TEKNOLOGI PAKAN HIJAUAN SILASE SILASE ADALAH PAKAN HIJAUAN BASAH YANG DIHASILKAN DARI FERMENTASI TERKENDALI PADA HIJAUAN SEGAR YANG DISIMPAN DALAM SILO DENGAN KONDISI ANAEROB SILASE ADALAH BAHAN PAKAN YANG BERASAL DARI PRODUK FERMENTASI PAKAN HIJAUAN YANG TELAH DISIMPAN DI DALAM SUATU TEMPAT (SILO) DALAM KEADAAN ANAEROB
PAKAN YANG UMUM DIBUAT SILASE ADALAH RUMPUT PAKAN YANG UMUM DIBUAT SILASE ADALAH RUMPUT. RUMPUT YANG TUMBUH TEGAK MISAL PANICUM MAXIMUM, PENNISETUM PURPUREUM, PENNISETUM PURPOIDES BILA DIKELOLA DENGAN BAIK COCOK DIBUAT SILASE. TANAMAN PANGAN SEPERTI JAGUNG DAN SORGHUM JUGA DAPAT DIBUAT SILASE KUALITAS SILASE TERGANTUNG DARI STATUS KEMATANGAN, KADAR BAHAN KERING DAN NILAI PAKAN TERUTAMA FRAKSI KARBOHIDRAT UNTUK MEMPRODUKSI SILASE DENGAN KUALITAS YANG BAIK, SEBAGIAN BESAR RUMPUT HARUS DIPOTONG PADA STATUS PERTUMBUHAN VEGETATIF DAN TIDAK LEBIH TUA DARI SAAT PERMULAAN BERBUNGA
SILO ADALAH TEMPAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MEMBUAT SILASE SILO ADALAH TEMPAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MEMBUAT SILASE. KLASIFIKASI SILO ADALAH : CONVENTIONAL UPRIGHT (TOWER) SILO PIT SILO HORIZONTAL SILO (TRENCH SILO, BUNKER) MODIFIED SILO (TEMPORARY SILO) PRODUKSI SILASE PERNAPASAN TANAMAN MASIH BERLANGSUNG SETELAH SILO DIISI, SAMPAI OKSIGEN YANG TERSEDIA SUDAH DIGUNAKAN SEMUA. PERNAPASAN BERLANGSUNG DENGAN MENGUBAH KARBOHIDRAT MENAJDI CO2, AIR DAN PANAS. KALAU OKSIGEN TERLALU BANYAK AKAN TERJADI NAIKNYA TEMPERATUR YANG TINGGI (PEMADATAN TIDAK BAIK/SILO TIDAK BAGUS) PROSES FERMENTASI DIMULAI DENGAN AKTIFITAS
ENZIMATIK DAN ADANYA JAMUR DAN BAKTERI AEROBIK ENZIMATIK DAN ADANYA JAMUR DAN BAKTERI AEROBIK. HAL INI MENYEBABKAN PERURAIAN STRUKTURAL DARI KH DAN GULA DGN HASIL PRODUKSI BERBAGAI ASAM SEPERTI ASAM ASETAT, PROPIONAT DAN LAKTAT. DEGRADASI PROTEIN JUGA TERJADI MENJADI SUBSTANSI SEDERHANA SEPERTI ASAM AMINO DAN AMMONIA. BILA OKSIGEN TELAH HABIS DAN KEASAMAN TINGGI JAMUR BERHENTI TUMBUH/HILANG, HANYA BAKTERI ANAEROBIK YANG TETAP AKTIF. BAKTERI INI TETAP MENGHASILKAN SEJUMLAH ASAM DARI KH TERLARUT TIPE ASAM YANG DIHASILKAN TERGANTUNG ORGANISME YANG ADA. EX : CLOSTRIDIA MENGAHSILKAN ASAM BUTIRAT. TUJUAN PEMBUATAN SILASE ADALAH UNTUK MENCEGAH KELOMPOK BAKTERI CLOSTRIDIA MENJADI DOMINAN DAN MERANGSANG BAKTERI LAIN YANG MEMBENTUK ASAM LAKTAT
MENINGKATNYA KEASAMAN MENGENDALIKAN AKTIFITAS BAKTERIA ANAEROBIK DAN PERTUMBUHANNYA HAMPIR SAMA SEKALI TERHAMBAT BILA NILAI PH TURUN SAMPAI DIBAWAH 4.2 DEKOMPOSISI ANAEROBIK LEBIH LANJUT AKAN TERHENTI DAN SILASE MENJADI DALAM KONDISI STABIL SELAMA PENYIMPANAN YANG LAMA ASALKAN TETAP TERTUTUP DAN UDARA LAIN TIDAK MASUK. KERUGIAN PADA PEMBUATAN SILASE ADALAH HILANGNYA BK DAN NILAI PAKAN SILASE BIASANYA BERKISAR 10-20% ATAU DAPAT LEBIH TINGGI LAGI. KEHILANGAN INI BISA TERJADI KARENA : A. KERUSAKAN DI LAPANGAN
B. TIPE FERMENTASI (DAPAT MENINGKAT KARENA NAIKNYA PH DAN LEBIH AKTIFNYA BAKTERI CLOSTRIDIUM) C. CAIRAN YANG KELUAR (LEBIH TINGGI BILA BK HIJAUAN TERLALU RENDAH ATAU BILA PEMADATAN TERLALU BERLEBIHAN DALAM SILO) D. KERUSAKAN SELAMA PROSES PENYIMPANAN DAN SETELAH SILO DIBUKA UNTUK PEMBERIAN PAKAN KARENA MASUKNYA UDARA PADA LAPISAN PERMUKAAN SILASE SEHINGGA MERANGSANG PERTUMBUHAN JAMUR DAN BAKTERI. EFISIENSI PEMBUATAN SILASE DPAT NYATA DITINGKATKAN DENGAN CARA PEMANENAN YANG TEPAT, PENYIMPANAN DAN PEMADATAN YANG TEPAT, PEREKATAN TEMPAT SILASE YANG BAIK, PENCACAHAN DAN PEMOTONGAN, PELAYUAN DAN PENAMBAHAN ADDITIF.
PELAYUAN HIJAUAN SAMPAI KADAR AIRNYA 70% ATAU KURANG SEBELUM PROSES ENSILASE DAPAT MENGHASILKAN : PENGURANGAN NYATA ATAU MENGHILANGKAN CAIRAN YANG KELUAR DARI SILASE PENGURANGAN HILANGNYA BK KARENA PERNAFASAN AEROBIK PRODUKSI SILASE YANG LEBIH PALATABLE DENGAN KONSENTRASI SILO LEBIH TINGGI LEBIH TINGGINYA STABILITAS KARENA TEKANAN DAN OSMOTIS YANG LEBIH TINGGI MENYEBABKAN PERTUMBUHAN BAKTERI CLOSTRIDIA DICEGAH ATAU DITEKAN.
PEMBUATAN SILASE DAN PROSES-PROSES YANG TERJADI PENGAWETAN YANG TERJADI PADA PEMBUATAN SILASE YG BERASAL DR HIJAUAN SEGAR DISEBABKAN PEMBENDUNGAN MASUKNYA HAWA DENGAN MEMAKAI TUTUP LAPISAN TANAH YANG MEMBERI TEKANAN KUAT DALAM BAHAN YANG MASIH HIJAU SEGAR BERTURUT-TURUT TUMBUH BAKTERI AEROB, SETELAH BEBERAPA WAKTU KEMUNGKINAN HIDUP BAKTERI INI SANGAT TIPIS KARENA ADANYA TIMBUNAN AMPAS PERTUKARAN ZAT YANG TIDAK BISA DIKELUARKAN JIKA DALAM PENYIMPANAN KEADAAN DIDALAM MAKANAN TIDAK BERUBAH MAKA PRAKTIS PERUBAHAN ZAT-ZAT TIDAK TERJADI LAGI. TETAPI BILA PERUBAHAN ZAT-ZAT TERJADI DAN BERLANGSUNG TERUS MAKA NILAI MAKANAN MENJADI TURUN.
BEBERAPA BAKTERI DAN CENDAWAN YANG DAPAT MEMPENGARUHI JALANNYA PROSES ENSILASE DENGAN ENZIMNYA ANTARA LAIN ADALAH : 1.BAKTERI LACTIS ACIDI DAN BAKTERI STREPTO LACTIS YANG MENGAKIBATKAN TERJADINYA ASAM SUSU (ACIDUM LACTICUM) 2. CLOSTRIDIUM FYRO BUTYRICUM DAN CLOSTRIDIUM SACCHAROICUM UNTUK PEMBENTUKAN ASAM MENTEGA (ASAM BUTIRAT) 3. BAKTERI PEMBENTUK ASAM CUKA (ACIDUM ASETICUM) 4. BAKTERI PEMBUSUK MENYEBABKAN TERBENTUKNYA GAS-GAS YANG BERBAU BUSUK BAKTERI BAKTERI DIATAS KECUALI NO 1 MEMPERGUNAKAN SERTA MEROMBAK ZAT-ZAT PROTEIN YANGMENIMBULKAN PEMBUSUKAN SEHINGGA BAKTERI2 INI HARUS DICEGAH PERKEMBANGANNYA.
DALM PROSES ENSILASE YANG PENTING DIUSAHAKAN ADALAH PEMBENTUKAN YANG CEPAT DAN CUKUP BANYAK ASAM SUSU, KITA USAHAKAN BAKTERI2 PEMBENTUK ASAM SUSU INI MENDAPAT KESEMPATAN SEPENUHNYA UNTUK TUMBUH DAN MENAIKKAN DERAJAT ASAM YANG DAPAT MENGHENTIKAN ATAU MENEKAN PERTUMBUHAN BAKTERI-BAKTERI YANG MENGHASILKAN ASAM2 DAN GAS2 YANG TIDAK DIKEHENDAKI ENSILASE YANG BERJALAN BAIK, PEMBUATANNYA HARUS MENCAPAI DERAJAT ASAM YANG LEBIH RENDAH DARI 4,2 BILA PH LEBIH DARI 4,8 MAKA ENSILASE GAGAL AKIBAT PERAGIAN MENGENAI PROSES2 ENSILASE YANG BANYAK DIPENGARUHI BAKTERI2 DALAM KEADAAN NORMAL SEBAGAI BERIKUT :
UNTUK SEMENTARA RUMPUT SEGAR YANG SUDAH DIPOTONG MASIH DAPAT BERNAPAS TERUS DAN MEMAKAI OKSIGEN YANG BERADA DISEKELILINGNYA DAN MENGELUARKAN CO2. SEGERA SETELAH OKSIGEN HABIS TERPAKAI BARULAH SEL-SEL RUMPUT ITU BERHENTI BERNAPAS DAN MATI, DAN BARULAH PROSES ENSILASE BERLANGSUNG. BAKTERI ASAM SUSU DAPAT TUMBUH DENGAN BAIK SEBAB TIDAK MEMBUTUHKAN OKSIGEN UNTUK PERTUMBUHANNYA (ANAEROB). BAKTERI ASAM SUSU PALING SUBUR HIDUP PADA TEMPERATUR ANTARA 25-350C.
MAKA OKSIGEN HARUS DIKELUARKAN SELURUHNYA DALAM WAKTU SESINGKAT-SINGKATNYA DAN SUHU HARUS DIJAGA TIDAK MELAMPAUI BATAS OPTIMUM UNTUK MENJAGA AGAR CAIRAN YANG BERASAL DARRI RUMPUT ENSILASE TAK DAPAT EMNGALIR KELUAR, MAKA SILO TIDAK BOLEH KEMASUKAN AIR/AIR HUJAN. BAKTERI2 ASAM SUSU MEMERLUKAN ZAT-ZAT GULA DAN HIDRAT ARANG YANG MUDAH DICERNA UTNUK HIDUPNYA. HAL INI BERARTI BAHWA PEMBENTUKAN ASAM SUSU YANG DIKEHENDAKI AKAN LEBIH CEPAT TERLAKSANA BILA RUMPUT HIJAU YANG DIPAKAI CUKUP MENGANDUNG ZAT-ZAT HIDRAT ARANG YANG MUDAH DICERNA PADA PROSES ENSILASE YANG BAIK PEMBENTUKAN ASAM SUSU INI BERJALAN TERUS SAMPAI SUATU SAAT PH DEMIKIAN RENDAHNYA (4,0) SEHINGGA TIDAK SAJA BAKTERI LAINNYA NAMUN JUGA BAKTERI ASAM SUSU SENDIRI TIDAK DAPAT BERKEMBANG BIAK.
BILA KEADAAN INI TELAH TERCAPAI SELESAILAH SUDAH PROSES ENSILASE DAN SILASE DAPAT DIPAKAI UTNUK MAKANAN TERNAK. KEADAAN INI TERCAPAI KURANG LEBIH 6 MINGGU SETELAH PEMASUKAN ATAU PENUMPUKAN. BILA PEMBENTUKAN ASAM SUSU TAK DAPAT BERJALAN LANCAR KARENA KURANGNYA ZAT HIDRAT ARANG YANG DIKANDUNG RUMPUT MAKA PERLULAH KEDALMNYA DITAMBAHKAN LARUTAN AIR GULA ATAU TETES FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JALANNYA ENSILASE : 1. SUSUNAN CHEMIST DARI BAHAN ASAL 2. SUSUNAN BOTANIS 3. KEADAAN CUACA 4. CARA KERJA DAN CARA PEMBUATAN SILASE 5. KEADAAN AIR DARI BAHAN ASAL 6. TEMPAT PEMBUATAN SILASE