BAB I IBADAH DALAM ISLAM
A. Konsepsi Ibadah Pengertian Ibadah berasal dari bahasa Arab : ‘abuda-ya’budu-’ibadah wa ‘ubudiyah wa ma’badan wa ma’badatan. Dalam kamus al-munjid fi luhghah wa a’lam : Memiliki tiga makna: a. Khadama (khadama-yakhdimu-khadim) : melayani b. Tha’a : taat c. Dzalla : merendahkan diri
Agama samawi ada 3 : Yahudi ISLAM Nasrani
Secara Istilah : Pelayanan, ketundukan, ketaatan, dan merendahkan diri kepada sesuatu yang lebih tinggi, yaitu Allah SWT. Atau dengan kata lain pengabdian yang menyeluruh kepada Allah SWT. Dasar Qur’anik : Adzariyat : 56 Artinya : “Dan tidaklah aku ciptakan jin dan manusia, kecuali hanya untuk beribadah kepada-Ku
Beberapa makna ibadah oleh para ulama: Ibnu Taimiyah : tunduk dan cinta, yakni tunduk secara mutlak kepada Allah SWT disertai cinta sepenuhnya kepada Nya. Majelis tarjih PP Muhammadiyah : Ibadah ialah taqarrub kepada Allah, dengan jalan mentaati segala perintah-perintah-Nya, menjauhi larangan-larangannya dan mengerjakan segala yang diizinkan syari’ (Allah-Rasulullah), Ibadah itu dibagi menjadi dua, ibadah umum dan khusus.Ibadah umum adalah segala perbuatan yang diijinkan Allah dan Rasulullah, sedangkan ibadah khusus ialah perbuatan yang telah ditetapkan bagian-bagian, rincian, dan cara-cara secara khusus.
(ibadah ghairu mahdhah) 2. Pola pelaksanaan ibadah Ada dua pola ibadah dalam Islam : Ibadah umum (ibadah ghairu mahdhah) Segala perbuatan yang diijinkan Allah dan RasulNya untuk tujuan taqarrub kepada Nya Ibadah khusus (ibadah mahdhah) : Suatu bentuk amaliyah ubidiyah yang segala tata cara, perincian dan kadarnya telah ditentukan oleh syari’
Ada 5 pola ibadah khusus : Hanya Allah yang berhak disembah Ibadah tanpa perantara Ihlas sendi ibadah yang esensial Ibadah sesuai tuntunan Allah dan Rasulullah Keseimbangan dalam beribadah
. إِيَّاكَ نَعْبُدُ وإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآخِرَةَ ۖ وَلَا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا ۖ وَأَحْسِنْ كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ ۖ وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِي الْأَرْضِ ۖ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. Qashah : 77 . إِيَّاكَ نَعْبُدُ وإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan. (Al-Fatihah : 5)
Bab II Macam-macam Ibadah Mahdlah Ibadah Khusus SHOLAT ZAKAT PUASA HAJI
Shalat Definisi sebagaimana para Ulama Fiqh: Ibadah yang dimulai dari takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam yang didalamnya terdapat bacaan-bacaan dan gerakan-gerakan sesuai dengan syariat yang telah ditentukan oleh Allah dan Rasul-Nya.
Macam-macam Shalat Isya’ Shalat Wajib : Shubuh Dhuhur Ashar Magrib
Shalat Sunnah : Shalat Tatawu’/Nafilah : Sunnah Wudhu Antara azan – iqamah Tahiyat al-Masjid Rawatib : Fajar 2/4 rakaat Sebelum dan stlh duhur 2 rakaat sebelum ashar 2 rakaat sebelum dan setelah magrib 2 rakaat sebelum isya dan 4 rakaat setelahnya
e. Shalat Lail / Tarawih / Tahajud Lanjutan Shalat Sunnah e. Shalat Lail / Tarawih / Tahajud f. Shalat Duha g. Shalat Safar h. Shalat Istikharah Shalat Idain j. Shalat Kusfain k. Shalat Istisqa’
Nilai Filosofis Tanda Bersyukur antara hamba dan khaliq Mensucikan Diri Media Berkomunikasi makhluk – khalik Kebutuhan manusia
Keutamaan Shalat Shalat misi utama rasul : (14 : 40, 19:54-55) Shalat amalan yg paling awal dihisab Standar nilai antara muslim dan non muslim Shalat adalah tiang agama
Puasa Asal Kata : Shama-Yasumu : Menahan/berhenti. Quraysh shihab mengartikan “seperti berhentinya unta dari aktifitasnya” Landasan Qur’anik : QS.2 : 183 3 Kreteria : Menahan lapar dan dahaga (anak) Berilmu Ahli Ibadah / zuhud
Nilai Filosofis Puasa Puasa membentuk kepribadian Puasa menjadikan fisik jadi sehat Puasa melatih kepekaan sosial
Haji a. Sebagai pengakuan Tauhid dan penolakan syirik b Haji a. Sebagai pengakuan Tauhid dan penolakan syirik b. Keyakinan tentang adanya hari pembalasan c. Hikmah Haji : - melatih jiwa pengorbanan - menghadirkan ketentraman - Komitmen pada syariat / keberagamaan - Menggalang persatuan ummat Islam - melatih sabar, - Belajar panorama budya muslim
Zakat a. Istikhlaf : Penugasan manusia sbg khalifah di bumi b. Sebagai wujud Solidaritas sosial c. Sebagai realisasi persaudaraan sesama manusia d. Sebagai lambang keadilan sosial.