Oleh: Tim Pengajar Untuk Lingkungan FHUI

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Advertisements

PERTEMUAN: 1 I. PENULISAN KARYA ILMIAH
METODE PENELITIAN HUKUM
Apa itu penelitian ? METODE ILMIAH
Statistik (Populasi dan Sampel)
Tehnik Survey dan Penyajian Data
MEMILIH METODE PENELITIAN
Teknik pengumpulan data termasuk penentuan populasi dan sampling.
METODE PENELITIAN DALAM KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN
Selamat datang di mata pelajaran Ipa smk jilid 1a tahun pelajaran 2012/2013 Click !
URAIAN MATERI SOSIOLOGI KELAS XII KEAGAMAAN MAN 1 SURAKARTA 2008/2009 By : Rusdi Mustapa, S.Pd.
Penelitian Kualitatif
Data merupakan kumpulan fakta atau angka atau segala sesuatu yang dapat dipercaya kebenarannya sehingga dapat digunakan sebagai dasar penarikan kesimpulan/pengambilan.
12. PENGUMPULAN DATA ARTI PENGUMPULAN DATA
Data. Sumber data dan Pengumpulan data serta POPULASI DAN TEKNIK PENARIKAN SAMPEL BETRI SIRAJUDDIN.
Teknik Pengambilan Data
PENGERTIAN UMUM PERANAN STATISTIK 1. Peranan statistik
TEKNIK SAMPLING (teknik pengambilan sampel)
TIPOLOGI PENELITIAN HUKUM
REVIEW BAHAN PERKULIAHAN METODE PENELITIAN DAN PENELUSURAN LITERATUR HUKUM SRI MAMUDJI Friday, April 14, 2017.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PENDIDIKAN DASAR 2014.
REVIEW BAHAN PERKULIAHAN METODE PENELITIAN DAN PENULISAN HUKUM
METODE PENELITIAN KUANTITATIF
10/28/20161 PENGERTIAN UMUM PERANAN STATISTIK 1. Peranan statistik 2. Metode statistik 3. Skema pengertian statistik DATA TAMPILAN DATA.
TEKNIK PENDATAAN.
BAB VI TEKNIK PENGUMPULAN DATA (OBSERVASI & DOKUMENTASI)
Filsafat, Hakekat & Metode Ilmiah
11. MENENTUKAN SUMBER DATA
WAWANCARA TERHADAP RESPONDEN DAN PENGAMATAN DALAM PENELITIAN HUKUM
PENGANTAR Kriswi 2009.
PENGOLAHAN & ANALISIS DATA
METODOLOGI PENELITIAN KUANTITATIF
PENGOLAHAN dan analisis DATA
Pengumpulan dan Pengolahan Data
Metode Penelitian.
Pendekatan ilmiah vs non ilmiah
TEKNIK PENDATAAN.
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Metode Statistika Pertemuan VII
MEMILIH METODE PENELITIAN
KONSEP DASAR PENELITIAN HUKUM
BAB V TEKNIK PENGUMPULAN DATA (ANGKET & WAWANCARA)
PENGUMPULAN DATA PRIMER
Nurul Wandasari Singgih,M.Epid Prodi Kesehatan Masyarakat
JENIS-JENIS PENELITIAN
METODE DAN INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA
SAMPLING.
PENELITIAN HK EMPIRIS (NON DOKTRINAL)
TEKNIK PENGUMPULAN DATA
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
METODOLOGI PENELITIAN HUKUM (KULIAH IV)
Statistik dan Probabilitas
METODOLOGI PENELITIAN HUKUM (KULIAH III)
STATISTIKA (untuk ILMU-ILMU SOSIAL)
TEKNIK PENULISAN TESIS
TEKNIK PENGUMPULAN DATA
METODE PENELITIAN KUANTITATIF (11) FIKOM UNIVERSITAS BUDILUHUR.
METODE PENELITIAN HUKUM
METODE PENELITIAN DAN PENULISAN HUKUM
PENDAHULUAN.
REVIEW BAHAN PERKULIAHAN METODE PENELITIAN DAN PENELUSURAN LITERATUR HUKUM SRI MAMUDJI Sunday, September 09, 2018Sunday, September 09, 2018.
METODE PENELITIAN DALAM KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN
LANGKAH-LANGKAH AWAL MENULIS KTI
TEKNIK PENGUMPULAN DATA
I. PENULISAN KARYA ILMIAH
POPULASI DAN SAMPEL KELOMPOK 1 FATHIN AMMAR ASIDIK ENDAH MARIADI
PENGUMPULAN DATA Metodologi Penelitian (Kelompok 6)
PENGUJIAN HIPOTESIS MENGUMPULKAN DATA
11. MENENTUKAN SUMBER DATA
Merencanakan Riset Terhadap sebuah Merek
Transcript presentasi:

Oleh: Tim Pengajar MPPH @2014 Untuk Lingkungan FHUI Pengumpulan Data Primer melalui: Wawancara dengan Responden, dan Pengamatan Oleh: Tim Pengajar MPPH @2014 Untuk Lingkungan FHUI

BENTUK & TUJUAN PENELITIAN HUKUM Bentuk Penelitian Maksud Penelitian Teknik Pengumpulan Data Yuridis-Normatif Menelaah norma hukum tertulis Studi dokumen didukung dengan wawancara kepada informan dan/atau narasumber Yuridis-Empiris Mengetahui efektivitas peraturan perundang-undangan Studi dokumen dan didukung dengan wawancara kepada responden Yuridis-Sosiologis Mengetahui perilaku masyarakat dan pelaksanaan hukum tidak tertulis Studi dokumen dan didukung pengamatan

7 Unsur dalam Metode Penelitian Bentuk Penelitian Tipologi Penelitian Jenis Data Jenis Bahan Hukum Alat Pengumpulan Data Metode Analisis Data Bentuk Hasil Penelitian

Populasi, Sampel, dan Sampling Adalah kumpulan dari unit/individu dengan kualitas serta ciri-ciri yang telah ditetapkan dan suatu penelitian. Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek nilai yang mungkin, hasil pengukuran atau perhitungan kualitatif maupun kuantitatif yang mempunyai kuantitas mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan/di generalisasi. Populasi dapat dibedakan menjadi populasi sampling dan populasi sasaran. Sampel: adalah sebagian dari jumlah dan karateristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sedangkan sampling adalah proses penentuan wakil/representasi dari populasi.

Pengumpulan Data Adalah pencatatan peristiwa –peristiwa atau hal-hal atau keterangan-keterangan atau karakteristik-karakteristik sebagian atau keseluruhan elemen populasi yang akan menunjang datau mendukung penelitian

Variabel adalah karakteristik data yang menjadi perhatian Variabel adalah karakteristik data yang menjadi perhatian. Contoh: Jenis Kelamin, berat badan, kualitas material Informan, Key Person, (berdasarkan jabatan atau peran yang diemban) Narasumber – berdasarkan keahlian (expert) Responden adalah orang yang memberikan tanggapan/respon atau menjawab atas pertanyaan –pertanyaan yang diajukan. Kadang-kadang dipersyaratkan responden memiliki tingkat pendidikan tertentu

Alat Pengumpulan Data Primer Wawancara Dilakukan dalam rangka menemukan data yang lebih terperinci. Wawancara dengan Informan, dan atau Narasumber dengan menggunakan pedoman wawancara Wawancara dengan responden yang menggunakan kuesioner Angket/Kuesioner – untuk survey baik sampel maupun sensus Pengamatan Untuk menemukan gejala tertentu yang terjadi dalam masyarakat Pengamatan Terlibat Pengamatan tidak terlibat Fokus Group Discussion DIAN SIMATUPANG

wawancara

Wawancara Adalah teknik pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan langsung oleh pewawancara kepada responden/informan/narasumber dan jawaban-jawaban tersebut dicatat atau direkam

Wawancara Tujuan pewawancaraan Faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan wawancara sebagai alat pengumpul data Cara: Langsung, tidak langsung (melalui pos) Alat: Pedoman/Panduan Wawancara Kuesioner

Teknik Wawancara Wawancara berstruktur Merupakan teknik wawancara dimana pewawancara menggunakan / mempersiapkan daftar pertanyaan atau daftara isian sebagai pedoman saat melakukan wawancara b. Wawancara tidak berstruktur Merupakan teknik wawancara dimana pewawancara tidak menggunakan daftar pertanyaan atau daftar isian sebagai penuntun selama dalam proses saat melakukan wawancara

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam wawancara : Penampilan fisik, termasuk pakaian yang dapat memberikan kesan apakah pewawancara dapat dipercaya atau tidak Sikap dan tingkah laku Identitas, pewawancara harus memperkenalkan dirinya dan kalua perlu menunjukan tanda pengenal atau surat tugas Kesiapan materi, dalam arti pewawancara memahami dan menguasai apa yang akan ditanyakan dan siap memberikan jawaban apabila diperlukan

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam wawancara : (lanjutan) Sebaiknya lakukan perjanjian dengan calon responden, kapan mereka bersedia untuk diajak wawancara Mulailah wawancara dengan terlebih dahulu menggunakan kalimat pembuka atau kalimat pengantar, dan dalam proses wawancara gunakan bahasa yang baik dan benar Kontrol jalannya wawancara dan bila perlu pihak responden dituntun seperlunya agar ia tidak mengalami banyak kesulitan dalam menjawab atau mengemukan pendapat

Kelebihan Wawancara : Wawancara dapat digunakan pada responden yang tidak bisa membaca dan menulis Jika ada pertanyaan yang belum dipahami, pewawancara dapat segera menjelaskan Pewawancara dapat segera mengecek kebenaran jawaban responden dengan mengajukan pertanyaan pemabanding, atau dengan melihat wajah atau gerak gerik responden

Kekurangan Wawancara : Wawancara memerlukan biaya yang sangat besar untuk perjalanan dan uang harian pengumpul data Wawancara hanya dapat menjangkau jumlah responden yang kecil Kehadiran pewawancara mungkin mengganggu responden

ANGKET/KUESIONER

ANGKET/KUESIONER Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan kuesioner (uji coba) dlsb Kuesioner/daftar pertanyaan dapat merupakan instrumen dari wawancara Pedoman Wawancara Angket – Survey Perancangan Kuesioner Tahap perancangan Jenis pertanyaan berhubungan dengan tujuan dan permasalahan penelitian

Angket agar efektif mencapai sasaran yang dimaksud Ada Subyek, yaitu individu atau lembaga yang melaksanakan penelitian Adanya ajakan, yaitu permohonan dari peneliti kepada responden untuk turut serta mengisi secara aktif dan obyektif Ada petunjuk pengisian angket, yang mudah dimengerti dan tidak bias Ada pertanyaan atau pernyataan beserta tempat mengisi jawaban baik secara tertutup, semi tertutup maupun terbuka Pertanyaan dalam angket ini dapat berbentuk pertanyaan terbuka atau tertutup ataupun kombinasi antara terbuka dan tertutup

Hal yang perlu diperhatikan dalam membuat pertanyaan atau pernyataan: Pertanyaan atau pernyataan yang dibuat harus jelas dan tidak meragukan Hindari pertanyaan atau pernyaan ganda Responden harus mampu menjawab Pertanyaan atau pernyataan harus relevan Pertanyaan atau pernyataan sebaiknya pendek Hindari Pertanyaan atau pernyataan yang bias, sugestif

Berdasarkan bentuk pertanyaan atau pernyataan ada tiga jenis yaitu: Angket terbuka (Opened Questionare) Angket yang pertanyaan atau pernyataannya memberikan kebebasan kepada responden, untuk memberikan jawaban dan pendapatnya sesuai dengan keinginan mereka Angket tertutup (Closed Questionare) Angket yang pertanyaan atau pernyataannya tidak memberikan kebebasan kepada responden, untuk memberikan jawaban dan pendapatnya sesuai dengan keinginan mereka c. Angket Semi terbuka (Semi Opened Questionare) Merupakan angket yang pertanyaan atau pernyataannya memberikan kebebasan kepada responden, untuk memberikan jawaban dan pendapat menurut pilihan pilihan jawaban yang telah disediakan sesuai dengan keinginan mereka

Keuntungan Angket/Kuesioner Dapat menjangkau sampel dalam jumlah besar karena dapat dikirim lewat pos Biaya yang diperlukan untuk membuat angket relatif murah Angket tidak terlalu mengganggu responden karena pengisiannya ditentukan oleh responden itu sendiri

Kerugian Angket/Kuesioner Jika dkirim melalui pos, maka prosentase yang dikembalikan relatif rendah Tidak dapat digunakan pada responden yang tidak mampu membaca dan menulis Pertanyaan-pertanyaan dalam angket dapat ditafsirkan salah oleh responden

Pengamatan

Pengamatan Penangkap gejala yang diteliti dengan panca-indera (pengetahuan peneliti tentang masalah yang diteliti, sangat bermanfaat dalam menangkap gejala yang diamati – penafsiran) Ciri-ciri Pokok Proses Pengamatan Tujuan Pelaksanaan Pengamatan

PENGAMATAN/OBSERVASI Adalah pemilihan, pengubahan, pencatatan dan pengodean serangkaian prilaku dan suasana yang berkenaan dengan organisme in situ, sesuai dengan tujuan empiris Pemilihan, Menunujukan pengamat mengedit dan memfokuskan pengamatan secara sengaja atau tidak Pengubahan, menunjukan bahwa observasi boleh mengubah prilaku atau tanpa mengganggu kewajarannya Pencatatan, menunjukan upaya merekam kejadian-kejadian dengan menggunakan catatan lapangan, sistem kategori dan metode-metode lainnya

Pengodean, menunjukan proses penyederhanaan catatan-catatan itu melalui metode reduksi data Rangkaian prilaku dan suasana, menunjukan bahwa observasi malakukan serangkaian pengukuran yang berlainan pada berbagai prilaku dan suasana In situ, menunjukan bahwa pengamatan kejadian terjadi melalui situasi alamiah walaupun tidak berarti tanpa menggunakan manipulasi eksperimental Tujuan Empiris, menunjukan bahwa observasi memiliki bermacam-macam fungsi dalam penelitian , deskripsi, melahirkan teori dan hipotesis, atau menguji teori atau hipotesis

Observasi berdasarkan keterlibatan pengamat : Observasi partisipan Merupakan observasi dimana pengamat ikut serta terlibat dalam kegiatan –kegiatan yang dilakukan oleh subyek yang diteliti atau yang diamati, seolah –olah merupakan merupakan bagian dari mereka b. Observasi tak partisipan Merupakan observasi dimana pengamat berada diluar subyek yang diteliti dan tidak ikut dalam kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan.

Observasi berdasarkan cara pengamatan Observasi berstruktur Merupakan observasi dimana pengamat dalam melaksanakan observasinya menggunakan pedoman pengamatan b. Observasi tak berstruktur Merupakan observasi dimana pengamat dalam melaksanakan observasinya melakukan pengamatan secara bebas

Kelebihan teknik observasi Data yang diperoleh adalah data aktual/ segar dalam arti bahwa data diperoleh dari responden pada saat terjadinya tingkah laku Keabsahan alat ukur dapat diketahui secara langsung. Tingkah laku yang diharapkan muncul mungkin akan muncul atau mungkin juga tidak muncul, karena tingkah laku dapat dilihat atau diamati, maka kita segera dapat mengatakan bahwa yang diukur memang sesuatu yang dimaksudkan untuk diukur

Kekurangan teknik observasi Untuk memperoleh data yang diharapkan, maka pengamat harus menunggu danmengamati sampai tingkah laku yang diharapkan terjadi/muncul Beberapa tingkah laku, seperti tingkah laku kriminal atau yang bersifat pribadi, sukar atau tidak mungkin diamati bahkan mungkin dapat membahayakan si pengamat jika diamati

DATA KUALITATIF Data dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat atau gambar

PENGAMATAN/OBSERVASI

Causes of Incomplete Information Young Woman or Old Woman Ambiguous Information Information whose meaning is not clear allowing it to be interpreted in multiple or conflicting ways. Figure 7.3

Ada berapa wajah dalam gambar tersebut?

MERAH HIJAU KUNING BIRU

MERAH

KUNING

Focus group discussion

Focus Group Discussion (FGD) Peserta terdiri dari 6-12 orang. (biasanya peserta tidak saling mengenal) FGD dapat digunakan untuk Merancang kuesioner survey Memberikan informasi yang mendalam mengenai pengetahuan, sikap, dan persepsi Membuat hipotesa untuk suatu penelitian Membuat perencanaan program Evaluasi program yang sedang berjalan sesudah program selesai

Penentuan responden

Proses Penentuan Responden Sampling: memilih unit/individu yang diambil dari suatu kesatuan atau keseluruhan untuk mendapatkan gambaran dari kesatuan/keseluruhan tersebut. A. probability sampling disebut juga sebagai random sampling atau sampel secara acak dimana setiap manusia atau unit dalam populasi mendapat kesempatan yang sama untuk terpilih sebagai unsur dalam sampel. Penentuan Responden melalui cara ini dapat menggunakan komputer atau dengan undian. Proses ini dilakukan apabila data tentang populasi yang akan diteliti cukup lengkap diketahui. B. non probability sampling tidak mengikuti dasar-dasar probabilita. Dasar utamanya adalah logika dan “common-sense”. Besarnya Sampel

Sampling Technique Sampling Technique Probability Sampling Simple random sampling Proportionate stratified random sampling 3. Disproportiate strafied 4. Area (cluster) sampling Non Probability Sampling Sampling sistematis Sampling kuota 3. Sampling aksidental Porposive sampling Sampling jenuh Snowball sampling Probability Sampling Sampling acak sederhana (Simple Random Sampling) Pengambilan smpel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi. Sampling acak bertingkat proporsional (Proportionate Stratified Random Sampling) Populasi memiliki anggota yang tidak homogen dan berstrata secara proprsioanal. Sampling acak bertingkat tidak proporsional (Dispoprtianate Stratified Random Sampling) Populasi berstrata tetapi tidak proporsional Area Sampling (Cluster Sampling) Obyek yang diteliti sangat luas misal penduduk suatu negara, propinsi atau kabupaten. Nonprobability Sampling Sampling Sistematis Penentuan sampling berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut Sampling Kuota Sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diingiinakan. Sampling Aksidental Teknik sampling berdasarkan kebetulan saja misalkan orang yang lewat dan dipandang cocok sebagai sumber data Sampling Purposive Teknik penentuan sampel untuk pertimbangan tertentu Sampling Jenuh Semua anggota populasi digunakan sebagai sampel,biasanya kurang dari 30 anggota Snowball Sampling Penentuan sampel mula-mula kecil kemudian sampel tersebut disuruh memilih anggota lain untuk dijadikan sampel, begitu selanjutnya.

Non Probability Sampling Tidak memberi kesempatan yang sama bagi anggota populasi untuk dipilh menjadi sampel Besar sampel, tanpa rumus Gambaran populasi kasar Tidak dimaksudkan untuk Generalisasi Sampel tdk representatif Tanpa menggunakan konsep peluang Analisis, deskriptif (tanpa uji statistika) Memberi peluang yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel Besar sampel, dengan rumus Gambaran populasi akurat Dimaksudkan untuk Generalisasi Sampel representatif Menggunakan konsep peluang Cara penambilan sampel dengan :1)undian 2)tabel bilangan acak Analisis, Inferensial (dg uji statistika) Probability Sampling Sampling acak sederhana (Simple Random Sampling) Pengambilan smpel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi. Sampling acak bertingkat proporsional (Proportionate Stratified Random Sampling) Populasi memiliki anggota yang tidak homogen dan berstrata secara proprsioanal. Sampling acak bertingkat tidak proporsional (Dispoprtianate Stratified Random Sampling) Populasi berstrata tetapi tidak proporsional Area Sampling (Cluster Sampling) Obyek yang diteliti sangat luas misal penduduk suatu negara, propinsi atau kabupaten.

PENGOLAHAN DATA DALAM PENELITIAN HUKUM Oleh: Tim Pengajar MPPH @2014

Pengolahan Data Penelitian Dalam penelitian hukum: pengolahan data pada hakekatnya berarti kegiatan untuk mengadakan sistematisasi, membuat klasifikasi terhadap bahan-bahan hukum tertulis untuk mempermudah pekerjaan analisa dan konstruksi terhadap bahan-bahan hukum

Pencatatan hasil pengumpulan data secara kuantitatif Pengolahan, analisa dan konstruksi data penelitian hukum sosiologis atau empiris: Pencatatan hasil pengumpulan data secara kuantitatif Analisa dan konstruksi data secara kuantitatif (nilai rata-rata, nilai tengah, nilai terbesar, korelasi, dlsb)

PENGOLAHAN ADALAH KEGIATAN PENDAHULUAN DARI SUATU ANALISIS Pengolahan bahan hukum (dokumen, literatur) Mrpk data yg sudah jadi – bisa langsung menganalisis persoalan untuk mendapatkan jawaban – mencapai tujuan (kemampuan mengerti dan mengintepretasi apa yang terlulis dalam literatur Pengolahan data lapangan (wawancara, pengamatan)

Tahap-tahap pengolahan data, pada umumnya adalah: Pemeriksaan Data Pemeriksaan/Validitas data lapangan Pengkodean Pemasukan data (entry data) Pengolahan Data – menggunakan (check list, SPSS, SAS+, dlsb) Kategorisasi, Sistematisasi, Tabulasi – Korelasi – Regresi Penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian Hasil Pengolahan Data  analisis data

Analisa Data Kegiatan mengurai sesuatu sampai ke komponen-komponennya dan kemudian menelaah hubungan masing-masing komponen dengan keseluruhan konteks dari berbagai sudut pandang

ANALISIS KUALITATIF Dilakukan pada data yang tidak bisa dihitung, bersifat monografis atau berwujud kasus-kasus, obyek penelitiannya dipelajari secara utuh, seperti sejarah hidup manusia. Penelitian Kualitatif mencoba menjelaskan sepotong episode kehidupan yang didokumentasikan dalam bahasa aslinya secara cermat bagaimana manusia merasa, apa yang mereka tahu, bagaimana cara mereka tahu. (bersifat diskriptif dalam bentuk kata-kata atau gambar) Tidak menggunakan alat bantu statistika

Analisis Kuantitatif Penggambaran Persentase dan komparasi dengan kriteria yang telah ditentukan Perbandingan Berbagai teknik korelasi sesuai dengan jenis data Percobaan/eksperimen Menguji hasil dengan t-test

Table Table or list is a collection of numbers arranged according to categories or characteristics of the data, making it easier for data analysis. There are 3 kinds of tables according to the number of categories and the characteristics of the data Table one direction or the component Table two-way or two-component Table three-way or three-component Tabel atau daftar merupakan kumpulan angka yang disusun menurut kategori atau karakteristik data sehingga memudahkan untuk analisis data. Ada 3 macam jenis tabel menurut jumlah kategori dan karakteristik data Tabel satu arah atau satu komponen Tabel dua arah atau dua komponen Tabel tiga arah atau tiga komponen

Karakter Tabel Sel Judul Kepala Isi Kolom Sumber : Baris Cara membuat tabel : Karakter /unsur-unsur tabel a. Judul tabel b. Kepala tabel c. Isi tabel/isi d. Kolom e. Baris f. Sumber 2. Konsistensi 3. Dalam 1 halaman 4. Kalimat pengantar Kolom Sumber : Baris

Tabel 1. Jumlah Penduduk Indonesia Tahun 1991-2000 Tabel 1 Arah Tabel 1. Jumlah Penduduk Indonesia Tahun 1991-2000 Tahun Penduduk 1991 191824000 1992 194340000 1993 199837000 1994 202873000 1995 203047000 1996 205843000 1997 208647000 1998 212003000 1999 215276000 2000 217000000 Sumber : BPS

Tabel 2. Populasi Ternak (juta ekor) Berdasarkan Wilayah Tabel 2 Arah Tabel 2. Populasi Ternak (juta ekor) Berdasarkan Wilayah Tahun 2003 Wilayah Jenis Ternak Sapi Potong Kerbau Kuda Jawa 4.3 0.6 0.1 Luar Jawa 6.2 1.9 0.3 Sumber :BPS Pertanian 2005

Tabel 3. Berat Badan Rata-Rata Anak Indonesia Prasekolah Tabel 3 Arah Tabel 3. Berat Badan Rata-Rata Anak Indonesia Prasekolah Umur Berat (kg) Pria Wanita 1 th 8.1 7.6 2 th 9.6 9.3 3 th 11.4 11 4 th 13 12.6 5 th 14.4 14.2 6 th 15.8 16.2 Sumber : Tanyadokter.com

Grafik 1. Bar chart 2. Line chart 3. Pie Chart 4. Pictogram 5. Cartogram Penyajian data dengan grafik dianggap lebih komunikatif karena dalam waktu singkat dapat diketahui karakteristik dari data yang disajikan 1. Grafik Batang (Bar chart) 2. Grafik Garis (Line chart) 3. Grafik Lingkaran (Pie Chart) 4. Grafik Gambar (Pictogram) 5. Grafik Peta (Cartogram)

Cara membuat grafik Cara membuat grafik : Karakter grafik 2. Konsistensi 3. Dalam 1 halaman 4. Kalimat pengantar Catatan Nama Variabel Sb Y (satuan) Nama Variabel sb X Judul Grafik

Grafik Batang Macam-macam grafik batang : Grafik batang tunggal Grafik batang berganda Grafik batang komponen berganda Grafik batang persentase komponen berganda Grafik batang berimbang netto

Grafik Batang Tunggal

Grafik Batang Berganda

Grafik Komponen Berganda

Grafik Persentase Komponen Berganda

Grafik Batang Berimbang Netto

Grafik Garis Macam-macam grafik garis : Grafik garis tunggal Grafik garis berganda Grafik garis komponen berganda Grafik garis persentase komponen berganda Grafik garis berimbang netto

Grafik Garis Tunggal

Grafik Garis Berganda

Grafik Garis Komponen Berganda

Grafik Garis Persentase Komponen Berganda

Grafik Garis Berimbang Neto

Diagram Lingkaran

kartogram Gambar 3. Kerapatan Populasi pada Wilayah-Wilayah di Pulau Jawa

Piktogram Gambar 2. Jumlah Penduduk New zaeland Gambar 3. Jumlah Penjualan Hewan Peliharaan Tahun 2006

Pencatatan hasil pengumpulan data secara kuantitatif Pengolahan, analisa dan konstruksi data penelitian hukum sosiologis atau empiris: Pencatatan hasil pengumpulan data secara kuantitatif Analisa dan konstruksi data secara kuantitatif (nilai rata-rata, nilai tengah, nilai terbesar, korelasi, dlsb)

ANALISIS PENELITIAN HUKUM NORMATIF Menarik Asas-Asas Hukum Menelaah Sistematika Peraturan Perundang-undangan Sinkronisasi Hukum Vertikal Horisontal Perbandingan Hukum Sejarah Hukum

Macam-macam penelitian hukum Sifat Bentuk Tujuan Penerapannya Ilmu yg digunakan Penelitian Hukum Normatif Penelitian Hukum sosiologis /empiris Eksploratoris Deskriptif ekspalanatoris Diagnostik Preskriptif evaluatif Fact-finding Problem-identification Problem solution Murni/ Pure Berfokus masalah terapan Mono disipliner Multi disipliner Interdisipliner Penelitian asas-asas hukum Penelitian sistematika hukum Penelitian taraf sinkronisasi hukum Penelitian sejarah hukum Penelitian perbandingan hukum Penelitian identifikasi hukum (tidak tertulis) Penelitian efektivitas hukum

PENELITIAN HUKUM NORMATIF Arah Penelitian Hukum Normatif Penelitian Hukum Normatif Sejarah Hukum Menarik Asas-asas hukum Perbandingan hukum Taraf Sinkronisasi peruuan Menelaah Sistematika peruuan Dian Puji Sipatupang

ANALISIS PENELITIAN HUKUM NORMATIF Menarik Asas-Asas Hukum Menelaah Sistematika Peraturan Perundang-undangan Sinkronisasi Hukum Vertikal Horisontal Perbandingan Hukum Sejarah Hukum

Peraturan Perundang-undangan sebagai Data Sekunder bagi Penelitian Hukum dalam Perspektif Normatif Dalam hal data berupa peraturan perundang-undangan maka cakupan penelitian meliputi selain perat pUU’an itu sendiri juga hal-hal yang berkaitan dengannya. Hubungan asas hukum dengan norma hukum Norma hukum dan hierarkinya Norma hukum dalam Perat P’UU’an Perat P’UU’an dengan peraturan kebijakan Perat P’UU’an Indonesia dan perbandingannya dengan perat serupa dari masa berlainan atau dengan perat p’UU’an negara lain. Sejarah perkembangan beberapa jenis perat p’UU’an Indonesia.

Norma Hukum Asas hukum (msh terdapat perbedaan pendapat apakah masuk dlm sistem hk) sedang norma hukum disepakati sebagai bagian dari sistem hukum. Norma atau kaidah berisi kehendak yang mengatur perilaku seseorang, sekelompok orang, atau orang banyak dalam hubnya dg orang lain, dan dg benda sekelilingnya Norma hukum mempunyai wajah ganda ke atas berhadapan dg norma hukum yang membentuknya dan ke bawah berhadapan dengan norma hukum yang dibentuknya – membentuk suatu tata susunan yang hierarki, berpuncak pada norma dasar (grund norm) yang tidak dibentuk o/ norma yg lebih tinggi lagimelainkan ditetapkan terlebih dahulu oleh masy. Hukum yang bersangkutan.

Menarik Asas-asas ukum Dilakukan terhadap hukum positif tertulis dan tidak tertulis. Berkisar pada dari manakah asas-asas hukum tersebut berasal, atau hal-hal apa yang mempengaruhi adanya asas-asas hukum tersebut. Mempergunakan metode dogmatik hukum, yang didasarkan pada hukum logika, dengan melakukan langkah-langkah sebagai berikut: Memilih pasal-pasal yang berisikan kaedah hukum yang mengatur masalah tertentu sesuai dengan subyek penelitian. Membuat sistematik dari pasal-pasal tersebut, yang menghasilkan klasifikasi-klasifikasi tertentu. Menganalisas pasal-pasal, dengan mempergunakan asas-asas hukum yang ada. Menyusun konstruksi, dengan ketentuan: (Mencakup semua bahan yang diteliti, Konsisten, Memenuhi syarat-syarat estetis, Sederhana di dalam merumuskan.)

Menelaah Sistematika Peraturan Perundang-undangan Mengumpulkan peraturan di bidang tertentu, atau beberapa bidang yang saling berkaitan yang menjadi pusat perhatian penelitian. Selanjutnya diadakan analisa dengan mempergunakan, pengertian-pengertian dasar dari sistem hukum, yang mencakup: a. Subyek hukum, b. Hak dan kewajiban, c. Peristiwa hukum, d. Hubungan hukum, dan e. Obyek hukum.

Taraf Sinkhronisasi Peraturan Perundang-undangan Taraf Sinkhronisasi Vertikal (Hierarki) Taraf Sinkhronisasi Horisontal Asas yang dapat dipergunakan, a.l.: Undang-undang tidak berlaku surut Undang-undang yang dibuat oleh Penguasa yang lebih tinggi, mempunyai kedudukan yang lebih tinggi Undang-undang yang bersifat khusus mengenyampingkan undang-undang bersifat umu, jika pembuatnya sama Undang-undang yang berlaku belakangan, membatalkan undang-undang yang berlaku terdahulu Undang-undang tidak dapat diganggu gugat Undang-undang sebagai sarana untuk semakimal mungkin dapat mencapai kesejahteraan spirituil dan materiil bagi masyarakat

Perbandingan Hukum Terutama dipergunakan dengan tujuan untuk mendapatkan abstraksi atau generalisasi. Kegunaan dari penerapan perbanding hukum antara lain akan memberikan pengetahuan persamaan dan perbedaan antara pelbagai bidang tata hukum dan pengerti dasar sistem hukum, sehingga memudahkan dilakukannya unifikasi, kepastian hukum maupun penyederahaan hukum.

Sejarah Hukum Menelaah hubungan antara hukum dengan gejala sosial lainnya, dari sudut sejarah. Peneliti dapat menjelaskan perkembangan dari bidang hukum yang diteliti. Kegunaan dari penggunaan metode ini adalah mengungkapkan fakta hukum masa lampau dan hubungannnya fakta hukum pada masa kini. Hukum masa kini, merupakan hasil perkembangan dari salah satu aspek kehidupan manusia pda masa lampau, dan hukum masa kini merupakan dasar bagi hukum pada masa mendatang. Pada sejarah hukum yang penting adalah gejala-gejala hukum yang unik dalam proses khronologis, serta sebab-musabab terjadinya gejala-gejala tersebut.

Terima Kasih