boole
Pertemuan 9 Aljabar Boolean.
(ii) a + (b c) = (a + b) (a + c)
Aljabar Boolean Mata Kuliah :Sistem Digital Moh. Furqan, S.Kom Bool
Aljabar Boolean Agiska Ria Supriyatna, S.Si, MTI
Karnaugh map.
PERTEMUAN 05 APLIKASI GERBANG LOGIKA BINER
TEKNIK digital PETA KARNAUGH.
LOGIKA INFORMATIKA.
PENYEDERHANAAN FUNGSI BOOLEAN
MATERI 8 BENTUK-BENTUK NORMAL.
ALJABAR BOOLEAN Sistem digital.
PENYEDERHANAAN FUNGSI BOOLEAN
PRINSIP & PERANCANGAN LOGIKA
Himpunan (part II) Hukum-hukum himpunan
(6) Bab IV. Aljabar Boolean
BAB 3 ALJABAR BOOLEAN.
SISTEM DIGITAL MUHAMAD ARPAN, S.Kom.
Penyederhanaan Fungsi Boolean
Aljabar Boolean dan Fungsi Boolean
III. ALJABAR BOOLEAN DAN GERBANG LOGIKA
Bab II Aljabar Boole Pertemuan Ke-7 : Definisi Aljabar Boole
Kumpulan Materi Kuliah
III. ALJABAR BOOLEAN DAN GERBANG LOGIKA
III. ALJABAR BOOLEAN DAN GERBANG LOGIKA
Sistem Digital BAB 2 Aljabar Boolean
Fungsi Boolean, Bentuk Kanonik dan Bentuk Baku
Transcript presentasi:

Muh. Nurrudin Al-Faruqi 112070194 ALJABAR BOOLEAN KELOMPOK X Arief Bachtiar 112070267 Elsa Septiani Putri 112070233 Lusy Widya Utami 112070255 Muh. Nurrudin Al-Faruqi 112070194 HOME

HOME DEFINISI ALJABAR BOOLEAN PRINSIP DUALITAS & HUKUM-HUKUM ALJABAR BOOLEAN KOMPLEMEN FUNGSI BOOLEAN BENTUK KANONIK PENYEDERHANAAN FUNGSI BOOLEAN

DEFINISI ALJABAR BOOLEAN Aljabar Boolean dapat didefinisikan secara abstrak dalam beberapa cara salah satunya dengan menspesifikasi unsur dan operasinya. Misalkan B adalah himpunan yang didefinisikan pada dua operator biner, + & . , dan sebuah operator uner, ‘ . Misalkan 0 dan 1 adalah dua elemen yang berbeda dari B. Maka, (B, +, , ’). disebut aljabar Boolean jika untuk setiap a, b, c  B berlaku aksioma berikut : Identitas: (i) a + 0 = a (ii) a  1 = a Komutatif: (i) a + b = b + a (ii) a  b = b . a Distributif: (i) a  (b + c) = (a  b) + (a  c) (ii) a + (b  c) = (a + b)  (a + c) Komplemen: (i) a + a’ = 1 (ii) a  a’ = 0 HOME BACK

Perbedaan Aljabar Biasa dengan Aljabar Boolean Sifat distributif (ii) tidak berlaku pada aljabar biasa Aljabar Boolean tidak mengenal operasi – dan : Komplemen Aksioma ke- 4 hanya berlaku pada aljabar boolean Aljabar biasa = bilangan rill, sedangkan aljabar boolean = 0 dan 1 HOME BACK

Prinsip Dualitas Misalkan S adalah kesamaan (identity) di dalam aljabar Boolean yang melibatkan operator +, , dan komplemen, maka jika pernyataan S* diperoleh dengan cara mengganti  dengan + + dengan  0 dengan 1 1 dengan 0 dan membiarkan operator komplemen tetap apa adanya, maka kesamaan S* juga benar. S* disebut sebagai dual dari S.   Contoh. (i) (a  1)(0 + a’) = 0 dualnya (a + 0) + (1  a’) = 1 (ii) a(a‘ + b) = ab dualnya a + a‘b = a + b HOME BACK

Hukum-hukum Aljabar Boolean Hukum identitas: (i) a + 0 = a a  1 = a Hukum komplemen: (i) a + a’ = 1 (ii) aa’ = 0 Hukum involusi: (i) (a’)’ = a Hukum komutatif: (i) a + b = b + a (ii) ab = ba Hukum distributif: (i) a + (b c) = (a + b) (a + c) (ii) a (b + c) = a b + a c Hukum 0/1 (i) 0’ = 1 (ii) 1’ = 0 Hukum idempoten: (i) a + a = a (ii) a  a = a Hukum dominansi: (i) a  0 = 0 (ii) a + 1 = 1 Hukum penyerapan: (i) a + ab = a (ii) a(a + b) = a Hukum asosiatif: (i) a + (b + c) = (a + b) + c (ii) a (b c) = (a b) c Hukum De Morgan: (i) (a + b)’ = a’b’ (ii) (ab)’ = a’ + b’ HOME BACK

Komplemen Fungsi Boolean Fungsi komplemen boolean ini berguna pada saat kita melakukan penyederhanaan fungsi boolean. Fungsi komplemen dari suatu fungsi f adalah f’ dapat dicari dengan dua cara berikut. Contoh : 1. Carilah komplemen dari fungsi f(x,y,z) = x’(yz’+ y’z) Cara de Morgan f(x,y,z) = x’(yz’+ y’z) f’(x,y,z) = (x’(yz’+ y’z))’ = x +(yz’+ y’z)’ = x +(yz’)’(y’z)’ = x +(y’+ z)(y + z’) Cara Dualitas f(x,y,z) = x’(yz’+ y’z) f’(x,y,z) = x’+(y + z’)(y’+ z) = x +(y’+ z )(y + z’) HOME BACK

Bentuk Kanonik Penjumlahan dari hasil kali (sum-of-product atau SOP) ekspresi boolean yang dinyatakan sebagai penjumlahan dari satu atau lebih minterm, atau perkalian dari satu atau lebih Maxterm. Jadi, ada dua macam bentuk kanonik: Penjumlahan dari hasil kali (sum-of-product atau SOP) 1. f(x, y, z) = x’y’z + xy’z’ + xyz  SOP Setiap suku (term) disebut minterm Perkalian dari hasil jumlah (product-of-sum atau POS) 1. g(x, y, z) = (x + y + z)(x + y’ + z)(x + y’ + z’)(x’ + y + z’)(x’ + y’ + z)  POS  Setiap suku (term) disebut maxterm HOME BACK

Tabel Kanonik x y Minterm Maxterm Suku Lambang 1 x’y’ x’y xy’ x y m0 1 x’y’ x’y xy’ x y m0 m1 m2 m3 x + y x + y’ x’ + y x’ + y’ M0 M1 M2 M3  X  y  z Minterm Maxterm Suku Lambang 1 x’y’z’ x’y’z x‘y z’ x’y z x y’z’ x y’z x y z’ x y z m0 m1 m2 m3 m4 m5 m6 m7 x + y + z x + y + z’ x + y’+z x + y’+z’ x’+ y + z x’+ y + z’ x’+ y’+ z x’+ y’+ z’ M0 M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7

Contoh Soal Kanonik HOME BACK Nyatakan fungsi Boolean f(x, y, z) = x + y’z dalam bentuk kanonik SOP dan POS. Penyelesaian: SOP x = x(y + y’) = xy + xy’ = xy (z + z’) + xy’(z + z’) = xyz + xyz’ + xy’z + xy’z’ y’z = y’z (x + x’) = xy’z + x’y’z Jadi f(x, y, z) = x + y’z = xyz + xyz’ + xy’z + xy’z’ + xy’z + x’y’z = x’y’z + xy’z’ + xy’z + xyz’ + xyz atau f(x, y, z) = m1+m4+m5+m6+m7 =  (1,4,5,6,7) POS f(x, y, z) = x + y’z = (x + y’)(x + z)  x + y’ = x + y’ + zz’ = (x + y’ + z)(x + y’ + z’) x + z = x + z + yy’ = (x + y + z)(x + y’ + z)  Jadi, f(x, y, z)=(x + y’ + z)(x +y’ + z’) (x + y + z)(x + y’ + z) = (x + y + z)(x + y’ + z) (x + y’ + z’)  atau f(x, y, z) = M0M2M3 = (0, 2, 3)

Penyederhanaan Fungsi Boolean ALJABAR PETA KARNAUGH HOME BACK

Penyederhanaan Fungsi Boolean Secara Aljabar f (x, y)= x + x’y = (x + x’)(x + y) (Hukum Distributif) = 1  (x + y ) (Hukum Komplemen) = x + y (Hukum Identitas) f (x,y,z) = x’y’z + x’yz + xy’ = x’z(y’+ y)+ xy’ (Hukum Distributif) = x’z . 1 + xy’ (Hukum Komplemen) = x’z + xy’ (Hukum Identitas) HOME BACK

Penyederhanaan Fungsi Boolean MENGGUNAKAN PETA KARNAUGH Peta Karnaugh dengan dua peubah Peta Karnaugh dengan tiga peubah Y 1 m0 m1 X x’y’ x’y m2 m3 xy’ xy   yz 00 01 11 10 m0 m1 m3 m2 x 0 x’y’z’ x’y’z x’yz x’yz’ m4 m5 m7 m6 1 xy’z’ xy’z xyz xyz’ HOME BACK

Peta Karnaugh dengan tiga peubah yz 00 01 11 10 m0 m1 m3 m2 wx 00   yz 00 01 11 10 m0 m1 m3 m2 wx 00 w’x’y’z’ w’x’y’z w’x’yz w’x’yz’ m4 m5 m7 m6 w’xy’z’ w’xy’z w’xyz w’xyz’ m12 m13 m15 m14 wxy’z’ wxy’z wxyz wxyz’ m8 m9 m11 m10 wx’y’z’ wx’y’z wx’yz wx’yz’ HOME BACK

Teknik Minimisasi Fungsi Boolean dengan Peta Karnaugh Pasangan: dua buah 1 yang bertetangga Sebelum : f(w, x, y, z) = wxyz + wxyz’ Hasil : f(w, x, y, z) = wxy Bukti secara aljabar:  f(w, x, y, z) = wxyz + wxyz’ = wxy(z + z’) = wxy(1) = wxy  yz 00  01  11  10 wx 01 11 1 10 HOME BACK

Kuad: empat buah 1 yang bertetangga Sebelum : f (w, x, y, z) = wxy’z’ + wxy’z + wxyz + wxyz’ Hasil : f (w, x, y, z) = wx Bukti secara aljabar:  f(w, x, y, z) = wxy’ + wxy = wx(z’ + z) = wx(1) = wx  yz 00  01  11  10 wx 01 11 1 10 HOME BACK

HOME