Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

TEORI PENGURANGAN KETIDAKPASTIAN Charles Berger & Richard Calabrese

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "TEORI PENGURANGAN KETIDAKPASTIAN Charles Berger & Richard Calabrese"— Transcript presentasi:

1 TEORI PENGURANGAN KETIDAKPASTIAN Charles Berger & Richard Calabrese
Asumsi Aksioma Perluasan pngurangn_ktdkpstn_joice cs

2 Why do dogs sniff one another?
pngurangn_ktdkpstn_joice cs

3 pngurangn_ktdkpstn_joice cs
Sekilas Teori Ketika orang asing bertemu, fokus utama mereka adalah mengurangi ketidakpastian mereka dalam situasi tersebut, karena ketidakpastian menyebabkan ketidaknyamanan. Orang dapat mengalami ketidakpastian dalam dua level yang berbeda: perilaku dan kognitif. pngurangn_ktdkpstn_joice cs

4 pngurangn_ktdkpstn_joice cs
Sekilas Teori Mereka mungkin tidak yakin bagaimana harus berperilaku (atau bagaimana orang lain akan berperilaku), dan mereka mungkin juga tidak yakin apa yang mereka pikirkan mengenai orang lain dan apa yang orang lain pikirkan mengenai mereka. Tingkat ketidakpastian yang tinggi dihubungkan dengan beragam perilaku verbal dan nonverbal. pngurangn_ktdkpstn_joice cs

5 pngurangn_ktdkpstn_joice cs
Sekilas Teori Teori Pengurangan Ketidakpastian (Uncertainity Reduction Theory) kadangkala disebut Teori Interaksi Awal ( Initial Interaction Theory) dipelopori oleh Charles Berger dan Richard Calabrese pada tahun 1975. Menjelaskan bagaimana komunikasi digunakan untuk mengurangi ketidakpastian di antara orang asing yang terlibat dalam pembicaraan satu sama lain untuk pertama kali. Ketika orang asing pertama kali bertemu, utamanya mereka tertarik untuk meningkatkan prediktabilitas dalam usaha untuk memahami pengalaman komunikasi mereka. pngurangn_ktdkpstn_joice cs

6 pngurangn_ktdkpstn_joice cs
Sekilas Teori Prediction: didefinisikan sebagai kemampuan untuk memperkirakan pilihan-pilihan perilaku yang mungkin dipilih dari sejumlah kemungkinan pilihan yang ada bagi diri sendiri atau bagi pasangan dalam suatu hubungan. Explanation: merujuk kepada usaha untuk menginterpretasikan makna dari tindakan yang dilakukan di masa lalu dalam sebuah hubungan. Dua konsep tersebut menyusun dua subproses utama dari pengurangan ketidakpastian. pngurangn_ktdkpstn_joice cs

7 pngurangn_ktdkpstn_joice cs
Sekilas Teori Versi terbaru teori ini menyarankan terdapat dua tipe ketidakpastian dari perjumpaan awal: Cognitive Uncertainty: merujuk pada keyakinan dan sikap yang kita dan olang lain anut. Behavioral Uncertainty: merujuk pada batasan sampai mana perilaku dapat diprediksi dalam sebuah situasi tertentu. pngurangn_ktdkpstn_joice cs

8 pngurangn_ktdkpstn_joice cs
Sekilas Teori Berger (1987:41) mengenai Behavioral Uncertaint: “Untuk berinteraksi dengan cara yang relatif lancar, terkoordinasi, dan dapat dipahami, seseorang harus mampu memprediksi bagaimana mitra interaksi akan berperilaku, maupun berdasarkan prediksi ini, mampu memilih dari perbendaharaannya respons-respons yang akan mengoptimalkan hasil akhir dari sebuah perjumpaan.” pngurangn_ktdkpstn_joice cs

9 pngurangn_ktdkpstn_joice cs
Sekilas Teori Berger dan Calabrese (1975) berargumen bahwa pengurangan ketidakpastian memiliki baik proses proaktif maupun retroaktif. Proaktif: terjadi ketika seseorang berpikir mengenai pilihan-pilihan komunikasi sebelum benar-benar melakukannya dengan orang lain. Retroaktif: terdiri atas usaha-usaha untuk menjelaskan perilaku setelah perjumpaan itu sendiri. pngurangn_ktdkpstn_joice cs

10 pngurangn_ktdkpstn_joice cs
Sekilas Teori URT was developed to describe the interrelationships between seven important factors in any dyadic exchange: verbal communication, nonverbal expressiveness, information-seeking behavior, intimacy, reciprocity, similarity, and liking. pngurangn_ktdkpstn_joice cs

11 pngurangn_ktdkpstn_joice cs
Asumsi Di dalam sejumlah latar interpersonal, orang merasakan ketidakpastian. Ketidakpastian merupakan keadaan yang tidak mengenakkan, menimbulkan stres secara kognitif. Ketika orang asing bertemu, perhatian utama mereka adalah untuk mengurangi ketidakpastian mereka atau meningkatkan prediktabilitas. pngurangn_ktdkpstn_joice cs

12 pngurangn_ktdkpstn_joice cs
Asumsi Komunikasi interpersonal adalah sebuah proses perkembangan yang terjadi melalui tahapan-tahapan. Komunikasi interpersonal adalah alat yang utama untuk mengurangi ketidakpastian. Kuantitas dan sifat informasi yang dibagi oleh orang akan berubah seiring berjalannya waktu. Sangat mungkin untuk menduga perilaku orang dengan menggunakan cara serperti hukum. pngurangn_ktdkpstn_joice cs

13 pngurangn_ktdkpstn_joice cs
Asumsi Conceptual Model                                 pngurangn_ktdkpstn_joice cs

14 pngurangn_ktdkpstn_joice cs
Axioms Aksioma 1: Dengan adanya tingkat ketidakpastian yang tinggi pada permulaan fase awal, ketika jumlah komunikasi verbal antara dua orang asing meningkat, tingkat ketidakpastian untuk tiap partisipan dalam suatu hubungan akan menurun. Jika ketidakpastian menurun, jumlah komunikasi verbal meningkat. Hal ini menyatakan kebalikan atau hubungan negatif antara ketidakpastian dan komunikasi verbal. pngurangn_ktdkpstn_joice cs

15 pngurangn_ktdkpstn_joice cs
Axioms Aksioma 2 Ketika ekspresi afiliatif nonverbal meningkat, ketidakpastian menurun dalam situasi interaksi awal. Selain itu, penurunan tingkat ketidakpastian akan menyebabkan peningkatan keekspresifan afiliatif nonverbal. Hal ini merupakan salah satu hubungan yang bersifat negatif. pngurangn_ktdkpstn_joice cs

16 pngurangn_ktdkpstn_joice cs
Axioms Aksioma 3 Tingkat ketidakpastian yang tinggi menyebabkan meningkatnya perilaku pencarian informasi. Ketika tingkat ketidakpastian menurun, perilaku pencarian informasi juga menurun. Aksioma ini menunjukkan hubungan yang positif antara dua konsep tersebut. pngurangn_ktdkpstn_joice cs

17 pngurangn_ktdkpstn_joice cs
Axioms Aksioma 4 Tingkat ketidakpastian yang tinggi dalam sebuah hubungan menyebabkan penurunan tingkat keintiman dari isi komunikasi. Tingkat ketidakpastian yang rendah menghasilkan tingkat keintiman yang tinggi. Aksioma ini memperlihatkan hubungan yang negatif antara ketidakpastian dan tingkat keintiman. pngurangn_ktdkpstn_joice cs

18 pngurangn_ktdkpstn_joice cs
Axioms Aksioma 5 Ketidakpastian yang tingkat tinggi menghasilkan tingkat resiprositas yang tinggi. Tingkat ketidakpastian yang rendah menghasilkan tingkat resiprositas yang rendah pula. Hubungan yang positif terjadi di sini. pngurangn_ktdkpstn_joice cs

19 pngurangn_ktdkpstn_joice cs
Axioms Aksioma 6: Kemiripan di antara orang akan mengurangi ketidakpastian, sementara ketidakmiripan akan meningkatkan ketidakpastian. Aksioma ini menyatakan sebuah hubungan yang negatif. pngurangn_ktdkpstn_joice cs

20 pngurangn_ktdkpstn_joice cs
Axioms Aksioma 7: Peningkatan tingkat ketidakpastian akan menghasilkan penurunan dalam kesukaan; penurunan dalam ketidakpastian menghasilkan peningkatan dalam kesukaaan. Lagi-lagi hubungan negatif diperlihatkan oleh aksioma ini. pngurangn_ktdkpstn_joice cs

21 Perluasan Teori: Axioms
Aksioma 8: Ketidakpastian berhubungan secara negatif dengan interaksi dalam jaringan sosial. Makin orang berinteraksi dengan teman dan anggota keluarga dari mitra hubungan mereka, makin sedikit ketidakpastian yang mereka alami. Aksioma 9: Terdapat hubungan keblikan atau negatif antara ketidakpastian dan kepuasan komunikasi. pngurangn_ktdkpstn_joice cs

22 pngurangn_ktdkpstn_joice cs
Perluasan Teori KONDISI PENDAHULU Berger (1979) menyatakan adanya tiga kondisi pendahulu utama: Ketika orang satunya mempunyai potensi untuk memberikan penghargaan atau hukuman. Ketika orang satunya berperilaku kebalikan dari yang diharapkan. Ketika seseorang mengharapkan interaksi selanjutnya dengan orang lain.                                                            pngurangn_ktdkpstn_joice cs

23 pngurangn_ktdkpstn_joice cs
Perluasan Teori STRATEGIES Besides the stages in uncertainty reduction patterns makes Berger a distinction between three basic ways people seek information about another person: Passive Strategies - a person is being observed, either in situations where the other person is likely to be self-monitoring* as in a classroom, or where the other person is likely to act more naturally as in the stands at a football game. Active strategies - we ask others about the person we're interested in or try to set up a situation where we can observe that person (e.g., taking the same class, sitting a table away at dinner). Once the situation is set up we sometime observe (a passive strategy) or talk with the person (an interactive strategy). Interactive strategies - we communicate directly with the person. pngurangn_ktdkpstn_joice cs

24 pngurangn_ktdkpstn_joice cs
Perluasan Teori STRATEGI Dalam passive strategies, ditemukan sering dilakukan dengan reactivity searching: mengamati seseorang ketika melakukan sesuatu, atau disinhibition searching: mengamati perilaku alami seseorang atau perilaku yang tidak terbatasi dalam sebuah lingkungan informal. Tara Emmers dan Dan Canary (1996) menambahkan strategi “penerimaan ketidakpastian”. pngurangn_ktdkpstn_joice cs

25 pngurangn_ktdkpstn_joice cs
Perluasan Teori HUBUNGAN YANG MAPAN Berger (1982,1987) memperbarui teori awalnya: Ketidakpastian adalah sesuatu yang terus berlangsung dalam sebuah hubungan. Pasangan romantis yang berinteraksi dengan jaringan sosial pasangannya mengalami sedikit ketidakpastian mengenai pasangannya daripada mereka yang tidak mempunyai interaksi ini. pngurangn_ktdkpstn_joice cs

26 pngurangn_ktdkpstn_joice cs
Perluasan Teori Relational Uncertainty: kurangnya kepastian mengenai masa depan dan status dari sebuah hubungan. Berdasarkan hasil penelitian dari peneliti lain, ketidakpastian hubungan ini berbeda dengan ketidakpastian individu, karena berada pada sebuah tingkat abstraksi yang tinggi (Knobloch dan Solomon, 2003). Menurut Berger (1987): hal tersebut akan merusak stabilitas hubungan. pngurangn_ktdkpstn_joice cs

27 pngurangn_ktdkpstn_joice cs
Perluasan Teori KONTEKS Konteks URT banyak berhubungan dengan interpersonal. URT juga dapat diaplikasikan pada konteks antarbudaya. Berger (1987) menekankan bahwa URT dapat bervariasi dalam budaya yang berbeda. Gudykunst (1995) memperluas URT dalam konteks budaya seagai Anxiety-Uncertainty Management. pngurangn_ktdkpstn_joice cs

28 pngurangn_ktdkpstn_joice cs
Perluasan Teori Gudykunst dan Tsukasa Nishida (1986) menemukan perbedan dalam budaya konteks tinggi dan konteks rendah. Menurut Edward T. Hall (1977): Low Context Culture: budaya di mana makna ditemukan dalam kode atau pesan yang eksplisit. High Context Culture: pesan-pesan nonverbal memainkan peranan yang lebih penting, dan kebanyakan makna sebuah pesan diinternalisasi oleh pendengar atau tergantung pada konteks. pngurangn_ktdkpstn_joice cs

29 pngurangn_ktdkpstn_joice cs
Perluasan Teori Dengan pertimbangan konteks-konteks tersebut, Gudykunst dan Nishida (1986) menemukan bahwa frekuensi komunikasi mampu memprediksi pengurangan ketidakpastian dalam budaya konteks rendah, tetapi tidak dalam budaya kotenks tinggi. Pada budaya yang individualistis, orang menggunakan komunikasi langsung untuk mengurangi ketidakpastian. Pada budaya yang kolektif, lebih banyak komunikasi tidak langsung digunakan oleh individu yang tidak diidentifikasikan sebagai anggota kelompok budayanya. pngurangn_ktdkpstn_joice cs

30 pngurangn_ktdkpstn_joice cs
Perluasan Teori Konsep yang mirip dengan URT adalah Uncertainty Avoidance, yaituusaha untuk menolak atau menghindari situasi yang ambigu. Orang dari UA tinggi: “Apa yang berbeda itu berbahaya.” Orang dari UA rendah: “Apa yang bebeda itu menarik.” pngurangn_ktdkpstn_joice cs

31 pngurangn_ktdkpstn_joice cs
Kritik KEGUNAAN Asumsi utama URT memiliki kelemahan. Sunnafrank menyarankan perumusan ulang URT yang mempertimbangkan pentingnya prediksi hasil akhir selama interaksi awal (predicted outcome value - POV). Aksioma-aksioma banyak dikritik, khususnya aksioma 3. Hal ini mempengaruhi validitas URT. pngurangn_ktdkpstn_joice cs


Download ppt "TEORI PENGURANGAN KETIDAKPASTIAN Charles Berger & Richard Calabrese"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google