Manajemen Eksposur Transaksi
Resiko dan Eksposur Pengertian dan Perbedaan Hedging Eksposur Transaksi adalah eksposur yang muncul karena perusahaan melakukan transaksi tertentu Misal: perusahaan mengekspor barang senilai $1 juta. Eksposur transaksi terjadi senilai $1 juta.
Jenis Eksposur Eksposur transaksi Eksposur operasi Eksposur ekonomi (economic exposure) : gabungan eksposur operasi dan transaksi Eksposur konversi (translation exposure) atau eksposur akuntansi
Hedging : Argumen Kontra Tingkat personal diversifikasi resiko perubahan saham Tidak meningkatkan aliran kas perusahaan tetapi memakan sumber daya perusahaan Perusahaan dengan tingkat kebangkrutan kecil Manajemen seringkali melakukan kegiatan untuk kepentingan sendiri Nilai yang diharapkan dari kegiatan hedging di pasar yang efisien adalah nol Manipulasi keuntungan akuntansi
Hedging : Argumen Pro Mengurangi ketidakpastian aliran kas Menurunkan kemungkinan kesulitan likuiditas Manajemen lebih mempunyai informasi yang lebih baik dibandingkan pemegang saham individual Shock menyebabkan ketidakseimbangan Minimisasi biaya transaksi hedging dengan skala optimal transaksi
Tehnik Hedging : Melalui Forward Biaya transaksi forward : f1 – e1 e0 dimana : f1 = kurs forward e1 = kurs spot yang akan datang e0 = kurs spot sebelumnya
Teknik Hedging : Opsi Karakteristik opsi dibandingkan forward Premi opsi
Perbandingan Forward - Opsi Perbandingan opsi put dengan forward short 200,0 Rp 3.000 Rp/$ -45,5
Perbandingan Forward - Opsi Pilihan antara opsi – forward Jika kuantitas aliran kas keluar diketahui dengan pasti, beli forward mata uang asing (short). Jika kuantitas tersebut tidak diketahui, beli opsi call Jika kuantitas aliran kas masuk diketahui dengan pasti, jual forward mata uang asing (short). Jika kuantitas tersebut tidak diketahui, beli opsi put Jika kuantitas aliran kas diketahui sebagian, sementara porsi yang lain tidak diketahui dengan pasti, kontrak forward digunakan untuk aliran kas yang diketahui jumlahnya dengan pasti, sementara opsi digunakan untuk aliran kas yang tidak diketahui jumlahnya dengan pasti
Teknik Hedging : Melalui Pasar Uang (Money Market Hedge) Meminjam dan meminjamkan dua mata uang secara simultan Misalkan importir Indonesia harus membayar $1 tiga bulan mendatang Dia bisa membeli $1 sekarang ini, menyimpannya selama tiga bulan Tiga bulan mendatang, dia bisa mencairkan tabungan $ dan bunganya dan menggunakannya untuk melunasi hutang.
Teknik Hedging : Pengalihan Resiko Daya saing vs resiko Pengalihan resiko
Teknik Hedging : Manajemen Kuitansi (Invoice) dan Pertanggungan Risiko Bersama Penggunanaan basket of currencies Penanggungan bersama risiko perubahan kurs valuta asing
Eksposur Bersih (Netting Exposure) Cara : Me’net’kan dua eksposur yang berlawanan Misal: importir Indonesia harus membayar $1 juta, tetapi dia akan menerima $500 ribu. Eksposur bersih adalah $1 juta - $500 ribu = $500 ribu Pergerakan antar mata uang: Searah Negatif
Manajemen Eksposur Operasi
Eksposur Operasi Eksposur yang timbul karena operasi perusahaan Misal, ketika yen menguat terhadap dolar, Toyota (pembuat mobil Jepang) mengalami masalah karena ekspor ke AS cukup signifikan Penjualan mobil Toyota di AS berkurang (karena yen semakin mahal), kas masuk berkurang, nilai saham turun Toyota mempunyai eskposur operasi
Eksposur dan Perubahan Kurs Kurs nominal, kurs riil, risiko inflasi, dan risiko perubahan kurs terhadap operasi perusahaan Daya saing ditentukan oleh perubahan kurs riil (sesudah memasukkan inflasi), bukan kurs nominal
Mengukur Eksposur Operasi Menggunakan Skenario: memperkirakan perubahan kurs di masa mendatang dan pengaruhnya terhadap aktivitas perusahaan. Misal: (1) Tidak ada perubahan dalam harga, biaya, kuantitas yang dijual (2) Harga dan biaya berubah, kuantitas penjualan tetap (3) Harga naik, kuantitas turun
Pengaruh Perubahan Kurs Terhadap Perubahan Aliran Kas Kurs Awal Skenario1 Skenario2 Skenario3 Kurs Rp.3000/$ Rp.2700/$ Unit 10.000 9.000 Harga $3 $3.3 Penjualan ($) 30.000 33.000 29.700 Bi. Var./Unit $1.5 $1.65 Total Bi. Var 15.000 16.500 14.850 Bi. Tetap ($) 5.000 Depresiasi ($) 2.000 Biaya Total 22.000 23.500 21.850
Pengaruh Perubahan Kurs Terhadap Perubahan Aliran Kas Kurs Awal Skenario1 Skenario2 Skenario3 Kurs Rp.3000/$ Rp.2700/$ Penjualan ($) 30.000 33.000 29.700 Biaya Total 22.000 23.500 21.850 EBT ($) 8.000 9.500 7.850 Pajak (40%) 3.200 3.800 3.140 EAT ($) 4.800 5.700 4.710 Cashflow ($) Cashflow (Rp) 14.400.000 12.960.000 15.390.000 12.717.000 +/- Kas (Rp) - 1.440.000 990.000 - 1.683.000
PV Perubahan Aliran Kas Skenario 1 Skenario 2 Skenario 3 1 -1.440.000 990.000 -1.683.000 Tiga Tahun 2 -1.440.000 990.000 -1.683.000 3 -1.440.000 990.000 -1.683.000 Total PV -4.320.000 2.970.000 -5.049.000
Mengukur Eksposur Operasi (2) Tehnik regresi: menggunakan data historis, lebih praktis Asumsi: masa lalu mencerminkan masa mendatang b = eksposur = kovarians antara kurs dengan aliran kas varians aliran kas Regresi time series CF = a + B (kurs) + e Koefisien regresi Signifikansi koefisien regresi dengan t stat Koefisien determinasi dengan R-square
Manajemen Eksposur Operasi Pada umumnya bertujuan agar operasi perusahaan menjadi tidak begitu sensitif terhadap perubahan kurs Tergantung situasinya, intinya adalah bagaimana memanfaatkan perubahan kurs untuk keuntungan perusahaan Elastisitas penjualan terhadap perubahan kurs harus diestimasi Analisis juga akan melihat beberapa isu, seperti siapa pesaing kita, siapa konsumen kita, dan lainnya.
Contoh Isu sekitar Eksposur Operasi Situasi 1: Misal Yen menguat terhadap dolar. Seberapa serius efeknya terhadap Toyota? Situasi 2: Toyota menjual Lexus (upscale) dan Kijang (target kelas bawah) ke AS. Mana yang lebih menderita jika Yen menguat terhadap dolar? Situasi 3: Misal Yen menguat terhadap Rupiah. Seberapa serius efeknya terhadap Toyota?
Beberapa kemungkinan jawaban Situasi 1: cukup serius karena pesaing Toyota adalah produsen mobil AS (Ford, GM, Chrysler) yang menggunakan dolar Situasi 2: Kijang lebih menderita, karena konsumen Kijang lebih sensitif (elastis) terhadap perubahan harga Situasi 3: Tidak begitu serius karena pesaing Toyota di Indonesia adalah produsen Jepang (Honda, Nissan). Sisi lain: konsumen Indonesia barang kali lebih sensitif terhadap perubahan harga
Manajemen Eksposur Operasi : Pemasaran Seleksi pasar Strategi produk Strategi penetapan harga Strategi promosi Strategi distribusi Produksi Strategi sourcing Bauran input Lokasi pabrik Manajemen produktivitas Keuangan Hedging Back to back loan Swap Lead dan Lag
Manajemen Eksposur Operasi : Pendekatan Pemasaran Strategi pemilihan pasar Segmentasi pasar Produk Peragaman Lini Produk Harga Harga berubah Harga tetap Promosi Distribusi
Manajemen Eksposur Operasi : Pendekatan Produksi Komposisi input Fleksibilitas dalam pencarian input Pemindahan fasilitas produksi Fleksibilitas dalam pendirian fasilitas Lokasi pabrik Strategi jangka panjang Meningkatkan produktivitas Perubahan fundamental
Manajemen Eksposur Operasi : Pendekatan Keuangan Hedging alamiah Menyeimbangkan denominasi aliran kas masuk dengan denominasi aliran kas keluar Back to back loan Transaksi antar cabang, biasa digunakan juga untuk pembatasan aliran modal Swap mata uang asing Penggunaan intermediasi berupa dealer swap Lead dan Lag Mempercepat atau memperlambat aliran pembayaran, dilakukan oleh perusahaan anak cabang sebuah perusahaan multinasional