Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

SEMINAR WAJIB OLEH Maria Ayangsarri Naranlele DOSEN BIMBING Novel S. Kojong, S.Si., M.Si. Apt.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "SEMINAR WAJIB OLEH Maria Ayangsarri Naranlele DOSEN BIMBING Novel S. Kojong, S.Si., M.Si. Apt."— Transcript presentasi:

1 SEMINAR WAJIB OLEH Maria Ayangsarri Naranlele DOSEN BIMBING Novel S. Kojong, S.Si., M.Si. Apt.

2 . LATAR BELAKANG Indonesia Negara yang Unik pulau dan daerah adat dan ciri khas makanan kolesterol hiperkolesterolemia aterosklerosis Metabolit yang mengandung lemak sterol Kadar kolesterol dalam darah terlalu tinggi Terapi non farmakologi dan farmakologis Seledri (Apium graveolens)

3 Rumusan Masalah Bagaimana manfaat tanaman seledri (Apium graveolens L) dalam menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Batasan Masalah Penulisan makalah ini dibatasi pada manfaat tanaman seledri (Apium graveolens L) dalam menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Tujuan Penulisan Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengkaji manfaat tanaman seledri (Apium graveolens L) dalam menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Manfaat Penulisan Manfaat penulisan makalah ini untuk memberikan informasih ilmiah tentang manfaat tanaman seledri (Apium graveolens L) dalam menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Metode Penulisan Dalam penyusunan maklah ini penulis menggunakan metode penulisan Studi Kepustakaan

4 TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi Tanaman Menurut Rukmana (1995) klasifikasi tanaman seledri adalah sebagai berikut : Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Subdivisi : Angiospermae Kelas : Dicotiledonae Ordo : Apiales Famili : Apiaceae Genus : Apium Spesies : Apium graveolens L. Nama Lain (dalimatrha, 2006) Nama Daerah : (sumatra), seledri, saladri, (sunda) selderi, seleri, saderi, daun sop, daun soh Nama Asing : celery, (inggris), Kintsay (pilipina), selderij (belanda), serori (jepang), han-c’h’in,qincai (cina).

5 Morfologi Tanaman Menurut Sunarvono (1981) Seledri merupakan tanaman setahun atau dua tahun yang berbentuk rumput.  Habitus: tinggi ± 15-20cm.  Batang: tidak berkayu, bersegi, beralur, beruas, bercabang, tegak, hijau pucat.  Daun : mejemuk, menyirip ganjil, anak daun 3-7 helai, pangkal dan ujung daun meruncing tapi beringgit, panjang daun 2-7,5 cm, lebar daun 2,5cm, pertulangan menyirip, panjang tangkai daun 1-2,7cm, berwarna hijau keputih-putian atau hijau.  Bunga : majemuk, berbentuk payung, panjan tangkai bunga 2cm, 8- 12 tangkai kelopak 2,5cm, benang sari 5 berlepasan berseling dengan mahkota, ujung runcing, mahkota berbagi 5 bagian, pangkal bunga berlekatan, berwarna putih.  Buah : kotak, bentuk kencut, panjang buah 1-1,5cm, berwarna hijau kekuningan.  Akar : tunggang, putih kotor.

6 Kandungan Kimia Tanaman Kandungan kimia dari tanaman ini antara lain 1,5-3% minyak terbang (yang bersi 60-70% limonene, pthalides, dan β-selinine), flavor- glukoside (apiin), apigenin, kolin, lipase, asparagin, zat pahit, vitamin A, vitamin B, vitamin C, coumarins, tanin, saponin, alkaloid dan flavonoid (Dalimatrha, 2006) Efek Farmakologi dan Khasiat Herbal tanaman ini bersifat hipotensif, pedas, dan sejuk. Dan berkhasiat sebagai antirematik, karminatif (peluru kentut), penghenti pendarahan (hemostatis), peluru haid, antispamodik, diuretic, penurun tekanan darah (hipertensi), dan urinaryantiseptic, pemacu enzim pencernaan, afrodisiak, serta sedativ,

7 kolesterol Menurut Tan dan Rahardja (2007), kolesterol (yunani: chole = empedu, stereos = padat) adalah zat alamiah dengan sifat fisik serupa lemak tetapi berumus steroida, seperti banyak senyawa alamiah lainnya.. Kolesterol dalam darah berasal dari dua sumber, yaitu kolesterol yang diperoleh dari hasil sintesa di dalam hati (endogen). Dan kolesterol yang berasal dari bahan makanan (eksogen) terutama yang terdapat di dalam makanan asal hewan Jenis-Jenis Kolesterol LDL HDL Trigliserida

8 Klasifikasi LDL, HDL dan trigliserida. LDL (“kolesterol jahat”) Kurang dari 100mg/dLOptimal (sangatt baik) 100-129 mg/dLMendekati Optimal (diatas rata- rata) 130-159 mg/dLBatas Normal Tertinggi 160-189 mg/dLTinggi (cukup) Lebih dari 190 mg/dLSangat Tinggi (buruk,/ berisiko tinggi) HDL (“kolesterol baik”) Kurang dari 40 mg/dLRendah Lebih dari 60 mg/dLTinggi Total Kolestrol (TK) Kurang dari 200 mg/dLYang diperlukan 200-239 mg/dLBatas normal tinggi Lebih dari 240 mg/dLTinggi Triigliseerida (TGA) Kurang dari 150 mg/dLNormal (baik) 150-199 mg/dLBatas normal tertinggi (cukup) 200-499 mg/dLTinggi Sama atau lebih dari 500 mg/dLSangat tinggi

9 Metabolisme dan Patofisiologi Lipid Lipid plasma terdiri dari kolesterol, trigliserida fosfolipid dan asam lemak bebas. Lipid ini bersifat tidak larut dalam darah (hidrofobik). Bila harus larut, agar dapat dikirim ke seluruh tubuh, kolesterol harus bersama dengan protein membentuk partikel kompleks yang disebut lipoprotein Proses Metabolisme lipid dan lipoprotein pada dasarnya terbagi atas: Jalur Eksogen. Jalur Endogen

10 Etiologi Hiperkolestrolemia salah satu penyebab yang menimbulkan hiperkoleterolemia adalah Hiperlipidemia. Hiperlipidemia adalah keadaan dimana kadar lipoprotein darah meningkat.. Hiperlipidemia dapat diklasifikasikan antara lain 1.Hiperlipidemia tipe I / hiperkilomikronemia 2.Hiperlipidemia tipe IIa / hiperkolesterolemia familia 3.Hiperlipidemia tipe IIb/ kombinasi hiperlipidemia 4.Hiperlipidemia tipe III/ Disbetalipoproteinemia 5.Hiperlipidemia tipe IV/ hipertrigliserida familia Aterosklerosis Aterosklerosis (yunani: athere = bubur, skleros = keras), juga di sebut pengapauran pembuluh adalah gangguan arteri besar dan sedang yang bercirikan bengkak local pada lapisan dalam (intima) dan pengerasan pada lapisan tengah (media) dinding pembuluh darah

11 Manifestasi Klinik 1.Tangan dan kaki sering pegal 2.Rasa pegal di tengkuk dan pundak 3.Sering sakit kepala 4.Cepat mengantuk 5.Mudah lelah 6.Kaki bengkak 7.Timbunan lemak di atas kolopak mata 8.Sering pusing dibagian belakang kepala 9.Dada sebelah kiri terasa nyeri 10.Sering kesemutan 11.Hipertensii Diagnosa Kadar kolesterol dalam darah dapt diukur dengan tes darah sederhana yang cepat dan mudah. Pemeriksaan kolesterol ini menggunakan metode dipstick yang mengambil sampel darahnya dari pembuluh darah kapiler yang terletak diujung jari tangan

12 Penatalaksanaan Terapi non farmakologi 1.Pilih makanan yang mengandung lemak sehat 2.Batasi kadar kolesterol 3.Pilih makanan yang mengandung serat 4.Konsumsi ikan 5.Hindari alkohol dan rokok 6.Lakukan olaraga Terapi farmakologi Terdiri dari 4 golongan obat utama 1.Damar penukar- anion/pengikat asam empedu : kolestiramin dan kolestipol 2.Asam nikotinat dan acipimox 3.Fibrat : klofibrat, simfibrat, fenofibrat, dan bezafibra 4.Statin : lovastatin, simvastatin, profastatin, atorvastatin dan resuvastatin

13 PEMBAHASAN PEMBAHASAN

14 Kolesterol dalam Darah Lipid plasma terdiri dari kolesterol, trigliserida fosfolipid dan asam lemak bebas. Lipid ini bersifat tidak larut dalam darah (hidrofobik). Bila harus larut, agar dapat dikirim ke seluruh tubuh, kolesterol harus bersama dengan protein menjadi partikel kompleks yang disebut lipoprotein (soeharto, 2004). Zat-zat tersebut beredar dalam darah sebagai lipoprotein larut plasma. Lipoprotein ini bertugas mengangkut lipid dari tempat penggunaannya Kolesterol akan menjadi tidak baik bila kadarnya dalam tubuh melebihi batas normal 200 mg/dl. Kelebihan ini akan disimpan dan menempel pada permukaan sebelah dalam dinding pembuluh darah koroner, melekat lapis demi lapis secara perlahan-lahan, sehingga dapat mengakibatkan pembuluh darah menyempit dan tidak elastis Disamping itu aliran darah menjadi tidak lancar dan oksigen yang terdapat didalamnya menjadi tidak cukup untuk menimbulkan metabolisme aerobik di dalam sel otot jantung. Terjadinya metabolisme anaerobik akan menyebabkan penumpukan asam laktat yang dapat menimbulkan rasa nyeri yang hebat di balik tulang dada, yang dikenal sebagai serangan angina pektoris. Serangan dapat terjadi berulang-ulang dan puncaknya adalah bila lumen pembuluh darah koroner benar-benar tersumbat total sehingga terjadilah serangan jantung Ketidak normalan kadar kolesterol ini menjadi salah satu timbulnya berbagai pengakit yang berkontribusi dengan kolesterol.

15 Mekanisme Kerja Kandungan Kimia Tanaman Seledri (Apium graveolen L) Seledri (Apium graveolensL.) merupakan tanaman dari famili Apiaceae. Bagian tanaman yang dimanfaatkan untuk dijadikan obat adalah biji, batang, daun, akar maupun herba seledri. Untuk herba seledri dipercaya dapat menurunkan kadar kolesterol karena mengandung flavonoid, tannin, coumarin, furanokumarin, isokuersetin, umbilliferon, apigenin asparagin, selenium serta minyak atsiri (1.5- 3%) yang terdiri dari limonen (60-70%), phtalida, beta-selinen dan asam lemak tidak jenuh Diantara zat-zat tersebut, flavonoid merupakan zat yang berpotensi menurunkan kadar kolesterol dengan mekanisme upregulasi mRNA reseptor LDL. flavonoid mampu memperbaiki fungsi endotel pembuluh darah dan dapat mengurangi kepekaan LDL terhadap pengaruh radikal bebas, antiinflamasi, antioksidan yang baik dan bersifat hipolipidemik. Selain flafonoid tanin juga bermanfaat mencegah oksidasi kolesterol LDL di dalam darah, Apigenin bermanfaat untuk mencegah penyempitan pembuluh darah dan tekanan darah tinggi. Setra Seledri mengandung fitosterol yang sangat bermanfaat bagi tubuh. Fitosterol merupakan komponen fitokimia yang mempunyai fungsi yang berlawanan dengan kolesterol bila dikonsumsi oleh manusia.

16 Penutup Kesimpulan Kandungan kimia dalam tanaman seledri (Apim graveolens L), mempunyai manfaat untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah karena mengandung metabolit sekunder seperti, flafonoid, apigenin, dan Tanin. Saran Perlu dilakukan pengujian secara ilmiah tentang isolasi kandungan kimia selain epigenin dari tanaman seledri yang berpotensi sebagai penurunan kadar kolesterol, untuk dapat dikembangkan sebagai sediaan farmasi.

17


Download ppt "SEMINAR WAJIB OLEH Maria Ayangsarri Naranlele DOSEN BIMBING Novel S. Kojong, S.Si., M.Si. Apt."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google