HAKIKAT TES IST.PM,FRT,WISC,WPPSI Pertemuan 11

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PSIKOTES M. FAKHRURROZI.
Advertisements

Reliabilitas dan Validitas TAT
PENGANTAR TES.
Penelitian Ilmiah Motivasi dan tujuan penelitian
MODUL 8 GAP KOMPETENSI.
Intelegenz Struktur Test Inteligence Structure Test (IST)
DASAR PENGUKURAN DAN PENGUKURAN PSIKOLOGIS
KONTEKS ASESMEN DAN KLASIFIKASI PEMERIKSAAN PSIKOLOGIS
POKOK BAHASAN Pertemuan 11
Pertemuan 2 Subyek diminta untuk menceritakan setiap gambar pada tester, yang meliputi kejadian yang tampak pada gambar, apa yang menyebabkannya terjadi,
Alat Ukur Psikologi: Tes & Skala
Kesulitan Belajar.
PENDAHULUAN Pertemuan 01
Skoring dan Interpretasi P T P
Validitas & Reliabilitas Instrumen
TES PSIKOLOGI.
Prosedur Penilaian dan Teknik Penilaian
Skala Wechsler.
IKA RAHMA SUSILAWATI, M.Psi & TIM Pengampu PD2 KKNI
Sowanya Ardi Prahara, MA. Fakultas Psikologi UMBY 2014
Administrasi TAT dan Prosedur Penyajian Tes
METODE DALAM PSIKOLOGI LINGKUNGAN
Matakuliah : PENGANTAR DAN APLIKASI PSIKODIAGNOSTIK
Tes Psikologi.
Intelligence Structure Test (IST)
INTELIGENSI.
Prinsip-Prinsip dalam Tes Psikologi
TES INTELIGENSI STANFORD BINET
Multiple Intelligence
Tes Inteligensi Stanford-Binet
Arti Psikodiagnostika
Praktikum CFIT (Culture Fair Intelligence Test)
DISTORSI PESAN dalam KOMUNIKASI ORGANISASI Pertemuan 12
KUANTIFIKASI DAN OBJEKTIVITAS DALAM PEMERIKSAAN PSIKOLOGIS Pertemuan 2
Unita Werdi Rahajeng+ Yuliezar PD
KESULITAN BELAJAR NON-VERBAL NOVENDAWATI WAHYU SITASARI
Konstruksi Tes 1 Kontrak Belajar.
Pengukuran Psikologis
Psikologi Pendidikan : Pertemuan ke-2
POKOK BAHASAN Pertemuan 01 KESADARAN DIRI
Interpretasi IST Inteligence Structure Test
Leha Silfiana ( ) Eka Yuli Budi Prastiwi ( )
TES PSIKOLOGI.
Metodologi Penelitian*)
RELIABILITAS & VALIDITAS T.A.T
Matakuliah : PENGANTAR DAN APLIKASI PSIKODIAGNOSTIK
INSTRUKSI TES T.A.T.
George A Kelly Construct Theory.
Tes Psikologi Annisa Julianti
Administrasi tes Annisa julianti.
WECHSLER ADULT INTELLIGENCE SCALE (WAIS) NOVENDAWATI WAHYU SITASARI
Tes IST (Intelligenz Struktur Test)
METODOLOGI PENELITIAN (Model Penelitian Tindakan)
Administrasi tes WAIS Perhatikan instruksi tiap subtes dan batas waktu pengerjaan dibeberapa subtes.
Alat Ukur Psikologi: Tes & Skala
REVIEW SELURUH MATERI Pertemuan 13
Skoring dan Interpretasi P T P
Materi 1 Annisa Julianti
Interpretasi Tes Kemampuan Diferensial
Reliabilitas dan Validitas TAT
Kesulitan Belajar.
KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA
Raven’s Progressive Matrices (RPM) dan CFIT
Summary of Software Engineering
TES WAIS NAFESSA, S.Psi. M.Psi.
Tes I Q (Intelligence Quotient)
Dr. Ni Wayan Ani P, SpKJ (K) RSUD KOJA 2018
KONSTRTUKSI ALAT UKUR PSIKOLOGI
Kreativitas dan Keberbakatan
Masalah dalam pemeriksaan psikologis
Transcript presentasi:

HAKIKAT TES IST.PM,FRT,WISC,WPPSI Pertemuan 11 Matakuliah : PENGANTAR DAN APLIKASI PSIKODIAGNOSTIK Tahun : 2008 HAKIKAT TES IST.PM,FRT,WISC,WPPSI Pertemuan 11

IST (INTELEGENSI STRUKTUR TEST) ADMINISTRASI, SKORING & INTERPRETASI Bina Nusantara University

ADMINISTRASI Waktu pelaksanaan test dibagi sebagai berikut : SE 6 menit FA 7 menit WA 6 menit WU 9 menit AN 7 menit ME 3 + 6 menit GE 8 menit RA 10 menit ZR 10 menit Bina Nusantara University

SKORING Dengan menggunakan kunci jawaban, jumlah yang betul dari setiap subtest di tulis pada kolom RW dan jumlahkan. Bandingkan nilai RW dari setiap subtest dengan norma, tulis di kolom SW (Standardwerte) Taraf kecerdasan dinyatakan dengan total nilai standard atau total SW. Total SW ini kemudian dapat dikonversikan dengan standard IQ. Bina Nusantara University

INTERPRETASI SE (Satzergaenzung) Mengukur common sense, cara berpikir kongkrit praktis, sense of reality, judgement, mandiri dalam berfikir. Yang dimaksud dengan “judgement,” subyek artinya apakah ia mampu menilai arti apakah ia mandiri, atau apakah ia salah kaprah. WA (Wortauswahl) Kemampuan untuk menangkap inti/makna bahasa, rasa bahasa, berfikir dengan bahasa secara induktif, kepekaan menyelami perasaan, empati, komponenen komponen reseptif/serapan Bina Nusantara University

bertentangan dengan cara pemecahan masalah yang bersifat kira-kira. Yang diukur adalah kecepatan subyek dalam menangkap dan menyerap maksud/ inti / makna/ isi pokok dari perintah atau instruksi dan informasi yg disampikan secara verbal oleh orang lain. AN (Analogien) Kemampuan menghubungkan, mengkombinasi, fleksibilitas/kelincahan, kemampuan untuk mengubah cara berpikir misalnya induktif ke deduktif atau sebaliknya. bertentangan dengan cara pemecahan masalah yang bersifat kira-kira. Yang diukur adalah proses berfikir yang mencakup :analisis, judgment dan kesimpulan. Bina Nusantara University

INTERPRETASI GE (Gemeinsamkeiten) Kemampuan abstraksi bahasa, Pembentukan pengertian atau pemahamaman, berfikir logis dengan bahasa. Yang diukur adalah: kemampuan bernalar secara logis ME (Merkaufgaben) Kemampuan memperhatikan atau mencamkan, kemampuan menyimpan atau mengingat kata-kata yang telah dipelajari/ daya ingat Yang diukur adalah: Apakah ingatan subyek dapat dipercaya atau tidak ? Berkaitan dengan perhatian, kosentrasi dan kemampuan mencamkan Bina Nusantara University

RA (Rechenaufgaben) berpikir praktis dalam berhitung, berpikir matematis, memecahkan masalah praktis dengan berhitung, berpikir runtut dalam membuat kesimpulan Secara umum subtes ini mengukur kemampuan memecahkan masalah praktis dengan berhitung. Bina Nusantara University

INTERPRETASI ZR (Zahlenreinhen) berpikir teoritis dengan berhitung, berpikir induktif dengan angka-angka, fleksibilitas berpikir menggunakan angka, kelincahan, fleksibilitas dan kemampuan berfikir dengan mengubah atau menggantikan cara atau pendekatan, komponen-komponen ritmis atau berirama. Secara umum subttes ini mengukur kemampuan berhitung yang didasarkan pada pendekatan analitis atas informasi faktual dalam bentuk angka, sehingga ditemukan hubungan antara angka-angka tersebut. Dapat juga berarti berfikir lincah, fleksibel dan mudah beralih dari satu cara ke cara yang lain. Bina Nusantara University

FA (Figurenauswahl) Kemampuan membayangkan, kemampuan imajinasi visual, kreativitas, berpikir konstruktif Secara umum subtes mengukur kemampuan imajinasi dan kreativitas subyek yang dibantu kemampuan membayangkan secara menyeluruh. WU (Wuerfelaufgaben) Daya bayang ruang, berpikir teknis-konstruktif, analitis, kemampuan antisipatif terhadap perubahan keadaan ruang, kreativitas, imajinasi, fleksibilitas Bina Nusantara University

Subtes ini mengukur : Kemampuan analitis yang disertai kemampuan membayangkan secara antisipasi pada perubahan keadaan ruang. Ada fungsi kreativitas dan kemampuan menyusun/mengkonstruksikan perubahan, imajinasi dan fleksibilitas berfikir. Bina Nusantara University

KETERKAITAN ANTAR SUBTEST FA + GE menggambarkan kemampuan berpikir komprehensif GE+RA : AN+ZR kemampuan berpikir fleksibel. Jika GE+RA > AN+ZR maka cara berpikirnya kaku, sebaliknya GE+RA < AN+ZR, berarti fleksibel RA + ZR Kemampuan berhitung FA + WU Kreativitas AN + WU Kemampuan analisis Bina Nusantara University

KETERKAITAN ANTAR SUBTEST SE+AN+WU+ZR+RA Kemampuan mengambil keputusan WA + GE Kemampuan berbahasa Bina Nusantara University

Norma IST keterangan FRT PAULI < 70 < 29 < 1101 71 - 84 < 70 kurang sekali < 29 < 1101 71 - 84 kurang 29 – 32 1102-1640 85 – 99 sedang 33 - 35 1641 – 2179 100 – 114 Cukup 36 – 39 2180 – 2717 115 – 129 Baik 40 – 43 2718 – 3256 > 130 Baik sekali > 44 > 3257 Bina Nusantara University

HAND TEST Tokoh : Edwin E. Wagner Tes proyektif berupa 10 kartu gambar tangan yang sedang beraktivitas Mrp tes dengan stimulus terstruktur dalam gaya sikap yang tak terstruktur Mengukur prototype kecenderungan perilaku yang seringkali diekspresikan dalam bentuk overt behavior yang berhubungan dengan bermacam2 tipe gg.klinis. Bina Nusantara University

Dapat diskoring secara kuantitatif dan kualitatif. Skoring kuantitaif tdd 4 kategori dg 15 subkategori, kualitatif tdd 17 subkategori. Revisi dikeluarkan tahun 1983. Ada 3 tambahan : 1. Studi reliabilitas & validitas Hand Test 2. Norma baru 3. Scoring kualitatif Bina Nusantara University

SEJARAH PERKEMBANGAN Dikembangkan akhir tahun 1950-an, berawal dari kontroversi ada atau tidaknya perilaku yang bisa digunakan sebagai teknik proyektif. Bricklin (1943) Dengan mempelajari scoring TAT dikembangkan kategori yang awalnya meliputi 4 area (Int, Env, MAL, With) menjadi beberapa subkategori. Bina Nusantara University

SEJARAH... Piotrowski (1975) Respon M dalam tes Ro mrp prototype kecenderungan pl yang bisa dilihat dalam overt behavior, tapi ada org yang tidak mempunyai respon M. Bina Nusantara University

DASAR TEORI Hand-Test merupakan alat dalam pengembangan Analisis Struktur; teori kepribadian dan psikopatologi yang diperoleh dari tes proyektif yg terdiri dari 2 postulat utama : 1. Facade Self (FS) 2. Introspective Self (IS) Bina Nusantara University

DASAR... FACADE SELF (FS) Dipandang sebagai media kontak realitas dasar yang terdiri dari sikap2 otomatis dan kecenderungan perilaku indvidu terhadap dunia luar INTROSPECTIVE SELF (IS) yg diukur Lebih ke arah proses internal sept fantasi, keinginan, tujuan hidup. Bina Nusantara University

KATEGORI SKORING KUANTITATIF Interpersonal responses (INT) Respon yang berhubungan dengan orang lain. Environmental responses (ENV) Respon yang menunjukkan sikap terhadap lingkungan Maladjustive responses (MAL) Respon yang menunjukkan kesulitan, adanya kelemahan diri, atau hambatan dari luar. Withdrawl responses (WITH) Menunjukkan tidak bermaknanya peran hidup. Bina Nusantara University

Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI) Tokoh : Starke Hathaway (psikolog klinis) & Jovian McKinley (psikiatris) yang bekerja di University of Minnesota Hospital. Mrp tes inventori dengan memilih pernyataan yang sesuai (+) & tidak sesuai (-) dg kondisi subjek 1930-1940 dirancang sebagai alat untuk diagnosa pasien klinis label diagnosa Dipublikasikan tahun 1943 o/ Psychological Corporation. Bina Nusantara University

PENGEMBANGAN SKALA KLINIS Terpilih 504 item inventroi dr 1000 item yang dikumpulkan dari laporan kasus psikiatris, textbook, skala kepribadian dan sikap sosial Diujicoba pada kelompok kriteria (normal >< klinis; subkategori hipokondria,depresi,histeria, kopat,paranoia, kastneia,skizo, hipomnia) Divalidasi silang dengan kelompok kriteria baru (normal >< klinis) kalau ada perbedaan signifikan, maka 8 skala klinis siap dipakai Bina Nusantara University

PENGEMBANGAN... Tambah 2 skala  total 550 item 1. Maskulin-feminin  membedakn laki-laki homo & hetero  di  n untuk maskulin & feminin  + item dari skala Terman & Miles 2. Social introversion  mbedakn prempuan aktif & tidak  di  n untuk prempuan & laki-laki 16 item diulang  validitas  566 item Bina Nusantara University

10 SKALA KLINIS 1 = Hypochondriasis (Hs) 2 = Depression (D) 3 = Hysteria (Hy) 4 = chopatic Dviate (Pd) 5 = Masculin-fminin (Mf) 6 = Paranoia (Pa) 7 = chastenia (Pt) 8 = Skizofrenia (Sc) 9 = Hypomnia (Ma) 0 = Sos Introvrs (Si) Bina Nusantara University

PENDEKATAN TERBARU Skala tumpang tindih ssi konstruk Praktisi tidak lagi memakai label diagnosa Hindari label  nama skala jadi nomor Bina Nusantara University

PENGEMBANGAN SKALA VALIDITAS B’7an mendeteksi sikap tes yg menyimpang, terdiri dari 4 skala : 1. Cannot Say (?) : jumlah item tak terjawab/ double 2. Lie scale (L scale) : sejauhmana akui kelemahan 3. F scale : sejauhmana jawab sesuai dengan yang dimaksud 4. K scale : sejauhmana mengakui masalah klinis Bina Nusantara University