KINERJA SEKTOR INDUSTRI TRIWULAN I TAHUN 2014

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
METODE PENGHITUNGAN PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB)
Advertisements

KELOMPOK V / KELAS 2A NAMA: PEMBAHASAN: AYU ROSITA SARI ( )
PERINDUSTRIAN MEDIA PEMBELAJARAN VERRY A.J.M. SILALAHI,S.Sos.
PENDAPATAN NASIONAL Pertemuan ke
PENGHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
PENDAPATAN NASIONAL Mengukur tingkat kegiatan ekonomi yang dicapai dan perubahan serta pertumbuhannya dari tahun ke tahun $ DR. NURITA ANDRIANI.
A. PERDAGANGAN INTERNASIONAL
ANALISIS INVESTASI DAN MANAJEMEN PORTOFOLIO
BAB 7 PENDAPATAN NASIONAL
Demokrasi Ekonomi Indonesia
Tugas Individu Tugas di buat masing-masing oleh 2 orang.
ekmakro08-ittelkom-mna
GROSS DOMESTIC PRODUCT
ARAH PEMBANGUNAN EKONOMI SEKTOR PERTANIAN
GEOGRAFI INDUSTRI M. KHAIDIR CP.
Produk Domestik Regional Bruto
SEKTOR PERTANIAN.
INDUSTRI PERTEMUAN KE-3.
Provinsi D.I. Yogyakarta
Diseminasi Hasil Listing SENSUS EKONOMI 2016
Berita Resmi Statistik
PERKEMBANGAN INDUSTRI DAN PENERAPAN
EKONOMI PERTANIAN INDONESIA
PENGHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
BERITA RESMI STATISTIK
PERKIRAAN EKONOMI MAKRO
BERITA RESMI STATISTIK
BAB XIV. ANALISIS INDUSTRI
PENGHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
PERKEMBANGAN EKONOMI TERKINI DAN PROSPEK EKONOMI TAHUN 2013
Pendapatan Nasional, Pertumbuhan dan Struktur Ekonomi
PERTEMUAN IX USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM)
Berita Resmi Statistik
TEORI KUTUB PERTUMBUHAN
Sistem Ekonomi Indonesia
DATA INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN
KINERJA SEKTOR INDUSTRI TRIWULAN II TAHUN 2015
Dirjen Industri Agro pada
Job Vacancy Kelompok Donny Prasetyo ( )
Jakarta, 26 Juni 2015 Kementerian Perindustrian
TEKNIS PENDATAAN TAHUN 2016
Pelaksanaan Sensus Ekonomi (SE) 2016 Kota Surabaya
Dr. Ir. Sugiarto Sumas, MT Arah dan kebijakan
PERTUMBUHAN INDUSTRI AGRO SAMPAI DENGAN PERIODE TW III 2016
Aniesa Samira Bafadhal, SAB, MAB
PELUANG INVESTASI KOTA SINGKAWANG
Rapat Panitia Anggaran DPR RI Tentang Asumsi Makro APBN 2009 dan RAPBN 2010 Bank Indonesia Jakarta, 1 Juni 2009.
Macam penggunaan hasil produksi (expend)
Model Rasio Pertumbuhan (MRP)
Kinerja Kebijakan Ekonomi & Perekonomian
Pencari Kerja, Lowongan dan Penempatan Perguruan Tinggi (Fakultas)
A. PERDAGANGAN INTERNASIONAL
GROSS DOMESTIC PRODUCT
METODE PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
PERANAN PERTANIAN DALAM PEMBANGUNAN
PENDAPATAN NASIONAL STIESS BATANG.
I. MASALAH-MASALAH DALAM PEREKONOMIAN
MK. PIE BY: TRIANI RW, S.PD., M.PD.
Job Vacancy Kelompok Donny Prasetyo ( )
PENDAPATAN NASIONAL DAN STRUKTUR EKONOMI
Sistem Ekonomi Indonesia
Ekonomi Makro Perekonomian nasional -
PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI DAN PEMBERDAYAAN TENAGA KERJA DIFABEL
LEADERSHIP AND ENTREPRENEURSHIP
KONSEP DASAR PENDAPATAN NASIONAL
TINJAUAN EKONOMI KABUPATEN SAMPANG 2018
Judul : Perkembangan industri di Era globalisasi Terhadap pendapatan nasional indonesia Nama : Agustinus Jono Npm :
SUMBER PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN WILAYAH
EKONOMI MAKRO Pertemuan 3 IVAN AKMAL NUR, M.EP JURUSAN AGRIBISNIS FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS PERADABAN 2016.
Transcript presentasi:

KINERJA SEKTOR INDUSTRI TRIWULAN I TAHUN 2014

A. PERTUMBUHAN EKONOMI S.D. TRIWULAN I TAHUN 2014 (tahun dasar 2000, persen) LAPANGAN USAHA 2009 2010 2011 2012 2013 TW I 2013 TW I 2014 1. PERTANIAN, PETERNAKAN, KEHUTANAN DAN PERIKANAN 3,96 3,01 3,37 4,20 3,54 3,73 3,30 2. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 4,47 3,86 1,60 1,56 1,34 0,10 -0,38 3. INDUSTRI PENGOLAHAN 2,21 4,74 6,14 5,74 5,56 6,02 5,16 a. Industri Migas -1,53 0,56 -0,94 -2,80 -1,81 -4,68 -0,65 b. Industri Non Migas 2,56 5,12 6,74 6,42 6,10 6,86 4. LISTRIK, GAS, DAN AIR BERSIH 14,29 5,33 4,71 6,25 5,58 7,91 6,52 5. B A N G U N A N 7,07 6,95 6,07 7,39 6,57 6,78 6,54 6. PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN 1,28 8,69 9,24 8,15 5,93 6,50 4,59 7. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 15,85 13,41 10,70 9,98 10,19 10,23 8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERSH. 5,21 5,67 6,84 7,15 7,56 8,18 6,16 9. JASA - JASA 6,04 6,80 5,25 5,46 6,49 5,81 PRODUK DOMESTIK BRUTO 4,63 6,22 6,26 5,78 6,03 PRODUK DOMESTIK BRUTO TANPA MIGAS 5,00 6,60 6,98 6,85 6,67 Sumber : BPS diolah Kemenperin

PERTUMBUHAN EKONOMI DAN SEKTOR INDUSTRI NON-MIGAS INDONESIA S. D PERTUMBUHAN EKONOMI DAN SEKTOR INDUSTRI NON-MIGAS INDONESIA S.D. TAHUN 2013 PERTUMBUHAN PDB INDUSTRI NON MIGAS 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 TW I 2014 5,86 5,27 5,15 4,05 2,56 5,12 6,74 6,42 6,10 5,56 PERTUMBUHAN PDB EKONOMI 5,69 5,50 6,35 6,01 4,63 6,22 6,49 6,26 5,78 5,21 Sumber : BPS diolah Kemenperin

Produk Domestik Bruto (PDB) Sumber : BPS diolah Kemenperin B. PERTUMBUHAN INDUSTRI PENGOLAHAN NON-MIGAS MENURUT CABANG-CABANG INDUSTRI LAPANGAN USAHA 2009 2010 2011 2012 2013 TW I 2013 TW I 2014 1). Makanan, Minuman dan Tembakau 11,22 2,78 9,14 7,57 3,34 1,75 9,47 2). Tekstil, Barang Kulit & Alas kaki 0,60 1,77 7,52 4,27 6,06 5,00 3,72 3). Barang Kayu & Hasil Hutan Lainnya -1,38 -3,47 0,35 -3,14 6,18 7,67 5,17 4). Kertas dan Barang Cetakan 6,34 1,67 1,40 -4,75 4,45 0,64 0,31 5). Pupuk, Kimia & Barang dari Karet 1,64 4,70 3,95 10,50 2,21 11,41 -0,07 6). Semen & Barang Galian Bukan Logam -0,51 2,18 7,19 7,80 3,00 3,93 7). Logam Dasar Besi & Baja -4,26 2,38 13,06 5,86 6,93 13,14 0,30 8). Alat Angkut, Mesin & Peralatannya -2,87 10,38 6,81 7,03 10,54 10,51 6,03 9). Barang Lainnya 3,19 1,82 -1,13 -0,70 -11,00 18,35 Industri Non Migas 2,56 5,12 6,74 6,42 6,10 6,69 5,56 Produk Domestik Bruto (PDB) 4,63 6,22 6,49 6,26 5,78 6,02 5,21 Pertumbuhan cabang industri non-migas pada Triwulan I tahun 2014 yang tertinggi dicapai oleh Industri Barang Lainnya sebesar 18,35%, Industri Makanan, Minuman & Tembakau sebesar 9,47%, Industri Alat Angkut, Mesin & Peralatannya sebesar 6,03%, serta Industri Barang Kayu & Hasil Hutan Lainnya sebesar 5,17%. Sumber : BPS diolah Kemenperin

C. NILAI PDB SEKTORAL DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PDB NASIONAL LAPANGAN USAHA 2009 2010 2011 2012 2013 Tw I 2014 N K   (Rp triliun) (%) (Rp. triliun) 1. PERTANIAN, PETERNAKAN, KEHUTANAN DAN PERIKANAN 857,19 15,29 985,44 15,31 1.091,45 14,71 1.193,45 14,50 1.311,03 14,43 361,02 15,03 2. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 592,06 10,56 718,13 11,16 876,98 11,82 970,82 11,80 1.020,77 11,24 269,23 11,21 3. INDUSTRI PENGOLAHAN 1.477,54 26,36 1.595,78 24,79 1.806,14 24,34 1.972,52 23,97 2.152,59 23,70 565,76 23,56 a. Industri M i g a s 209,84 3,74 211,14 3,28 253,08 3,41 254,55 3,09 266,79 2,94 72,16 3,01 b. Industri tanpa Migas 1.267,70 22,61 1.384,64 21,51 1.553,06 20,93 1.717,96 20,88 1.885,80 20,76 493,60 20,56 4. LISTRIK, GAS, DAN AIR BERSIH 46,68 0,83 49,12 0,76 55,88 0,75 62,23 70,07 0,77 20,42 0,85 5. B A N G U N A N 555,19 9,90 660,89 10,27 753,55 10,16 844,09 10,26 907,26 9,99 233,04 9,71 6. PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN 744,51 13,28 882,48 13,71 1.023,72 13,80 1.148,69 13,96 1.301,50 14,33 344,75 14,36 7. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 353,74 6,31 423,16 6,57 491,28 6,62 549,10 6,67 636,88 7,01 173,71 7,23 8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERSH. 405,16 466,56 7,25 535.15 7,21 598,52 7,27 683,01 7,52 185,29 7,72 9. JASA - JASA 574,11 10,24 654,68 10,17 785.01 10,58 888,99 10,81 1.000,82 11,02 247,97 10,33 PRODUK DOMESTIK BRUTO 5.606,20 100 6.436,27 7.419,18 8.229,44 9.083,97 2.401,24 N = Nilai; K = Kontribusi Sumber : BPS diolah Kemenperin

D. PERAN TIAP CABANG INDUSTRI TERHADAP PDB SEKTOR INDUSTRI (dalam persen) LAPANGAN USAHA 2008 2009 2010 2011 2012 2013 TW I 2014 1). Makanan, Minuman dan Tembakau 30,40 33,16 33,60 35,20 36,28 35,76 35,66 2). Tekstil, Barang kulit & Alas kaki 9,21 9,19 8,97 9,23 9,12 9,14 8,99 3). Barang kayu & Hasil hutan lainnya. 6,43 6,33 5,82 5,44 4,98 5,02 5,17 4). Kertas dan Barang cetakan 4,56 4,82 4,75 4,46 3,91 3,86 5). Pupuk, Kimia & Barang dari karet 13,53 12,85 12,73 12,21 12,62 12,32 6). Semen & Barang Galian bukan logam 3,53 3,43 3,29 3,27 3,38 3,39 7). Logam Dasar Besi & Baja 2,57 2,11 1,94 2,00 1,93 1,90 1,87 8). Alat Angkut, Mesin & Peralatannya 28,97 27,33 28,14 27,44 27,12 28,10 9). Barang Lainnya 0,80 0,77 0,76 0,73 0,67 0,63 0,68 Sumber : BPS diolah Kemenperin