(ASSET- Investasi Jk Pendek) PIUTANG NERACA (ASSET- Investasi Jk Pendek) PIUTANG
INVESTASI JANGKA PENDEK Kelebihan dana atau adannya dana menganggur (Iddle Cash) digunakan perusahaan untuk ditanamkan kembali dalam bentuk surat2berharga yang dapat segera dijual. Investasi jangka pendek syarat maupun teknis pencatatan tidak diatur dalam UU pajak. Maka cara menurut PSAK 13 dapat diberlakukan untuk kepentingan perpajakan.
PPH ATAS KEUNTUNGAN TRANSAKSI SAHAM Penghasilan atas transaksi penjualan saham dipotong langsung oleh penyelenggara bursa efek pada saat transaksi jual beli saham, kemudian disetor dan dilaporkan SPT Masa PPh Pasal 4 ayat2
JURNAL Penjualan bukan saham pendiri (Dr) Kas xx (Dr) PPh Pasal 4 ayat 2 xx (Cr) Investasi saham dalam PT.A xx Penjualan saham pendiri (Cr) Saham xx
SEKURITAS Untuk keperluan perpajakan ketentuan penilaian persediaan berlaku juga untuk sekuritas. Nilai berdasarkan harga perolehan. Penghasilan saham berupa dividen hanya diakui pada saat secara nyata terdapat pembagian dividen. Tarif : PPh 0,1% untuk saham dijual di bursa PPh 0,5% untuk saham pendiri Sifat final
Misal: 21 Maret 2008 Pt.arva menjual saham PT.HUAZAN dg nilai nominal Rp.10.000.000 dijual sebear Rp.11.000.000 dengan jasa pialang Rp.200.000. Jika Keuntungan bersih PT.ARVA Rp.800.000. Untuk tujuan perpajakan keuntungan dikesampingkan, PT.ARVA membayar pajak final Rp.11.000.000 x 0,1% = Rp.11.000. Jurnal : 21/3/2008 Kas 10.789.000 PPh Pasal ayat 2 11.000 Laba penjualan saham 800.000 Investasi dalam saham PT. HUAZAN 10.000.000
Jika penjualan PT. ARVA Rp. 9. 500. 000 jasa pialang Rp. 100 Jika penjualan PT.ARVA Rp.9.500.000 jasa pialang Rp.100.000 maka PT.ARVA tetap harus membayar pajak final Rp.9.500.000 x 0,1% = Rp. 9.500 Jurnal: 21/3/2008 Kas 9.390.500 PPh Pasal 4 ayat 2 9.500 Rugi Penjualan saham 600.000 Investasi dalam saham PT.HUAZAN 10.000.000
latihan Tanggal 6 januari 2009 PT. A menjual saham PT.Y yang dibelinya sebesar Rp.30.000.000 dengan harga Rp.21.000.000 dan biaya penjualan Rp.200.000. Buatlah jurnal untuk mencatat transaksi tersebut Tanggal 22 desember 2009 PT.B menjual saham PT.C yang dibelinya sebesar Rp.100.000.000 dengan harga Rp.200.000.000. Buatlah jurnal transaksi tersebut.
Tanggal 1 Februari 2014 PT. A menjual sahamnya kepada PT B dengan nilai nominal Rp.50.000/lembar sebanyak 500 lembar dengan kurs jual 110%. Biaya untuk pialang Rp.2.500.000. transaksi sekuritas. Jurnal? PT. A memberikan dividen kepada pemegang saham (PT.B) pada tanggal 2 Desember 2014 sebesar 5% dari nilai nominal saham yang dimiliki Buat jurnal untuk PT A. dan PT.B
Tanggal 12 November 2014 PT. A menjual obligasinya kepada PT Tanggal 12 November 2014 PT. A menjual obligasinya kepada PT.B sebanyak 345 lembar dengan nilai nominal Rp.75.000/lbr, kurs jual 134%. Bunga dibayarkan setiap bulan maret dan Agustus sebesar 12% pertahun. 1 Maret 2015 PT. B menerima bunga obligasi Buat Jurnal untuk PT A dan PT B
NERACA (PIUTANG) Ketentuan pajak Diskon mengurangi Penghasilan Bruto penjualan Penyisihan untuk potongan tunai (allowance) tidak diperkenankan Tidak memperkenankan pembentukan cadangan penghapusan piutang Ketentuan pajak melihat realitas dan memberlakukan metode penghapusan langsung (write off) dengan syarat: Telah dibebankan sebagai biaya dalam laporan laba rugi komersial Telah diserahkan perkara penagihannya kepada pengadilan negeri dan badan urusan piutang dan lelang negara (BUPLN) atau adanya perjanjian tertulis antara kreditor dan debitur Telah dipublikasikan dalam penerbitan umum atau khusus WP harus menyerahkan daftar piutang yang tidak dapat ditagih kepada DJP.
CONTOH: PT. A menjual barang secara kredit Rp.5.000.000 (belum termasuk PPN 10%) pada tanggal 12 April 2008. PT A telah dikukuhkan sebagai PKP 15 Maret 2000. HPP sebesar Rp.3.500.000 Jurnal: Piutang usaha 5.500.000 PPN K 500.000 Penjualan 5.500.000 HPP 3.500.000 Persediaan 3.500.000
Jika PT. A belum dikukuhkan sbg PKP Jurnal: Piutang Usaha 5. 000 Jika PT. A belum dikukuhkan sbg PKP Jurnal: Piutang Usaha 5.000.000 Penjualan 5.000.000
LATIHAN 1/2/2014 PT. B membeli barang dari PT.A sebesar Rp.550.000.000 (excl VAT 10%) 5/2/2014 PT.B membeli barang dari PT. Y sebesar Rp.250.000.000 (excl VAT 10%) 15/2/2014 PT.B menjual barang yang dibeli dari PT.Y sebesar Rp.375.000.000 (excl VAT 10%) dengan syarat n/30,2 kepada PT.C 25/2/2014 PT.B menjual komputer yang dibeli dari PT.A sebesar Rp.750.000.000 (excl VAT 10%) dengan syarat n/30,2 kepada PT.D 14/3/2014 PT.C membayar utang dagang tanggal 15/2/2014 kepada PT.B sebesar 50%nya 20/3/2014 PT.D membayar utang dagang tanggal 25/2/2014 kepada PT.B sebesar 75% 15/5/2014 PT.C melunasi utang dagangnya pada PT.B 16/5/2014 PT.B melunasi utang dagang pada PT. A 19/5/2014 PT.B melunasi utang dagangnya pada PT.Y 20/12/2014 PT.D dinyatakan bangkrut
HOME WORK 1/3/2014 PT. B membeli barang dari PT.A sebesar Rp.775.000.000 (incl VAT 10%) 5/3/2014 PT.B membeli barang dari PT. Y sebesar Rp.340.000.000 (excl VAT 10%) 15/5/2014 PT.B menjual barang yang dibeli dari PT.Y sebesar Rp.475.000.000 (excl VAT 10%) dengan syarat n/30,2 kepada PT.C 25/5/2014 PT.B menjual komputer yang dibeli dari PT.A sebesar Rp.950.000.000 (excl VAT 10%) dengan syarat n/30,2 kepada PT.D 14/6/2014 PT.C membayar utang dagang tanggal 15/5/2014 kepada PT.B sebesar 30%nya 20/6/2014 PT.D membayar utang dagang tanggal 25/5/2014 kepada PT.B sebesar 65% 15/8/2014 PT.C melunasi utang dagangnya pada PT.B 16/9/2014 PT.B melunasi utang dagang pada PT. A 19/9/2014 PT.B melunasi utang dagangnya pada PT.Y 12/12/2014 PT.D menyatakan tidak mampu membayar sisa utangnya