TATAP MUKA KE 7 PENGOLAHAN PAKAN.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
UREA MOLASES BLOK (UMB)
Advertisements

PENGOLAHAN dan PENGAWETAN HIJAUAN ii.
HIDROLISIS IKAN Proses pemecahan komponen gizi dalam tubuh ikan (protein dan lipid) menjadi senyawa yang lebih sederhana (dipeptida dan atau asam amino.
Bahan Pakan dan Pemberian Ransum
Peralatan dan Teknik Analisis Laboratorium
SUMBER DAN POTENSI BAHAN PAKAN
PENGOLAHAN PAKAN.
INSTRUMENTASI ANALISIS KECERNAAN
PERCOBAAN PAKAN.
TEKNOLOGI PAKAN HEWAN.
HIJAUAN KERING DAN JERAMI
Tentang Saya Nama : Eko Widayanto Nugroho, S.Pi Tempat/tgl Lhr : Temanggung, 14 Juni 1983 Kantor : Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Brebes Jl. Yos Sudarso.
Departemen Peternakan Fak.Kedokteran Hewan UNAIR
METODE UNTUK MENENTUKAN AVAILABILITAS ASAM AMINO PADA UNGGAS
Selamat Datang Masyarakat Desa Pujon Kidul Kecamatan Pujon Kabupaten Malang dalam Kegiatan Penyuluhan.
Prinsip-prinsip Penanganan dan Pengolahan Bahan Agroindustri
Peserta Silatnas Peternakan Kambing 2015
Arifah Rizqiani (D /2006) (Ketua)
Pengolahan dan pengawetan susu
SIFAT SIFAT DAGING.
MENYUSUN RANSUM BROILER
MERPATI (Columba livia)
Peralatan pabrik pakan
BIOKONVERSI SAMPAH ORGANIK PRIMER MENJADI PAKAN KOMPLIT TERNAK RUMINANSIA Oleh : SRI WAHYUNI,SE.MP.
TEKNOLOGI LIMBAH PERTANIAN (JERAMI)
limbah udang menjadi beberapa produk
PENGENALAN BAHAN PAKAN
Teknologi pengawetan hijauan
METODE PENGOLAHAN BUTIRAN/ KONSENTRAT
Proses Pembuatan Tempe dan Olahannya
ANALISIS PROKSIMAT ADALAH SUATU METODE ANALISIS KIMIA UNTUK MENGIDENTIFIKASI KANDUNGAN ZAT MAKANAN DARI SUATU BAHAN (PAKAN/PANGAN) SATU ITEM HASIL ANALISIS.
Wisri Puastuti dan Dwi Yulistiani
METODE PENGOLAHAN BUTIRAN/ KONSENTRAT
METODE UNTUK MENENTUKAN AVAILABILITAS ASAM AMINO PADA UNGGAS
MENYUSUN RANSUM DENGAN METODE COBA-COBA
IPTEK PENGOLAHAN BMT PAKAN LENGKAP
TEKNOLOGI PKN KONSENTRAT
Materi 1 : Formulasi Pakan
Peranan Mikroorganisme Dalam Bidang Peternakan
Komposisi Tubuh dan Makanannya
LIMBAH INDUSTRI PETERNAKAN SEBAGAI BAHAN PAKAN
IPTEK PENGOLAHAN BMT PENGOLAHAN KIMIA
JURUSAN NUTRISI DAN MAKANAN TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN - UB
PENYUSUNAN RANSUM (PAKAN)
IPTEK PENGOLAHAN BMT TEKNOLOGI PEMANFAATAN UREA
Teknologi Pengolahan Konsentrat Secara Fisik
Penambahan Enzim Cairan Rumen pada Pakan Berbasis Wheat Pollard dengan Proses Pengolahan Steam Pelleting.
TEKNOLOGI PKN KONSENTRAT
TEKNOLOGI PEMANASAN MaLANG, 17 MEI 2009 emhanatsir Fapet UB 2009.
Bekatul, Gizinya Kaya Betul
PENCERNAAN PADA RUMINANSIA
KARBOHIDRAT.
IPTEK PENGOLAHAN BMT BAHAN PAKAN SUPLEMEN DAN SUBSTITUSI
Pakan sebagai faktor penunjang produktivitas sapi potong
ANALISIS PROKSIMAT ADALAH SUATU METODE ANALISIS KIMIA UNTUK MENGIDENTIFIKASI KANDUNGAN ZAT MAKANAN DARI SUATU BAHAN (PAKAN/PANGAN) SATU ITEM HASIL ANALISIS.
PAKAN 4 oct 2012.
FEEDING FEEDING.
BAHAN PAKAN FORMULASI RANSUM
PENGOLAHAN BAHAN/ MATERIAL ASAL LIMBAH AGRO INDUSTRI
UJI NILAI DAN MANFAAT PAKAN
Peranan Mikroorganisme Dalam Bidang Peternakan
“Pakan Sebagai Faktor Penunjang Produktivitas Domba”
FEEDING FEEDING.
Artharini Irsyammawati
TUBUH HEWAN dan MAKANANNYA
Peranan Mikroorganisme Dalam Bidang Peternakan. Probiotik dan Manfaatnya Pada Pencernaan Ternak.
Pemrosesan bahan pakanPemrosesan bahan pakan Teknik slow release ureaTeknik slow release urea.
IPTEK PENGOLAHAN BMT PENGOLAHAN FISIK
APLIKASI Lemna sp. SEBAGAI PAKAN BABI ORGANIK
RANSUM …?  RANSUM adalah makanan yang terdiri dari satu atau beberapa bahan pakan ternak yang diberikan kepada ternak sekali atau beberapa kali untuk.
Transcript presentasi:

TATAP MUKA KE 7 PENGOLAHAN PAKAN

PENGOLAHAN PAKAN Mengapa diberikan pakan olahan : Peningkatkan produksi dan reproduksi ternak Memenuhi kebutuhan gizi untuk pertumbuhan dan perkembangan ternak Menyesuaikan dengan formulasi dan bentuk pakan buatan yang merupakan modifikasi pakan alami Lebih ekonomis

KEUNGGULAN DAN KEKURANGAN PELLET Beberapa keunggulan yaitu : dapat mengurangi jumlah pakan yang terbuang mudah dikonsumsi zat nutrisi pakan yang terkandung dapat merata, tidak memberi kesempatan kepada hewan untuk memilih –milih bahan pakan mudah dikemas serta mudah dalam transportasi dan memperpanjang lama penyimpanan. Kekurangan yaitu sedikit menurunkan daya cerna, tetapi hal ini bisa ditanggulangi misalnya dengan menambahkan enzim percernaan pada bahan pellet tersebut

PELLET

BAHAN YANG DIPAKAI Bahan yang dipakai dalam pembuatan pellet : Yang Utama : bahan pokok dan perekat. Tambahan : korrigen rasa/ korrigen bau (atraktan). Bahan pokok adalah campuran beberapa bahan baku pakan yang dibutuhkan untuk pembuatan ransum dan menduduki persentase paling besar.

Bahan perekat bisa berasal dari salah satu bahan pokok yang bila dipanaskan akan besifat seperti lem, misalnya tepung gaplek, empok, ketela rambat dsb. Tetes (molasses) juga bisa dipakai sebagai perekat disamping sebagai korrogen rasa. Bhn Perekat yg tdk asal bhn pokok (Bentonet), pemakaiannya pada pellet sebesar 1 – 5 %. Korregen rasa dan bau terutama diberikan pada pellet ransum tikus dan ikan. Bahan yang mempunyai rasa manis atau gurih dengan bau yang merangsang selera makan. Contoh bahan ini adalah tetes, tepung udang, tepung kepiting, tepung cumi-cumi. Khusus Monosodium Glutamat (MSG) pemakaiannya kurang lebih sebesar 0.05%.

Tahapan Cara Pembentukan Pakan Buatan bentuk pellet: 1. Penggilingan       MEMBENTUK PELLET Tahapan Cara Pembentukan Pakan Buatan bentuk pellet: 1. Penggilingan 2. Pengayakan 3. Penimbangan

1. Penggilingan Setelah bahan yang diperlukan sesuai dengan formulasi yang dikehendaki, mula-mula bahan tersebut digiling sehingga ukurannya menjadi lebih kecil. Dapat digunakan beberapa alat yang sederhana sampai yang modern disesuaikandengan bahan yang tersedia dan jumlah produksi yang dicapai. Misalnya gilingan kopi, mesin penepung dsb.

2. Pengayakan Setelah digiling bahan tersebut diayak untuk mendapatkan ukuran partikel yang sesuai dengan kebutuhan (tingkat perkembangan dan daya cerna) dan untuk mendapatkan hasil campuran yang homogen dalam formulasi pakan buatan. Bahan pengayak bisa dari nilon, kawat kasa dengan berbagai ukuran mata ayakan.

  3. Penimbangan Setelah bahan diayak, kemudian bahan ditimbang dengan teliti sesuai dengan formulasi yang telah ditentukan. Untuk bahan yang diperlukan dalam jumlah besar (jagung, bekatul, tepung ikan, bungkil kedele) dapat menggunakan timbangan besar. Sedang untuk bahan yang diperlukan dalam jumlah kecil (vitamin, mineral) hendaknya menggunakan timbangan yang mempunyai ketelitian lebih tinggi.

Hal yang perlu diperhatikan dalam mencampur bahan pakan adalah : CARA MENCAMPUR PAKAN Mencampur pakan dalam jumlah sedikit bisa dilakukan diatas bak plastik, jangan diletakkan di atas lantai. Pengadukan sebaiknya dilakukan dengan sekop kecil.entong kayu. Hal yang perlu diperhatikan dalam mencampur bahan pakan adalah : 1. Usahakan bahan baku butiran ditumpuk selapis demi selapis, baru bahan baku tepung ditumpuk di atasnya

3. Pengadukan pertama dilakukan sebagian demi sebagian sampai teraduk keseluruhannya., terakhir dilakukan secara acak 4. Jika salah satu bahan pakan jumlahnya sangat sedikit misalnya enzim atau antibiotika, ambil sedikit bahan baku lainnya kemudian dicampur. Jika campuran ini merata ambil bahan baku lagi dalam jumlah agak besar dan campurkan hingga merata. Jika selesai baru dicampurkan ke seluruh bahan pakan

Pellet

Crumble

Mash

UMB dan UMMB

UREA MOLASSES BLOCK (UMB) DAN UREA MINERAL MOLASSES BLOCK (UMMB) FUNGSI: 1. Feed supplement/substitusi 2. Menyediakan extra energi & Nitogen  meningkatkan sintesis protein mikroba 3. Meningkatkan kecernaan/ meningkatkan degradasi bahan berserat aktivitas mikroba rumen mningkat 4. Menstabilkan pH rumen 5. Menurunkan konsumsi pakan basal  meningkatkan PBB Menurunkan konversi pakan  peningkatan deposisi protein yang berhubungan dengan peningkatan retensi Nitrogen

PerbedaanUMB ,UMMB &MINERAL BLOK Keterangan UMMB UMB MINERAL BLOK Konsistensi Aplikasi Pembuatan Komposisi Agak keras Dijilat/Digigit Pemberian 1 -2 X/ hari Dingin/Panas Mineral > Konsentrat < Agak lunak Dapat digigit 1- 2x/hari Mineral - /< Konsentrat >> Keras Dijilat Pemberian disediakan Dingin Mineral >> Konsentrat -

Bahan yang Digunakan Urea Molasses Mineral Perekat: bentonit/semen Bahan konsentrat: sumber karbohidrat: dedak, bekatul, jagung, empok dll sumber protein: bungkil kelapa, bungkil biji kapuk dll

UREA Sumber NPN :N= 45% (PK: 281%) (mikroba) Penggunaan urea untuk ruminansia Urea enz. Urease NH3+CO2 (mikroba rumen) Karbohidrat enzim VFA + As α-keto NH3+As α-keto enzim Asam amino (mikroba) Asam Amino enzim Protein mikroba Protein mikroba enzim Asam amino bebas induk semang (abomasum+intestine) Asam Amino bebas Diabsorpsi dalam intestine oleh ternak

MOLASSES Sumber karbohidrat terlarut (RAC): 48-68% Mengandung mineral mikro: Cobalt, Iodium, Mangan, Tembaga, Zinc Kandungan Kalium tinggi  sifat laksatif  feses lembek Mengandung vitamin B kompleks: Biotin, Riboflavin, As.Pantothenat, Niacin Meningkatkan aroma dan palatabilitas

KONSENTRAT Bahan pakan yang mengandung banyak nutrien mudah tercerna, seperti protein & energi, tetapi kandungan serat kasarnya rendah (± < 18%) Fungsi utama: memenuhi kebutuhan protein, karbohidrat, lemak & mineral yang tidak tercukupi dari hijauan Dapat berupa cereal & by product hasil penggilingan

TEKNIK PEMBUATAN I. UMMB Formula Bahan: Mineral 20% Garam 5% Molasses 30% Urea 5 % Bentonit/semen putih 10% Dedak/Jagung(sumber energi lain) 30 %

Peralatan: timbangan,ember,alat pengaduk,cetakan Prosedur Pembuatan UMMB/teknik Dingin Menimbang semua bahan Tetes & urea dimasukkan wadah, diaduk ± 5-10 menit sampai urea larut Memasukkan garam & mineral + air sedikit, diaduk ± 3 menit Memasukkan semen, bentonit, diaduk sampai rata Pencetakan Diangin-anginkan

II. UMB/Dodol Urea Formula Bahan: Molasses 40% Urea 5% Bekatul 25% Tepung Jagung 25% Bentonit/semen putih 5% Peralatan: Kompor, wajan, pengaduk

Prosedur Pembuatan UMB/Dodol Urea Tetes dipanaskan dengan api kecil sampai mendidih Masukkan urea, aduk sampai larut Matikan api, masukkan semen putih+air, jagungaduk sampai rata, masukkan bekatul sedikit demi sedikit campur sampai rata. Pencetakan, diangin-anginkan, kemudian dioven 60°C

MINERAL BLOK Mineral 80 % Tetes 10% Bentonit 5% Semen putih 5% Cara Pembuatan 1. Timbang bahan yang dipakai 2. Campurkan bahan mulai dari yang sedikit hingga homogen 3. Cetak sesuai selera

UMB

UMB

UMB

TUJUAN DAN MANFAAT TERTENTU PERLAKUAN/PENGOLAHAN/REKAYASA TERTENTU TUJUAN DAN MANFAAT TERTENTU EFISIENSI PAKAN PENAMPILAN KHAS NILAI GIZI PALATABILITAS BERDAYA GUNA (-) ANTI NUTRISI – RACUN DAYA CERNA HASIL OPTIMAL FAKTOR EKONOMIS SESUAI HARAPAN

BERBAGAI CARA PERLAKUAN 1. FISIK TEKANAN, PANAS, DSB  HAY

2. KIMIA ZAT KIMIA TERTENTU  BUNGKIL, HIDROLISIS BASA, AMMONIASI

3. BIOLOGIS FERMENTASI TERTENTU  SILASE

4. BENTUK & UKURAN PELET, CRUMBLE, MASH,PEMOT. RUMPUT

5. PENAMBAHAN TERTENTU PALATABILITAS…AROMA… GIZI