Pokok Bahasan: Sampel Klinik Tanaman KLINIK TANAMAN (PNE 1413) Pokok Bahasan: Sampel Klinik Tanaman PS. Agroteknologi - Fakultas Pertanian Universitas Jember Genap 2014/2015
Tujuan Perkuliahan Kemampuan akhir yang diharapkan: Mahasiswa mengetahui macam-macam dan cara penanganan sampel
PENGERTIAN SAMPEL KLINIK TANAMAN Contoh bahan yang akan dianalisa dan dapat berupa bagian tanaman atau keseluruhan tanaman, maupun media tanam termasuk foto lahan yang bermasalah
Macam Macam Sample Klinik Tanaman Bagian tanaman Dapat berupa batang, akar, daun, bunga atau buah Keseluruhan tanaman Merupakan sample klinik berupa tanaman utuh Media tanam Sampel yang berupa media tanam, misalnya tanah Foto Sampel yang berupa pendigitalan sampel, biasa berupa hardcopy atau softcopy
Teknik pengambilan dan penangan sampel klinik tanaman Sampel yang berkualitas memiliki kriteria: Apakah kondisi gejala merupakan kondisi optimal (tidak terlalu dini dan tidak terlambat/gejala sudah terakumulasi)? Apakan sampel dalam kondisi segar (baru diambil dari lapangan)? Apakah sampel yang diambil merepresentasikan permasalahan ? Sampel yang berkualitas akan menghasilkan diagnosa yang akurat.
Penjelasan Pengambilan sampel Sampel harus representatif. Pilihlah bahan sampel yang menunjukkan gejala yang menjadi permasalahan Libatkan semua gejala pada seluruh bagian tanaman, termasuk akar jika diperlukan Perlu diingat: ada kemungkinan gejala yang muncul jauh dari lokasi sumber infeksi.
Sampel representatif Kasus Sampel representatif Kasus Kasus Sampel tidak representatif Kasus Sampel tidak representatif Sampel representatif Kasus Sampel tidak representatif Kasus Sampel representatif
Sampel yang diambil sebaiknya lebih dari satu dan mewakili beberapa tahapan perkembangan gejala Ada kemungkinan gejala awal sama, namun gejala lanjut berbeda atau sebaliknya. Membantu mempercepat proses diagnosis Busuk aspergillus Bercak Colletotrichum Kedelai Lanas tembakau
Sedapat mungkin, sampel harus mengikut sertakan bagian yang sehat dan bagian yang bergejala. Hindari mengambil sampel dari tanaman/bagian tanaman yang sudah mati Susah untuk didiagnosa
Jika sampel berupa foto/video: Pastikan apa yang dilihat juga dapat dilihat dengan jelas oleh “dokter tanaman” Foto/video yang baik meliputi: Area/lahan yang difoto tercover luas Individu tanaman keseluruana yang menunjukan gejala gangguan Fokus pada bagian tanaman yang bermasalah Foto/video harus fokus
Hal lain yang perlu diperhatikan/diketahui saat pengambilan sampel: Informasi budidaya Perlakukan pestisida, pemupukan, cara pengolahan lahan, varietas tanaman, waktu pertama kali gejala teramati, luas serangan, sejarah gejala, dll Bisa diperoleh melalui diskusi dengan pemilik lahan/tanaman Sangat membantu dalam proses diagnosa.
Gejala, Kemungkinan Penyebab dan pertimbangan sampel yang sebaiknya diambil
GEJALA: Berjak daun (Leaf spot) Kemungkinan Penyebab: Cendawan, Bakteri, virus, pestisida (fitotoksis) Sampling: Semua stadia gejala Catat jadwal penggunaan/aplikasi pestisida
GEJALA: Hawar atau bercak ujung daun Kemungkinan Penyebab: Disfungsi akar dan batang Stres air kelebihan garam-garaman Kelebihan dosis herbisida atau bahan kimia lainnya Cendawan Bakteri, atau agen patogenik lainnya Sampling: Seluruh tanaman (tanaman utuh), termasuk akar dan tanah Catat penggunaan jadwal pestisida dan pupuk Gali informasi cara pengolahan tanaman
GEJALA: Distorsi Tanaman Kemungkinan Penyebab: Cendawan, bakteri, virus, nematoda, kerusakan akibat herbisida atau zat pengatur tumbuh, serangga, atau kerusakan mekanik. Sampling: Sampel yang representatif dari keseluruhan gejala, Catat cara budidaya tanaman
GEJALA: Gangguan pada tulang daun Kemungkinan Penyebab: Infeksi virus Kerusakan karena ZPT Sampling: Sampel yang representatif dari keseluruhan gejala. Sebaiknya sampel jaringan dalam kondisi baru diambil untuk diobservasi.
Kemungkinan Penyebab: GEJALA: Vein Clearing Kemungkinan Penyebab: Infeksi virus Kerusakan karena ZPT atau herbisida Sampling: Sampel yang representatif dari keseluruhan gejala. Sebaiknya sampel jaringan dalam kondisi baru diambil untuk diobservasi. Akan lebih baik jika sampel berupa tanaman utuh.
GEJALA: Mosaic Ringspot Kemungkinan Penyebab: Infeksi virus Reaksi sering terpapar air panas / airdingin Kerusakan karena fitotoksis kimia Sampling: Sampel yang representatif dari keseluruhan gejala. Sampel jaringan dalam kondisi baru (segar) diambil untuk diobservasi. Akan lebih baik jika sampel berupa tanaman utuh.
Kemungkinan Penyebab: GEJALA: Mildew Kemungkinan Penyebab: Infeksi Jamur / cendawan Sampling: Jaringan yang bergejala
GEJALA: Melepuh/bergelembung Kemungkinan Penyebab: Infeksi Jamur, serangga atau bahan kimia Sampling: Jaringan yang bergejala
Kemungkinan Penyebab: GEJALA: Kudis Kemungkinan Penyebab: Infeksi Jamur, Bakteri, serangga atau bahan kimia Sampling: Jaringan yang bergejala
Kemungkinan Penyebab: GEJALA: Rontok Kemungkinan Penyebab: Disfungsi akar dan batang Stres air kelebihan garam-garaman Kelebihan dosis herbisida atau bahan kimia lainnya Cendawan Bakteri, atau agen patogenik lainnya Sampling: Tanaman utuh / bagian tanaman lengkap Catat perlakuan budidaya
Kemungkinan Penyebab: GEJALA: Klorosis Kemungkinan Penyebab: Defisiensi unsur makro dan mikro, Kekurangan atau berlebih cahaya Kerusakan akibat ZPT/herbisida. Disfungsi akar, Masalah pH tanah Infeksi Virus / bakteri Sampling: Tanaman utuh / bagian tanaman lengkap Catat perlakuan budidaya
Kemungkinan Penyebab: GEJALA: Layu Kemungkinan Penyebab: Infeksi Jamur, Bakteri, virus. Stres air, Suhu tinggi Kerusakan akibat serangga hama Sampling: Tanaman utuh / bagian tanaman lengkap termasuk akar dan tanah
Kemungkinan Penyebab: GEJALA: Kerdil Kemungkinan Penyebab: Infeksi Jamur, Bakteri, virus. Stres air, Infeksi nematoda atau serangga hama Defisiensi nutrisi Sampling: Tanaman utuh / bagian tanaman lengkap termasuk tanaman yang tidak bergejala
Pengambilan sampel berupa serangga Tidak menyentuh sampel. Dapat merusak bagian tubuh serangga dan berdampak ketidakakuratan identifikasi. Kumpulkan serangga pada berbagai fase siklus hidup Kumpulkan berbagai spesimen Waktu pengambilan sampel Beberapa hama aktif dimalam hari atau hanya pada siang hari.
Pengemasan Sampel Gunakan kantung plastik (untuk sampel). Untuk sampel berupa daun, batang, atau akar Guna: menghindari sampel menjadi kering saat pemindahan (transport) dari lapangan ke Laboratorium. Untuk sampel berupa buah, atau umbi, dapat dibungkus dengan tisu atau kertas koran.
Beri label pada sampel Tidak menambahkan air pada kemasan sampel Kondisi lembab sangat mendukung pertumbuhan jamur dan bakteri pada jaringan rusak. Menyebabkan kerancuan antara patogen atau kontaminan saat diagnosa. Beri label pada sampel Tulis Nama, nomor kontak, nama atau nomor sampel pada pembungkus atau plastik sampel (tulisan harus awet).
Segregasi jaringan tanaman dan serangga dari tanah Hindari kontak antara tanah dengan bagian daun. Hindari juga kontak antara serangga dengan tanaman. Balut sistem perakaran tanaman Sistem perakaran tanaman dimasukkan dalam plastik dan ikat kuat untuk menghindari terceceranya sampel tanah. Untuk menghindari keringnya akar dan tanah. Bagian lain tanaman, dimasukan dalam plastik sampel ke dua untuk menghindari sampel menjadi kering.
Serahkan sampel pada pihak klinik sesegera mungkin. Sampel harus segera dianalisa. Sampel/serangga yang cacat/rusak akan menurunkan keakuratan diagnosa.
Penyimpanan Sampel Hindari terekspos cahaya secara langsung Jaga kelembaban sampel, jangan sampai terjadi perubahan yang signifikan pada sampel Masukan sampel pada kantong plastik dan letakkan pada wadah pendinging yang dapat mencegah perubahan pada sampel secara cepat. Masukan sampel dalam refrigerator jika sampel tidak langsung dianalisa.
Penyimpanan Sampel Serangga Serangga kebanyakan . Diimersikan didalam alkohol atau isopropil Aphids atau thrips: Dikirim beserta jaringan tanamannya Dimasukan dalam kantung plastik Disimpan di refrigerator hingga sampel dikirim.