Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PENYELENGGARAAN PAKEM

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PENYELENGGARAAN PAKEM"— Transcript presentasi:

1 PENYELENGGARAAN PAKEM

2 Apakah PAKEM itu? Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif Menyenangkan A K

3 Perubahan paradigma: MENGAJAR ke MEMBELAJARKAN
Pembelajaran Perubahan paradigma: MENGAJAR ke MEMBELAJARKAN

4 A ktif Aktif secara fisik Aktif secara mental (berpikir)
Melakukan aktifitas fisik; duduk, lompat, lari, menempel, mendorong, menarik, dst. Aktif secara mental (berpikir) Berfikir: menganalisis, memprediksi, menghitung, menarik kesimpulan, mengamati, menerapkan teori, dst. Aktif secara emosional Intrapersonal (kemauan, empati, motivasi) Interpersonal/sosial (kerjasama, toleransi)

5 Pembelajaran yang Aktif
Mengaktifkan siswa dan guru Mengaktifkan fisik termasuk segenap indera maupun mental, moral dan spiritual. Memproduksi, percobaan atau eksperimen sederhana, sehingga secara fisik aktif, aktif secara mental: berfikir dan menganalisis, menghikmahi kebesaran Alloh Melibatkan semua indera

6 Guru aktif: Memantau kegiatan belajar siswa Memberi umpan balik
Mengajukan pertanyaan yang menantang Mempertanyakan gagasan siswa A

7 A Siswa aktif: Membangun konsep Bertanya
Bekerja, terlibat dan berpartisipasi Menemukan dan memecahkan masalah Mengemukakan gagasan Mempertanyakan gagasan A

8 K reatif Ciri-ciri manusia kreatif: Rasa ingin tahu yang besar
Memunculkan Ide yang orisinal. Selalu bersemangat & pantang menyerah Toleran terhadap ketidakpastian. Toleran terhadap perubahan. Fungsional, berguna dan bermanfaat bagi dirinya, orang lain dan lingkungan disekitarnya.

9 Kreatif Pembelajaran yang kreatif mempunyai makna, tidak sekedar melaksanakan dan menerapkan acuan kurikulum, Kreatif dalam implementasi kurikulum Kreatif dalam memanfaatkan sumber belajar Kreatif dalam menggunakan metode dan pendekatan belajar kreatif dalam mengembangkan kompetensi dasar kreatif dalam manajemen kelas pembelajaran, Kreatif dikaitkan dengan kehidupan nyata sehari-hari.

10 Kreatif Kreatif dalam memanfaatan lingkungan sebagai sumber, bahan dan sarana untuk belajar. lingkungan fisik, dan sosial, fisik bisa berupa lingkungan alam dan gejala alam lingkungan sosial merupakan segala perilaku manusia dan hubungannya dengan manusia lain, maupun terhadap lingkungan alam.

11 K Guru Kreatif: Mengembangkan kegiatan yang menarik dan beragam
Membuat alat bantu belajar Memanfaatkan lingkungan Mengelola kelas dan sumber belajar Merencanakan proses pembelajaran K

12 Siswa Kreatif: Merancang/membuat sesuatu Menulis/mengarang K

13 Efektif Pembelajaran dikatakan efektif jika mencapai sasaran dan tujuan serta banyak hal yang “didapat” oleh siswa, bahkan gurupun pada setiap kegiatan pembelajaran mendapatkan “pengalaman baru” sebagai hasil interaksi dua arah dengan siswanya Pembelajaran Efektif jika bermakna, bermakna jika pembelajaran berkesan, berkesan jika melibatkan semua indra, daya pikir daya, daya cipta, pemecahan masalah dsb.

14 Efektif Oleh sebab itu perlu adanya perenungan” (refleksi) yang dilakukan oleh guru dan siswa Diharapkan jika pembelajaran berlangsung secara kreatif, aktif dan menyenangkan maka hasilnya akan lebih bermakna (efektif) serta bermanfaat langsung maupun tidak langsung dalam kehidupan sehari-hari

15 Pembelajaran Efektif:
Mencapai tujuan pembelajaran Siswa: Mencapai kompetensi yang diharapkan E

16 Efektif E = Efektif: Mencapai tujuan pembelajaran.
Mencapai kompetensi yang diharapkan

17 Menyenangkan Menyenangkan harus dimaknai secara luas, antara lain belajar “Tanpa Tekanan “ Dapat “dinikmati” oleh pembelajarnya. Menyenagkan, Mengasyikkan, Menguatkan dan Mencerdaskan. Siswa dilatih Olah Pikir, Olah Hati, Olah Rasa dan Olah Raga. Memberikan tantangan kepada siswa untuk berfikir, mencoba dan belajar lebih lanjut, penuh dengan percaya diri dan mandiri untuk mengembangkan potensi positifnya secara optimal. Menjadi manusia yang berkarakter penuh percaya diri, menjadi dirinya sendiri dan mempunyai semangat kompetitif dalam nuansa kebersamaan.

18 Menyenangkan Sekolah, guru, serta media dan sarana yang ada hanya mendukung dan memfasilitasi. Pembelajaran juga perlu memberikan tantangan untuk memotivasi rasa ingin tahu dan belajar lebih lanjut, kreatif dan inovatif, tekun dan menyadari potensi diri, Pembelajaran juga harus memacu semangat kompetitif. Jadi tidak sekedar Joyful dalam arti bersenang-senang dan bergembira bersama saja. Bagaimana dengan reward and punishment ?. Lebih bagus lagi kalau kata “sanksi” diganti dengan “konsekuensi” untuk melatih disiplin, mentaati aturan yang disepakati bersama.

19 M Pembelajaran Menyenangkan:
Kegiatan menarik, menantang dan meningkatkan motivasi siswa Mendapatkan pengalaman secara langsung Meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah Tidak membuat anak takut M

20 Anak senang belajar: Mengkondisikan anak:  berani mencoba/berbuat
 berani bertanya  berani mengemukakan pendapat/ gagasan  berani mempertanyakan gagasan orang lain M

21 Menyenangkan “On task time”
(khusu’ tekun dan Istiqomah), anak secara sadar tetap terpusat pada tugas-tugas dan kegiatan belajar yang sedang mereka kerjakan Tugas yg diberikan cukup bervariasi

22 Mengapa Harus PAKEM

23 CERDAS EMOSIONAL DAN SOSIAL
OLAH HATI/KALBU CERDAS SPIRITUAL OLAH PIKIR CERDAS INTELEKTUAL CERDAS OLAH RASA CERDAS EMOSIONAL DAN SOSIAL OLAH RAGA CERDAS KINESTETIK

24 CERDAS INTELEKTUAL KINESTETIK SOSIAL DAN EMOSIONAL MORAL SPIRITUAL
Olah Pikir Olah Rasa Sensitivitas, apresiatif seni dan budaya, demokratis, simpatik, empati, toleran Kemandirian iptek, kritis, kreatif, imajinatif CERDAS MORAL SPIRITUAL C E R D A S Olah Rasa KINESTETIK Olah Raga Olah Hati Iman, takwa, akhlak mulia, budi pekerti, pribadi Unggul Sehat, bugar, berdaya tahan, sigap, terampil, trengginas

25 Guru Semangat Juang Tinggi M a n d i r i Pantang Menyerah
Inovatif (Agent of Change) P r o d u k t I f S a d a r M u t u Berorientasi global

26 Mengapa PAKEM? ASUMSI DASAR BELAJAR: Belajar = Proses individual
Belajar = Proses sosial Belajar = Menyenangkan Belajar = Tak pernah berhenti Belajar = Membangun makna (Constructivism) PERUBAHAN PARADIGMA Mengajar – Pembelajaran (Teaching – Learning) Penilaian – Perbaikan terus menerus (Testing – Continuous improvement)

27 Mengapa PAKEM? Perkembangan IPTEK, POLITIK, SOSBUD semakin lama semakin cepat; Teknologi Informasi/sumber belajar sangat beragam; Bekal memenuhi kebutuhan manusia modern – mandiri, bekerjasama, berpikir kritis, memecahkan masalah; Persaingan internasional (Globalisasi)

28 Mengapa PAKEM? Belajar lebih efektif/pendalaman; Anak lebih kritis;
Anak menjadi lebih kreatif; Suasana dan pengalaman belajar bervariasi; Meningkatkan kematangan emosional/sosial; Produktivitas siswa tinggi; Siap menghadapi perubahan dan berpartisipasi dalam proses perubahan;

29 Pentingnya belajar seumur hidup
Aktif Pentingnya belajar seumur hidup Alaminya anak itu aktif

30 Pentingnya belajar berkarya
Kreatif Pentingnya belajar berkarya Menciptakan bukan meniru

31 Efektif Prestasi belajar siswa kita yang masih rendah
Dari 40 negara yang diteliti Membaca no 1 dari bawah Matematika no 4 dari bawah IPA No 6 dari bawah

32 Sekolah bukan penjara bagi siswa
Menyenangkan Sekolah bukan penjara bagi siswa Siswa juga berhak hidup bahagia di sekolah

33 Bagaimana supaya pakem?

34 Agar Siswa Aktif Guru bersahabat dan bersikap terbuka

35 Agar Siswa Aktif Guru mengajukan pertanyaan yang mengundang banyak jawaban siswa

36 Agar Siswa Aktif Guru merespon dan menghargai semua pendapat siswa

37 Agar Siswa Aktif Guru memberikan umpan balik

38 Agar Siswa Aktif Guru secara aktif memfasilitasi siswa

39 Agar Siswa Kreatif Guru menciptakan lingkungan belajar yang kreatif.

40 Agar Siswa Kreatif Guru meminta siswa untuk menghasilkan karya atau menuangkan kreativitas

41 Agar Siswa Kreatif Guru menghargai dan memamerkan hasil karya semua siswa

42 Agar Pembelajaran Efektif
Guru memperhatikan efisiensi waktu

43 Agar Pembelajaran Efektif
Guru mengakomodasi gaya belajar audio, visual dan kinestetik

44 Agar Pembelajaran Efektif
Guru memberikan tugas-tugas dengan panduan yang jelas

45 Agar Pembelajaran Efektif
Guru memanfaatkan sumber belajar dan media pembelajaran dengan tepat

46 Agar Pembelajaran Efektif
Guru mengelola kelas dengan baik Kelas memiliki ‘aturan main’ dan kesepakatan

47 Agar Pembelajaran Menyenangkan
Guru tampil dengan semangat dan gembira

48 Agar Pembelajaran Menyenangkan
Guru menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif

49 Unsur apa saja yang berperan menciptakan KBM yang AKTIF, KREATIF, EFEKTIF, MENYENANGKAN?

50 KINERJA GURU PENGALAMAN INTERAKSI KOMUNIKASI PBM IDAMAN REFLEKSI
tampilan guru tampilan murid PBM IDAMAN REFLEKSI PENGALAMAN KOMUNIKASI INTERAKSI KINERJA GURU RUANG KELAS tampilan kelas

51 YANG HARUS DIMILIKI GURU?
Unsur KINERJA GURU KETRAMPILAN APA YANG HARUS DIMILIKI GURU?

52 KETRAMPILAN MENYELENGGARAKAN PAKEM

53 TUJUAN/FUNGSI KEGIATAN PEMBELAJARAN
Selling your ideas is challenging. First, you must get your listeners to agree with you in principle. Then, you must move them to action. Use the Dale Carnegie Training® Evidence – Action – Benefit formula, and you will deliver a motivational, action-oriented presentation.

54 KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan awal (Pembukaan) Kegiatan Inti Kegiatan akhir (Penutup)

55 Tujuan/Fungsi Kegiatan Awal
Membangun kebersamaan/keakraban melalui salam Menyiapkan mental melalui do’a Memeriksa kehadiran anak Menanyakan kabar/kesehatan anak Memeriksa kebersihan anggota badan anak Memeriksa kelengkapan alat tulis anak

56 Tujuan/Fungsi Kegiatan Awal
Membangun kesepakatan (ketertiban dan kedisiplinan) Membangkitkan motivasi menjadi terbaik dalam pelajaran pada anak Menciptakan ketertarikan anak mempelajari pelajaran baru dengan menyajikan fenomen/fakta yang menakjubkan Membangkitkan keingintahuan anak untuk menggali informasi lebih lanjut Membangkitkan keberanian dengan kegiatan ringan

57 Tujuan/Fungsi Kegiatan Awal
Membangun ketertarikan dengan pengajuan pertanyaan yang menantang pada anak Mereviu pelajaran yang lalu Menggali pengetahuan awal siswa tentang pelajaran baru Menciptakan konflik koqnitif anak dengan penyajian fenomena atau hal yang akan dipelajari dengan pengetahuan anak Mengaitkan pelajaran dengan pengetahuan awal anak Mengaitkan pelajaran dengan kehidupan sehari-hari anak Mendemonstrasikan sesuatu untuk mengantarkan anak siap dengan pelajaran baru

58 Tujuan/Fungsi Kegiatan Awal
Menyampaikan tema pembelajaran secara tidak langsung Menyampaikan tujuan belajar pada pelajaran baru (secara eksplisit sesui dengan kemampuan anak) Menunjukkan manfaat pelajaran Menyampaikan apa yang akan dipelajari Menyampaikan langkah kegiatan yang ditempuh Menyampaikan apa yang perlu dilakukan anak untuk mengikuti kegiatan pelajaran

59 KEGIATAN AWAL ANAK SIAP BELAJAR

60 Tujuan/Fungsi Kegiatan Inti
Menjelaskan konsep agar anak mampu membangun konsep secara mandiri Mempertahankan motivasi anak yang telah dibangun pada kegiatan awal Menciptakan pengelolaan kegiatan agar anak mencapai KD/indikator ketercapaian belajar secara mandiri Mendemonstrasikan kegiatan/cara yang mempertajamkan pemahaman anak

61 Tujuan/Fungsi Kegiatan Inti
Membangun pelibatan anak secara aktif dalam proses pembelajaran Menggiring ke pemahaman yang bertahap kepada anak melalui pertanyaan yang tepat Mempertahankan kemauan anak belajar dengan respon jawaban/perilaku yang tepat Mempertahankan konsentrasi anak dengan berbagai variasi pembelajaran

62 Tujuan/Fungsi Kegiatan Inti
Memfasilitasi anak untuk memahami konsep dengan berbagai metode pembelajaran Menciptakan kelas agar mendukung pencapaian indikator/KD Memastikan bahwa setiap anak belajar Memastikan bahwa setiap anak mencapai indikator yang ditetapkan

63 Tujuan/Fungsi Kegiatan Inti
Memfasilitasi anak untuk memahami konsep dengan berbagai media pembelajaran Menciptakan suasana yang mendukung pengembangan kreativitas anak dengan pajangan Membangun atmosfer yang menyenangkan bagi anak untuk belajar baik berupa nyanyian atau yel-yel

64 Tujuan/Fungsi Kegiatan Inti
Membangun kebanggaan anak dengan penghargaan Merayakan keberhasilan kelas dengan cara-cara yang menarik Membangun atmosfer yang menyenangkan bagi anak untuk belajar baik berupa nyanyian atau yel-yel

65 Tujuan/Fungsi Kegiatan Inti
Menguatkan materi pelajaran yang dibangun anak

66 KEGIATAN INTI ANAK MENCAPAI KD

67 Tujuan/Fungsi Kegiatan Penutup
Menguatkan konsep yang telah dipelajari siswa Menyimpulkan konsep atau pelajaran yang baru diperoleh Merangkum pelajaran yang telah dikuasai Memantapkan/mengembangkan KD yang baru dicapai dengan soal/tanya jawab

68 Tujuan/Fungsi Kegiatan Penutup
Menyediakan tindak lanjut berupa soal/tugas untuk diselesaikan di rumah Mengantarkan siswa untuk menerapkan konsep pada kehidupan sehari-hari Menyampaikan hal-hal yang perlu disiapkan untuk pelajaran besok

69 Tujuan/Fungsi Kegiatan Penutup
Memastikan semua anak mengemasi barang miliknya Menyampaikan pesan moral yang terkait dengan pelajaran kepada anak Mengakhiri kegiatan dengan berdo’a

70 ANAK MENERAPKAN/MENGEMBANGKAN KD
KEGIATAN PENUTUP ANAK MENERAPKAN/MENGEMBANGKAN KD

71 KETRAMPILAN PEMBELAJARAN
Selling your ideas is challenging. First, you must get your listeners to agree with you in principle. Then, you must move them to action. Use the Dale Carnegie Training® Evidence – Action – Benefit formula, and you will deliver a motivational, action-oriented presentation.

72 Ketrampilan Dasar Mengajar
ketrampilan bertanya, ketrampilan menjelaskan, ketrampilan membuka dan menutup pelajaran, ketrampilan memberi penguatan, ketrampilan mengadakan variasi, ketrampilan membimbing diskusi kelompok kecil, ketrampilan mengajar secara perseorangan, ketrampilam mengajar kelompok kecil, ketrampilan mengelola kelas

73 Ketrampilan Pembelajaran
Bagaimana Ketrampilan Pembelajaran yang lebih 'rinci'?

74 Ketrampilan Kegiatan Awal
Ketrampilan memilih fakta/konsep sederhana tetapi menarik (atraktif) relevan dengan isi/konsep pelajaran

75 Ketrampilan Kegiatan Awal
Ketrampilan menyajikan sesuatu fakta/konsep menarik memusatkan perhatian Ketrampilan membangkitkan konflik koqnitif

76 Ketrampilan Kegiatan Awal
Ketrampilan bertanya Ketrampilan memotivasi Ketrampilan membuat kaitan pelajaran dengan kehidupan konsep antar matapelajaran konsep pelajaran dan pengetahuan awal anak Ketrampilan menggali pengetahuan awal anak

77 Ketrampilan Kegiatan Inti
Ketrampilan mengenali rasa ingin tahu siswa Ketrampilan menjelaskan (memberi penguatan) ketrampilan mengadakan variasi, ketrampilan membimbing diskusi kelompok kecil,

78 Ketrampilan Kegiatan Inti
ketrampilan mengajar secara perseorangan, ketrampilam mengajar kelompok kecil, ketrampilan mengelola kelas Ketrampilan merancang percobaan/ demonstrasi

79 Ketrampilan Kegiatan Inti
Ketrampilan membimbing anak melakukan percobaan/ demonstrasi Ketrampilan membimbing anak menarik kesimpulan

80 Ketrampilan Kegiatan Penutup
Ketrampilan mengevaluasi hasil belajar siswa Ketrampilan merangkum pelajaran Ketrampilan menentukan tindak lanjut Ketrampilan memotivasi Ketrampilan memilih pesan moral

81 Bentuk kegiatan dan metode pembelajaran

82 CONTOH DAPAT DARI KASUS/GAMBAR YANG RELEVAN DENGAN KD
EXAMPLES NON EXAMPLES CONTOH DAPAT DARI KASUS/GAMBAR YANG RELEVAN DENGAN KD Langkah-langkah : Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan melalui OHP Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada siswa untuk memperhatikan/menganalisa gambar

83 CONTOH DAPAT DARI KASUS/GAMBAR YANG RELEVAN DENGAN KD
EXAMPLES NON EXAMPLES CONTOH DAPAT DARI KASUS/GAMBAR YANG RELEVAN DENGAN KD Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari analisa gambar tersebut dicatat pada kertas Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya Mulai dari komentar/hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai Kesimpulan

84 PICTURE AND PICTURE Langkah-langkah :
Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai Menyajikan materi sebagai pengantar Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan materi Guru menunjuk/memanggil siswa secara bergantian memasang/mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan gambar tersebut Dari alasan/urutan gambar tersebut guru memulai menamkan konsep/materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai Kesimpulan/rangkuman

85 NUMBERED HEADS TOGETHER
(KEPALA BERNOMOR) (SPENCER KAGAN, 1992) Langkah-langkah : Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya/mengetahui jawabannya Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerjasama mereka Tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk nomor yang lain Kesimpulan

86 COOPERATIVE SCRIPT Skrip kooperatif :
(DANSEREAU CS., 1985) Skrip kooperatif : metode belajar dimana siswa bekerja berpasangan dan bergantian secara lisan mengikhtisarkan, bagian-bagian dari materi yang dipelajari Langkah-langkah : Guru membagi siswa untuk berpasangan Guru membagikan wacana/materi tiap siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar

87 Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin, dengan memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasannya. Sementara pendengar : Menyimak/mengoreksi/menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap Membantu mengingat/menghafal ide-ide pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya atau dengan materi lainnya Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya. Serta lakukan seperti diatas. Kesimpulan Siswa bersama-sama dengan Guru Penutup

88 (MODIFIKASI DARI NUMBER HEADS) KEPALA BERNOMOR STRUKTUR
Langkah-langkah : Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor Penugasan diberikan kepada setiap siswa berdasarkan nomor terhadap tugas yang berangkai Misalnya : siswa nomor satu bertugas mencatat soal. Siswa nomor dua mengerjakan soal dan siswa nomor tiga melaporkan hasil pekerjaan dan seterusnya. Jika perlu, guru bisa menyuruh kerja sama antar kelompok. Siswa disuruh keluar dari kelompoknya dan bergabung bersama beberapa siswa bernomor sama dari kelompok lain. Dalam kesempatan ini siswa dengan tugas yang sama bisa saling membantu atau mencocokkan hasil kerja sama mereka Laporkan hasil dan tanggapan dari kelompok yang lain Kesimpulan

89 TIM SISWA KELOMPOK PRESTASI (SLAVIN, 1995)
STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) TIM SISWA KELOMPOK PRESTASI (SLAVIN, 1995) Langkah-langkah : Membentuk kelompok yang anggotanya = 4 orang secara heterogen (campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dll) Guru menyajikan pelajaran Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-anggota kelompok. Anggotanya yang sudah mengerti dapat menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti. Guru memberi kuis/pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu Memberi evaluasi Kesimpulan

90 (PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH)
PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) (PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH) Langkah-langkah : Guru menjelaskan kompetensi yang ingin dicapai dan menyebutkan sarana atau alat pendukung yang dibutuhkan. Memotivasi siswa untuk terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilih. Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut (menetapkan topik, tugas, jadwal, dll.) Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah, pengumpulan data, hipotesis, pemecahan masalah.

91 (PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH)
PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) (PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH) Langkah-langkah : Guru membantu siswa dalam merencanakan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan dan membantu mereka berbagi tugas dengan temannya Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap eksperimen mereka dan proses-proses yang mereka gunakan

92 (ARONSON, BLANEY, STEPHEN, SIKES, AND SNAPP, 1978)
JIGSAW (MODEL TIM AHLI) (ARONSON, BLANEY, STEPHEN, SIKES, AND SNAPP, 1978) Langkah-langkah : Siswa dikelompokkan ke dalam = 4 anggota tim Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/sub bab yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan sub bab mereka Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang sub bab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi Guru memberi evaluasi Penutup


Download ppt "PENYELENGGARAAN PAKEM"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google