Dipersiapkan oleh: Anis Fuad Guardian Y. Sanjaya Presentasi Draft Final Progress Report: Cross Cutting Health Systems Strengthening Dipersiapkan oleh: Anis Fuad Guardian Y. Sanjaya
Outline Pendahuluan dan tujuan Pendekatan penyusunan final report Hasil sementara Manajemen proyek Penggunaan anggaran Output kegiatan Kesinambungan program Lessons leraned Diskusi
Pendahuluan dan Tujuan Penyusunan laporan akhir intervensi proyek Cross Cutting Health Systems Strengthening (HSS) ini bertujuan untuk Menilai sejauh mana kegiatan yang dilakukan sesuai dengan tujuan dan rencana proposal HSS yang telah disepakati (fase 1) Menilai kesesuaian output dengan program yang telah dijalankan Mengidentifikasi peluang kesinambungan kegiatan Mengkaji aspek pembelajaran dari program HSS bagi kebijakan pembangunan sistem kesehatan.
Pendekatan: Evaluasi Proyek Input Proses/Output Outcome Impact GFATM Fund Peran CCM Dukungan teknis dari lembaga/donor lain Kerjasama dengan organisasi lain dan komunitas Proses lelang/pelaksanaan kegiatan Kegiatan monitoring dan evaluasi kegiatan (indikator) Kegiatan dilaksanakan oleh penerima manfaat Adanya perubahan dalam pelaksanaan kegiatan rutin (program) Peningkatan kapasitas penyelenggara program/kegiatan Terselenggaranya kegiatan baru yang diharapkan Berkurangnya morbiditas penyakit Pengambilan keputusan yang sesuai dengan permasalahan Pengurangan angka kemistiknan Peningkatan angka harapan hidup
Kegiatan Evaluasi Proyek Review dokumen-dokumen proyek dan laporan implementing entity Wawancara dan FGD dengan PR, SRs, PIC, PMU Site visitation Workshop validasi (sekarang)
Manajemen Proyek Drive the target of activities Day to day activity GF CCM Drive the target of activities PMU PR LFA SRs Implementing Entities (PIC) Support from other institutions (NGOs) Third party (vendors/Industry) Consultants Other institutions Day to day activity Target of objectives
Penggunaan Anggaran Adanya penghematan biaya pengeluaran dari beberapa kegiatan Beberapa output kegiatan yang direncanakan tidak tercapai Terjadinya reprogramming yang menyebabkan kegiatan berubah, berkurang atau ditiadakan Perbedaan nilai tukar rupiah selama proses pelaksanaan proyek.
Output Kegiatan Program yang berjalan Rehabilitasi instalasi farmasi dan infrasdtruktur pendukung Pengembangan dan implementasi SIKDA Generik Puskesmas, Update GIS health facilities Revisi dan diseminasi HIS guideline, Training data processing and validation Improve staff capacity at central level (ToT, implementation process, publication/dissemination) Scaling Up kegiatan Pemantauan kualitas obat (MESO – Pharmacovigilance), Uji BE untuk obat ATM Penguatan kapasitas laboratorium uji obat untuk untuk ATM Pelatihan ICD-10 Sample registration systems (instrumen, protokol, buku panduan) New Pelatihan (PMKDR, improve decision making) Integrated Call Center dan strategi komunikasi (branding) BPOM Kolaborasi CoE untuk peningkatan kapasitas SIK dan penelitian operasional Pengembangan HDD Adhoc Penyediaan infrastruktur TIK di CoE, Kab/Kota dan Puskesmas Pelatihan dan ToT???
SRs Pusdatin HDD memberikan dampak pada standardisasi sistem informasi kesehatan SIKDA Generik Puskesmas telah dimanfaatkan > 330 Puskesmas diluar target daerah GF
CoE dan Penelitian Operasional MATERI A MATERI DASAR 1 Strategi dan Penerapan e-Health di Indonesia 2 Kebijakan Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan Nasional B MATERI INTI Evaluasi Sistem Informasi Kesehatan Rencana Strategis Sistem Informasi Kesehatan 3 Manajemen Proyek Sistem Informasi Kesehatan 4 Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan 5 Pemrograman Dasar dan Pemrograman Database 6 Teknologi dan Infrastruktur Sistem Informasi 7 Pemeliharaan Sistem Informasi dan Trouble Shooting 8 Pengembangan Indikator Kesehatan 9 Manajemen Data Kesehatan Rutin 10 Manajemen Data Kesehatan Sewaktu
SRs BPOM
Integrated Call Center BPOM KELOMPOK JENIS KOMODITI I % P K JML Obat 422 6.20% 53 8.22% 4 25.00% 479 6.41% Makanan & Minuman 2277 33.46% 169 26.20% 7 43.75% 2453 32.85% Obat Tradisional 559 8.21% 149 23.10% 0.00% 708 9.48% Kosmetika 1276 18.75% 194 30.08% 1 6.25% 1471 19.70% Suplemen Makanan 512 7.52% 30 4.65% 542 7.26% NAPZA 70 1.03% 14 2.17% 84 1.12% Bahan Berbahaya 267 3.92% 6 0.93% 3 276 3.70% Alat Kesehatan 36 0.53% 0.48% PKRT 47 0.69% 0.16% 48 0.64% Info Umum 1340 19.69% 29 4.50% 1370 18.35% Persentasi topik call center BPOM Februari – Desember 2014
SRs Binfar Manual assessment standar sarana dan prasaran instalasi farmasi
Daftar penerima bantuan renovasi Tahun Kontrak Provinsi Kabupaten Alokasi Realisasi 1 2012 Aceh Kab. Bireuen 404.020.321 402.128.000 2 Kab. Nagan Raya 271.789.050 250.463.000 3 Kab. Pidie 588.500.067 570.093.880 4 Jawa Timur Kab. Bangkalan 804.800.721 795.704.000 5 NTB Kab. Bima 398.363.482 384.633.000 6 Kab. Dompu 382.033.863 336.392.000 7 Kota Bima 190.021.501 189.486.000 8 Kab. Lombok Barat 124.151.666 122.225.000 9 Kab. Lombok Tengah 337.640.455 273.344.000 10 Kab. Lombok Timur 89.479.125 88.519.000 11 Kab. Sumbawa 111.742.111 111.734.500 12 2014 Sumatera Utara Kab. Serdang Bedagai 410.000.052 405.955.000 13 Sumatera Barat Kab. Solok Selatan 280.488.315 278.368.000 14 Riau Kab. Indragiri Hilir 202.959.706 202.700.000 15 Kota Dumai 278.936.364 266.267.000 16 Bengkulu Kab. Bengkulu Utara 400.000.520 397.974.000 17 Kepulauan Riau Kab. Karimun 503.574.824 489.575.000 18 Kalimantan Barat Kab. Sambas 525.577.188 520.350.000 19 Kab. Kapuas Hulu 360.618.293 359.245.000 Total Nilai untuk Bangunan IFK 6.664.697.624 6.445.156.380 Renovasi dan perluasan instalasi farmasi Kab/Kota wilayah timur
SRs Litbangkes
Kesinambungan Kegiatan Sumber pendanaan Penggunaan dana APBN Diarahkan dana dekonsentrasi, DAK, DAU, BOK Lembaga donor dan technical assistant yang bersinergi Dana lain (JKN Kapitasi) Kerjasama lintas unit/departemen Training melalui PPSDM dan unit lain yang terkait (BUK) Buku panduan, manual dan SOP (unit lain terkait) Kerjasama antar lembaga Badan dan Kementrian lain (Kemdagri, Kominfo, BPPT, BPJS Kesehatan) Universitas (CoE) untuk capacity building SDM dan penelitian
Lessons Learned Penguatan kapasitas lembaga (implementing entity, termasuk SDM-nya) Outreach ke level Faskes paling bawah Inovasi kegiatan organisasi (baru) yang berkelanjutan Penguatan kapasitas SDM implementing entity selama proses implementasi Perlunya entry dan exit strategy yang baik (stakeholder analysis) Knowledge management untuk dokumentasi dan pemanfaatan output lebih luas