SAMPLING AUDIT UNTUK TES PENGAWASAN DAN TES SUBSTANTIF TRANSAKSI

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL
Advertisements

Teknik penarikan sampel
Sampling Audit.
TEHNIK PENARIKAN CONTOH (SAMPLING)
MATERIALITAS dan RESIKO
PENGUMPULAN DAN DOKUMENTASI BUKTI AUDIT
RISIKO AUDIT 1.
PENGENDALIAN INTERNAL DAN RESIKO KENDALI
Irma Paramita Sofia, SE,Ak,M.Ak Pertemuan - 1
Pengujian Substantif Hutang Usaha
POPULASI DAN SAMPEL.
Ekonometrika Metode-metode statistik yang telah disesuaikan untuk masalah-maslah ekonomi. Kombinasi antara teori ekonomi dan statistik ekonomi.
KESELURUHAN RENCANA AUDIT DAN PROGRAM AUDIT
Populasi dan Sampel Widaningsih.
BUKTI KOMPETEN Berkaitan dengan kualitas /mutu bukti
MELENGKAPI TES DALAM SIKLUS PENJUALAN dan PENAGIHAN : REKENING PIUTANG
MELENGKAPI TES DALAM SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN : REKENING PIUTANG
BAB 16 – AUDIT SAMPLING UNTUK TES RINCIAN SALDO
PENGUMPULAN DAN DOKUMENTASI BUKTI AUDIT
SAMPLING AUDIT UNTUK TES PENGAWASAN DAN TES SUBSTANTIF TRANSAKSI
Audit Sampling Audit Pemerintah.
Ariyananda Pantana Putta( ) Indra Sundawa Putra ( ) Dimas Zulkarnaen ( )
Random Sampling (lanjutan)
PENGUJIAN PENGENDALIAN
PENAKSIRAN RISIKO DAN DESAIN PENGUJIAN
BAB X TEKNIK SAMPLING (PROBABILITY)
Pertanyaan minggu ini Apa beda populasi dengan sampel?
VARIABEL SAMPLING UNTUK PENGUJIAN SUBTANTIF
BAGIAN 13 AUDIT SAMPLING.
SAMPLING.
RESIKO DETEKSI DAN PERANCANGAN PENGUJIAN SUBTANTIF
DISUSUN OLEH: SUHERTI ROFIQAH
PEMILIHAN SAMPEL AUDIT PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN
Materi 11 METODE DAN DISTRIBUSI SAMPLING
Definisi sampling Sebagai penerapan prosedur audit kurang dari 100 % unsur dalam suatu saldo akun atau kelompok transaksi dengan tujuan u/menilai beberapa.
PEMILIHAN SAMPEL AUDIT PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN
Pertemuan 4 Materi 4. Sampling untuk Pengujian Transaksi
Populasi dan sampel.
UNIVERSITAS MERCU BUANA
METODE DISTRIBUSI DAN SAMPLING
PENGUMPULAN DAN DOKUMENTASI BUKTI AUDIT
Analisis Sistem Informasi
Analisis Sistem Informasi
BAB 3 PENARIKAN SAMPEL DAN PENDUGAAN
TAHAP PENERIMAAN PERIKATAN DAN PERENCANAAN AUDIT
STATISTIK DAN PROBABILITAS pertemuan 1 Oleh : L1153 Halim Agung,S.Kom
SAMPLING ACAK SEDERHANA
PENGAMBILAN SAMPEL AUDIT UNTUK PENGUJIAN PERINCIAN SALDO
SAMPLING PADA PENGUJIAN PENGENDALIAN
Menentukan Luasnya pengujian
SAMPLING UNTUK PENGUJIAN SUBSTANTIF
SAMPLING.
PENGAMBILAN SAMPEL AUDIT UNTUK PENGUJIAN PERINCIAN SALDO
AUDIT TEST Analytical tests Tests of control Substantif tests.
Disusun Oleh: Aisyah Nasution Hemat Sitorus Linda Lusi Septriana
Audit sampling NAWIRAH,SE., MSA., Ak.
Topik 2 Sampling audit dalam pengujian substantif ( jpg)
STATISTIKA DESKRIPTIF
ARENS 12th EDITION, CHAPTER 13
Tujuan 14-1 Menjelaskan Konsep Sampel Yang Representatif
Thresya Febrianti, M. Epid
Subyek Penelitian dan Penarikan Sampel
MATERIALITAS DAN RISIKO
KESELURUHAN RENCANA AUDIT
SAMPLING.
BAGIAN 10 MATERIALITAS DAN RISIKO AUDIT
AUDIT SIKLUS PENDANAAN
Matakuliah : A0124 / Audit Keuangan
REVIEW AUDITING Halaman.
Transcript presentasi:

SAMPLING AUDIT UNTUK TES PENGAWASAN DAN TES SUBSTANTIF TRANSAKSI Materi utama 1 Definisi: Sampling audit merupakan penerapan prosedur audit terhadap unsur-unsur suatu saldo akun atau kelompok transaksi yang kurang dari 100 % dengan tujuan untuk menilai beberapa karakteristik saldo akun atau kelompok transaksi tersebut

Materi utama 2: Penerapan sampling dalam audit . Vouching Konfirmasi Secara luas digunakan dalam prosedur : Vouching Konfirmasi Trasing Tidak biasa digunakan dalam : Question Observasi Prosedur audit

Materi utama 3: Resiko sampling dan resiko non sampling Resiko sampling: Kemungkinan bahwa sampel yang diambil tidak menggambarkan secara benar suatu populasi. Resiko non sampling: Resiko audit yang tidak disebabkan pengujian atas sebagian data . Sumbernya: Kesalahan manusia Penerapan prosedur audit yang tidak sesuai dengan tujuan audit Salah interpretasi atas hasil sampel Percaya pada informasi yang salah yang diterima dari pihak ketiga

Materi utama 4: Empat jenis resiko sampling Pada pengujian pengendalian: Resiko atas penilaian tingkat resiko pengendalian terlalu rendah. Resiko atas penilaian tingkat resiko pengendalian yang terlalu tinggi Pada pengujian substantif: Resiko kesalahan penerimaan Resiko kesalahan penolakan Jenis-jenis resiko tersebut mempunyai dampak yang signifikan terhadap efektifitas dan effisiensi audit.

Materi utama 5: Sasaran/arah sampling adalah untuk mengetahui/menilai: Tingkat penyimpangan dari pengendalian. (digunakan Sampling Atribut) Jumlah uang (total jumlah uang dalam populasi atau kesalahan jumlah uang dalam populasi) – digunakan sampling variabel.

Setiap langkah tersebut didokumentasikan dalam kertas kerja audit. Materi utama 6. Merancang sampling atribut statistik untuk pengujian pengendalian: Menentukan tujuan audit Menentukan populasi dan unit sampling Menspesifikasi atribut-atribut yang dikehendaki Menentukan ukuran sampel Menentukan metode pemilihan sampel Melaksanakan rencana sampling Mengevaluasi hasil sampel Setiap langkah tersebut didokumentasikan dalam kertas kerja audit.

Materi utama 7. Sampling penemuan (Discovery sampling ). Merupakan bentuk dari sampling atribut yang dirancang untuk menemukan penyimpangan penting yang menunjukkan adanya ketidaksesuaian dengan ketentuan. Contoh: Terbitnya cek pembayaran gaji/upah kepada karyawan yang fiktif.

Dua cara untuk pengendalian resiko sampel : SAMPEL YANG REPRESENTATIF Merupakan salah satu karakteristik dalam pemilihan sampel audit yang memiliki kesamaan dengan populasi Resiko NonSampel  resiko dimana tes audit tidak menemukan adanya sampel yang diabaikan Resiko Sampling  resiko dimana auditor menarik kesimpulan yang salah karena sampel tidak representatif Dua cara untuk pengendalian resiko sampel : Dengan menyesuaikan ukuran sampel Dengan menggunakan metode pemilihan sesuai dengan materi populasi rn.07_Pemeriks.Akts.2

SAMPLING AUDIT UNTUK TES PENGAWASAN DAN TES SUBSTANTIF TRANSAKSI SAMPEL STATISTIK VERSUS NONSTATISTIK dan PENARIKAN SAMPEL PROBABILISTIK VERSUS NONPROBABILISTIK Persamaan Sampel Statistik dan Nonstatistik : Perencanaan sampel  tes audit telah dilakukan dengan cara yang benar dengan resiko sampel yang diinginkan dan memperkecil kesalahan nonsampel Pemilihan sampel dan pelaksanaan tes  pemilihan materi sampel dari populasi dan melakukan pengujian dokumen serta membuat prosedur audit Evaluasi hasil  pemilihan kesimpulan berdasarkan tes audit Perbedaan Sampel Statistik dan Nonstatistik : Aplikasikan aturan matematis dalam pengukuran sampel dan resiko untuk perencanaan sampel dan evaluasi hasil Sampel Nonstatistik  auditor tidak mengukur resiko sampel rn.07_Pemeriks.Akts.2

SAMPLING AUDIT UNTUK TES PENGAWASAN DAN TES SUBSTANTIF TRANSAKSI SAMPEL STATISTIK VERSUS NONSTATISTIK dan PENARIKAN SAMPEL PROBABILISTIK VERSUS NONPROBABILISTIK Pemilihan Sampel Probabilistik  metode pemilihan sampel dimana jumlah populasi setiap item diketahui probabilitas yangdisertakan dalam sampelnya dan sampel dipilih secara acak Empat jenis metode pemilihan sampel probabilistik (sampel audit statistik) : Pemilihan sampel acak sederhana  pemilihan sampel dimana setiap kombinasi unsur populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dijasikan sampel Tabel Nomor Random Komputer Pengacak Angka Pemilihan sampel sistematis  Auditor mengkalkulasi interval dan kemudian dengan metode tertentu melakukan pemilihan materi untuk sampel berdasarkan pada ukuran interval 3. Pemilihan sampel probabilistik proporsional  Untuk yang jumlah catatannya sangat banyak, pemilihan sampel untuk setiap anggota populasi proporsional atau PPS (Probabilistik Proporsional Sampel) 4. Pemilihan sampel stratifikasi  menekankan besarnya materi populasi dengan membagi populasi kedalam subpopulasi melalui ukuran dan mengambil sampel yang lebih besar dari subpopulasi yang lebih besar rn.07_Pemeriks.Akts.2

SAMPLING AUDIT UNTUK TES PENGAWASAN DAN TES SUBSTANTIF TRANSAKSI SAMPEL STATISTIK VERSUS NONSTATISTIK dan PENARIKAN SAMPEL PROBABILISTIK VERSUS NONPROBABILISTIK Pemilihan Sampel Nonprobabilistik  metode pemilihan sampel dimana auditor lebih menggunakan pertimbangan profesional Tiga jenis metode pemilihan sampel Nonprobabilistik (sampel audit nonstatistik) : Pemilihan sampel langsung  berdasarkan pada pertimbangan ukuran yang dibuat oleh auditor Materi yang paling mungkin berisi kesalahan Materi yang berisi karakteristik populasi terpilih Materi yang berkaitan dengan jumlah uang yang besar Pemilihan sampel blok  pemilihan beberapa materi secara berurutan Pemilhan sampel sembarang  Auditor memilih materi populasi tanpa melihat ukuran, sumber atau karakteristik Sampel Nonstatistik  auditor tidak mengukur resiko sampel rn.07_Pemeriks.Akts.2

SAMPLING AUDIT UNTUK TES PENGAWASAN DAN TES SUBSTANTIF TRANSAKSI PENGAMBILAN SAMPEL TINGKAT PENGECUALIAN Tingkat Kejadian atau Tingkat Pengecualian Proporsi materi dalam populasi yang berisi karakteristik atau atribut dari kepentingan Berupa rasio dari materi berisi atribut spesifik terhadap total jumlah materi populasi Jenis pengecualian : Penyimpangan dari pengawasan yangdibentuk klien Kesalahan keuangan dalam populasi data transaksi Kesalahan keuangan dalam populasi rincian rekening saldo rn.07_Pemeriks.Akts.2

SAMPLING AUDIT UNTUK TES PENGAWASAN DAN TES SUBSTANTIF TRANSAKSI APLIKASI PENGAMBILAN SAMPEL AUDIT NONSTATISTIK 14 langkah pengambilan sampel audit yang diaplikasikan untuk menguji pengendalian dan substantif transaksi : Merencanakan Sampel Menentukan tujuan audit  dikaitkan dengan siklus transaksi yang sedang diuji (lihat Gambar 13-7) Menentukan sampel audit apakah yang dapat diaplikasikan  ditujukan untuk membuat kesimpulan populasi yang didasarkan pada sampel dengan menguji program audit dan memutuskan prosedur audit (lihat Tabel14-2) Menentukan atribut dan kondisi pengecualian  lihat tabel 14-3 Menentukan populasi auditor boleh menggeneralisasi populasi yang dipilih menjasi sampel Menentukan unit sampel  harus konsisten dengan sasaran tes audit (menentukan populasi dan merencanakan prosedur audit umumnya kan menetukan unit sampel yang sesuai) lihat Tabel 14-2 rn.07_Pemeriks.Akts.2

SAMPLING AUDIT UNTUK TES PENGAWASAN DAN TES SUBSTANTIF TRANSAKSI APLIKASI PENGAMBILAN SAMPEL AUDIT NONSTATISTIK 14 langkah pengambilan sampel audit yang diaplikasikan untuk menguji pengendalian dan substantif transaksi : Merencanakan Sampel 6. Menentukan toleransi tingkat pengecualian  Tolerable Exceortion Rate (TER), merupakan pertimbangan auditor untuk populasi dan akan digunakan sebagai penilaian resiko pengawasan dan/atau jumlah kesalahan transaksi keuangan yang terjadi selama perencanaan dibuat 7. Menentukan resiko yang dapat diterima dalam menilai resiko pengawasan terlalu rendah  Acceptable Risk of Assesing Control Risk too Low (ARACR), resiko auditor dalam menerima pengawasan yang efektif ketika tingkat pengecualian populasi lebih besar dibanding TER (ukuran resiko sample auditor) 8. Menentukan tingkat pengecualian populasi  Estimated Population Exception Rate (EPER), merupakan ukuran sampel yang kecil dengan tingkat pengecualian yang dapat ditolerir 9. Menentukan ukuran sampel awal  4 faktor yang digunakan : ukuran populasi, TER, ARACR dan EPER rn.07_Pemeriks.Akts.2

SAMPLING AUDIT UNTUK TES PENGAWASAN DAN TES SUBSTANTIF TRANSAKSI APLIKASI PENGAMBILAN SAMPEL AUDIT NONSTATISTIK 14 langkah pengambilan sampel audit yang diaplikasikan untuk menguji pengendalian dan substantif transaksi : Pemilihan Sampel dan Melakukan Prosedur Audit 10. Pemilihan sampel  nonprobabilistik atau probabilistik 11. Melaksanakan prosedur audit  lihat Gambar14-3 Mengevaluasi Hasil 12. Menggeneralisasikan sampel pada populasi  Tingkat Pengecualian Sampel (Sanmple Exception Rate) lihat Gambar 14-3 13. Menganalisis pengecualian  sebagai tambahan dalam menentukan SER untuk masing-masing atribut dan mengevaluasi bagaimana kebenarannya (lihat Gambar 14-5) 14. Memutuskan diterimanya populasi  auditor mengurangi SER dengan TER ketika menggunakan sampel nonstatistik dan evaluasi perbedaannya rn.07_Pemeriks.Akts.2

SAMPLING AUDIT UNTUK TES PENGAWASAN DAN TES SUBSTANTIF TRANSAKSI APLIKASI PENGAMBILAN SAMPEL AUDIT NONSTATISTIK Empat tindakan ketika auditor menyimpulkan TER dan SER terlalu kecil untuk populasi bisa diterima : Merevisi TER atau ARACR Memperbesar ukuran sampel Revisi penilaian resiko pengawasan Berkomunikasi dengan Komite Audit atau Manajemen Dikumentasi yang memadai  lihat Gambar 14-2 sampai 14-6 rn.07_Pemeriks.Akts.2

SAMPLING AUDIT UNTUK TES PENGAWASAN DAN TES SUBSTANTIF TRANSAKSI PENGAMBILAN SAMPEL AUDIT BERDASAR STATISTIK Metode sampel statistik yangpaling umum digunakan untuk tes pengawasan dan tes transaksi yang substantif adalah : Atribut Sampel (Statistik) Dikumentasi yang memadai  lihat Gambar 14-2 sampai 14-6 PEMBAGIAN SAMPEL Distribusi sampel  frekuensi distribusi dari semua kemungkinan sampel dengan ukuran tertentu yang diperoleh dari populasi yang memiliki beberapa parameter spesifik PENERAPAN PENGAMBILAN ATRIBUT 14 langkah untuk sampel nonstatistik dapat digunakan untuk atribut sampel dalam tes atribut sampel rn.07_Pemeriks.Akts.2

SAMPLING AUDIT UNTUK TES PENGAWASAN DAN TES SUBSTANTIF TRANSAKSI PENERAPAN PENGAMBILAN ATRIBUT 14 langkah untuk sampel nonstatistik dapat digunakan untuk atribut sampel dalam tes atribut sampel Merencanakan Sampel Menentukan tujuan audit Menentukan sampel audit apakah yang dapat diaplikasikan Menentukan atribut dan kondisi pengecualian Menentukan populasi Menentukan unit sampel Menentukan toleransi tingkat pengecualian (langkah 1 s.d. 6 sama untuk setiap atribut sampel dan sampel nonstatistik) 7. Menentukan resiko yang dapat diterima dalam menilai resiko pengawasan terlalu rendah  (sama untuk sampel statistik dan nonstatisitk, hanya metode penghitungannya yang berbeda) 8. Menentukan tingkat pengecualian populasi  (sama untuk atribut sampel dan sampel nonstatistik) 9. Menentukan ukuran sampel awal  (sama, 4 faktor yang digunakan : ukuran populasi, TER, ARACR dan EPER) rn.07_Pemeriks.Akts.2

SAMPLING AUDIT UNTUK TES PENGAWASAN DAN TES SUBSTANTIF TRANSAKSI PENERAPAN PENGAMBILAN ATRIBUT 14 langkah untuk sampel nonstatistik dapat digunakan untuk atribut sampel dalam tes atribut sampel Pemilihan Sampel dan Melakukan Prosedur Audit 10. Pemilihan sampel  menggunakan metode probabilistik untuk sampel statistik. Baik sampel acak sederhana maupun sistematis digunakan untuk atribut sampel 11. Melaksanakan prosedur audit  sama untuk atribut sampel dan sampel nonstatistik rn.07_Pemeriks.Akts.2

SAMPLING AUDIT UNTUK TES PENGAWASAN DAN TES SUBSTANTIF TRANSAKSI PENERAPAN PENGAMBILAN ATRIBUT 14 langkah untuk sampel nonstatistik dapat digunakan untuk atribut sampel dalam tes atribut sampel Mengevaluasi Hasil Menggeneralisasikan sampel pada populasi  Untuk atribut sampel, auditor mengkalkulasi batas tertinggi (CUER) poada ARACR tertentu, kemudian menggunakan program komputer atau tabel khusus yang dibuat dari rumus statistik (lihat Tabel 14-9, tabel ini konsisten dengan yang digunakan untuk menentukan ukuran sampel awal, tetapi dengan format yanglebih mudah untuk mengevaluasi sampel) rn.07_Pemeriks.Akts.2

SAMPLING AUDIT UNTUK TES PENGAWASAN DAN TES SUBSTANTIF TRANSAKSI PENERAPAN PENGAMBILAN ATRIBUT 14 langkah untuk sampel nonstatistik dapat digunakan untuk atribut sampel dalam tes atribut sampel Menganalisis pengecualian  sama untuk atribut sampel dan sampel nonstatistik Memutuskan diterimanya populasi  auditor mebandingkan CUER dengan TER untuk masing-masing atribut. Sebelum populasi bisa diterima, CUER ditentukan berdasarkan hasil sampel yang kurang dari atau sama dengan TER berdasarkan ARACR. Ketika CUER lebih besar dari TER, perlu 4 langkah tindakan rn.07_Pemeriks.Akts.2