Ada 2 macam pendekatan yang digunakan mendefinisikan akhlaq, yaitu pendekatan linguistik (kebahasaan), dan pendekatan terminologik (peristilahan). Dari sudut kebahasaan, akhlaq dari kata bahasa Arab اَخْلَقَ – يُخْلِقُ – اِخْلاَقًا sesuai (wazan) tsulasi mazid ‘af’ala, yuf’ilu if’alan yang berarti al sajiyah (perangai), ath-thabi’ah (kelakuan, tabi’at, watak dasar), al’adat (kebiasaan, kezaliman), al’mara’ah (peradaban yang baik), dan al-din (agama).
Kata akhlaq adalah jamak dari khilqun atau khuluqun yang arti akhlaq sebagaimana telah disebutkan diatas. Kata akhlaq atau khuluq ada dalam Al – Qur’an, maupun Al- Hadits, sebagai berikut: وَاِنَّكَ لَعَلَ خُلُقٍ عَظِيْمٍ Artinya: Dan Sesungguhnya kamu benar- benar berbudi pekerti yang agung. (Q.S. Al Qolam : 4) اِنَّمَا بُعِثْتُ مَكَارِمَ الْأَخْلَقِ (رواه احمد) Artinya: Bahwasanya aku diutus (Allah) untuk menyempurnakan keluruhan budi pekerti (HR. Ahmad)
Ciri khusus definisi- definisi perbuatan akhlaq: 1.Perbuatan yang telah tertanam kuat dalam jiwa seseorang, sehingga tela menjadi kepribadiannya. 2.Perbuatan yang dilakukan dengan mudah dan tanpa pemikiran terlebih dahulu. 3.Perbuatan yang timbul dari dalam diri orang yang mengerjakannya, tanpa ada paksaan atau tekanan dari luar. 4.Perbuatan yang dilakukan dengan sesungguhnya, bukan main -main ataubukan karena sandiwara. 5.Perbuatan yang dilakukan karena ikhlas dan semata- mata karena Allah SWT, bukan karena ingin dipuji orang lain.
Nama Kelompok: 1.Eka Ajeng Elisa Nur(12) 2.Halimatus Sa’diyah(14) 3.Hanum Mazidah Ilmi(15) 4.Meidina Uzlifatul Jannah(22)