EFEKTIVITAS EKSTRAK BUAH MENGKUDU Morinda cirtifolia L EFEKTIVITAS EKSTRAK BUAH MENGKUDU Morinda cirtifolia L. DENGAN METODE BIOENKAPSULASI TERHADAP SIFAT KANIBALISME BENIH IKAN LELE Clarias sp. PADA SISTEM BUDIDAYA INTENSIF Pembimbing: Ir. Harton Arfah, M.Si PKM Penelitian 2010-Institut Pertanian Bogor
PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan PKM Penelitian 2010-Institut Pertanian Bogor
Latar Belakang Ikan Lele Mudah dipelihara dan harga relatif terjangkau Permintaan benih meningkat 46% pertahun (2003) Tingginya tingkat mortalitas larva PKM Penelitian 2010-Institut Pertanian Bogor
Tingginya mortalitas larva KANIBALISME Pendekatan grading tidak efisien Alternatif rekayasa sistem hormonal Buah Mengkudu Morinda citrifolia PKM Penelitian 2010-Institut Pertanian Bogor
Kenapa Buah Mengkudu??? Mengandung zat scopoletin dalam buah Memicu peningkatan hormon serotonin dalam otak Mengurangi sifat kanibalisme PKM Penelitian 2010-Institut Pertanian Bogor
Rumusan Masalah Berapa dosis yang optimal yang dapat mengurangi sifat kanibalisme pada larva ikan lele? Apakan terdapat pengaruh ekstrak mengkudu terhadap sifat kanibalisme larva ikan lele? PKM Penelitian 2010-Institut Pertanian Bogor
Target Luaran Secara umum, tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: Menemukan pengaruh ekstrak mengkudu dalam menurunkan sifat kanibalisme larva ikan lele Mencari dosis yang paling efektif yang dapat diberikan Memberikan pengetahuan kepada petani dalam meminimalisasi tingkat mortalitas larva akibat kanibalisme PKM Penelitian 2010-Institut Pertanian Bogor
METODOLOGI Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Desain Perlakuan Prosedur Kerja Parameter yang Diamati PKM Penelitian 2010-Institut Pertanian Bogor
Waktu dan Tempat 22 Februari 2010 s.d 28 Februari 2010 Penelitian Pendahuluan 17 Maret 2010 s.d 3 April 2010 Pelaksanaan Penelitian Laboratorium Babakan, FPIK, IPB Tempat Penelitian PKM Penelitian 2010-Institut Pertanian Bogor
Alat dan Bahan Alat Bahan Akuarium 25 buah Induk ikan lele Blender, Penggaris Timbangan digital Syringe 3 ml, Aerator, Selang aerasi, Batu aerasi, Plankton net, Ember, Mangkuk, Bulu Ayam, Alat Tulis Bahan Induk ikan lele Larva ikan lele usia 5 hari, Mengkudu matang, Ovaprim, Garam, Siste artemia, Desinfektan (PK, alkohol 70%), Larutan fisiologis PKM Penelitian 2010-Institut Pertanian Bogor
Prosedur Kerja Pemijahan Induk Ekstraksi Mengkudu Penetasan Siste Artemia Perendaman Pakan Pemberian pakan dan pemeliharaan PKM Penelitian 2010-Institut Pertanian Bogor
Pemijahan Induk Penyuntikan dengan Ovaprim (0.2 ml/kg) Stripping telur Secara umum, teknik pemijahan induk ikan lele dapat dilakukan dengan tahapan berikut ini: Penyuntikan dengan Ovaprim (0.2 ml/kg) Stripping telur Pengambilan sperma (Pembedahan) Pencampuran sperma dan telur Inkubasi Larva menetas setelah 24 jam masa inkubasi, setelah itu dipindahkan ke tempat pemeliharaan larva PKM Penelitian 2010-Institut Pertanian Bogor
Ekstraksi Mengkudu Ekstraksi mengkudu ini dilakukan manual dengan cara konvensional yang diharapkan mendapatkan ekstrak mengkudu yang murni. Berikut tahapannya: Persiapkan alat Blender Saringan Ember Ekstraksi Memotong bahan (mengkudu) Menambahkan air Penyaringan Mengambil ekstrak mengkudu Mengukur volume ekstrak PKM Penelitian 2010-Institut Pertanian Bogor
Penetasan Siste Artemia Persiapan tempat penetasan Masukkan air laut* (750 ml) dan Siste Artemia 1 sdt Panen Artemia (8-9 jam) Berikut tahapan penetasan siste artemia: *) Dapat menggunakan Air tawar + Garam sampai Salinitas 28-30 ppt PKM Penelitian 2010-Institut Pertanian Bogor
Perendaman Pakan 3 n kontrol 5 ppt 10 ppt 15 ppt 20 ppt Pembuatan larutan dengan berbagai Konsentrasi* Perendaman (6-8 jam)** 2 hari sekali Pemberian pakan ke larva *) Berikut konsentrasi yang digunakan dalam penelitian kontrol 3 n 5 ppt 10 ppt 15 ppt 20 ppt **) Supriya et al. (1999) PKM Penelitian 2010-Institut Pertanian Bogor
Pakan alami yang digunakan Hidup pada salinitas tinggi 20-32 ppt (air laut) Nilai nutrisi sangat tinggi Artemia Pakan alami air tawar nilai nutrisi cukup tinggi Daphina Hidup pada perairam dengan kandungan bahan organik tinggi dan air mengalir Nilai nutrisi cukup tinggi Cacing Sutera PKM Penelitian 2010-Institut Pertanian Bogor Sumber: Mokoginta, 2003
Pemberian Pakan dan Pemeliharaan Pakan diberikan sebanyak 3 kali/hari pada pukul 07.00 wib, 12.00 wib, 17.00 wib Pemberian pakan dilakukan secara Ad Libitum (pakan selalu tersedia dalam media) Penyifonan dilakukan 2 hari sekali PKM Penelitian 2010-Institut Pertanian Bogor
PARAMETER YANG DIAMATI Survival Rate (SR) Spesific Grow Rate (SGR) Koefisien Keragaman (kk) Laju Pertumbuhan Panjang (LPP) PKM Penelitian 2010-Institut Pertanian Bogor
Survival Rate (SR) Keterangan: No = jumlah udang awal perlakuan Survival Rate atau Tingkat Kelangsungan Hidup merupakan presentasi jumlah ikan yang hidup pada akhir pemeliharaan terhadap jumlah ikan awal. Berikut rumus untuk menghitung SR: SR = Nt/No x 100% Keterangan: No = jumlah udang awal perlakuan Nt = jumlah udang pada t waktu PKM Penelitian 2010-Institut Pertanian Bogor
Spesifik Grow Rate (SGR) Laju pertumbuhan harian ikan lele dapat dihitung dengan menggunakan rumus: SGR= x 100% keterangan: Wt = bobot rata-rata individu pada waktu t Wo = bobot rata-rata individu pada saat tebar t = periode pengamatan PKM Penelitian 2010-Institut Pertanian Bogor
Koefisien Keragaman (kk) Merupakan ukuran tingkat keragaman dari populasi yang diamati. Dapat diketahui dengan menggunakan rumus: sd = standar deviasi L = panjang rata-rata larva pada t waktu PKM Penelitian 2010-Institut Pertanian Bogor
Laju Pertumbuhan Panjang (LPP) Merupakan laju peningkatan panjang harian larva. Dapat diketahui dengan menggunakan rumus LR = laju pertumbuhan panjang Lt = panjang larva pada t waktu Lo = panjang awal larva PKM Penelitian 2010-Institut Pertanian Bogor
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil PKM Penelitian 2010-Institut Pertanian Bogor
Hasil a a a a a Ket: huruf yang sama (a) pada grafik menunjukkan tidak berbeda nyata (p>0,05) PKM Penelitian 2010-Institut Pertanian Bogor
a a a a a Ket: huruf yang sama (a) pada grafik menunjukkan tidak berbeda nyata (p>0,05) PKM Penelitian 2010-Institut Pertanian Bogor
a a a a a Ket: huruf yang sama (a) pada grafik menunjukkan tidak berbeda nyata (p>0,05) PKM Penelitian 2010-Institut Pertanian Bogor
a a a a a Ket: huruf yang sama (a) pada grafik menunjukkan tidak berbeda nyata (p>0,05) PKM Penelitian 2010-Institut Pertanian Bogor
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran PKM Penelitian 2010-Institut Pertanian Bogor
PKM Penelitian 2010-Institut Pertanian Bogor Kesimpulan Perlakuan yang diberikan tidak memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap kontrol, namun terdapat kecenderungan yang diberikan perlakuan memberikan pengaruh yang lebih baik dilihat dari tingkat kelangsungan hidup larva (SR). PKM Penelitian 2010-Institut Pertanian Bogor
Saran Untuk penelitian selanjutnya, bisa mencari bahan lain (selain mengkudu) yang dapat mempengaruhi sifat kanibalisme larva ikan lele Dosis perlakuan mungkin perlu dinaikkan misal 25, 50, 75 ppt. metode ekstraksi yang lebih efisien. PKM Penelitian 2010-Institut Pertanian Bogor
TERIMA KASIH