Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

RESENSI FILM WAKIL RAKYAT

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "RESENSI FILM WAKIL RAKYAT"— Transcript presentasi:

1 RESENSI FILM WAKIL RAKYAT
WILDANNAH SEKAR SARASATI

2 Film WAKIL RAKYAT ini disutradarai oleh Monti Tiwa.
Diperankan oleh Tora Sudiro (Bagyo), Revalina S. Temat (Ani), Vincent (Jereng), dan beberapa pemain Srimulat seperti Tarzan , Nunung, Yati Pesek, dan Tessy.

3 Dalam film ini, diceritakan dua partai besar yang sedang “menebar pesona” kepada rakyat, yaitu PPTH (Partai Perjuangan Tiada Henti) dan PSK. Bagyo, sarjana S1 yang bekerja sebagai sekuriti di suatu gedung (dan kemudian dipecat karebna ia dituduh mengacau acara rakernas sebuah partai besar pimpinan Zainuddin (Joe Project P), Karena insiden itu Bagyo harus kehilangan pekerjaannya. Musibah itu membuat rencana pernikahannya dengan Ani (Revalina S. Temat) terancam batal. Apa lagi Abdul (Jaja Mihardja), ayah Ani memang tidak menyukainya. Bagyo terpaksa harus mencari cara terbaik untuk mewujudkan impiannya bersanding dengan Ani.

4 Di tengah kesulitan itu musibah lain yang lebih besar datang menimpa Bagyo. Uang untuk ongkos orang tuanya datang melamar ke Jakarta dicuri oleh sekawanan penjahat. Karena tidak tahan tekanan yang bertubi-tubi Bagyo jadi gelap mata. Ia pergi mencari orang-orang yang membawa kabur uangnya untuk menuntut balas. Kebetulan para penjahat itu sedang merampok seorang artis terkenal bernama Atika (Wiwid Gunawan). Aksi itu gagal karena Bagyo tiba-tiba muncul dan langsung menghajar mereka hingga babak belur. Tanpa disengaja tindakan Bagyo membuat Atika luput dari bahaya. Hal ini membuat Bagyo terkenal sebagai “pahlawan” yang punya banyak penggemar.

5 PPTH melihatnya sebagai suatu kesempatan untuk mendulang suara di pemilu apabila PPTH mengajak Bagyo menjadi salah satu caleg dari partainya Lalu ketenaran Bagyo dimanfaatkan oleh partai politik untuk menggaet dukungan massa dalam pemilihan legislatif. Bagyo dirayu oleh sang ketua partai, Wibowo (Tarzan) dan asistennya Dani (Dwi Sasono) untuk bergabung demi merebut suara rakyat di daerah pemilihan yang penting.

6 Ketika diminta, jelas Bagyo menolak karena tidak mengerti tentang politik.
Tapi Wibowo, petinggi PPTH mengatakan bahwa caleg itu tidak perlu mengerti politik. Dan Bagyo pun tergiur dengan posisi itu. Namun keadaan ini membuat hubungan Bagyo dan pacarnya, Ani, semakin renggang karena orangtua Ani adalah pendukung fanatik PSK (musuh PPTH). Ani juga merasa Bagyo mengalami star syndrome karena ketenarannya. Padahal, Bagyo tidak pernah melupakan Ani walaupun sudah menjadi orang terkenal.

7 Bagyo pun diutus untuk berkampanye di daerah terpencil di Yogyakarta
Bagyo pun diutus untuk berkampanye di daerah terpencil di Yogyakarta. Ia mendapat tempat kampanye di sana karena ada caleg lain yang iri padanya sehingga menyuap asisten Wibowo agar Bagyo ditempatkan di daerah terpencil. Di sana, Bagyo belajar mengenai banyak hal tentang kehidupan. Salah satunya, ketika ia harus memperkenalkan diri sebagai caleg dalam rangkaian kampanye PPTH di Wadasrejo ia melihat seorang wanita yang sedang kesakitan karena akan melahirkan, namun tak ada seorang pun yang menolongnya.

8 Jiwa sosial Bagyo tumbuh, maka ia dan anak buahnya (Jereng) berusaha untuk menolong wanita itu hingga tidak sempat datang pada kampanye PPTH. Bagyo dinilai mempermalukan partai, lalu dikeluarkan dari daftar caleg PPTH. Hal itu malah membuat Bagyo lebih bahagia, karena selain dapat menyambung cintanya lagi bersama Ani, masyarakat di daerah terpencil Yogya yang ia pernah singgahi itu memberi ucapan terima kasih kepada Bagyo atas kebersamaan dan bantuan yang telah ia berikan kepada desa itu lewat siaran televisi.

9 Hubungan antara Film dengan Asas Demokrasi
Demos: rakyat Cratein: pemerintah Pemerintahan Rakyat: Pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Demokrasi dapat diartikan sebagai satu sistem pemerintahan dengan mengikut sertakan rakyat. Asas ini menuntut bahwa setiap orang harus mempunyai kesempatan yang sama untuk mempengaruhi tindakan pemerintah.

10 Asas ini diwujudkan lewat sistem representasi (perwakilan rakyat) yang mempunyai peranan dalam pembentukan undang-undang dan kontrol terhadap pemerintah. Masyarakat atau negara demokrasi adalah sebuah komunitas yang penggunaan kekuasaan di dalamnya secara institusional memperoleh legitimasi dari persetujuan rakyat sebagai suatu keseluruhan. Sedangkan dalam film ini rakyat tidak ikut serta dalam menentukan para kandidat wakil rakyat dari partai politik.

11 Di film ini lebih mementingkan kepentingan golongan tertentu
Di film ini lebih mementingkan kepentingan golongan tertentu. Dan tidak mementingkan rakyat. Dapat kita lihat dari pemanfaatkan popularitas bagyo untuk kepentingan partai politik. Jadi dari sini kita dapat simpulkan bahwa tidak berjalan seperti demokrasi, karena bukan dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat, tetapi dari rakyat untuk kepentingan partai politik. Dan kita juga dapat melihat pada saat bagyo menolong ibu hamil, dan meninggalkan kampanye itu berarti dia lebih mementingkan kesejahteraan rakyat bukan politik, tetapi disini bagyo malah disalahkan dan dipecat.

12 Hubungan film dengan Sila ke-4
“Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat dan kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.” Dalam film ini tidak sesuai dengan sila ke-4 tersebut, karena dalam memimpin rakyat mereka tidak bijaksana. Mereka lebih mementingkan partai dari pada rakyat yang sedang membutuhkan pertolongan.

13 Dapat kita lihat ketika Bagyo lebih memilih menolong orang yang kesusahan daripada berkampanye untuk kepentingan partainya (pada film ini, partai cenderung mementingkan kepentingan kelompoknya saja, bukan kepentingan rakyat), hal itu menunjukkan keikhlasan untuk mendukung kepentingan rakyat, dan mengesampingkan usaha politis untuk didukung rakyat. Rakyat kini mendambakan kontribusi wakilnya di legislatif, bukan sekedar "angin surga" dari mereka.


Download ppt "RESENSI FILM WAKIL RAKYAT"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google