HAKIKAT TES IST.PM,FRT,WISC,WPPSI Pertemuan 11 Matakuliah : PENGANTAR DAN APLIKASI PSIKODIAGNOSTIK Tahun : 2008 HAKIKAT TES IST.PM,FRT,WISC,WPPSI Pertemuan 11
IST (INTELEGENSI STRUKTUR TEST) ADMINISTRASI, SKORING & INTERPRETASI Bina Nusantara University
ADMINISTRASI Waktu pelaksanaan test dibagi sebagai berikut : SE 6 menit FA 7 menit WA 6 menit WU 9 menit AN 7 menit ME 3 + 6 menit GE 8 menit RA 10 menit ZR 10 menit Bina Nusantara University
SKORING Dengan menggunakan kunci jawaban, jumlah yang betul dari setiap subtest di tulis pada kolom RW dan jumlahkan. Bandingkan nilai RW dari setiap subtest dengan norma, tulis di kolom SW (Standardwerte) Taraf kecerdasan dinyatakan dengan total nilai standard atau total SW. Total SW ini kemudian dapat dikonversikan dengan standard IQ. Bina Nusantara University
INTERPRETASI SE (Satzergaenzung) Mengukur common sense, cara berpikir kongkrit praktis, sense of reality, judgement, mandiri dalam berfikir. Yang dimaksud dengan “judgement,” subyek artinya apakah ia mampu menilai arti apakah ia mandiri, atau apakah ia salah kaprah. WA (Wortauswahl) Kemampuan untuk menangkap inti/makna bahasa, rasa bahasa, berfikir dengan bahasa secara induktif, kepekaan menyelami perasaan, empati, komponenen komponen reseptif/serapan Bina Nusantara University
bertentangan dengan cara pemecahan masalah yang bersifat kira-kira. Yang diukur adalah kecepatan subyek dalam menangkap dan menyerap maksud/ inti / makna/ isi pokok dari perintah atau instruksi dan informasi yg disampikan secara verbal oleh orang lain. AN (Analogien) Kemampuan menghubungkan, mengkombinasi, fleksibilitas/kelincahan, kemampuan untuk mengubah cara berpikir misalnya induktif ke deduktif atau sebaliknya. bertentangan dengan cara pemecahan masalah yang bersifat kira-kira. Yang diukur adalah proses berfikir yang mencakup :analisis, judgment dan kesimpulan. Bina Nusantara University
INTERPRETASI GE (Gemeinsamkeiten) Kemampuan abstraksi bahasa, Pembentukan pengertian atau pemahamaman, berfikir logis dengan bahasa. Yang diukur adalah: kemampuan bernalar secara logis ME (Merkaufgaben) Kemampuan memperhatikan atau mencamkan, kemampuan menyimpan atau mengingat kata-kata yang telah dipelajari/ daya ingat Yang diukur adalah: Apakah ingatan subyek dapat dipercaya atau tidak ? Berkaitan dengan perhatian, kosentrasi dan kemampuan mencamkan Bina Nusantara University
RA (Rechenaufgaben) berpikir praktis dalam berhitung, berpikir matematis, memecahkan masalah praktis dengan berhitung, berpikir runtut dalam membuat kesimpulan Secara umum subtes ini mengukur kemampuan memecahkan masalah praktis dengan berhitung. Bina Nusantara University
INTERPRETASI ZR (Zahlenreinhen) berpikir teoritis dengan berhitung, berpikir induktif dengan angka-angka, fleksibilitas berpikir menggunakan angka, kelincahan, fleksibilitas dan kemampuan berfikir dengan mengubah atau menggantikan cara atau pendekatan, komponen-komponen ritmis atau berirama. Secara umum subttes ini mengukur kemampuan berhitung yang didasarkan pada pendekatan analitis atas informasi faktual dalam bentuk angka, sehingga ditemukan hubungan antara angka-angka tersebut. Dapat juga berarti berfikir lincah, fleksibel dan mudah beralih dari satu cara ke cara yang lain. Bina Nusantara University
FA (Figurenauswahl) Kemampuan membayangkan, kemampuan imajinasi visual, kreativitas, berpikir konstruktif Secara umum subtes mengukur kemampuan imajinasi dan kreativitas subyek yang dibantu kemampuan membayangkan secara menyeluruh. WU (Wuerfelaufgaben) Daya bayang ruang, berpikir teknis-konstruktif, analitis, kemampuan antisipatif terhadap perubahan keadaan ruang, kreativitas, imajinasi, fleksibilitas Bina Nusantara University
Subtes ini mengukur : Kemampuan analitis yang disertai kemampuan membayangkan secara antisipasi pada perubahan keadaan ruang. Ada fungsi kreativitas dan kemampuan menyusun/mengkonstruksikan perubahan, imajinasi dan fleksibilitas berfikir. Bina Nusantara University
KETERKAITAN ANTAR SUBTEST FA + GE menggambarkan kemampuan berpikir komprehensif GE+RA : AN+ZR kemampuan berpikir fleksibel. Jika GE+RA > AN+ZR maka cara berpikirnya kaku, sebaliknya GE+RA < AN+ZR, berarti fleksibel RA + ZR Kemampuan berhitung FA + WU Kreativitas AN + WU Kemampuan analisis Bina Nusantara University
KETERKAITAN ANTAR SUBTEST SE+AN+WU+ZR+RA Kemampuan mengambil keputusan WA + GE Kemampuan berbahasa Bina Nusantara University
Norma IST keterangan FRT PAULI < 70 < 29 < 1101 71 - 84 < 70 kurang sekali < 29 < 1101 71 - 84 kurang 29 – 32 1102-1640 85 – 99 sedang 33 - 35 1641 – 2179 100 – 114 Cukup 36 – 39 2180 – 2717 115 – 129 Baik 40 – 43 2718 – 3256 > 130 Baik sekali > 44 > 3257 Bina Nusantara University
HAND TEST Tokoh : Edwin E. Wagner Tes proyektif berupa 10 kartu gambar tangan yang sedang beraktivitas Mrp tes dengan stimulus terstruktur dalam gaya sikap yang tak terstruktur Mengukur prototype kecenderungan perilaku yang seringkali diekspresikan dalam bentuk overt behavior yang berhubungan dengan bermacam2 tipe gg.klinis. Bina Nusantara University
Dapat diskoring secara kuantitatif dan kualitatif. Skoring kuantitaif tdd 4 kategori dg 15 subkategori, kualitatif tdd 17 subkategori. Revisi dikeluarkan tahun 1983. Ada 3 tambahan : 1. Studi reliabilitas & validitas Hand Test 2. Norma baru 3. Scoring kualitatif Bina Nusantara University
SEJARAH PERKEMBANGAN Dikembangkan akhir tahun 1950-an, berawal dari kontroversi ada atau tidaknya perilaku yang bisa digunakan sebagai teknik proyektif. Bricklin (1943) Dengan mempelajari scoring TAT dikembangkan kategori yang awalnya meliputi 4 area (Int, Env, MAL, With) menjadi beberapa subkategori. Bina Nusantara University
SEJARAH... Piotrowski (1975) Respon M dalam tes Ro mrp prototype kecenderungan pl yang bisa dilihat dalam overt behavior, tapi ada org yang tidak mempunyai respon M. Bina Nusantara University
DASAR TEORI Hand-Test merupakan alat dalam pengembangan Analisis Struktur; teori kepribadian dan psikopatologi yang diperoleh dari tes proyektif yg terdiri dari 2 postulat utama : 1. Facade Self (FS) 2. Introspective Self (IS) Bina Nusantara University
DASAR... FACADE SELF (FS) Dipandang sebagai media kontak realitas dasar yang terdiri dari sikap2 otomatis dan kecenderungan perilaku indvidu terhadap dunia luar INTROSPECTIVE SELF (IS) yg diukur Lebih ke arah proses internal sept fantasi, keinginan, tujuan hidup. Bina Nusantara University
KATEGORI SKORING KUANTITATIF Interpersonal responses (INT) Respon yang berhubungan dengan orang lain. Environmental responses (ENV) Respon yang menunjukkan sikap terhadap lingkungan Maladjustive responses (MAL) Respon yang menunjukkan kesulitan, adanya kelemahan diri, atau hambatan dari luar. Withdrawl responses (WITH) Menunjukkan tidak bermaknanya peran hidup. Bina Nusantara University
Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI) Tokoh : Starke Hathaway (psikolog klinis) & Jovian McKinley (psikiatris) yang bekerja di University of Minnesota Hospital. Mrp tes inventori dengan memilih pernyataan yang sesuai (+) & tidak sesuai (-) dg kondisi subjek 1930-1940 dirancang sebagai alat untuk diagnosa pasien klinis label diagnosa Dipublikasikan tahun 1943 o/ Psychological Corporation. Bina Nusantara University
PENGEMBANGAN SKALA KLINIS Terpilih 504 item inventroi dr 1000 item yang dikumpulkan dari laporan kasus psikiatris, textbook, skala kepribadian dan sikap sosial Diujicoba pada kelompok kriteria (normal >< klinis; subkategori hipokondria,depresi,histeria, kopat,paranoia, kastneia,skizo, hipomnia) Divalidasi silang dengan kelompok kriteria baru (normal >< klinis) kalau ada perbedaan signifikan, maka 8 skala klinis siap dipakai Bina Nusantara University
PENGEMBANGAN... Tambah 2 skala total 550 item 1. Maskulin-feminin membedakn laki-laki homo & hetero di n untuk maskulin & feminin + item dari skala Terman & Miles 2. Social introversion mbedakn prempuan aktif & tidak di n untuk prempuan & laki-laki 16 item diulang validitas 566 item Bina Nusantara University
10 SKALA KLINIS 1 = Hypochondriasis (Hs) 2 = Depression (D) 3 = Hysteria (Hy) 4 = chopatic Dviate (Pd) 5 = Masculin-fminin (Mf) 6 = Paranoia (Pa) 7 = chastenia (Pt) 8 = Skizofrenia (Sc) 9 = Hypomnia (Ma) 0 = Sos Introvrs (Si) Bina Nusantara University
PENDEKATAN TERBARU Skala tumpang tindih ssi konstruk Praktisi tidak lagi memakai label diagnosa Hindari label nama skala jadi nomor Bina Nusantara University
PENGEMBANGAN SKALA VALIDITAS B’7an mendeteksi sikap tes yg menyimpang, terdiri dari 4 skala : 1. Cannot Say (?) : jumlah item tak terjawab/ double 2. Lie scale (L scale) : sejauhmana akui kelemahan 3. F scale : sejauhmana jawab sesuai dengan yang dimaksud 4. K scale : sejauhmana mengakui masalah klinis Bina Nusantara University