BREVET BOTANI SAWIT BDP REFRESHING MANDOR - IV

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Welcome to biologic fantastic
Advertisements

BAGIAN-BAGIAN BUNGA oleh : PUSPITA AULIA HAQ
SORGHUM SEBAGAI DIVERSIFIKASI PANGAN DI NUSA TENGGARA TIMUR
KACANG PANJANG.
Kandungan Gizi Pada Talas
Pengertian Tentang Padi
Tanaman Obat.
TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN Pengendalian Kimiawi pada Tanaman Padi OLEH : RIKO TRI SANDIWANTORO KELAS L AGROEKOTEKNOLOGI DOSEN PEMBIMBING.
Struktur dan fungsi tumbuhan
Risqa Perdana Putra Tri Dhika Utami Yanuarika Alyun TS
JAGUNG Jagung merupakan komoditi tanaman pangan utama
Mesin Pemanen Sawit Muhammad Ikrom
HASIL PERTANIAN BUAH-BUAHAN
PENGENALAN DAN PENANGANAN HAMA PENYAKIT PADA TANAMAN TOMAT
TEKNIK BUDIDAYA TOMAT.
FASE PERTUMBUHAN PADI.
`AGROTEKNOLOGI TANAMAN PERKEBUNAN`
KACANG TANAH Oleh : Haryo Wikanargo ( )
TANAMAN LEGUMINOSA Kedelai
ORGAN VEGETATIF Botani.
BUDI DAYA KELAPA SAWIT.
TEKNIS BUDIDAYA TANAMAN
MEMBIAKAN TANAMAN DENGAN CARA OKULASI
PADI ORGANIK SISTEM SRI.
FAMILI ARACEAE memiliki lebih dari 100 genera (genus) dan 3700 spesies.
`AGROTEKNOLOGI TANAMAN PERKEBUNAN`
MORFOLOGI TUMBUHAN.
Budidaya Tanaman Tahunan
PRODUKSI BENIH TANAMAN :
`AGROTEKNOLOGI TANAMAN PERKEBUNAN`
Euphorbiaceae Euphorbiaceae [tanaman berbunga indah] merupakan suku terbesar keempat dari lima suku tumbuhan berpembuluh yang mewadahi 1354 jenis dari.
DORMANSI BIJI Adalah masa penundaan perkecambahan sampai waktu yg tidak ditentukan, dimana keadaan sekeliling & keadaan biji tersebut memungkinkan untuk.
KERAGAMAN ADENIUM.
BUDIDAYA TANAMAN SAYURAN
Evaluasi Kesuburan Tanah
Buah Kecapi Kecapi merupakan salah satu jenis buah-buahan asli Indonesia. Buah ini diperkirakan berasal dari Indocina dan Semenanjung Malaya. Berabad-abad.
“PROSPEK KOMODITAS TOMAT”
Hubungan antara Pati Ubi Kayu dengan Ketersediaan Hara
Perbanyakan Kelapa Dengan Kultur Jaringan
SUKU OXALIDACEAE CIRI-CIRI UMUM :
Krokot untuk Penyembuhan
Soal Kuis Teknologi Produksi Benih
ORDO PANDANALES
A M A R I L I S (Hippeastrum spp).
Labu Siam.
TANAH DAN LINGKUNGAN TANAMAN
Pendahuluan Etnobotani : ilmu yang mempelajari pemanfaatan tumbuhan secara tradisional oleh suku bangsa yang masih primitif atau terbelakang. (Soekarman)
BANGSA EUPHORBIALES (TRICOCCAE)
EBONI DAN SAMAN.
Kamboja Plumeria Acuminate
BAB 5 PEMBIAKAN TANAMAN.
ANGGREK DAN NANGKA Dosen Pengampuh: Ir. Bambang Kusmanandhi, S.Agr.Sc.
KLASIFIKASI DAN MORFOLOGI TANAMAN KELAPA SAWIT DAN TANAMAN CABAI
Teki udel-udelan ( Cyperus kyllinga) Gulma Pada Padi
WAHYU PUJI RAHARJO (M1A )
“KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN KACANG TANAH (Arachis Hypogeae L.)”
KELAPA SAWIT.
SIMPLISIA JULIYANTY AKUBA.
PEMBIBITAN KOPI PUTRI LUKMANA SARI
Morfologi Pohon Mahoni Oleh : Abdul Rahmat Ikbal Stambuk : D1B k Fakultas : Kehutanan
KELAPA SAWIT ( Elaeis guineensis Jack )
Liliales adalah salah satu bangsa tumbuhan berbunga yang termasuk dalam klad Monokotil menurut Sistem klasifikasi APG II). Bangsa ini juga diakui sebagai.
“PROSPEK KOMODITAS TOMAT”
KERAGAMAN TEBU & HIBRIDISASI MENTIMUN, PACAR AIR, DAN JAGUNG
Kadar N total y = 105,1x + 4,393 P tersedia y = 11,77ln(x) + 4,213 K dapat tukar y = 9,593ln(x) + 33,18 Kriteria Kelas Kesesuaian Lahan Berdasarkan Ketersediaan.
KERAGAMAN DAN HIBRIDISASI
PEMULIAAN DAN PERBENIHAN TANAMAN (Modul 3) Tim Penyusun: Prof. Dr
BANGSA GUTTIFERALES/ CLUSIALES Disusun oleh : Anselina Ohoira Delta Weringkukly Maria R.B. Kiliroong
PRODUKSI BENIH KELOMPOK 3. Anggota Kelompok :  YULIANA OKTARI( )  WINESDAY RINDU( )  SAHRONI RIDO’I( )  LEO CHANDRA SILABAN( )
PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) TERHADAP PEMBERIAN BAHAN ORGANIK DALAM BUDIDAYA TANAMAN KELOMPOK II AGROTEKNOLOGI III AULIA DELFIYANTY
Transcript presentasi:

BREVET BOTANI SAWIT BDP REFRESHING MANDOR - IV Training Center PT. BWP Tbk Oleh: Safrudin Wibowo

KLASIFIKASI KELAPA SAWIT BERDASARKAN TAKSONOMI Divisi : Tracheophyta Sub Divisi : Pteropsida Kelas : Angiospermeae Sub Kelas : Monocotyledoneae Ordo : Cocoideae Famili : Palmae Sub Famili : Cocoideae Genus : Elaeis Spesies : Elaeis guineensis jacq

VARITAS KELAPA SAWIT BERDASARKAN WARNA KULIT BUAH Nigrescens : Buah muda berwarna violet sampai hitam dan menjadi merah kuning sesudah matang Virescens : Buah muda berwarna hijau dan menjadi merah kuning sesudah matang. Albescens : Buah muda berwarna kuning pucat dan menjadi kekuning kuningan sesudah matang dan ujungnya berwarna ungu kehitam-hitaman

ILUSTRASI FOTO

VARITAS KELAPA SAWIT BERDASARKAN TEBAL TIPISNYA CANGKANG DAN DAGING BUAH Dura, Buah dgn cangkang cukup tebal dan daging buah relatif tipis. Pisifera, Buah dgn cangkang tipis dan daging buah tebal. Varitas ini tdk dapat diperbanyak tanpa penyilangan dengan jenis yang lain. Tenera, Buah hasil persilangan dan Pisifera. Macrocarya, Buah dgn cangkang sangat tebal dan daging buah tipis. Diwakka-Wakka, Buah memiliki dua lapisan daging buah. Ketebalan daging buah tergantung hasil persilangan.

PERSILANGAN DXP X

VARIETAS DURA Kernel 30% Shell 20% Mesocarp 50% Karakteristik utama Dura adalah daging buah tipis, cangkang tebal, dan kernel besar.

VARIETAS PISIFERA Karakteristik utama Pisifera adalah buah tebal dan cangkang sangat tipis. Terkadang bahkan tidak memiliki cangkang. Kernel 10% Mesocarp 90%

VARIETAS TENERA Endocarp Kernel 20% Karakteristik utama Tenera adalah daging buah tebal, cangkang tipis, berserabut di daging buah luar cangkang, dan kernel/inti sedang. Exocarp Shell 10% Mesocarp 70%

BAGIAN TANAMAN KELAPA SAWIT Akar (Radix), Batang (Caulis), Daun (Folium), Bunga (Flos), Buah (Fructus), Biji

BAGIAN TANAMAN SAWIT 1- AKAR (RADIX) Berhubungan dgn kegiatan pemupukan, pemeliharaan, panen dan hama.

BAGIAN TANAMAN SAWIT 2- BATANG (CAULIS) Batang pokok tunggal, tidak berdahan dan mempunyai pelepah di ujungnya.

BAGIAN TANAMAN SAWIT 3- DAUN (FOLIUM) Dipakai untuk perhitungan luas permukaan daun, jarak tanam, pemupukan dan pengamatan serangan hama.

BAGIAN TANAMAN SAWIT 4- BUNGA (FLOS) Bunga jantan dan betina pada kelapa sawit terdapat pada satu pohon.

BAGIAN TANAMAN SAWIT 5- BUAH (FRUCTUS) Terdiri dari Pericarp (daging buah) dan biji.

BAGIAN TANAMAN SAWIT 6- BIJI Merupakan bagian buah yang telah terpisah dari daging buah.

JENIS BIJI BUAH BERDASARKAN JUMLAH Single Tone : Dalam 1 buah terdapat 1 biji Double Tone : Dalam 1 buah terdapat 2 biji Triple Tone : Dalam 1 buah terdapat 3 biji

PERSYARATAN TUMBUH IKLIM TANAH POTENSI LAHAN

PERSYARATAN IKLIM KEADAAN IKLIM KELAS 1 KELAS 2 KELAS 3 KELAS 4 BAIK SEDANG KURANG BAIK TIDAK BAIK CURAH HUJAN (mm) 2.000–2.500 1.800–2.000 1.500–1.800 < 1.500 DEFISIT AIR PER THN (mm) 0 – 150 150 – 250 250 – 400 > 400 HARI TERPANJANG TIDAK TURUN HUJAN < 10 > 10 TEMPERATUR (0 C) 22 – 33 PENYINARAN (JAM) 6 < 6 KELEMBABAN (%) 80 < 80

PERSYARATAN TANAH Tebal Solum : 80 cm Tekstur Tanah : Pasir 20-60%, Debu 10-40%, Liat 20-50% Struktur Tanah : Baik Konsistensi Tanah : Gembur-Agak Teguh Permeabilitas Tanah : Sedang Kelembaban (pH) Tanah : 5,0-5,5 Kandungan Unsur Hara : Carbon/Nitrogen ratio = 10, a. Mg = 0,4-1,0 me/100 gr, (mili equivalent) b. K = 0,15-0,12 me / 100 gr (mili equivalent)

SYARAT POTENSI LAHAN KEADAAN TANAH BAIK KELAS 1 SEDANG KELAS 2 KURANG BAIK KELAS 3 TIDAK BAIK KELAS 4 TINGGI TEMPAT (m) 0 - 400 0 – 400 TOPOGRAFI DATAR OMBAK GELOMBANG BERBUKIT CURAM LERENG (%) 0 - 15 16 - 25 25 - 36 36 SOLUM (cm) > 80 80 60 - 80 <60 KEDALAMAN AIR (cm) 60 – 80 50 - 60 40 – 50 TEKSTUR LEMPUNG LIAT LIAT BERPASIR PASIR LEMPUNG LIAT PASIR BAHAN ORGANIK (cm) 5 – 10 5 BEBATUAN DALAM HAMBAT AKAR EROSI TIDAK ADA SEDIKIT DRAINASE AGAK BAIK BANJIR PASANG SURUT ADA

PROSES PRODUKSI BENIH DENGAN PENYERBUKAN INDUK DURA

POKOK INDUK DENGAN TANDAN YANG TELAH DISERBUK

BENTUK-BENTUK KECAMBAH

TAHAP PERTUMBUHAN AKAR

PEMBIBITAN

SPIKELET DI TANDAN BUAH SEGAR

TAHAP TERBENTUKNYA DAUN LACEOLATE DI BIBITAN

DAUN BIFURCATE YANG MERUPAKAN PERTUMBUHAN DARI DAUN LACEOLATE

DAUN PINNATE YANG MERUPAKAN PERKEMBANGAN DARI DAUN BIFURCATE

PELEPAH Produksi pelepah per tahun 20-30 Berkurang sesuai usia jadi 18-25 / th Panjang mencapai 7,5m - 9m Pelepah diisi anak daun kiri kanan Jumlah rata-rata 125-200 helai Anak daun tengah capai 1,2m Saat dewasa capai 40-50 pelepah

PELEPAH Pertumbuhan pelepah 2-3 / bulan Tanaman dewasa 3-4 / bulan Sisa potongan pelepah (penunasan) melekat selama + 12 tahun Setelah 12 tahun mulai rontok Batang pokok gundul sebagian demi sebagian

SISA PELEPAH GUGUR

SPIRAL & DAUN Sawit berlaku 1/8 spiral Spiral kiri dan kanan Spiral kanan > spiral kiri Hitungan pelepah ke-9 / ke-17 Pengambilan sampel daun Parameter pertumbuhan Daun muda membuka dan tegak 2 bulan

SPIRAL

SPIRAL & PELEPAH Letak pelepah daun pada batang menurut garis spiral yang bergerak dari kanan atas ke kiri bawah. Letak daun ke-1 hampir tepat sejajar pada spiral daun ke-9, 17, 25, 33 dan seterusnya Atau spiral lain daun ke-2, 10, 18, 26, 34 dan seterusnya. Pola ini berlaku untuk daun ke-3, 4, 5 dan seterusnya.

BUNGA & BUAH Pokok berbunga mulai usia 1-2 tahun Buah bisa dipanen (ekonomis) usia 2.5 th Setiap ketiak pelepah memiliki bunga Bunga jantan ditandai dengan bentuknya lonjong memanjang dan ujung kelopak bunga agak meruncing Bunga betina bentuknya agak bulat dengan ujung kelopak bunga agak rata. Sebagian dari tandan bunga akan gugur (aborsi) sebelum anthesis atau sesudah anthesis. Sering muncul buah banci pada tanaman muda

SEX DIFFERENTIATION Terjadi 17 – 25 hari sebelum & setelah anthesis Butuh 5 – 6 bulan buah menjadi matang panen Secara visual tandan bunga jantan/betina baru diketahui setelah muncul dari ketiak pelepah daun yaitu 7 – 8 bulan sebelum buah matang panen atau 1 – 2 bulan sebelum anthesis Bunga banci (hemaprodit) yaitu tandan bunga yang memiliki dua kelamin, Bunga andromorphic (androgynous) yaitu secara morfologi adalah bunga jantan tetapi pada sebagian spikeletnya dijumpai bunga betina yang dapat membentuk buah sawit kecil

BUNGA BANCI

BUNGA BETINA Tandan bunga betina dibungkus seludang bunga yang akan pecah 15 – 30 hari sebelum anthesis. Satu tandan bunga betina punya 100–200 spi- kelet & tiap spikelet punya 15–20 bunga betina. Tidak semua bunga betina berhasil membentuk buah sempurna yang matang, terutama pada bagian dalam. Pada tandan tanaman dewasa dapat diperoleh 600–2.000 brondolan tergantung besar tandan Tiap pohon dapat menghasilkan 15–25 tndn/ pkk/thn pada tanaman muda & pada tanaman dewasa & tua menghasilkan 8–12 tndn/ pkk/thn.

SPIKELET BUNGA BETINA

BUNGA BETINA Proses anthesis bunga betina tidak serentak. Pada satu tandan membutuhkan waktu 3 – 5 hari atau lebih. Tingkat perkembangan kemekaran bunga betina dalam keadaan reseptif dapat diketahui dari perbedaan warnanya: Hari 1 : saat mekar, warna bunga putih Hari 2 : warna bunga berubah kuning gading Hari 3 : warna bunga berubah agak jingga Hari 4 : warna bunga kehitam-hitaman

BUNGA BETINA Masa reseptif (subur) bunga betina membutuhkan waktu 36 – 48 jam, tetapi tidak semua bunga terbuka pada waktu yang sama. Ada tenggang waktu sampai 2 minggu antara terbukanya bunga betina pertama dengan bunga betina terakhir dalam satu rangkaian bunga. Pada satu tangkai bunga betina yang normal, pembukaan bunga pada hari kedua merupakan saat yang tepat untuk melakukan penyerbukan sebab pada saat tersebut rata-rata 82% bunga betina sudah terbuka semua.

PERKEMBANGAN BUAH

BUNGA JANTAN Seludang bunga jantan mempunyai tangkai dengan spikelet-spikelet (jari-jari) berukuran 12–20 cm. Sebanyak lebih kurang 200 spikelet dapat dijumpai pada satu seludang bunga jantan. Pada tiap spikelet terdapat bunga yang kuning keputihan & timbul dari pangkal ke ujung spikelet. Tiap tandan bunga jantan memiliki 100 – 250 spikelet yang berdiameter 1–1,5 cm. Setiap spikelet berisi 500 – 1.500 bunga kecil yang akan meng-hasilkan tepung sari. Tandan bunga yang sedang anthesis berbau tajam Tiap tandan bunga jantan akan dapat menghasilkan tepung sari sebanyak 40 – 60 gram.

DETAIL BUNGA JANTAN P = 15-20 cm 500-1,500 Bunga yang hasilkan 40-60 gram tepung sari 100-250 spikelet dalam satu tandan Ø = 1-1,5 cm

PERKEMBANGAN BUNGA JANTAN Hari pertama: Seludang terbuka, tepung sari keluar dari bagian ujung tandan bunga. Hari kedua: Tepung sari keluar dari bagian tengah tandan bunga. Hari ketiga: Tepung sari keluar dari bagian bawah tandan bunga dan mengeluarkan bau yang khas (spesifik). Kondisi ini menandakan bunga jantan sedang aktif dan tepung sari dapat diper-gunakan/diambil untuk penyerbukan buatan.

BUNGA JANTAN

SEX RATIO Perbandingan antara jumlah tandan bunga betina terhadap jumlah tandan total (tandan bunga jantan + tandan bunga betina + tandan bunga hermaprodit + lain-lain) dikenal sebagai SEX RATIO dan dinyatakan dalam persen (%).

BUNGA BETINA

KEMATANGAN BUAH

KRITERIA KEMATANGAN BUAH Fraksi % Jumlah Berondolan Derajat Kematangan 00 Tdk ada, masih hitam Sangat mentah Membrondol 1 – 12,5 % LL Mentah 1 Membrondol 12,5 – 25 % LL Kurang matang 2 Membrondol 25 – 50 % LL Matang I 3 Membrondol 50 – 75 % LL Matang II 4 Membrondol 75 – 100 % LL Lewat matang I 5 Buah LD ikut membrondol Lewat matang II 6 Semua buah membrondol Tandan kosong

SEKIAN DAN TERIMA KASIH