Dari apa tanah itu berasal KEPENTINGAN PERTANIAN : Tanah sebagai media tumbuh tanaman darat ( sebagai tumbuh tanaman) Sebagai media tumbuh tanaman maka tanah befungsi sebagai - Tempat berjangkar dan berkembangnya perakaran tanaman - Sebagai penyedia makanan untuk tanaman (hara tanaman) - Sebagai penyedia air bagi tanaman Tanah subur Tanah tidak subur Tanah kering Tanah lembab Tanah basah Dari apa tanah itu berasal
Bagaimana mempelajarinya Asal tanah: Merupakan hasil pelapukan batuan dan bercampur dengan bahan organik dari vegetasi (tumbuhan) dan hewan dan makhluk lain yang hidup di atas dan di dalamnya Berdasarkan asal usul dan proses terjadinya tanah maka tanah diartikan sebagai : Tubuh alam bebas dipermukaan bumi yang terdiri dari bahan mineral, bahan organik, air, dan udara yang tersusun dalam horison-horison (lapisan) yang terbentuk akibat kerja gaya-gaya alam ) Bagaimana mempelajarinya Melalui ilmu pedologi: Pedologi : ilmu yang mempelajari proses-proses pembentukan tanah berserta faktor-faktor pembentuknya, mengklasifikasikannya, mempelajarinya di lapangan (survei tanah) dan cara-cara pengamatan sifat tanah di lapangan
USAHA YANG HARUS DILAKUKAN AGAR TANAMAN TUMBUH BAIK Terkait dengan pengertian tanah sebagai media tumbuh maka tanah dapat dipelajari melalui ilmu edafologi: - Edafologi mempelajari tanah sebagai media tumbuh dalam hubungannya dengan pertumbuhan tanaman SIFAT TANAH PERSYARATAN TUMBUH TANAMAN USAHA YANG HARUS DILAKUKAN AGAR TANAMAN TUMBUH BAIK
BAHAN-BAHAN PENYUSUN TANAH Tanah Mineral Vs. Organik TANAH MINERAL = tanah anorganik Kandungan bahan organik tanah (BOT): 1 - 5 %. Kandungan bahan mineral padatan: 45 % Kandungan air dalam atanah: 20-30 % Kandungan udara dalam tanah 20-30 % TANAH ORGANIK : contohnya Tanah gambut Kandungan bahan organik tanah (BOT): > 80 %. Memerlukan pengelolaan yang khusus untuk penggunaan pertanian 4
EMPAT PENYUSUN UTAMA TANAH BAHAN MINERAL : 45 % volume BAHAN ORGANIK : 5 % volume AIR : 20-30 % volume UDARA : 20-30 % volume. Keempat komponen penyusun tanah ini saling berhubungan menyusun sistem yang dinamik Tanah lapisan bawah mengandung lebih sedikit bahan organik tanah, cenderung lebih padat, persentase pori mikro lebih tinggi
BAHAN MINERAL PENYUSUN TANAH BAHAN MINERAL PENYUSUN TANAH BERASAL DARI PELAPUKAN BATU-BATUAN BATUAN BEKU(VULKANIK) BATUAN ENDAPAN BATUAN METAMORFOSA BAHAN MINERAL DALAM TANAH TERDAPAT DALAM BERBAGAI UKURAN : PASIR 2 mm – 50 µ, DEBU 50 µ - 2 µ, LIAT < 2 µ Mineral primer Mineral sekunder Jenis mineral dan yang Unsur hara dikandungnya
BOT: BAHAN ORGANIK TANAH BOT: sisa-sisa tumbuhan dan binatang yang sebagian telah mengalami pelapukan dan pembentukan-kembali Kandungan BOT tanah-tanah mineral umumnya hanya 3-5 % bobot tanah. BOT sebagai perekat butiran (primer) tanah membentuk butiran sekunder BOT sebagai sumber unsur hara N,P, dan S. BOT mempunyai kemampuan tinggi menahan air dalam tanah BOT sebagai sumber energi dan makanan bagi jasad renik tanah BOT terdiri atas: 1. Jaringan asli dan bagian yang sedang mengalami pelapukan 2. HUMUS: berwarna hitam atau coklat, bersifat koloidal, bermuatan listrik elektrostatika, kemampuan menahan air dan unsur hara, sangat berpengaruh thd kesuburan & produktivitas tanah 7
Larutan tanah mengandung garam-garam terlarut (molekul dan ion) AIR TANAH vs. LARUTAN DINAMIK AIR TANAH: Air ditahan dalam pori tanah dg kaya ikat yg beragam tergantung pada banyaknya kandungan air 2. Berbagai jenis garam larut dalam air tanah, disebut LARUTAN TANAH, menjadi sumber unsur hara bagi tanaman Kekuatan ikatan air oleh partikel tanah menentukan: 1. Pergerakan air dalam tanah 2. Ketersediaan air bagi akar tanaman, biasanya air tersedia ini berada dalam pori meso (berukuran sedang) Larutan tanah mengandung garam-garam terlarut (molekul dan ion) Pada bidang singgung permukaan partikel tanah dengan larutan tanah terjadi reaksi pertukaran ion-ion 8
Udara Tanah Udara tanah vs. Udara Atmosfer 1. Berada dalam pori tanah, sehingga tidak bersambungan kontinyu 2. Perbedaan susunan udara tanah antar tempat/titik 3. Terjadi reaksi - reaksi kimia 4. Udara tanah mengandung lebih banyak uap air 5. Udara tanah mengandung lebih banyak CO2, 100 kali lebih tinggi 6. Kandungan oksigen lebih rendah: 10-12 % volume Udara mengiri ruang pori tanah yang tidak terisi oleh air Komposisi udara tanah sangat berpengaruh terhadap kehidupan akar tanaman dan jasad renik tanah 9
PROSES PEMBENTUKAN TANAH
BATUAN INDUK
DAUR PEMBENTUKAN BATUAN Suhu dan tekanan tinggi BATUAN BEKU Panas dan tekanan; deformasi, rekristalisasi Peleburan Kristalisasi Pelapukan, sedimentasi, litifikasi Kristalisasi Peleburan BATUAN METAMORF/MALIHAN Pelapukan, sedimentasi, litifikasi Panas dan tekanan; deformasi, rekristalisasi BATUAN SEDIMEN Suhu dan tekanan rendah
Batuan dibedakan menjadi : 1. Batuan Beku terbentuk karena magma yang membeku Batuan beku Jenis batuan Batuan beku atas Liparit Trachit Dasit Andesit Basalt Pikrit Batuan beku gang Granit Sienit Diorit, kuarsa Diorit Gabro Batuan beku dalam Peridotit Sifat Makin masam -– Intermidier -– Makin alkalis
BATUAN BEKU (igneous rock) : adalah batuan yang terbentuk karena pembekuan dan kristalisasi ketika terjadi pendinginan magma (igneous berasal dari bahasa Latin ignis, berarti api). Mineral-mineral utama pembentuk batuan beku : Ca-felspar (plagioklas), alkali feldspar, kuarsa (SiO2), mineral mafik/basa (amfibol, piroksen, olivin, mika) dan mineral asesori (zirkon, apatit, sfene, epidot, garnet dll.) Berdasarkan cara pengendapannya dibagi menjadi : batuan beku dalam atau terobosan/intrusi (intrusive) yaitu menerobos batuan yang diendapkan terdahulu atau juga disebut plutonik; dan lelehan (extrusive) yaitu diendapkan di atas permukaan bumi atau disebut juga vulkanik
Berdasarkan tingkat saturasi/kandungan SiO2 dan atau mineral mafik/basa terdiri atas : batuan beku asam (>60% SiO2), menengah (54-65% SiO2), basa (rendah SiO2) dan ultrabasa (kaya kandungan mineral mafik/basa)
Magma yang mengalir ke luar di atas permukaan bumi ketika masih cair atau sebagian cair disebut lava. Lava merupakan produk erupsi-erupsi vulkanik dan disebut demikian terhadap batuan beku yang terbentuk pada atau dekat permukaan bumi. Magma-magma yang mengkristal sangat dekat permukaan mendingin sangat cepat, mempunyai sedikit waktu untuk membentuk kristal-kristal berukuran besar di dalamnya sehingga batuan-batuan vulkanik berukuran butir halus, dengan sebagian besar kristal terlalu kecil untuk dilihat secara kasat mata. Batuan vulkanik yang paling dikenal adalah basalt, batuan berwarna gelap yang kaya kandungan mineral-mineral feromagnesian dan feldspar Ca. Dalam kasus yang ekstrim ketika pendinginan magma berjalan sangat cepat, bahkan kristal-kristal kecil tidak dapat terbentuk, maka menghasilkan gelas alam (obsidian) yang bersifat padat non-kristalin.
RIOLIT Mineral utama : kuarsa, alkali felspar (sanidin) Mineral asesori : gelas, biotit, albit, magnetit, ilmenit
DIORIT Mineral utama : plagioklas (bitownit-andesin), hornblende Mineral asesori : magnetit, ilmenit, titanit, kuarsa
TRAKHIT Mineral utama : alkali feldspar (sanidin), plagioklas (andesin-labradorit), biotit Mineral asesori : amfibol, piroksen, magnetit, ilmenit, apatit, garnet, zirkon, titanit, gelas
ANDESIT Mineral utama : plagioklas (labradorit-andesin), biotit Mineral asesori : magnetit, ilmenit, kuarsa, hornblende, piroksen, gelas
DASIT Mineral utama : plagioklas (labradorit-oligoklas), kuarsa, biotit, hornblende Mineral asesori : magnetit, ilmenit, sanidin, orto-piroksen, klino-piroksen, gelas
GABBRO Mineral utama : plagioklas (labradorit-anortit), olivin, klino- piroksen Mineral asesori : kromit, magnetit, ilmenit, apatit, titanit, rutil
BASALT Mineral utama : plagioklas (labradorit-bitownit), piroksen Mineral asesori : magnetit, hematit, ilmenit, apatit, kuarsa, olivin, gelas
HORNBLENDIT Mineral utama : hornblende Mineral asesori : olivin, orto dan klino-piroksen, magnetit, ilmenit kromit, sulfida
JENIS-JENIS BATUAN BEKU Batuan beku asam (acid or silisic igneous rocks) : granit, riolit Batuan beku menengah (intermediate igneous rocks) : tonalit, monzonit, diorit, trakhit, andesit, dasit Batuan beku basa (mafic igneous rocks) : gabbro, basalt, diabas Batuan beku ultrabasa (ultramafic igneous rocks) : piroksenit, hornblendit, peridotit
2. Batuan Sedimen Batuan endapan tua a 2. Batuan Sedimen Batuan endapan tua a. Batuan Gamping endapan laut, sebagian besar terdiri kalsit dan dolomit b. Batu Pasir banyak mengandung pasir kuarsa c. Batu Konglomerat & Breksi macam-macam mineral d. Batu Liat Kadar lempung tinggi Misal : napal atau shale
Batuan Sedimen : Ketika sedimen terkompak-si atau tersemenkan menjadi masa kohesif padat, maka menjadi batuan-batuan sedimen. Perangkat proses tertransformasinya sedimen menjadi batuan disebut sebagai litifikasi (dari kata Yunani : lithos). Batuan yang dihasilkan pada umumnya lebih kompak dan padat, lebih kohesif daripada sedimen asalnya. Batuan sedimen terbentuk pada atau dekat permukaan bumi, pada suhu-suhu permukaan, dan terdiri atas : klastika dan kimiawi.
Batuan sedimen klastika (dari kata Yunani klastos) : ter-bentuk dari hasil penguraian secara mekanis batuan la-in. Batuan terurai menjadi pecahan-pecahan lebih kecil dan kemungkinan akhirnya menjadi butir-butir individu mineral. Resultan fragmen-fragmen batuan dan mineral dapat diangkut oleh angin, air, atau es; terakumulasi se-bagai sedimen di sungai, danau, samudera, gurun atau sebagai soil. Proses geologi selanjutnya menyebabkan sedimen-sedimen terlitifikasi. Contoh : batupasir (batuan tersusun oleh partikel-partikel sedimen berukuran butir pasir, 1/16-2 mm; serpih/batulempung (batuan yang di-bentuk oleh sedimen berukuran butir lebih halus dan setiap buitirannya tidak dapat dilihat secara kasat mata); konglomerat adalah batuan yang relatif berukuran butir kasar, dengan fragmen berdiameter >2mm.
Batuan sedimen kimiawi : terbentuk dari kristal-kristal hasil pengendapan atau perkembangan larutan. Contoh : batu gamping, tersusun hampir seluruhnya oleh kalsit (kalsium karbonat); batu garam, terbentuk dari mineral halit (sodium klorida) dan biasanya disebut garam meja. Beberapa sedimen kimiawi mengandung komponen biologi, contoh-nya banyak organisme air yang mempunyai cangkang atau kerangka terbuat dari kalsium karbonat atau silika (= kuarsa). Bahan-bahan cangkang atau kerangka dien-dapkan di tempat organisme tersebut hidup dan mati. Di daerah-daerah dengan makhluk tersebut hidup dan mati dalam jumlah besar, bagian-bagian keras - cangkang atau kerangka – dapat bertumpuk di dasar, yang akhirnya terkubur dan terlitifikasi. Sekuen batuan-batuan sedimen termasuk perlapisan sedimen organik, kaya kandungan karbon sisa organisme; contoh penting : batubara.
Batugamping B. Serpih C. Batupasir (hasil perbesaran untuk memperlihatkan kebundaran butir pasir) D. Konglomerat E. Lapisan batubara (berwarna gelap) di dalam sekwen batuan sedimen yang tersingkap pada tebing pantai Alaska Selatan F. The Grand Canyon terdiri atas perlapisan batuan sedimen yang tahan pelapukan
3. Batuan Metamorfose Berasal dari batuan beku atau sedimen yang karena tekanan dan suhu tinggi berubah menjadi jenis lain Misal : kuarsit dari batu pasir, marmer dari batu kapur, mika dengan lembar halus, granit dengan lembar kasar
Batuan Metamorf/Malihan (dari kata Yunani yang arti-nya berubah bentuk) : terbentuk dari batuan terdahulu karena pengaruh panas dan tekanan. Suhu-suhu yang dipersyaratkan untuk membentuk batuan-batuan me-tamorf/malihan tidak sepanas suhu-suhu magmatis. Per-ubahan signifikan dapat terjadi pada suhu-suhu di ba-wah titik lebur. Panas dan tekanan umumnya menye-babkan mineral-mineral di dalam batuan mengkristal ulang. Mineral-mineral asal dapat membentuk kristal-kristal berukuran lebih besar yang saling mengunci lebih erat daripada sebelumnya. Beberapa mineral juga dapat terurai seluruhnya, sementara mineral-mineral baru ter-bentuk di bawah pengaruh kondisi-kondisi suhu dan te-kanan baru. Tekanan dapat menyebabkan batuan terde-formasi-terkompresi, teregangkan, terlipat, atau ter-kompaksi. Semuanya terjadi ketika batuan masih dalam keadaan padat.
-karena peningkatan suhu sesuai kedalaman di bumi (suhu kerak Sumber-sumber tekanan dan suhu dalam proses matamorfisme : -karena penimbunan batuan penutup berketebalan berkilometer -karena peningkatan suhu sesuai kedalaman di bumi (suhu kerak bumi meningkat kira-kira 30oC/km kedalaman) -pendinginan magma ketika naik ke kedalaman lebih rendah pada kerak bumi Kelompok batuan metamorf/malihan ● Pendinginan magma memanaskan batuan-batuan sekitarnya yang lebih dingin, termalihkan membentuk metamorfisme kontak. Hasilnya adalah batuan metamorf /malihan kontak. ●Metamorfisme dapat juga dihasilkan dari tertekannya dan terpa- naskannya batuan-batuan selama peristiwa pembentukan pegu- nungan atau pergerakan lempeng tektonik. Metamorfisme ber- skala luas, bukan hanya di sekitar tubuh magma disebut meta- morfisme regional; dan hasilnya adalah batuan metamorf/ malihan regional.
batugamping termaetamorfosis, dengan Batuan-batuan metamorf telah mengalami perubahan mineralogi, kimiawi, dan / atau struktur. A. Marmer batugamping termaetamorfosis, dengan sekis (lebih gelap) di atasnya. B. Kuarsit batu pasir termetamorfosis. C. Sabak serpih/batulempung termetamorfosa D. Sekis dengan garnet merah berukuran besar; batuan metamorf/ berbutir kasar, kaya kandungan mika yang terorientasi E. Genes batuan metamorf tersusun oleh mineral-mineral berbeda yang dapat terkonsentrasi berbentuk pita-pita tak beraturan, sering memper- lihatkan penampakan garis Photograph by : (A) E.E.Brabb, (B) W.B.Hamilton, (C) P.D.Rowley, all courtesy USGS Photo Library, Denver, CO., (D) Courtesy National Museum of Natural History 2004 Smithsonian Institution.
Proses Pelapukan 1. Pelapukan Fisik Pemecahan batuan menjadi ukuran yang lebih kecil tanpa perubahan kimia yang disebabkan perbedaan temperatur, angin atau gerakan air 2. Pelapukan Kimia Pelunakan batuan & penguraian mineral penyusunnya yang diikuti dengan pembentukan mineral baru atau mineral sekunder melalui proses hidrasi-dehidrasi, oksidasi, reduksi, hidrolisis dan pelarutan
3. PELAPUKAN BIOLOGI ~ PELAPUKAN & PENGURAIAN BATUAN OLEH BIOTA TANAH. MISAL: RAYAP, SEMUT, CACING, TANAMAN, MIKROBA DAN HEWAN LAINNYA
TIGA PROSES PELAPUKAN YANG BELANGSUNG BERSAMA-SAMA (FISIK, KIMIA, DAN BIOLOGI ) MENGHASILKAN MINERAL SEKUNDER YANG TERSUSUN ATAS MINERAL LEMPUNG, SESKUIOKSIDA, HUMUS & SENYAWA LAINNYA
T = F (I, O, B, T, W) MENURUT JENNY (1941) FAKTOR-FAKTOR TERSEBUT DAPAT DIRUMUSKAN DENGAN RUMUS SEBAGAI BERIKUT: T = F (I, O, B, T, W) MENURUT JENNY (1941) KETERANGAN: T = TANAH B = BAHAN INDUK F = FAKTOR T = TOPOGRAFI I = IKLIM W = WAKTU O = ORGANISME Iklim Unsur-unsur iklim yang mempengaruhi proses pembentukan tanah terutama ada dua, yaitu suhu dan curah hujan. Suhu/Temperatur Suhu akan berpengaruh terhadap proses pelapukan bahan induk. Apabila suhu tinggi, maka proses pelapukan akan berlangsung cepat sehingga pembentukan tanah akan cepat pula. Curah hujan Curah hujan akan berpengaruh terhadap kekuatan erosi dan pencucian tanah, sedangkan pencucian tanah yang cepat menyebabkan tanah menjadi asam (pH tanah menjadi rendah).
Berdasarkan Curah Hujan Humid (Curah Hujan Tinggi) Arid (Curah Hujan Rendah) mempercepat proses penghancuran kimia vegetasi lebat bahan organik tinggi pelapukan intensif Kurang Subur Profil tanah dalam Klimosekwen Hubungan antara pembentukan jenis tanah akibat pengaruh iklim
Membantu proses pembentukan humus. Tumbuhan akan menghasilkan ORGANISME (VEGETASI, JASAD RENIK/MIKROORGANISME) Membuat proses pelapukan baik pelapukan organik maupun pelapukan kimiawi. Membantu proses pembentukan humus. Tumbuhan akan menghasilkan dan menyisakan daun-daunan dan ranting-ranting yang menumpuk di permukaan tanah. Daun dan ranting itu akan membusuk dengan bantuan jasad renik/mikroorganisme yang ada di dalam tanah. Pengaruh jenis vegetasi terhadap sifat-sifat tanah . Vegetasi hutan dapat membentuk tanah hutan dengan warna merah, sedangkan vegetasi rumput membentuk tanah berwarna hitam karena banyak kandungan bahan organis yang berasal dari akar-akar dan sisa-sisa rumput. Kandungan unsur-unsur kimia yang terdapat pada tanaman berpengaruh terhadap sifat-sifat tanah. Contoh, jenis cemara akan memberi unsur unsur kimia seperti Ca, Mg, dan K yang relatif rendah, akibatnya tanah di bawah pohon cemara derajat keasamannya lebih tinggi daripada tanah di bawah pohon jati.
Jasad Hidup Proses pembentukan tanah Vegetasi Jasad makro Mikrobia tanah Manusia Sumber bo berkedudukan tetap dan waktu lama Pengurai bahan organik Pembentuk tanah
BAHAN INDUK TOPOGRAFI/RELIEF TANAH YANG TERDAPAT DI PERMUKAAN BUMI SEBAGIAN MEMPERLIHATKAN SIFAT (TERUTAMA SIFAT KIMIA) YANG SAMA DENGAN BAHAN INDUKNYA. CONTOH : BAHAN INDUK YANG BANYAK MENGANDUNG UNSUR CA AKAN MEMBENTUK TANAH DENGAN KADAR ION CA YANG BANYAK PULA TOPOGRAFI/RELIEF TEBAL ATAU TIPISNYA LAPISAN TANAH DAERAH YANG MEMILIKI TOPOGRAFI MIRING DAN BERBUKIT LAPISAN TANAHNYA LEBIH TIPIS KARENA TEREROSI, SEDANGKAN DAERAH YANG DATAR LAPISAN TANAHNYA TEBALKARENA TERJADI SEDIMENTASI. SISTEM DRAINASE/PENGALIRAN DAERAH YANG DRAINASENYA JELEK SEPERTI SERING TERGENANG MENYEBABKAN TANAHNYA MENJADI ASAM.
Batuan Induk Tekstur batuan induk dan sifat masam basa Mudah sukarnya pelapukan mineral Olivin Mudah Lapuk Piroksin Ca-Plagioklas Hornblende Na-Plagioklas Biotit K-Feldspat Muscovit Sukar Lapuk Kwarsa Goldich
Bentuk Wilayah Berpengaruh pada Pergerakan Air Datar Berombak Bergelombang Berbukit Bergunung Berpengaruh pada Pergerakan Air Contoh BI pasir kuarsa bergelombang Podsolik Merah Kuning datar hidromorf BI Volkan andesit datar Latosol bergelombang Latosol merah kecoklatan berbukit Latosol coklat bergunung Andosol Toposekwen hub pembentukan jenis tanah akibat pengaruh bentuk wilayah
WAKTU Tanah merupakan benda alam yang terus menerus berubah, akibat pelapukan dan pencucian yang terus menerus. Oleh karena itu tanah akan menjadi semakin tua dan kurus. Mineral yang banyak mengandung unsur hara telah habis mengalami pelapukan sehingga tinggal mineral yang sukar lapuk seperti kuarsa.
Waktu Tergantung batuan induk, iklim, jasad hidup dan bentuk wilayah Misal : Di daerah tropika dengan curah hujan, temperatur tinggi & vegetasi lebat maka pembentukan tanah perlu 50 tahun Bahan induk abu volkan hanya perlu 14 tahun
PEMBENTUKAN TANAH PEMBENTUKAN TANAH (PEDOGENESIS) MENCAKUP DUA TAHAPAN MENYAMBUNG, TAHAPAN-TAHAPAN TERSEBUT ADALAH: PEMBENTUKAN TANAH DALAM ARTI KATA PENGUBAHAN BAHAN INDUK TANAH MENJADI BAHAN TANAH PERKEMBANGAN TANAH DALAM ARTI KATA PENYUSUNAN BAHAN TANAH MENJADI TUBUH TANAH DENGAN ORGANISASI DAN MORFOLOGI TERTENTU. TAHAPAN KEDUA INILAH YANG SERING DISEBUT DENGAN MORFOGENESIS.
PROSES PEMBENTUKAN TANAH MENYANGKUT BEBERAPA HAL: Penambahan Bahan-bahan Kehilangan Bahan-bahan Perubahan bentuk Pemindahan dalam solum
KONSEP PEDON DAN POLYPEDON : Tubuh tanah berukuran sangat besar, oleh karena itu diperlukan unit-unit yang lebih kecil dari tanah yang merupakan obyek dalam penyelidikan ilmiah. Pedon tanah merupakan volume terkecil yang dapat disebut tanah dan bentuknya lebih polygonal yang kasar. Batas bagian merupakan batas yang agak agak samar di atara tanah dan bukan atau diperkirakan sedalam penetrasi akar. Demensi lateralnya cukup besar untuk menunjukkan sesuatu horizon tanah. Areal kisaran satu pedon adalah dari 1 – 10 m persegi. Tergantung dari variabilitas tanahnya. Pedon adalah bagian dari satu tubuh tanah, sehingga suatu tubuh tanah tersusun atas dari beberapa pedon (Henry, 1984: ) Kemudian kutipan lain menjelaskan bahwa pedon adalah suatu lajur tubuh tanah mulai dari permukaan lahan sampai patas terbawah (bahan induk tanah) (Suryatna, 1985: 11). Oleh karena itulah nama suatu tubuh tanah disebut disebut sebagai Polypedon.
HORIZON
Deskripsi profil tanah di lapangan