Peserta Silatnas Peternakan Kambing 2015 SELAMAT DATANG Peserta Silatnas Peternakan Kambing 2015 TEKNOLOGI PAKAN TERNAK KAMBING/DOMBA Tawangmangu- Karanganyar Sabtu,12 Desember 2015
Teknologi Pakan Ternak Kambing/Domba Dr. Ir. Eka Handayanta, M.P. Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta
Keberhasilan Usaha Peternakan Kambing: Lokasi usaha Bibit/bakalan Pakan Kandang Kesehatan Pemasaran
Kambing/Domba Ruminansia Hijauan Rumen Retikulum Omasum Abomasum lambung Rumen Retikulum Omasum Abomasum Hijauan
Hijauan kacang-kacangan (legum) kualitas baik produksi rendah rumput-rumputan kualitas rendah produksi tinggi limbah tanaman pertanian produksi tinggi (saat panen), kualitas rendah
TEKNOLOGI PAKAN HIJAUAN Silage hay TEKNOLOGI PENGAWETAN Ammoniasi urea Fermentasi TEKNOLOGI PENGOLAHAN
TEKNOLOGI HIJAUAN PAKAN TERNAK TEKNOLOGI PENGAWETAN Hay & Silage fisik kimia biologi kombinasi TEKNOLOGI PENGOLAHAN
TEKNOLOGI PENGAWETAN
Hay (baca : hai) : Tujuan pembuatan hay Metode pembuataan : Hijauan pakan ternak yang disimpan dalam bentuk kering (k.a. 20-30%) Tujuan pembuatan hay Pengawetan untuk digunakan pada musim paceklik hijauan (kurang hijauan) Metode pembuataan : hamparan rak-rak /para-para
Teknik pembuatan hay Hijauan dipotong/dipanen menjelang berbunga 2. Dijemur di bawah terik matahari Kadar air 20-30 % 4. Setelah kering dapat disimpan (diambil) 7. Pembukaan hati-hati (dapat timbul gas racun, NO2)
Ciri-ciri hay yang baik Rasa enak, ternak suka Bau harum Warna hijau kekuningan (tdk gosong) tekstur jelas tidak berjamur, tidak berlendir, tidak menggumpal
Silage (baca : silase) : Hijauan pakan ternak yang disimpan dalam keadaan segar dalam silo (tempat penyimpanan) & mengalami proses fermentasi yang terkontrol Tujuan Pembuatan Silase Pengawetan untuk digunakan pada musim paceklik hijauan (kurang hijauan) Bahan pengawet : Tetes (molasses) : 3 % bahan silage bekatul (dedak padi) : 3 % bahan silage onggok (ampas ketela) : 3 % bahan silage
Teknik Pembuatan Silage Hijauan (rumput) dipotong-potong + 5 cm 2. Hijauan dimasukkan silo (tempat penyimpanan) lapis demi lapis, tiap lapis ditaburi bahan pengawet Pengisian sampai meluap Tutup silo rapat-rapat, tidak boleh bocor 5. Didiamkan (diinkubasikan) selama 4 minggu (1 bulan) 6. Setelah 4 minggu dapat dibuka (diambil) 7. Pembukaan hati-hati (dapat timbul gas racun, NO2)
Ciri-ciri Silage yang baik Rasa enak, ternak suka Bau asam Warna hijau kecoklatan tekstur jelas tidak berjamur, tidak berlendir, tidak menggumpal
Pengambilan & penggunaan Pembukaan hati-hati, dapat timbul gas racun (NO2) Silage diambil secukupnya, bila sisa tidak bolah dikembalikan Sebelum digunalkan diangin-anginkan Ternak ruminansia dapat diberi + 4% BB Teknik pemberian sedikit demi sedikit Silage dapat tahan lama (2 – 3 tahun), asalkan tidak bocor
TEKNOLOGI pengolahan
Amoniasi urea Urea sumber amonia (NH3) Alkali : Pengolahan hijauan ( limbah pertanian) Menggunakan urea Urea sumber amonia (NH3) Alkali meningkatkan protein & kecernaan
Amoniasi jerami padi bahan :1. jerami padi 2. urea (+ 4 % dari bobot jerami) 3. lembaran plastik 4. plastik penutup 5. ember untuk melarutkan urea 6. air 40% bobot jerami
Teknik Pembuatan Jerami dipotong-potong 2. Sebarkan di atas lembaraan plastik 3. Urea dilarutkan ke dalam air 4. Larutan urea dipercikan ke jerami 5. Diperam (diinkubasi) selama + 1 bulan 6. Bisa berikan pada ternak, setelah diangin- anginkan
Fermentasi jerami padi bahan :1. jerami padi 2. starter mikrobia (mis. Starbio) alat :1. timbangan 2. lembaran plastik & terpal penutup 3. tempat penyimpanan
Teknik Pembuatan jerami ditumpuk lapis demi lapis 2. tiap lapis ditaburi starter mikrobia 3. setelah selesai ditumpuk, jerami ditutup (diperam) 4. masa pemeraman (inkubasi) 21 hari, proses fermentasi selesai 5. jerami padi fermentasi siap digunakan sebagai pakan 6. untuk penyimpanan dpt dilakukan pengepresan wafer block press
TERIMA KASIH selamat mencoba