Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

ANALISIS PEMILIHAN STRATEGI

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "ANALISIS PEMILIHAN STRATEGI"— Transcript presentasi:

1 ANALISIS PEMILIHAN STRATEGI

2 Matrik Kuantitatif Perencanaan Strategi (QSPM)
Tahap 1. Tingkat input Matrik EFE Matrik CPM Matrik IFE Tahap 2. Pencocokan Matrik SWOT Matrik Space Matrik BCG Matrik IE Matrik Grand Strategi Tahap 3. Penentuan Matrik Kuantitatif Perencanaan Strategi (QSPM) Gambar : Kerangka Kerja Penentuan Strategi

3 Dalam tahap ini perusahaan memulai untuk memasukkan data-data tentang performa atau keadaan perusahaan dan juga lingkungannya. Tahapan pencocokan, tahapan ini yang mendata informasi internal dan eksternal perusahaan. Tahap penentuan, ada berbagai alternatif strategi yang kemudian muncul setelah tahapan pencocokan. Tugas selanjutnya adalah memilih di antara strategi-strategi tersebut yang memang layak dan terbaik untuk dilakukan.

4 TEKNIK ANALISIS STRATEGI
MATRIK SWOT SWOT merupakan singkatan dari Strengths-Weaknesses-Opportunities-Threats yang berarti Kekuatan-Kelemahan-Peluang-Ancaman. Dari Matrik tersebut, pembuat strategi dapat mengembangkan 4 strategi yang berasal dari 4 faktor dalam SWOT. Keempat strategi tersebut di antaranya: a. Strategi S-O, strategi ini menggunakan kekuatan yang dimiliki oleh Perusahaan guna memanfaatkan peluang yang ada. Misalnya ada peluang pengembangan usaha dan perusahaan juga sedang mengalami laba yang cukup tinggi.

5 b. Strategi W-O; Strategi ini dilakukan dengan mengatasi kelemahan perusahaan dengan memanfaatkan peluang yang ada. Misalnya ada pesanan produk dalam jumlah besar sedangkan kapasitas produksi perusahaan tidak memadai. Strategi yang biasa dilakukan adalah menambah mesin atau melakukan kerja sama dengan perusahaan lain. c. Strategi S-T; Strategi ini dilakukan dengan memanfaatkan kekuatan perusahaan dalam menghadapi ancaman dari luar. Misalnya saja terjadi peniruan produk, perusahaan dapat menuntut hak ipta yang dimiliki dari produk tersebut. d. Strategi W-T. Strategi ini merupakan strategi untuk bertahan dari ancaman luar sekaligus mengatasi kelemahan yang dimiliki.

6 Situasi ini merupakan situasi yang terburuk bagi perusahaan
Situasi ini merupakan situasi yang terburuk bagi perusahaan. Pilihan strategi yang dilakukan biasanya merger, likuidasi, atau mengumumkan kebangkrutan. Analisis SWOT juga menggunakan skoring untuk menilai faktor-faktor yang berpengaruh paling besar pada matrik SWOT. Skor untuk SWOT berupa persentase, berikut tabel mengenai skor untuk SWOT:

7 Salah satu atau salah dua 30-39 Kecil Sekali 20-29 Hampir tidak ada
Skor SWOT Makna 90-100 Tertinggi 80-89 Sangat Tinggi 70-79 Tinggi 60-69 Unsur Penting 50-59 Parsial 40-49 Salah satu atau salah dua 30-39 Kecil Sekali 20-29 Hampir tidak ada 0-19 Tidak ada Tabel: Skor untuk SWOT

8 Skoring berfungsi untuk pemilihan faktor yang paling penting
Skoring berfungsi untuk pemilihan faktor yang paling penting. Faktor yang paling penting akan lebih diprioritaskan dalam penentuan strategi yang akan dilakukan skoring dapat dilakukan atau tidak. Pembuatan Matrik SWOT terdiri dari 8 tahapan. Tahap pertama dan tahap kedua adalah mendata faktor peluang dan ancaman dari luar perusahaan. Tahap ketiga dan keempat adalah mendata kekuatan dan kelemahan perusahaan. Tahapan selanjutnya mencocokkan keempat faktor itu satu sama lain dengan berpasang-pasangan. Strategi dalam SWOT yaitu S-O, W-O, S-T dan W-T.

9 Meskipun terlihat memperhatikan banyak faktor dan mencocokkan faktor-faktor tersebut baru memunculkan strategi, matrik SWOT ini juga memiliki kelemahan-kelemahan. Kelemahan dari Matrik SWOT antara lain: Panjangnya daftar faktor yang ditampilkan dalam matrik. Kurang prioritas faktor karena tidak adanya persyaratan untuk klasifikasi dan evaluasi.

10 c. Tidak ada kewajiban untuk memverivikasi pernyataan atau aspek berdasarkan data atau analisis.
Analisis yang dilakukan hanya tingkat tunggal, bukan multilevel.

11 Kelemahan-kelemahan tersebut dapat ditambah lagi dengan adanya subjektivitas dalam pemilihan faktor yang ditampilkan dalam matrik. Selain itu penggunaan kata-kata yang ambigu akan menyulitkan untuk pelaksanaannya. Guna mengatasi kelemahan tersebut, pembuatan matrik SWOT sebaiknya dengan cara bersama-sama atau tukar pikiran antara pihak-pihak yang mengerti tentang keadaan perusahaan. Masukkan dari banyak pihak dapat disaring menjadi faktor-faktor yang lebih valid.

12 2. Matrik SPACE Selain SWOT ada juga matrik SPACE. Matrik SPACE terlihat lebih kompleks daripada matrik SWOT. Matrik ini terdiri dari 4 kuadran. Masing-masing kuadran memiliki nama sendiri-sendiri. Keempatnya yaitu strategi agresif, konservatif, defensif, dan kompetitif. Di antara kudran tersebut ada 4 garis sumbu yang memisahkan. Garis-garis tersebut jga mempresentasikan beberapa faktor perusahaan yaitu:

13 FS = Financial Strenght (Kekuatan Keuangan)
Hal yang termasuk dalam FS ini adalah semua yang berhubungan dengan keuangan perusahaan. Arus kas, ROI (Return of Investment), likuiditas perusahaan dapat dimasukkan dalam faktor kekuatan finansial ini. Variabel dalam faktor ini nantinya akan diberi nilai berupa angka 1 sampai angka 6. Angka 1 menunjukkan yang terburuk sedangkan angka 6 menunjukkan yang terbaik.

14 b. CA = Competitive Advebtages (Keunggulan Kompetitif)
Keunggulan Kompetitif dapat berupa pangsa pasar, kualitas produk, daur hidup produk, loyalitas konsumen, dan lain-lain. Sama seperti FS, variabel dalam CS juga akan diberi nilai dari angka -1 sampai dengan -6, angka -1 menunjukkan yang terbaik, sedangkan angka -6 terjelek. c. ES = Enviromental Stability (Stabilitas Lingkungan). ES menunjukkan tentang kestabilan perusahaan dalam industri. Variabel yang masuk ke dalam kategori ini di antaranya perkembangan teknologi, jarak harga produk dengan pesaing, halangan masuk dan keluar dari pasar, dan lain-lain. Variabel tersebut nantinya akan dinilai dengan angka -1 sampai dengan -6.

15 d. IS = Industry Streght (Kekuatan Industri)
Variabel yang termasuk dalm IS adalah variabel-variabel yang berasal dari eksternal perusahaan. Variabel yang termasuk dalam IS di antaranya potensial keuntungan, stabilitas keuangan, produktivitas, dan lain-lain. Variabel tersebut nantinya juga akan dinilai dengan angka 1 sampai dengan 6. Pengerjaan matrik SPACE membutuhkan data-data atau informasi faktual yang terjadi di perusahaan dan juga industri. Semakin banyak infromasi yang dapat diolah maka akan semakin baik bagi pertimbangan perusahaan dalam pemilihan strategi.

16 Tahap-tahapan yang dilakukan dalam membuat matrik SPACE yaitu:
Seleksi variabel yang termasuk dalam kekuatan keuangan, keunggulan kompetitif, kekuatan industri, dan stabilitas lingkungan. Beri nilai atau angka dari 1 sampai dengan 6 pada variabel yang termasuk FS dan IS, angka 1 menunjukkan bahwa variabel tersebut terjelek sedangkan angka 6 menunjukkan terbaik. Beri nilai atau angka -1 sampai dengan -6 pada variabel yang termasuk CA dan ES. Angka -1 menunjukkan terbaik, sedangkan -6 menunjukkan terjelek.

17 Hitung skor rata-rata untuk setiap kategori, FS, IS, CA, dan ES
Hitung skor rata-rata untuk setiap kategori, FS, IS, CA, dan ES. Caranya adalah dengan menjumlahkan nilai dari variabelnya lalu membaginya dengan jumlah variabel tersebut. Menggambarkan titik skor rata-rata untuk FS, IS, CA, dan ES pada sumbu masing-masing. Tambahkan 2 skor pada sumbu x lalu gambarkan titik tersebut pada garis X. Jumlahkan dua skor pada sumbu y dan gambarkan titik tersebut pada sumbu y. Gambarkan perpotongan titik xy yang baru. Gambarkan arah vektor dari titik origin matrik SPACE menuju titik potong xy. Vektor menunjukkan tipe strategi yang disarankan untuk perusahaan.

18 1 2 3 4 5 FS Konservatif Agresif IS CA Defensif Kompetitif
Gambar : Contoh Matrik Space ES

19 Pada contoh di atas titik yang didapat berda di kuadran agresif, sehingga perusahaan dapat memanfaatkan kekuatan internal perusahaan untuk mendapatkan peluang. Setiap kuadran akan memberikan solusi strategi yang berbeda-beda. Berikut ini solusi strategi yang bisa muncul dalam masing-masing kuadran: Kuadran agresif Jika titik yang diperoleh pada kuadran agresif, berarti perusahaan sedang dalam keadaan yang terbaik. Perusahaan dapat memanfaatkan kekuatan internalnya untuk melakukan berbagai tindakan seperti mengambil peluang, mengatasi kelemahan, dan menghindari ancaman.

20 b. Kuadran Konservatif Pada kuadran ini, solusi yang ditawarkan adalah tetap pada kompetisi dasar. Perusahaan sebaiknya tidak menambah resiko. Strategi kompetisi di antaranya adalah penetrasi pasar, pengembangan pasar, pengembangan produk, dan diversifikasi konsentris. c. Kuadran Defensif Jika kemudian pada posisi kuadran defensif maka sebaiknya perusahaan memperbaiki terlebih dahulu kelemahannya, perusahaan juga sebaiknya menghindari ancaman. Beberapa contoh strategi defensif yaitu diversifikasi, konsentris, likuidari.

21 d. Kuadran Kompetitif Jika perusahaan pada kuadran kompetitif maka strategi yang bisa dilakukan yaitu integrasi ke belakang, integrasi ke depan, integrasi horizontal, penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan joint venture.

22 3. Matrik BCG BCG merupakan singkatan dari Boston Consulting Group. BCG sendiri sebenarnya merupakan perusahaan konsultan manajemen yang berada di Boston. BCG matrik dibuat untuk memformulasikan strategi dengan mempertimbangkan multidivisi yang ada di perusahaan. Matrik BCG menyediakan perusahaan tempat untuk mengatur portofolio bisnis dengan menguji pangsa pasar perusahaan dan pertumbuhan industri di setiap divisi ke divisi lainnya. Posisi relatif pangsa pasar atau pendapatan sebuah divisi di sebuh industri dibandingkan dengan pesaingnya.

23 Posisi relatif pangsa pasar digambarkan pada sumbu x dalam matrik BCG
Posisi relatif pangsa pasar digambarkan pada sumbu x dalam matrik BCG. Titik tengah pada sumbu x selalu diberi nilai 0,5. Sedangkan sumbu menggambarkan pertumbuhan industri dalam hal penjualan dengan diukur persentasenya. Persentase pertumbuhan pada sumbu y berada di kisaran -20 sampai dengan +20, dengan 0 sebagai titik tengahnya. Matrik BCG terdiri dari 4 kuadran. Ke empat kuadran tersebut yaitu:

24 Matrik BCG Divisi pada kuadran I ini memiliki posisi market share yang relatif rendah dan berkompetisi di dalam industri yang tingkat pertumbuhannya tinggi. Usaha pada kuadran ini disebut question mark atau tanda tanya, karena memang dipertanyakan posisinya. Perusahaan perlu mempertimbangkan lagi apakah divisi ini harus dipertahankan atau dilepaskan. Star Divisi pada kuadran II memiliki posisi yang baik dengan peluang jangka panjang terbaik untuk tumbuh serta mendapatkan laba. Divisi yang terindikasi berada di kuadran in sebaiknya diprioritaskan dengan menerima investasi yang besar. Hal tersebut agar dapat memperkuat posisi dominannya. Perluasan divisi seperti melakukan integrasi, penetrasi pasar, pengembangan produk/pasar, dan lainnya merupakan strategi yang cocok untuk divisi pada kuadran II atau yang disebut dengan star atau (Bintang).

25 b. Cash Cow Cash Cow atau sapi perah adalah istilah untuk divisi yang berada di kuadran III. Divisi pada kuadran ini memiliki pangsa yang relatif tinggi namun tingkat pertumbuhan industrinya rendah. Divisi pada kuadran ini menghasilkan nilai kas yang berlebih sehingga sering dipakai untuk subsidi. Strategi yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan pengembangan produk atau diversifikasi. Namun jika menjadi lemah maka sebaiknya dilakukan penghematan.

26 c. Dog Divisi di kuadran IV atau Dog memiliki posisi pangsa pasar yang rendah serta berkompetisi pada pasar yang tingkat pertumbuhannya juga rendah. Divisi bisnis yang berada di kuadran ini sebaiknya dilepaskan oleh perusahaan. Perusahaan dapat menglikuidasi atau memangkas dengan penghematan.

27 Medium 1.0 Low 0,0 High 0.5 High -20 STAR QUESTION MARK Tingkat Pertumbuhan Penjualan Industri Medium CASH COW DOG -20 Low Gambar : Matrik BCG

28 2. Matrik Internal – Eksternal
Matrik IE serupa modelnya dengan matrik BCG yang berupa portofolio. Di dalam matrik ini akan dipadukan antara analisis dalam matrik EFE dan juga matrik IFE. Sumbu x pada matrik IE terdiri dari angka 1 sampai dengan angka 4. Skor atau angka tersebut memiliki arti sebagai berikut: 1,0-1,99 = posisi internal perusahaan lemah 2,0-2,99=posisi internal perusahaan rata-rata 3,0-4,0 = posisi internal perusahaan kuat

29 Sedangkan pada sumbu y yang merupakan nmatrik EFE juga terdiri dari angka 1 sampai dengan 4. Skor tersebut memiliki arti sebagai berikut: 1,0-1,99 = posisi eksternal perusahaan lemah 2,0-2,99 = posisi eksternal perusahaan rata-rata 3,0-4,0 = posisi eksternal perusahaan kuat Pada matrik IE nantinya dapat dibagi menjadi tiga daerah. Pertama, sebuah divisi dapat berada di daerah I, II, dan IV. Divisi yang berada pada daerah tersebut dapat dikatakan sebagai divisi yang sedang berkembang atau tumbuh. Strategi yang bisa diterapkan oleh divisi yang terindikasi berada di daerah ini antara lain penetrasi pasar, integrasi ke depan, integrasi horizontal atau bisa juga melakukan integrasi ke belakang.

30 Kedua, sebuah divisi dapat berada pada daerah III, V atau VII
Kedua, sebuah divisi dapat berada pada daerah III, V atau VII. Divisi yang berada pada daerah tersebut cocok dengan strategi bertahan dan memelihara. Perusahaan dapat menerapkan strategi seperti pengembangan produk atau pun melakukan penetrasi pasar jika divisinya berada di daerah tersebut. Ketiga, sebuah divisi dapat berada pada aderah VI, VII, IX. Divisi yang berada pada derah ini dapat menerapkan strategi panen atau pelepasan. Divisi tersebut ada baiknya tidak dipertahankan dengan cara dijual atau diberhentikan operasionalnya.

31 Bobot total IFE Bobot Total EFE Kuat 3,0-4,0 Rata-rata 2,0-2,99 Lemah
1,0-1,99 Kuat 3,0-4 I II III Rata-rata 2,0-2,99 IV V VI Lemah 1,0-1,99 VII VIII IX Tabel : Gambaran Matrik IE

32 Data yang diperlukan dalam pembuatan matrik IE berasal dari skor matrik IFE dan juga EFE. Selain itu diperlukan juga data performa dari masing-masing divisi dalam perusahaan terutama penjualan dan keuntungan yang diperolehnya. Data tersebut diperlukan untuk mengetahui persentase keuntungan yang diperoleh suatu divisi dibandingkan dengan divisi lainnya. Berikut ini contoh tabel mengenai informasi EFE dan IFE sebuah perusahaan dilihat dari masing-masing divisi.

33 Divisi Penjualan % Penjualan Profit % Profit Skor IFE Skor EFE 1 200
50,0 5 25 2,1 3,5 2 100 25,0 10 50 3,6 3,2 3 12,5 4 20 3,1 1,8 2,5 Total 400 Tabel: Data Penjualan, Profit, Skor EFI dan EFE Divisi dalam Perusahaan

34 Dari data tersebut nantinya masing-masing divisi akan ditempatkan di amtrik IE. Skor IFE menjadi sumbu x-nya sedangkan skor EFE menjadi sumbu y-nya. Selanjutnya digambarkan persentase profit yang dimiliki masing-masing divisi di daerah perpotongan skor IFE dan EFE.

35 3. Matrik Grand Stretegi Matrik Grand Strategi merupakan salah satu matrik yang bisa digunakan untuk proses pemilihan strategi. Ada dua dimensi yang terdapat dalam matrik ini yaitu posisi kompetitif dan pertumbuhan pasar. Berdasarkan dimensi atau divisi dapat dikategorikan dalam 4 kuadran. Keempat kuadran tersebut di antaranya: Kuadran I = posisi kompetitif yang kuat dalam pertumbuhan pasar yang cepat. Kuadran II = posisi yang lemah dalam pertumbuhan pasar yang cepat.

36 Kuadran III = posisi yang lemah dalam pertumbuhan pasar yang lambat.
Kuadran IV = posisi yang kuat dalam pertumbuhan pasar yang lambat. Sedangkan prinsip-prinsip dari Grand Strategi-strategi sebgai berikut: a. Strategi pertumbuhan terkonsentrasi, strategi ini fokus pada pertumbuhan pangsa pasar dalam industri. Strategi ini juga sering disebut sebagai strategi dominasi pasar.

37 Lingkungan yang stabil dengan permintaan yang selalu tumbuh membuat strategi ini akan memiliki risiko yang rendah. Strategi konsentrasi ini dapat menyebabkan pertumbuhan penggunaan produk pada pelanggan, menarik pelanggan pesaing dan atau menarik pelanggan baru. b. Strategi pengembangan pasar. Strategi ini dapat berupa menjual produk atau jasa pada pasar yang baru. Manajer akan bertindak dalam promosi, pembukaan kantor penjualan, dan membuat aliansi untuk mengoperasikan strategi pengembangan pasar.

38 c. Strategi pengembangan produk, strategi ini fokus pada memodifikasi produk yang sudah ada atau mengembangkan produk baru untuk melayani pasar dan pelanggan. Perusahaan dapat memilih mengembangkan produk yang dapat dijual dengan biaya rendah atau mengembangkan produk dengan performa yang tinggi, atau mengembangkan produk dengan kualitas yang tinggi. Dalam beberapa situasi, pengembangan produk dibatasi oleh dana yang dimiliki oleh perusahaan.

39 d. Strategi integrasi vertikal, strategi ini berupa integrasi perusahaan dengan perusahaan lain yang menyediakan bahan baku produk atau yang memproses produk lebih lanjut. e. Strategi diversifikasi konsentrik, strategi ini merupakan strategi kepercayaan yang fokus pada pembuatan portofolio bagi bisnis yang terkait. Strategi diversifikasi konglomerat, strategi ini melibatkan kebutuhan atas portofolio bisnis yang didasari pada kriteria performa keuangan. Strategi integrasi horizontal, strategi ini fokus pada kebutuhan perusahaan dalam pangsa pasar atau pasar yang baru. Perusahaan dapat mengakuisisi atau membeli perusahaan pesaing.

40 h. Strategi pelepasan, strategi ini berupa penjualan komponen perusahaan atau keseluruhan perusahaan. Strategi likuidasi, strategi ini berupa penjualan perusahaan atau bagiannya dengan pelelangan atau pembeli swasta. Strategi turnaround, strategi ini digunakan jika perusahaan ingin bertahan dalam hal keuangan. Strategi ini membutuhkan pengurangan biaya dan juga pengrangan aset. Strategi inovasi, strategi ini berupa membuat alat atau proses baru berdasarkan riset dan eksperimen. Join venture, dalam strategi ini dua atau lebih perusahaan bekerja sama karena sama-sama kekurangan komponen sehingga dapat saling melengkapi.

41 Gambar: Matrik Grand Strategi
Kuadran II Pengembangan Pasar Penetrasi Pasar Pengembangan Produk Integrasi Horizontal Divestasi/Pelepasan Likuidasi Kuadran I Integrasi ke depan Integrasi ke belakang Diversifikasi Konsentrik Kuadran III Retrechment/Turn-around Diversifikasi Konsentris Diversifikasi Horizontal Diversifikasi Konglomerat Divestiture/Divestasi Kuadran IV Joint Venture Gambar: Matrik Grand Strategi

42 C. TAHAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Setelah melewati tahap analisis strategi melalui berbagai macam matrik yang telah dijelaskan sebelumnya, selanjutnya adalah tahapan pengambilan keputusan. Keputusan yang diambil dapat dilakukan dengan menggunakan matrik QSPM. QSPM merupakan singkatan dari Quantitative Strategic Planning Matrix. Pada matrik ini akan didaftar alternatif strategi yang sebelumnya muncul dalam matrik SWOT, IE, SPACE, BCG, dan juga matrik Grand Strategi. Tapi tidak semua strategi juga akan dimasukkan, perlu penyaringan terlebih dahulu sebelum dimasukkan dalam matrik QSPM.

43 TAHAPAN DALAM PEMBUATAN MATRIK QSPM:
Daftar faktor kunci eksternal dan internaldalam kolom sebelah kiri. Isi bobot pada setiap faktor tersebut. Bobot tersebut identik dengan yang ada pada matrik EFE dan IFE. Cocokkan dan identifikasi alternatif strategi mana sebaiknya diimplementasikan. Strategi ditulis dalam kolom strategi alternatif. Tentukan sko atraktif, dengan ketentuan nilai : 1 = tidak atraktif 2 = agak atraktif 3 = cukup atraktif 4 = sangat atraktif Skor ditentukan berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut pada strategi yang akan dipilih.

44 Hitung total atraktif skor (TAS) dengan mengalikan skor atraktif dengan bobot faktor kunci.
Hitung jumlah TAS pada masing-masing kolom strategi. Strategi yang memiliki jumlah TAS terbesar akan menjadi strategi yang dipilih.

45 Tabel: Matrik QSPM Alternatif strategi Faktor Eksternal Ekonomi
Faktor Kunci Bobot Strategi I Strategi II Strategi III Faktor Eksternal Ekonomi Politik/Pemerintah Sosial/Budaya Teknologi Persaingan Faktor Internal - Manajemen - Pemasaran - Keuangan - Operasional - Riset dan Pengembangan - Sistem Informasi Manajemen Total Tabel: Matrik QSPM


Download ppt "ANALISIS PEMILIHAN STRATEGI"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google