METODE PENYUSUTAN 1
PENDAHULUAN Aktiva tetap adalah aktiva berwujud perusahaan yang dipergunakan dalam operasi perusahaan dan tidak dimaksudkan untuk dijual Aktiva tetap mempunyai masa kegunaan lebih dari satu periode akuntansi, yang meliputi : aktiva yang tidak disusut (tanah/lahan) aktiva yang dapat disusutkan, misalnya : bangunan, mesin-mesin, peralatan dan lainnya.
PENDAHULUAN Harga perolehan aktiva tetap dihitung dari harga beli ditambah semua biaya yang dikeluarkan pada saat pembelian sehingga aktiva tersebut dalam keadaan siap untuk digunakan dalam operasi bea masuk, biaya angkut, biaya pemasangan, biaya percobaan
PENDAHULUAN Harga perolehan akan dialokasikan pada periode-periode di mana aktiva tersebut digunakan dalam operasi Alokasi harga perolehan menjadi beban bagi setiap periode yang menikmati manfaat dari penggunaan aktiva tetap Beban tersebut dikenal dengan Penyusutan atau depresiasi
contoh elemen-elemen harga perolehan aktiva tetap : Harga perolehan aktiva tetap besarnya ditentukan oleh beberapa jumlah uang yang dikeluarkan untuk memperoleh aktiva tetap sampai dalam keadaan siap pakai contoh elemen-elemen harga perolehan aktiva tetap : (Rp) Harga faktur XXXX Pajak pertambahan nilai Bea masuk Biaya pengangkutan dan asuransi Biaya balik nama + Potongan pembelian - Biaya pemasangan Biaya percobaan Harga perolehan
Taksiran umur kegunaan ditentukan oleh kondisi fisik Taksiran nilai residu besarnya ditentukan oleh nilai jual aktiva tetap yang bersangkutan pada saat tidak dipergunakan lagi dalam operasi perusahaan Taksiran umur kegunaan ditentukan oleh kondisi fisik kerusakan atau keausan dan factor kegunaan dari aktiva tetap yang bersangkutan, terutama dikaitkan dengan keperluan operasi perusahaan. Umur kegunaan sering pula disebut umur ekonomis
Untuk menghitung penyusutan dapat dipergunakan beberapa metode antara lain : Metode garis lurus Metode jumlah unit produksi Metode jam jasa Metode saldo menurun Metode jumlah angka tahun.
METODE GARIS LURUS Metode paling sederhana Untuk menghitung penyusutan aktiva tetap : Harga perolehan – Taksiran nilai residu Penyusutan per th : ----------------------------------------------------- Umur kegunaan
----------------------------------------------------- METODE GARIS LURUS Contoh : PT. Wong Cilik pada tgl 1 Oktober 2005 membeli mesin pertanian dengan harga perolehan Rp. 9.750.000 mesin tersebut ditaksir mempunyai umur kegunaan 10 th, dengan taksiran nilai residu Rp. 750.000 Rp. 9.750.000 – Rp. 750.000 Penyusutan per th : ----------------------------------------------------- 10 th Rp. 900.000
Akumulasi Penyusutan (Rp) No. Th Penyusutan (Rp) Akumulasi Penyusutan (Rp) Nilai Buku (Rp) 9.750.000 1 2005 900.000 8.850.000 2 2006 1.800.000 7.950.000 3 2007 2.700.000 7.050.000 4 2008 3.600.000 6.150.000 5 2009 4.500.000 5.250.000 6 2010 5.400.000 4.350.000 7 2011 6.300.000 3.450.000 8 2012 7.200.000 2.550.000 9 2013 8.100.000 1.650.000 10 2014 9.000.000 750.000 Penyusutan per th : Rp. 900.000; akumulasi penyusutan : Rp. 9.000.000; pada akhir tahun 2014 nilai buku sama dengan nilai residu sebesar Rp. 750.000
METODE JUMLAH UNIT PRODUKSI Penyusutan tiap th besarnya ditentukan berdasar tarif dikalikan unit produksi yang dihasilkan dalam periode yang bersangkutan Harga perolehan – Taksiran nilai residu Tarif per unit produksi : ----------------------------------------------------- Taksiran total hasil produksi
Contoh : PT. Agro Sejahtera menggunakan metode jumlah unit produksi untuk menghitung penyusutan aktiva tetap yang dimilikinya dengan harga perolehan /HP Rp. 10.000.000. Nilai residu aktiva tetap ditaksir Rp. 1.250.000. Total hasil produksi aktiva tersebut selama digunakan diperkirakan mampu menghasilkan 350.000 unit produk. Berikut ini adalah data hasil produksi aktiva tetap selama digunakan dalam operasi perusahaan : Tahun Hasil Produksi (unit) 1 90.000 2 85.000 3 75.000 4 60.000 5 40.000 350.000
Akumulasi Penyusutan (Rp) Rp. 10.000.000 – Rp. 1. 250.000 Tarif per unit produksi : ----------------------------------------------------- 350.000 unit Rp. 25 Th. Produksi (unit) Penyusutan (Rp) Akumulasi Penyusutan (Rp) Nilai Buku (Rp) 1 2 3 = tarif x 2 4 5 = HP - 4 10.000.000 90.000 2.250.000 7.750.000 85.000 2.125.000 4.375.000 5.625.000 3 75.000 1.875.000 6.250.000 3.750.000 60.000 1.500.000 5 40.000 1.000.000 8.750.000 1.250.000
Besarnya penyusutan disesuaikan dengan pemakaian atau manfaat yang diperoleh dari aktiva tetap. Penyusutan per th semakin menurun; akumulasi penyusutan : Rp. 8.750.000; pada akhir tahun ke lima nilai buku sebesar Rp. 1.250.000
METODE JAM JASA Tidak banyak berbeda dengan metode jumlah unit produksi Menggunakan dasar satuan jam jasa yang digunakan dalam operasi perusahaan Harga perolehan – Taksiran nilai residu Tarif per jam mesin : ----------------------------------------------------- Taksiran penggunaan mesin
Penggunaan Mesin (Jam) Contoh : PT. Maju Terus menggunakan mesin dengan harga perolehan Rp. 8.000.000 dalam memproduksi beras. Nilai residu mesin ditaksir Rp. 500.000 dan ditaksir dapat digunakan selama 150.000 jam. Penggunaan mesin tiap th dapat diketahui berikut : Tahun Penggunaan Mesin (Jam) 1 45.000 2 35.000 3 30.000 4 25.000 5 15.000
Akumulasi Penyusutan (Rp) Rp. 8.000.000 – Rp. 500.000 Tariff per jam mesin : ----------------------------------------------------- 150.000 jam Rp. 50 Th. Penggunaan (Jam) Penyusutan (Rp) Akumulasi Penyusutan (Rp) Nilai Buku (Rp) 1 2 3 = tarif x 2 4 5 = HP - 4 8.000.000 45.000 2.250.000 5.750.000 35.000 1.750.000 4.000.000 3 30.000 1.500.000 5.500.000 2.500.000 25.000 1.250.000 6.750.000 5 15.000 750.000 7.500.000 500.000
Besarnya penyusutan disesuaikan dengan pemakaian atau manfaat yang diperoleh dari aktiva tetap. Penyusutan per th semakin menurun; akumulasi penyusutan : Rp. 7.500.000; pada akhir tahun ke lima nilai buku sebesar Rp. 500.000
METODE SALDO MENURUN Disebut dengan metode persentase dari nilai buku karena penyusutan dihitung berdasar tarif tertentu dikalikan dengan nilai buku aktiva tetap pada masing-masing periode Karena nilai buku dari aktiva tetap jumlahnya semakin menurun dari tariff penyusutan dalam jumlah tetentu tetap, maka penyusutan setiap tahunnya akan semakin menurun pula jumlahnya
Contoh : PT. Manggalya menggunakan metode saldo menurun untuk menghitung penyusutan aktiva tetap yang dimilikinya dengan harga perolehan Rp. 4.000.000. Tarif penyusutan setiap tahun ditentukan sebesar 20 % dari nilai buku aktiva tetap. Umur kegunaan aktiva ditaksir 6 th. Berikut table penyusutan yang didapat
Akumulasi Penyusutan (Rp) Th. Penyusutan (Rp) Akumulasi Penyusutan (Rp) Nilai Buku (Rp) 4.000.000 1 20% x Rp. 4.000.000 = 800.000 800.000 3.200.000 2 20% x Rp. 3.200.000= 640.000 1.440.000 2.560.000 3 20% x Rp. 2.560.000= 512.000 1.952.000 2.048.000 4 20% x Rp. 2.048.000 = 409.600 2.361.600 1.638.400 5 20% x Rp. 1.638.400 = 327.680 2.689.280 1.310.720 6 20% x Rp.1.310.720 = 262.144 2.951.424 1.048.576
Beranggapan bahwa beban penyusutan tiap periode besarnya disesuaikan dengan kemampuan atau manfaat yang dimiliki oleh aktiva tetap, dan kemampuannya dinilai semakin menurun, sehingga dibebani semakin kecil dibanding sebelumnya.
METODE JUMLAH ANGKA TAHUN Punya dasar anggapan sama dengan pada metode saldo menurun Aktiva tetap dianggap memberikan manfaat yang lebih besar dalam periode-periode awal penggunaannya Penyusutan aktiva tetap jumlahnya setiap periode tidak sama, melainkan makin turun pada periode berikutnya sesuai dengan manfaat yang diberikan oleh aktiva tetap. Perbedaannya perhitungan ini pakai perbandingan atau rasio antara sisa umur kegunaan dengan jumlah angka-angka tahun dari umur kegunaan aktiva tetap. Rasio tiap periode tidak sama bergantung sisa umur kegunaan aktiva
Sisa umur kegunaan aktiva tetap adalah 5 th : Contoh : PT. Agro Lestari membeli sebuah peralatan cetak dengan harga perolehan Rp. 5.000.000. Peralatan ditaksir digunakan 5 th, Taksiran nilai residu Rp. 500.000 Sisa umur kegunaan aktiva tetap adalah 5 th : Pada tahun I sisa umur kegunaan adalah 5 th Pada tahun II sisa umur kegunaan adalah 4 th Pada tahun III sisa umur kegunaan adalah 3 th Pada tahun IV sisa umur kegunaan adalah 2 th Pada tahun V sisa umur kegunaan adalah 1 th Jumlah angka tahun : 1 + 2 + 3 + 4 + 5 = 15
Rasio antara sisa umur dengan kegunaan dengan jumlah angka tahun 1 5/15 2 4/15 3 3/15 4 2/15 5 1/15
Akumulasi Penyusutan (Rp) Th. Penyusutan (Rp) Akumulasi Penyusutan (Rp) Nilai Buku (Rp) 5.000.000 1 5/15 x 4.500.000 = 1.500.000 1.500.000 3.500.000 2 4/15 x 4.500.000 = 1.200.000 2.700.000 2.300.000 3 3/15 x 4.500.000 = 900.000 3.600.000 1.400.000 4 2/15 x 4.500.000 = 600.000 4.200.000 800.000 5 1/15 x 4.500.000 = 300.000 4.500.000 500.000