أعوذ بالله السميع العليم من الشيطان الرجيم “Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui dari godaan setan yang terkutuk”. فَإِذَا قَرَأْتَ الْقُرْءَانَ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ. النحل : 98 “Apabila kamu membaca Al Qur'an, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk”. QS. An Nahl, 8: 98 أخرج ابن السنى عن أنس رضي الله عنه عن النبى صلى الله عليه وسلم قال : من قال حين يصبح ”أعوذ بالله السميع العليم من الشيطان الرجيم“, أُجير من الشيطان حتى يمسى. Diriwayatkan oleh Ibnu Sunni dari Anas ra. dari Nabi SAW. Bahwa beliau bersabda: “Barangsiapa di waktu pagi mengucapkan “a’udzubillahis sami’il ‘alimi minasy syaithoonir rojiim”, dia akan dibebaskan dari gangguan setan hingga sore”.
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ(1) الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ(2) الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ(3) مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ(4) إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ(5) اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ(6) صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ(7). الفاتحة “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, Maha Pemurah lagi Maha Penyayang, Yang menguasai hari pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan ni`mat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat”. Al Fatihah في حديث أبي بن كعب رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : والذي نفسى بيده ما أُنزلت في التوراة ولا في الإنجيل ولا في الزبور ولا في الفرقان مثلها (الفاتحة) وأنها سبع من المثانى والقرآن العظيم الذى أعطيته. رواه الترمذى وقال : حديث حسن صحيح Hadits Ubai bin Ka’ab ra. meriwayatkan, bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Demi Dzat yang jiwaku ada dalam genggaman tangan-Nya, tidaklah diturunkan dalam Taurat, Zabur, Injil atau furqan yang sebanding dengan Al Fatihah. Sesungguhnya Al Fatihah merupakan tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang dan Al Qur’an yang agung yang dianugerahkan kepadaku”. Hr. Tirmidzi dan ia mengatakan, “Hadits ini hasan shahih”.
الم(1) ذَلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ(2) الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ(3) وَالَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ وَمَا أُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ وَبِالْآخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ(4) أُولَئِكَ عَلَى هُدًى مِنْ رَبِّهِمْ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ(5). البقرة : 1-5 “Alif Laam Miim. Kitab (Al Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa, (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka, dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Qur'an) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat. Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung”. QS. Al Baqarah, 2: 1-5 روى الطبرانى في الكبير والحاكم وصححه عن ابن مسعود رضي الله عنه أن النبى صلى الله عليه وسلم قال : من قرأ عشر آيات : أربعا من أول البقرة, وآية الكرسى, وآيتين بعدها, وخواتيمها لم يدخل ذلك البيت شيطان حتى يصبح. Diriwayatkan oleh Ath Thabrani dalam kitab Al Kabir dan Al Hakim dalam Shahih-nya, dari Ibnu Mas’ud ra. bahwa Nabi SAW. bersabda: “Barangsiapa membaca sepuluh (10) ayat; empat ayat dari awal surat Al Baqarah, ayat kursi dan dua ayat sesudahnya, serta ayat-ayat terakhir dari Al Baqarah tersebut, maka rumahnya tidak akan dimasuki setan sampai pagi”.
اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ لَهُ مَا فِي السَّمَوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ(255) لَا إِكْرَاهَ فِي الدِّينِ قَدْ تَبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّ فَمَنْ يَكْفُرْ بِالطَّاغُوتِ وَيُؤْمِنْ بِاللَّهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَى لَا انْفِصَامَ لَهَاوَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ(256) اللَّهُ وَلِيُّ الَّذِينَ ءَامَنُوا يُخْرِجُهُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ وَالَّذِينَ كَفَرُوا أَوْلِيَاؤُهُمُ الطَّاغُوتُ يُخْرِجُونَهُمْ مِنَ النُّورِ إِلَى الظُّلُمَاتِ أُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ(257). البقرة : 255-257
“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa`at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah syaitan, yang mengeluarkan mereka dari cahaya kepada kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya”. QS. Al Baqarah, 2: 255-257
لِلَّهِ مَا فِي السَّمَوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَإِنْ تُبْدُوا مَا فِي أَنْفُسِكُمْ أَوْ تُخْفُوهُ يُحَاسِبْكُمْ بِهِ اللَّهُ فَيَغْفِرُ لِمَنْ يَشَاءُ وَيُعَذِّبُ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ(284) ءَامَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ كُلٌّ ءَامَنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ(285) لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ(286). البقرة : 284-286
“Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikannya, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Rasul telah beriman kepada Al Qur'an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan kami ta`at". (Mereka berdo`a): "Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali". Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdo`a): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma`aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir". QS. Al Baqarah, 2: 284-286
الم(1) اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ(2) الم(1) اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ(2). آل عمران : 1-2 “Alif laam miim. Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya”. QS. Ali Imran, 3: 1-2 وَعَنَتِ الْوُجُوهُ لِلْحَيِّ الْقَيُّومِ وَقَدْ خَابَ مَنْ حَمَلَ ظُلْمًا(111) وَمَنْ يَعْمَلْ مِنَ الصَّالِحَاتِ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَا يَخَافُ ظُلْمًا وَلَا هَضْمًا(112). طه : 111-112 “Dan tunduklah semua muka (dengan berendah diri) kepada Tuhan Yang Hidup Kekal lagi senantiasa mengurus (makhluk-Nya). Dan sesungguhnya telah merugilah orang yang melakukan kezaliman. Dan barangsiapa mengerjakan amal-amal yang saleh dan ia dalam keadaan beriman, maka ia tidak khawatir akan perlakuan yang tidak adil (terhadapnya) dan tidak (pula) akan pengurangan haknya”. QS. Thaha, 20: 111-112
وعن القاسم بن عبد الرحمن رضي الله عنه عن النبى صلى الله عليه وسلم أن اسم الله الأعظم فى ثلاث سور من القرآن. فى سورة البقرة وآل عمران, وطه. قال القاسم : فالتمستها فوجدتها فى سورة البقرة آية الكرسى : (الله لا إله إلا هو الحي القيوم) وفى سورة آل عمران : (ألم الله لا إله إلا هو الحي القيوم) وفى سورة طه : (وعنت الوجوه للحى القيوم). رواه الحاكم Dari Al Qasim bin Abdurrahman ra., dari Nabi SAW. bahwa asma Allah yang agung itu ada pada tiga surat dalam Al Qur’an yakni: surat Al Baqarah, Ali Imran dan Thaha”. Al Qasim berkata, “Kemudian aku mencarinya, maka aku mendapatkan pada surat Al Baqarah adalah ayat kursi, pada surat Ali Imran adalah ayat “Alif lam mim, Allahu laa ilaaha illa huwal hayyul qayyum”, dan pada surat Thaha adalah ayat “Wa’anatil wujuhu lil hayyil qayyum”. Hr. Al Hakim
حَسْبِيَ اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ. التوبة : 129 X7 "Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakkal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki `Arsy yang agung”. QS. At Taubah, 9: 129 (7x) عن أبى الدرداء رضي الله عنه عن النبى صلى الله عليه وسلم قال : من قال فى كل يوم حين يصبح وحين يمسى : (حسبي الله لا إله إلا هو عليه توكلت وهو رب العرش العظيم) سبع مرات كفاه الله عز وجل ما أهمه من أمر الدنيا والآخرة. أخرجه ابن السنى وابن عساكر مرفوعا. وأخرجه أبو داود موقوفا على أبى الدرداء Dari Abu Darda ra., dari Nabi SAW. bahwa beliau bersabda: “Barangsiapa diwaktu pagi atau sore membaca: “Hasbiyallahu laa ilaaha illa huwa ‘alaihi tawakkaltu wa huwa robbul ‘arsyil ‘adzim” tujuh kali, maka Allah akan mencukupi apa yang diinginkannya akan perkara dunia dan akhirat”. Hr. Ibnu Sunni dan Ibnu Asakir secara marfu dan diriwayatkan Abu Daud secara mauquf oleh Abu Darda.
قُلِ ادْعُوا اللَّهَ أَوِ ادْعُوا الرَّحْمَنَ أَيًّا مَا تَدْعُوا فَلَهُ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَى وَلَا تَجْهَرْ بِصَلَاتِكَ وَلَا تُخَافِتْ بِهَا وَابْتَغِ بَيْنَ ذَلِكَ سَبِيلًا(110) وَقُلِ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي لَمْ يَتَّخِذْ وَلَدًا وَلَمْ يَكُنْ لَهُ شَرِيكٌ فِي الْمُلْكِ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ وَلِيٌّ مِنَ الذُّلِّ وَكَبِّرْهُ تَكْبِيرًا(111). الإسراء : 110-111 “Katakanlah: "Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai al asmaaul husna (nama-nama yang terbaik) dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu. Dan katakanlah: "Segala puji bagi Allah Yang tidak mempunyai anak dan tidak mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya dan Dia bukan pula hina yang memerlukan penolong dan agungkanlah Dia dengan pengagungan yang sebesar-besarnya”. QS. Al Isra’, 17: 110-111 عن أبي موسى الأشعري رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : من قرأ في مصبح أو ممسى (قل ادعو الله أو ادعو الرحمن) إلى آخر السورة لم يمت قلبه فى ذلك اليوم ولا تلك الليلة. أخرجه الديلمي في مسند الفردوس Dari Abu Musa Al Asy’ari ra. berkata bahwa Rasulullah SAW. Bersabda: “Barangsiapa pada waktu pagi dan sore membaca: “Qulid’ullah awid’urrahman … sampai akhir ayat, maka hatinya tidak akan mati pada siang hari dan malam itu”. Hr. Ad Dalimi dalam kitabnya Musna Al Firdaus
أَفَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا خَلَقْنَاكُمْ عَبَثًا وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لَا تُرْجَعُونَ(115) فَتَعَالَى اللَّهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيمِ(116) وَمَنْ يَدْعُ مَعَ اللَّهِ إِلَهًا ءَاخَرَ لَا بُرْهَانَ لَهُ بِهِ فَإِنَّمَا حِسَابُهُ عِنْدَ رَبِّهِ إِنَّهُ لَا يُفْلِحُ الْكَافِرُونَ(117) وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِينَ(118).المؤمنون: 115-118 Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami? Maka Maha Tinggi Allah, Raja Yang Sebenarnya; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Tuhan (Yang mempunyai) `Arsy yang mulia. Dan barangsiapa menyembah tuhan yang lain di samping Allah, padahal tidak ada suatu dalilpun baginya tentang itu, maka sesungguhnya perhitungannya di sisi Tuhannya. Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu tiada beruntung. Dan katakanlah: "Ya Tuhanku berilah ampun dan berilah rahmat, dan Engkau adalah Pemberi rahmat Yang Paling baik."”. QS. Al Mu’minun, 23: 115-118 عن محمد بن إبراهيم التيمي عن أبيه قال : وجهنا رسول الله صلى الله عليه وسلم في سرية فأمرنا أن نقرأ إذا أمسينا وإذا أصبحنا (أفحسبتم أنما خلقناكم عبثا) الآيات فقرأنا فغنمنا وسلمنا. أخرجه ابن السني وأبو نعيم وابن منده. قال الحافظ : سند ابن منده لابأس به Dari Muhammad bin Ibrahim At Taimi dari ayahnya berkata, “Pada suatu peperangan Rasulullah SAW. memberikan nasihat kepada kami agar membaca: “Afahasibtum annama khalaqnaakum … dan ayat berikutnya. Kami lalu membacanya, maka kami berhasil memperoleh kemenangan dan keselamatan”. Hr. Ibnu Sunni, Abu Nu’aim dan Ibnu Mandah. Al Hafidz Ibnu Hajar berkata, “Sanadnya bisa diterima”.
فَسُبْحَانَ اللَّهِ حِينَ تُمْسُونَ وَحِينَ تُصْبِحُونَ(17) وَلَهُ الْحَمْدُ فِي السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَعَشِيًّا وَحِينَ تُظْهِرُونَ(18) يُخْرِجُ الْحَيَّ مِنَ الْمَيِّتِ وَيُخْرِجُ الْمَيِّتَ مِنَ الْحَيِّ وَيُحْيِي الْأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا وَكَذَلِكَ تُخْرَجُونَ(19) وَمِنْ ءَايَاتِهِ أَنْ خَلَقَكُمْ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ إِذَا أَنْتُمْ بَشَرٌ تَنْتَشِرُونَ(20) وَمِنْ ءَايَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ(21) وَمِنْ ءَايَاتِهِ خَلْقُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافُ أَلْسِنَتِكُمْ وَأَلْوَانِكُمْ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِلْعَالِمِينَ(22) وَمِنْ ءَايَاتِهِ مَنَامُكُمْ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَابْتِغَاؤُكُمْ مِنْ فَضْلِهِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَسْمَعُونَ(23) وَمِنْ ءَايَاتِهِ يُرِيكُمُ الْبَرْقَ خَوْفًا وَطَمَعًا وَيُنَزِّلُ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَيُحْيِي بِهِ الْأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَعْقِلُونَ(24) وَمِنْ ءَايَاتِهِ أَنْ تَقُومَ السَّمَاءُ وَالْأَرْضُ بِأَمْرِهِ ثُمَّ إِذَا دَعَاكُمْ دَعْوَةً مِنَ الْأَرْضِ إِذَا أَنْتُمْ تَخْرُجُونَ(25) وَلَهُ مَنْ فِي السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ كُلٌّ لَهُ قَانِتُونَ(26).الروم : 17-26
“Maka bertasbihlah kepada Allah di waktu kamu berada di petang hari dan waktu kamu berada di waktu subuh, dan bagi-Nyalah segala puji di langit dan di bumi dan di waktu kamu berada pada petang hari dan di waktu kamu berada di waktu zuhur. Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan menghidupkan bumi sesudah matinya. Dan seperti itulah kamu akan dikeluarkan (dari kubur). Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan kamu dari tanah, kemudian tiba-tiba kamu (menjadi) manusia yang berkembang biak. Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui. Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah tidurmu di waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan. Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya, Dia memperlihatkan kepadamu kilat untuk (menimbulkan) ketakutan dan harapan, dan Dia menurunkan air hujan dari langit, lalu menghidupkan bumi dengan air itu sesudah matinya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mempergunakan akalnya. Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah berdirinya langit dan bumi dengan iradat-Nya. Kemudian apabila Dia memanggil kamu sekali panggil dari bumi, seketika itu (juga) kamu keluar (dari kubur). Dan kepunyaan-Nyalah siapa saja yang ada di langit dan di bumi. Semuanya hanya kepada-Nya tunduk.". QS. Ar Ruum, 30: 17-26
عن ابن عباس رضي الله عنهما أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : من قال حين يصبح : (فسبحان الله حين تمسون وحين تصبحون وله الحمد في السموات والأرض وعشيا وحين تظهرون) إلى (وكذلك تخرجون) أدرك ما فاته في يومه ذلك, ومن قالهن حين يمسى أدرك ما فاته في ليلته. رواه أبو داود Dari Ibnu Abbas ra. meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW. bersabda: “Barangsiapa ketika pagi membaca: “Subhanallahi hiina … sampai pada … wakadzalika tukhrajun, maka ia akan mendapatkan apa-apa yang terlewatkan pada hari itu. Dan barangsiapa membacanya pada sore hari , maka akan ia dapatkan apa-apa yang terlewatkan pada malamnya”. Hr. Abu Dawud
Hr. At Tirmidzi, Ad Darimi, Ibnu Sunni dan Al Maruzy حم(1) تَنْزِيلُ الْكِتَابِ مِنَ اللَّهِ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ(2) غَافِرِ الذَّنْبِ وَقَابِلِ التَّوْبِ شَدِيدِ الْعِقَابِ ذِي الطَّوْلِ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ إِلَيْهِ الْمَصِيرُ(3). المؤمن : 1-3 “Haa Miim. Diturunkan Kitab ini (Al Qur'an) dari Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui, Yang Mengampuni dosa dan Menerima taubat lagi keras hukuman-Nya; Yang mempunyai karunia. Tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Hanya kepada-Nyalah kembali (semua makhluk)”. QS. Al mu’min, 40: 1-3 عن أبي هريرة رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : من قرأ (حم) المؤمنون إلى (إليه المصير) وآية الكرسي حين يصبح حفظ بهما حتى يمسى, ومن قرأهما حين يمسى حفظ بهما حتى يصبح. أخرجه الترمذي والدارمي وابن السني والمروزي Dari Abu Hurairah ra. berkata bahwa Rasulullah SAW. bersabda: “Barangsiapa membaca: “Haa miim …”, dari surat Al Mukmin sampai “ilaihil mashir”, dan ayat kursi, maka kedua ayat itu akan menjaganya sampai sore dan barangsiapa membacanya pada sore hari, maka kedua ayat itu akan menjaganya sampai pagi hari”. Hr. At Tirmidzi, Ad Darimi, Ibnu Sunni dan Al Maruzy
هُوَ اللَّهُ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ عَالِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ هُوَ الرَّحْمَنُ الرَّحِيمُ(22) هُوَ اللَّهُ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْمَلِكُ الْقُدُّوسُ السَّلَامُ الْمُؤْمِنُ الْمُهَيْمِنُ الْعَزِيزُ الْجَبَّارُ الْمُتَكَبِّرُ سُبْحَانَ اللَّهِ عَمَّا يُشْرِكُونَ(23) هُوَ اللَّهُ الْخَالِقُ الْبَارِئُ الْمُصَوِّرُ لَهُ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَى يُسَبِّحُ لَهُ مَا فِي السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ(24). الحشر : 22-24 Dia-lah Allah Yang tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Yang Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, Dia-lah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Dia-lah Allah Yang tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala keagungan, Maha Suci, Allah dari apa yang mereka persekutukan. Dia-lah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang Mempunyai Nama-Nama Yang Paling baik. Bertasbih kepada-Nya apa yang ada di langit dan di bumi. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”. QS. Al Hasyr, 59: 22-24 عن أبي أمامة رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم قال : من قرأ خواتيم الحشر في ليل أو نهار فمات في ذلك اليوم أو الليلة فقد ضمن الله له الجنة. أخرجه البيهقي Dari Abu Umamah ra. bahwa Rasulullah SAW. bersabda: “Barangsiapa membaca ayat-ayat terakhir dari surat Al Hasyr pada waktu malam atau siang, maka Allah akan menjamin baginya syurga”. Hr. Al Baihaqi
بسم الله الرحمن الرحيم. إِذَا زُلْزِلَتِ الْأَرْضُ زِلْزَالَهَا(1) وَأَخْرَجَتِ الْأَرْضُ أَثْقَالَهَا(2) وَقَالَ الْإِنْسَانُ مَا لَهَا(3) يَوْمَئِذٍ تُحَدِّثُ أَخْبَارَهَا(4) بِأَنَّ رَبَّكَ أَوْحَى لَهَا(5) يَوْمَئِذٍ يَصْدُرُ النَّاسُ أَشْتَاتًا لِيُرَوْا أَعْمَالَهُمْ(6) فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ(7) وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ(8). الزلزلة “Apabila bumi digoncangkan dengan goncangannya (yang dahsyat), dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung) nya, dan manusia bertanya: "Mengapa bumi (jadi begini)?", pada hari itu bumi menceritakan beritanya, karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya. Pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam keadaan yang bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka. Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya pula”. QS. Az Zalzalah, 99 في حديث ابن عباس رضي الله عنهما مرفوعا : إذا زلزلت تعدل نصف القرآن. رواه الترمذي والحاكم من حديث يمان بن المغيرة Dalam hadits Ibnu Abbas ra. (marfu’) disebutkan bahwa, “Idza zulzilat …” itu menyamai separo Al Qur’an”. Hr. At Tirmidzi dan Al Hakim dari Hadits Yaman Al Mughirah
رواه الترمذي والحاكم وقال : صحيح الإسناد بسم الله الرحمن الرحيم. قُلْ يَاأَيُّهَا الْكَافِرُونَ(1) لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ(2) وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ(3) وَلَا أَنَا عَابِدٌ مَا عَبَدْتُمْ(4) وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ(5) لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ(6). الكافرون “Katakanlah: "Hai orang-orang yang kafir, aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. Untukmulah agamamu, dan untukkulah, agamaku”. QS. Al Kafiruun, 109 في حديث ابن عباس رضي الله عنهما : (قل يا أيها الكافرون) تعدل ربع القرآن. رواه الترمذي والحاكم وقال : صحيح الإسناد Hadits Ibnu Abbas ra., “Qul ya ayyuhal kafiruun …” itu menyamai seperempat Al Qur’an”. Hr. At Tirmidzi dan Al Hakim. Dia mengatakan, “Sanadnya shahih”.
بسم الله الرحمن الرحيم. إِذَا جَاءَ نَصْرُ اللَّهِ وَالْفَتْحُ(1) وَرَأَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُونَ فِي دِينِ اللَّهِ أَفْوَاجًا(2) فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُ إِنَّهُ كَانَ تَوَّابًا(3). النصر “Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan. Dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong, maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat”. QS. An Nashr, 110 في حديث ابن أنس رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال لرجل من أصحابه : أليس معك (إذا جاء نصر الله والفتح)؟ قال : بلى. قال : ربع القرآن. رواه الترمذي وقال : حديث حسن Hadits dari Anas ra. Bahwa Rasulullah SAW. bertanya kepada salah seorang shahabatnya, “Bukankah bersamamu Idza jaa’a nashrullahi wal fathu?” Shahabat tadi menjawab, “ya”. Rasulullah SAW. lalu bersabda: “Ia menyamai seperempat Al Qur’an”. Hr. At Tirmidzi. Dia mengatakan, “Ini hadits hasan”.
بسم الله الرحمن الرحيم. قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ(1) اللَّهُ الصَّمَدُ(2) لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ(3) وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ(4). الإخلاص X3 “Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa, Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan, Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan”. QS. Al Ikhlash, 112 (3x) بسم الله الرحمن الرحيم. قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ(1) مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ(2) وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ(3) وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ(4) وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ(5). الفلق X3 “Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh, dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki”. QS. Al Falaq, 113 (3x)
بسم الله الرحمن الرحيم. قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ(1) مَلِكِ النَّاسِ(2) إِلَهِ النَّاسِ(3) مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ(4) الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ(5) مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ(6). الناس X3ةونخون89 “Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia. Raja manusia. Sembahan manusia. dari llnkhiukejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia. dari (golongan) jin dan manusia”. QS. An Naas, 114 (3x) نخنننننننننننننننننننننننننننننننن9ع9ع7ع6غغغ5غغف56566666343ق533434ق544235677
عن عبد الله بن حبيب رضي الله عنه أنه قال : خرجنا في ليلة مطر وظلمة شديدة نطلب رسول الله صلى الله عليه وسلم ليصلى لنا فأدركناه فقال : (قل) فلم أقل شيئا. ثم قال : (قل) فلم أقل شيئا. ثم قال : (قل). فقلت : يا رسول الله ما أقول ؟ قال : قل هو الله أحد والمعوذتين حين تمسى وحين تصبح ثلاث مرات تكفيك من كل شيء. أخرجه أبو داود والترمذي والنسائي, وقال الترمذي : حديث حسن صحيح Dari Abdullah bin Hubaib ra. ia berkata, “(suatu ketika) kami keluar pada malam yang gelap gulita dan sedang hujan. Kami meminta kepada Rasulullah SAW. Agar berkenan mendo’akan kami. Maka kamipun menjumpai beliau, lalu beliau bersabda: “Katakanlah!” saya tidak mengatakan apa-apa. Kemudian beliau bersabda: “Katakanlah!” saya tidak mengatakan apa-apa. Kemudian saya bertanya, “Apa yang harus saya katakan, wahai Rasulullah?” Beliau bersabda: “Qul huwallahu ahad dan dua surat pelindung (Al Falaq dan An Nas) tatkala sore dan pagi hari masing-masing tiga kali, niscaya ia sudah mencukupi dari segala sesuatu”. Hr. Abu Daud, At Tirmidzi dan An Nasai. At Tirmidzi berkata, “Hadits ini hasan shahih”.
Pagi اَصْبَحْنَا وَاَصْبَحَ الْمُلْكُ لِلَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ لاَشَرِيْكَ لَهُ لاَإِلَهَ إِلاَّ هُوَ وَإِلَيْهِ النُّشُوْرُ. X3 “Kami berpagi hari dan berpagi hari pula kerajaan milik Allah. Segala puji bagi Allah, tiada sekutu bagi-Nya, tiada Tuhan melainkan Dia dan kepada-Nya tempat kembali”. (3x) Sore اَمْسَيْنَا وَاَمْسَى الْمُلْكُ لِلَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ لاَشَرِيْكَ لَهُ لاَإِلَهَ إِلاَّ هُوَ وَإِلَيْهِ الْمَصِيْرُ. X3 “Kami bersore hari dan berpagi hari pula kerajaan milik Allah. Segala puji bagi Allah, tiada sekutu bagi-Nya, tiada Tuhan melainkan Dia dan kepada-Nya tempat kembali”. (3x)
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال : كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول إذا أصبح : اَصْبَحْنَا وَاَصْبَحَ الْمُلْكُ لِلَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ لاَشَرِيْكَ لَهُ لاَإِلَهَ إِلاَّ هُوَ وَإِلَيْهِ النُّشُوْرُ. وإذا أمسى قال : اَمسَيْنَا وَاَمْسَى الْمُلْكُ لِلَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ لاَشَرِيْكَ لَهُ لاَإِلَهَ إِلاَّ هُوَ وَإِلَيْهِ الْمَصِيْرِ. أخرجه ابن السني والبزار. وقال البيهقي : إسناده جيد Dari Abu Hurairah ra. berkata, “Rasulullah SAW. jika pagi hari selalu membaca: “Ashbahna wa ashbahal mulku lillah …”. Dan ketika sore membaca: “Amsaina wa amsal mulku lillah …”. Hr. Ibnu Sunni dan Al Bazzar. Al Baihaqi berkata, “Hadits ini sanadnya baik”.
Pagi أَصْبَحْنَا عَلَى فِطْرَةِ الإِسْلاَمِ وَكَلِمَةِ الإِخْلاَصِ وَعَلَى دِيْنِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى مِلَّةِ أَبِيْنَا إِبْرَهِيْمَ حَنِيْفًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ. X3 “Kami berpagi hari di atas fitrah Islam, di atas kalimat ikhlash, di atas agama nabi Muhammad SAW, dan di atas milah (agama) bapak kami; Ibrahim yang hanif. Dan ia bukan termasuk golongan orang-orang yang musyrik”. (3x) Sore أَمْسَيْنَا عَلَى فِطْرَةِ الإِسْلاَمِ وَكَلِمَةِ الإِخْلاَصِ وَعَلَى دِيْنِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى مِلَّةِ أَبِيْنَا إِبْرَهِيْمَ حَنِيْفًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ. X3 “Kami bersore hari di atas fitrah Islam, di atas kalimat ikhlash, di atas agama nabi Muhammad SAW, dan di atas milah (agama) bapak kami; Ibrahim yang hanif. Dan ia bukan termasuk golongan orang-orang yang musyrik”. (3x)
عن أُبَي بن كعب رضي الله عنه قال : كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يعلمنا إذا أصبحنا أن نقول : أَصْبَحْنَا عَلَى فِطْرَةِ الإِسْلاَمِ وَكَلِمَةِ الإِخْلاَصِ وَعَلَى دِيْنِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى مِلَّةِ أَبِيْنَا إِبْرَهِيْمَ حَنِيْفًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ. وإذا أمسينا مثل ذلك. أخرجه عبد الله بن الإمام أحمد في زوائده Dari Ubay bin Ka’ab ra. berkata, “Ketika pagi hari Rasulullah SAW. mengajarkan kepada kami untuk membaca: “Ashbahna ‘ala fitratil islaam …”. Dan ketika sore juga dengan do’a yang sama”. Hr. Abdullah bin Imam Ahmad Ibnu Hanbal dalam kitab Zawaid-nya.
وَعَافِيَتَكَ وَسِتْرَكَ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ. X3 Pagi اَللَّهُمَّ أَصْبَحْنَا مِنْكَ فِيْ نِعْمَةٍ وَعَافِيَةٍ وَسِتْرٍ فَاَتِمَّ عَلَيَّ نِعْمَتَكَ وَعَافِيَتَكَ وَسِتْرَكَ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ. X3 “Ya Allah, sesungguhnya kami berpagi hari dari-Mu dalam kenikmatan, kesehatan dan perlindungan. Maka sempurnakanlah bagi kami kenikmatan, kesehatan dan perlindungan-Mu di dunia dan akhirat”. (3x) Sore اَللَّهُمَّ أَمْسَيْنَا مِنْكَ فِيْ نِعْمَةٍ وَعَافِيَةٍ وَسِتْرٍ فَاَتِمَّ عَلَيَّ نِعْمَتَكَ وَعَافِيَتَكَ وَسِتْرَكَ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ. X3 “Ya Allah, sesungguhnya kami bersore hari dari-Mu dalam kenikmatan, kesehatan dan perlindungan. Maka sempurnakanlah bagi kami kenikmatan, kesehatan dan perlindungan-Mu di dunia dan akhirat”. (3x)
عن ابن عباس رضي الله عنهما قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : من قال : اَللَّهُمَّ أَصْبَحْنَا مِنْكَ فِيْ نِعْمَةٍ وَعَافِيَةٍ وَسِتْرٍ فَاَتِمَّ عَلَيَّ نِعْمَتَكَ وَعَافِيَتَكَ وَسِتْرَكَ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ, ثلاث مرات إذا أصبح وإذا أمسى, كان حقا على الله عز وجل أن يتم عليه نعمته. رواه ابن السني Dari Ibnu Abbas ra. ia berkata, “Telah bersabda Rasulullah SAW.: “Barangsiapa yang membaca tiga kali, “Allahumma innii ashbahna minka …”, maka wajib bagi Allah untuk menyempurnakan nikmat-Nya kepadanya”. Hr. Ibnu Sunni
لاَشَرِيْكَ لَكَ فَلَكَ الْحَمْدُ وَلَكَ الِشُّكْرُ. X3 Pagi اَللَّهُمَّ مَاأَصْبَحَ بِيْ مِنْ نِعْمَةٍ أَوْ بِأَحَدٍ مِنْ خَلْقِكَ فَمِنْكَ وَحْدَكَ لاَشَرِيْكَ لَكَ فَلَكَ الْحَمْدُ وَلَكَ الِشُّكْرُ. X3 “Ya Allah, segala kenikmatan yang berpagi hari (terjadi) bersamaku atau bersama salah satu dari makhluk-Mu, adalah dari-Mu semata; tiada sekutu bagi-Mu. Maka bagi-Mu segala puji dan bagi-Mu rasa syukur”. (3x) Sore اَللَّهُمَّ مَاأَمْسَى بِيْ مِنْ نِعْمَةٍ أَوْ بِأَحَدٍ مِنْ خَلْقِكَ فَمِنْكَ وَحْدَكَ لاَشَرِيْكَ لَكَ فَلَكَ الْحَمْدُ وَلَكَ الِشُّكْرُ. X3 “Ya Allah, segala kenikmatan yang bersore hari (terjadi) bersamaku atau bersama salah satu dari makhluk-Mu, adalah dari-Mu semata; tiada sekutu bagi-Mu. Maka bagi-Mu segala puji dan bagi-Mu rasa syukur”. (3x)
عن عبد الله بن غنام البياضي رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : من قال حين يصبح : اَللَّهُمَّ مَاأَصْبَحَ بِيْ مِنْ نِعْمَةٍ أَوْ بِأَحَدٍ مِنْ خَلْقِكَ فَمِنْكَ وَحْدَكَ لاَشَرِيْكَ لَكَ فَلَكَ الْحَمْدُ وَلَكَ الِشُّكْرُ, فقد أدى شكر يومه, ومن قال مثل ذلك حين يمسى فقد أدى شكر ليلته. رواه أبو داود والنسائي وابن حبان في صحيحه Dari Abdullah bin Ghannam Al Bayadhi bahwa Rasulullah SAW. bersabda: “Barangsiapa ketika pagi membaca: “Allahumma maa ashbaha bi …”, maka sesungguhnya ia telah menunaikan syukur pada hari itu. Dan barangsiapa membacanya pada sore hari, maka ia telah menunaikan syukur pada malam harinya”. Hr. Abu Dawud, Nasa’i, dan Ibnu Hibban dalam kitab Shahih-nya.
يَا رَبِّ لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلاَلِ وَجْهِكَ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ. X3 “Ya Rabbi, bagi-Mu segala puji sebagaimana seyogyanya bagi kemuliaan wajah-Mu dan keagungan kekuasaan-Mu”. (3x) عن عبد الله بن عمر رضي الله عنهما أن رسول الله صلى الله عليه وسلم حدثهم أن عبدا من عباد الله قال: يَا رَبِّ لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلاَلِ وَجْهِكَ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ, فعضلت بالملكين (أعيتهما) فلم يدريا كيف يكتبانها, فصعدا إلى السماء. فقالا: يا ربنا إن عبدك قد قال مقالة لا ندري كيف نكتبها؟ قال الله عز وجل وهو أعلم بما قال عبده: ماذا قال عبدي؟ قالا: يا رب إنه قد قال: يَا رَبِّ لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلاَلِ وَجْهِكَ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ. فقال الله عز وجل لهما: اكتباها كما قال عبدي حتى يلقاني فأجزيه بها. رواه الإمام أحمد وابن ماجه ورجاله ثقات Dari Abdullah bin Umar ra. bahwasanya Rasulullah SAW. bercerita kepada mereka tentang seorang hamba dari hamba Allah yang mengucapkan: “Ya Rabbi lakal hamdu …”, maka dua malaikat merasa berat dan tidak tahu bagaimana harus mencatat (pahala)nya”, Allah SWT. (Dia Maha Tahu apa yang diucapkan hamba-Nya) berfirman: “Apakah yang diucapkan hamba-Ku?” Kedua mallaikat itu menjawab: “Ya Rabbi lakal hamdu …”. Maka Allah berfirman: “Catatlah pahalanya sebagaimana yang diucapkan oleh hamba-Ku tadi, sampai ia berjumpa dengan-Ku niscaya Aku akan membalasnya”. Hr. Imam Ahmad, Ibnu Majah dan para perawinya tsiqah.
رَضِيْتُ بِاللَّهِ رَبًّا وَبِالإِشْلاَمِ دِيْنًا وَبِمُحَمَّدً نَبِيًّا وَرَسُوْلاً. X3 “Aku rela Allah sebagai Tuhan, Islam sebagai agama dan Muhammad sebagai Nabi dan Rasul”. (3x) عن أبي سلام رضي الله عنه خادم النبي صلى الله عليه وسلم مرفوعا أنه قال : سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول : من قال إذا أصبح وإذا أمسى : رَضِيْنَا بِاللَّهِ رَبًّا وَبِالإِشْلاَمِ دِيْنًا وَبِمُحَمَّدً نَبِيًّا وَرَسُوْلاً, كان حقا على الله أن يرضيه. رواه أبو داود والترمذي والنسائي والحاكم Dari Abu Salam ra. (seorang pelayan Rasulullah) dalam hadits marfu’, ia berkata, “Saya mendengar Rasulullah SAW. bersabda: “Barangsiapa ketika pagi dan sore mengatakan: “Radiitu billahi rabba …”, maka wajib bagi Allah untuk meridhoinya”. Hr. Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa’i, dan Hakim.
سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ عَدَدَ خَلْقِهِ وَرِضَا نَفْسِهِ وَزِنَةَ عَرْشِهِ وَمِدَادَ كَلِمَتِهِ. X3 “Maha Suci Allah dan dengan memuji-Nya, sejumlah makhluk-Nya, serela diri-Nya, seberat ‘Arsy-Nya dan sebanyak tinta (bagi) kalimah-Nya”. (3x) عن جويرية أم المؤمنين رضي الله عنها أن النبي صلى الله عليه وسلم خرج من عندها بكرة حين صلى الصبح وهي في مسجدها ثم رجع بعد أن أضحى وهي جالسة فقال : مازالت اليوم على الحال التي فارقتك عليها؟ قالت : نعم. فقال النبي صلى الله عليه وسلم : لقد قلت بعدك أربع كلمات ثلاث مرات لو وزنت بما قلت منذ اليوم لوزنتهن : سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ عَدَدَ خَلْقِهِ وَرِضَا نَفْسِهِ وَزِنَةَ عَرْشِهِ وَمِدَادَ كَلِمَتِهِ. رواه مسلم Dari Juwairiyyah (Ummul Mukminin) ra., Nabi SAW. keluar dari sisinya pagi-pagi untuk shalat Shubuh di masjid. Beliau kembali (ke kamar Juwairiyyah) pada waktu Dhuha, sementara ia masih duduk di sana. Lalu Rasulullah SAW. bertanya: “Engkau masih duduk sebagaimana ketika aku tinggalkan tadi?” Juwairiyyah menjawab, “Ya”. Maka Rasulullah SAW. bersabda: “Sungguh aku telah mengatakan kepadamu empat kata sebanyak tiga kali, yang seandainya empat kata itu ditimbang dengan apa saja yang engkau baca sejak tadi tentu akan menyamainya, (empat kata itu adalah) “Subhanallah wabihamdihi, ‘adada khalqihi …”. Hr. Muslim.
بِسْمِ اللَّهِ لاَيَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْئٌ فِي الأَرْضِ وَلاَ فِي السَّمَآءِ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. X3 “Dengan nama Allah, ysng bersama nama-Nya tidak akan membahayakan sesuatu pun yang ada di bumi dan di langit. Dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”. (3x) عن عثمان بن عفان رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : ما من عبد يقول صباح كل يوم ومساء كل ليلة : بِسْمِ اللَّهِ لاَيَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْئٌ فِي الأَرْضِ وَلاَ فِي السَّمَآءِ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ, ثلاث مرات فلن يضر شيء. رواه أبو داود والترمذي وقال : حديث حسن صحيح Dari Utsman bin Affan ra. berkata, “Rasulullah SAW. bersabda: “Tidaklah seorang hamba tiap pagi dan sore membaca: “Bismillahilladzi laa yadhurru …”, kecuali bahwa tidak ada sesutu yang membahayakannya”. Hr. Abu Dawud dan Tirmidzi. Tirmidzi berkata, “Hadits ini hasan shahih”.
اَللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوْذُبِكَ مِنْ أَنْ نُشْرِكَ بِكَ شَيْئًا نِعْلَمُهُ وَنَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لاَنَعْلَمُهُ. X3 “Ya Allah, sesungguhnya kami berlindung kepada-Mu dari menyekutukan-mu dengan sesuatu yang kami ketahui, dan kami mohon ampun kepada-Mu untuk sesuatu yang tidak kami ketahui”. (3x) عن أبي موسى الأشعري رضي الله عنه قال : خطبنا رسول الله صلى الله عليه وسلم ذات يوم فقال : يا أيها الناس اتقوا هذا الشىك فإنه أخفى من دبيب النمل, فقال له من شاء الله أن يقول : وكيف نتقيه وهو أخفى من دبيب النمل يا رسول الله؟ قال : قولوا : اَللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوْذُبِكَ مِنْ أَنْ نُشْرِكَ بِكَ شَيْئًا نِعْلَمُهُ وَنَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لاَنَعْلَمُهُ. رواه أحمد والطبراني بإسناد جيد. ورواه أبو يعلى بنحوه من حديث حذيفة إلا قال فيه : يقول كل يوم ثلاث مرات. Dari Abu Musa Al Asy’ari ra. berkata, “Bahwa suatu hari Rasulullah SAW. Berkhutbah di hadapan kami, seraya bersabda: “Wahai sekalian manusia, takutlah kalian kepada syirik, karena sesungguhnya syirik itu lebih lembut daripada binatang semut”. Kemudian berkatalah seseorang kepada beliau, “Bagaimana kami mewaspadainya wahai Rasulullah, sementara dia lebih lembut daripada semut?” Rasulullah SAW. bersabda:”Katakanlah, “Allahumma inna na’udzu bika …”. Hr. Ahmad dan Thabrani dengan sanad yang baik. Juga diriwayatkan oleh Abu Ya’la sebagaimana hadits tadi dari Hudzaifah. Hanyasaja Hudzaifah berkata, “Beliau (Rasulullah) membacanya tiga kali”.
أَعُوْذَ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّآمَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ. X3 “Aku berlindung dengan kalimat Allah Yang Maha Sempurna, dari kejahatan (makhluk) yang Ia ciptakan”. (3x) عن أبي هريرة رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم قال : من قال حين يمسى ثلاث مرات : أَعُوْذَ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّآمَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ, لم يضره حمة تلك الليلة. رواه ابن حبان في صحيحه Dari Abu Hurairah ra., Rasulullah SAW. bersabda: “Barangsiapa menjelang sore membaca: “A’udzu bikalimatillahi …”, sebanyak tiga kali, maka tidak akan berbahaya baginya racun yang ada pada malam itu”. Hr. Ibnu Hibban dalam Shahih-nya.
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الهَمِّ وَالْحَزَنِ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الْدَيْنِ وَقَهْرِالْرِّجَالِ . X3 “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kegelisahan dan kesedihan, dari kelemahan dan kemalasan, dari sifat pengecut dan bakhil, serta dari beban hutang dan kesewenang-wenangan orang lain”. (3x)
عن أبي سعيد الخدري رضي الله عنه قال : دخل رسول الله صلى الله عليه وسلم ذات يوم المسجد فإذا هو برجل من الأنصار يقال له أبو أمامة فقال : يا أبا أمامة ما لي أراك جالسا في المسجد في غير وقت صلاة؟ قال : هموم لزمتني وديون يا رسول الله. قال : أفلا أعلمك كلاما إذا قلته أذهب الله همك وقضى عنك دينك؟ قال: قلت: بلى يا رسول الله. قال: قل إذا أصبحت وإذا أمسيت : اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الهَمِّ وَالْحَزَنِ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الْدَيْنِ وَقَهْرِالْرِّجَالِ. قال : ففعلت ذلك فأذهب الله همي وقضى عني ديني. أخرجه أبو داود Dari Abu Sa’id Al Khudriy ra. berkata, “Suatu hari Rasulullah masuk masjid, tiba-tiba beliua bertemu seorang Anshor yang bernama Abu Umamah. Rasulullah SAW. bertanya: “Wahai Abu Umamah, mengapa kamu duduk-duduk di masjid di luar waktu shalat?” Abu Umamah ra. menjawab, “Karena kegalauan yang melanda hatiku dan hutang-hutangku, wahai Rasulullah”. Rasulullah SAW. bersabda: “Bukankah aku telah mengajarimu beberapa bacaan, yang bila kamu membacanya niscaya Allah akan menghilangkan rasa galau dari dirimu dan melunasi hutang-hutangmu?” Abu Umamah berkata, “Betul wahai Rasulullah”. Rasulullah bersabda: “Ketika pagi dan sore ucapkanlah: “Allahumma inni a’udzubika minal hammi wal hazn …”. Kemudian aku melakukan perintah tadi, maka Allah menghilangkan rasa galau dari diriku dan melunasi hutang-hutangku”. Hr. Abu Dawud
اَللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ بَدَنِيْ اَللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ سَمْعِيْ اَللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ بَصَرِيْ . X3 “Ya Allah, sehatkanlah badanku; ya Allah, sehatkanlah pendengaranku; ya Allah, sehatkanlah penglihatanku”. (3x) اَللَّهُمَّ إِنِّ أَعُوْذَ بِكَ مِنَ الْكُفْرِ وَالْفَقْرِ اَللَّهُمَّ إِنِّ أَعُوْذَ بِكَ مِنْ عَذَابِ َالْقَبْرِ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ. X3 “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kekufuran dan kefakiran; ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari adzab kubur. Tiada Tuhan kecuali Engkau”. (3x)
عن عبد الرحمن بن أبي بكرة رضي الله عنه أنه قال لأبيه : يا أبت إني أسمعك تدعو كل غداة : اَللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ بَدَنِيْ اَللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ سَمْعِيْ اَللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ بَصَرِيْ, اَللَّهُمَّ إِنِّ أَعُوْذَ بِكَ مِنَ الْكُفْرِ وَالْفَقْرِ اَللَّهُمَّ إِنِّ أَعُوْذَ بِكَ مِنْ عَذَابِ َالْقَبْرِ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ, تعيدها حين تصبح ثلاثا وثلاثا حين تمسى. فقال : إني سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يدعو بهن فأنا أحب أن أستن بسنته. رواه أبو داود وغيره Dari Abdurrahman bin Abu Bakrah ra., dia berkata kepada ayahnya, “Wahai ayahku, sesungguhnya aku mendengar engkau berdo’a: “Allahumma ‘afini fi badani …”, engkau lakukan itu tiga kali ketika pagi dan tiga kali ketika sore”. Sang ayah berkata, “Sesungguhnya aku mendengar Rasulullah SAW. berdo’a seperti itu, maka akupun ingin mengikuti sunnah beliau”. Hr. Abu Dawud dan yang lainnya.
اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَاسْتَطَعْتُ أَعُوْذُبِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ أَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْلِيْ فَإِنَّهُ لاَيَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ. X3 “Ya Allah, Engkaulah Tuhanku, tiada Tuhan kecuali Engkau. Engkau ciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu. Aku berada di atas janji-Mu, semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan perbuatanku. Aku mengakui banyaknya nikmat-Mu (yang Engkau anugerahkan) kepadaku dan aku mengakui dosa-dosaku, maka ampunilah aku. Karena sesungguhnya tiada yang dapat mengampuni segala dosa-dosa kecuali Engkau”. (3x) عن شداد بن أوس رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: سيد الاستغفار اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَاسْتَطَعْتُ أَعُوْذُبِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ أَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْلِيْ فَإِنَّهُ لاَيَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ. من قالها موقنا بها حين يمسى فمات من ليلة دخل الجنة ومن قالها موقنا بها حين يصبح فمات من يومه دخل الجنة. رواه البخاري وغيرها Dari Syaddad bin Aus ra. Nabi SAW. bersabda: “Sayyidul istighfar (do’a memohon ampun yang terbaik) adalah: “Allahumma anta robbi laa ilaaha illa anta kholaqtani …”, barangsiapa membacanya sore hari dengan meyakini kandungannya, kemudian meninggal pada malam itu, maka ia akan masuk surga. Dan barangsiapa membacanya pada pagi hari dengan meyakini kandungannya kemudian meninggal pada hari itu, maka ia akan masuk surga”. Hr. Bukhari
أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الَّذِيْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ. X3 “Aku mohon ampunan kepada Allah, yang tiada Tuhan kecuali Dia, Yang Maha Hidup Kekal dan sesantiasa mengurus (makhluk-Nya) dan kepada-Nya aku bertaubat”. (3x) عن زيد مولى النبي صلى الله عليه وسلم قال : سمعت أبي يحدثنيه عن جدي أنه سمع رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول : من قال : أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الَّذِيْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ. غفر له وإن كان فر من الزحف. رواه أبو داود والترمذي والحاكم, وقال صحيح على شرط البخاري ومسلم Dari Zaid (pelayan Rasulullah SAW.) berkata, “Aku mendengar Rasulullah SAW. bersabda: “Barangsiapa membaca: “Astaghfirullahalladzi laa ilaaha illa huwal hayyu …”, Allah akan mengampuninya, meski ia lari dari pertempuran”. Hr. Abu Dawud, Tirmidzi dan Al Hakim. Al Hakim berkata, “Hadits ini shahih berdasarkan syarh Bukhari dan Muslim”.
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ فِي الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. X10 “Ya Allah, berikanlah shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana telah Engkau berikan kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Berikanlah barakah kepada Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana telah Engkau berikan kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim, di alam ini. Sesungguhnya Engkau Yang Maha Terpuji lagi Maha Mulia”. (10x) عن أبي الدرداء رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : من صلى عليّ حين يصبح عشرا وحين يمسى عشرا أدركته شفاعتي يوم القيامة. رواه الطبراني Dari Abu Darda ra. berkata, “Rasulullah SAW. bersabda: “Barangsiapa membaca shalawat kepadaku sepuluh kali ketika pagi dan sepuluh ketika sore, maka ia akan memperoleh syafa’atku pada hari kiamat”. Hr. Thabrani
سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ. X100 “Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan melainkan Allah dan Allah Maha Besar”. (100x) عن أم هانيء رضي الله عنها أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال لها : يا أم هانيء إذا أصبحت فسبحى الله مائة, وهلليه مائة, واحمديه مائة, وكبريه مائة, فإن مائة تسبيحة كمائة بدنة تهدينها, ومائة تهليلة لا تبقى ذنبا قبلها ولا بعدها. أخرجه الطبراني Dari Ummu Hani’ ra. berkata, “Rasulullah SAW. bersabda kepadanya: “Wahai Ummu Hani’, ketika pagi hari bertasbihlah kepada Allah seratus kali, bacalah tahlil seratus kali, bacalah tahmid seratus kali dan bertakbirlah seratus kali. Maka sesungguhnya seratus tasbih itu (pahalanya) sama dengan seratus unta yang kau korbankan dan seratus tahlil itu tidak akan menyisakan dosa sebelum dan sesudahnya”. Hr. Thabrani
عن عمرو بن شعيب عن أبيه عن جده رضي الله عنهم قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : من سبح الله مائة بالغداة ومائة بالعشي كان كمن حج مائة حجة, ومن حمد الله مائة بالغداة ومائة بالعشي كان كمن حمل على مائة فرس في سبيل الله, ومن هلل الله مائة بالغداة ومائة بالعشي كان كمن أعتق مائة رقبة من ولد إسماعيل, ومن كبّر الله مائة بالغداة ومائة بالعشي لم يأت في ذلك اليوم أحد أكثر مما أتى به إلا من قال مثل ما قال أو زاد على ما قال. أخرجه الترمذي وقال : حديث حسن, وأخرج نحوه النسائي Dari Amru bin Syu’aib, dari ayahnya berkata, “Barangsiapa bertasbih kepada Allah seratus kali ketika pagi hari dan seratus kali ketika sore hari, maka ia seperti orang yang melakukan haji seratus kali. Barangsiapa bertahmid kepada Allah seratus kali ketika pagi hari dan seratus kali ketika sore hari, maka ia seperti orang yang membawa seratus kuda perang untuk berjihad di jalan Allah. Barangsiapa mengucap tahlil (laa ilaaha illallah) seratus kali ketika pagi hari dan seratus kali ketika sore hari, maka ia seperti memerdekakan seratus budak dari cucu Ismail. Barangsiapa mengucap takbir (Allahu Akbar) seratus kali di pagi hari dan seratus kali di sore hari, maka Allah tidak akan memberikan kepada seseorang sesuatu yang lebih dari apa yang diberikan kepadanya, kecuali orang itu melakukan hal yang sama atau lebih”. Hr. Tirmidzi dan ia berkata, “Hadits ini hasan”. Nasa’i juga meriwayatkan hadits yang sama.
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ, لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ. X3 “Tiada Tuhan melainkan Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya segala puji, dan Dia berkuasa atas segala sesuatu”. (3x) عن أبي أيوب رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: من قال حين يصبح : لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ, لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ, شر مرات كتب الله عز وجل له بكل واحدة قالها عشر حسنات, وحط عنه عشر سيئات, ورفعه بها عشر درجات, وكن كعتق عشر رقاب وكن له مسلحة من أول النهار إلى آخره, ولم يعمل يومئذ عملا يقهرهن. وإن قالها حين يمسى فمثل ذلك. أخرجه أحمد والطبراني وسعيد بن منصور Dari Abu Ayyub ra., Rasulullah SAW. bersabda: “Barangsiapa ketika pagi hari membaca: “Laa ilaaha illallahu wahdahu laa syariika lahu …”, 10 kali, maka Allah akan mencatat setiap kali itu dengan 10 kebaikan dan menghapus 10 kejelekan, serta mengangkatnya dengan bacaan tadi 10 derajat. Bacaan tadi (pahalanya) bagaikan memerdekakan 10 budak dan bagi pembacanya sebagai senjata permulaan siang sampai menjelang sore, serta hari itu ia tidak akan mengerjakan pekerjaan yang akan mengalahkannya. Dan barangsiapa membacanya pada sore hari, maka ia (pahalanya) seperti itu juga”. Hr. Ahmad, Thabrani, Sa’id bin Mansur dan yang lainnya.
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ. X3 “Maha Suci Engkau, ya Allah, dan dengan memuji-Mu, aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau, aku mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu”. (3x) عن جبير بن مطعم رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : من قال : سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ, في مجلس ذكر كان كالطابع يطبع عليه, ومن قالها في مجلس لغو كان كفارة له. رواه النسائي والطبراني والحاكم وغيرهم Dari Jubair bin Muth’im ra. berkata, “Rasulullah SAW. bersabda: “Barangsiapa membaca: “Subhaanakallaahumma wabihamdika asyhadu …”, pada suatu majelis dzikir, maka bacaan itu seperti stempel yang dicapkan padanya. Dan barangsiapa yang mengucapkan pada majelis main-main, maka bacaan itu sebagai kafarat baginya”. Hr. Nasa’i, Al Hakim, Ath Thabrani dan yang lainnya.
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ عَبْدِكَ وَنَبِيِّكَ وَرَسُوْلِكَ النَّبِيِّ الأُمِّيَِّ وَعَلَىْ آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا عَدَدَ مَا أَحَاطَ بِهِ عِلْمُكَ وَخَطَّ بِهِ قضلَمُكَ وَأَحْصَاهُ كِتَابُكَ وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنْ سَادَتَنَا أَبِيْ بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيِّ وَعَنِ الصَّحَابَةِ أَجْمَعِيْنَ وَعَنِ التَّابِعِيْنَ وَتَابِعِيْهِمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. “Ya Allah, berikanlah shalawat kepada nabi Muhammad sebagai; hamba-Mu; nabi yang ummi. Juga kepada keluarga dan para shahabatnya serta berilah keselamatan sebanyak yang terjangkau oleh ilmu-Mu; yang tergores oleh pena-Mu, yang terangkum oleh kitab-Mu. Ridhailah ya Allah, para pemimpin kami: Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali, serta semua shahabat, semua tabi’in dan orang-orang yang mengikuti jejak mereka sampai hari pembalasan. Maha Suci Tuhan-mu; Tuhan kemuliaan, dari apa-apa yang mereka sifatkan. Dan keselamatan semoga tercurah kepada para utusan dan segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam”.
قال الإمام النووي في الأذكار : روينا في حلية الأولياء عن على كرم الله وجهه : من أحب أن يكتالى بالمكيال الأوفى فليقل في آخر مجلسه أو حين يقوم : سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. Imam An Nawawi dalam kitab Al Adzkar berkata, “Kami meriwayatkan dalam kitab “Hilyatul Auliya” dari Ali ra. “Barangsiapa ingin mendapatkan timbangan kebajikan yang sempurna, maka hendaklah di akhir majelisnya ia membaca: “Subhana Robbika rabbil ‘izzati ‘amma yasifuun, wasalaamun ‘alal mursaliin, walhamdulillaahi Robbil ‘aalamiin”.
وروى أبو داود وغيره بسنده عن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : كل أمر ذى بال لا يبدأ فيه ببسم الله الرحمن الرحيم فهو أقطع. أى قليل البركة Juga diriwayatkan oleh Abu Daud dan yang lainnya dengan sanad dari Ubai bin Ka’ab dari Nabi SAW. bahwa beliau bersabda: “Setiap perkara penting yang tidak diawali dengan ‘Bismillahirrahmanirrahim’, maka perkara itu terputus”. Artinya perkara itu terputus dari rahmat Allah.
قُلِ اللَّهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِي الْمُلْكَ مَنْ تَشَاءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاءُ وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاءُ بِيَدِكَ الْخَيْرُ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ(26) تُولِجُ اللَّيْلَ فِي النَّهَارِ وَتُولِجُ النَّهَارَ فِي اللَّيْلِ وَتُخْرِجُ الْحَيَّ مِنَ الْمَيِّتِ وَتُخْرِجُ الْمَيِّتَ مِنَ الْحَيِّ وَتَرْزُقُ مَنْ تَشَاءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ(27). آل عمران : 26-27 Katakanlah: "Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Dan Engkau beri rezki siapa yang Engkau kehendaki tanpa hisab (batas).“ QS. Ali Imran, 3: 26-27
اللَّهُمَّ إِنَكَ تَعْلَمُ اَنَّ هَذِهِ اْلقُلُوْبَ قَدِ اجْتَمَعَتْ عَلَى مَحَبَّتِكَ وَالْتَقَتْ عَلَى طَاعَتِكَ وَتَوَحَّدَتْ عَلَى دَعْوَتِكَ وَتَعَاهَدَتْ عَلَى نُصْرَةِ شَرِيْعَتِكَ فَوَثِّقِ اللَّهُمَّ رَابِطَتَهَا وَاَدِّمْ وُدَّهَا وَاهُدِهَا سُبُوْلَهَا وَامْلَأْهَا بِنُوْرِكَ الَّذِيْ لاَ يَخْبُوْ وَاشْرَحْ صُدُرَهَا بِفَيْضِ الْإِيْمَانِ بِكَ وَجَمِيْلِ التَّوَكُّلِ عَلَيْكَ وَاَحْيِهَا بِمَعْرِفَتِكَ وَاَمِتْهَا عَلَى شَهَادَةِ فِيْ سَبِيْلِكَ إِنَّكَ نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْم النَّصِيْرُ, اَللَّهُمَّاَمِيْنض. وَصَلِّ اللَّهُمََّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمَ “Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Tahu bahwa hati-hati ini telah berhimpun dalam kecintaan kepada-Mu, telah berjumpa dalam menaati-Mu, telah bersatu dalam da’wah kepada-Mu, telah terjalin dalam membela syari’at-Mu. Maka teguhkanlah, ya Allah, ikatannya; kekalkanlah kasih sayangnya; tunjukilah jalan-jalannya; penuhilah hati ini dengan cahaya-Mu yang tiada pernah sirna; lapangkanlah dadanya dengan limpahan iman kepada-Mu dan indahnya kepasrahan kepada-Mu; dan matikanlah ia di atas kesyahidan di jalan-Mu. Sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong. Ya Allah, kabulkanlah. Dan, curahkanlah kesejahteraan dan kedamaian kepada baginda kami Muhammad SAW., serta kepada keluarga dan para shahabat beliau”.