TEKNOLOGI PENGOLAHAN BENIH PADI Materi Penyuluhan Pertanian TEKNOLOGI PENGOLAHAN BENIH PADI diposting Oleh : Maryana, Penyuluh Pertanian Lapangan Kec. Punggelan
I. PENDAHULUAN Benih merupakan salah satu sarana utama dalam upaya peningkatan produksi pertanian. Penggunaan benih bermutu dari varietas unggul akan meningkatkan produksi dan pendapatan petani. Oleh karena itu kebutuhan benih harus tercukupi secara kesinambungan, baik kuantitas maupun kualitasnya.
Lanjutan Untuk mendapatkan benih yang baik dan bermutu tinggi dapat diusahakan dengan : Budidaya tanaman yang baik, sehingga tanaman subur dan sehat, tidak terserang Hama Penyakit dan bersih dari gulma Prosesing benih dilakukan dengan baik, dimulai dari panen sampai dengan packing benih Tidak ada artinya pelaksanaan budidaya yang baik dengan perlakuan seleksi/roguing sangat ketat, apabila prosesing benihnya dilakukan sembarangan
ALUR KELAS BENIH Label Putih Label Biru Label Ungu NS BS BD BP BR Penyelenggaa Pemuliaan (Balai Komoditas) Balai Penelitian Komoditas (UPBS) BBI (Balai Benih Induk), Penangkar benih yang mendapat rekomendasi dari BPSB, Produsen benih swasta/BUMN. BBU (Balai Benih Utama , Penangkar benih yang mendapat rekomendasi dari BPSB, Produsen benih swasta/BUMN. BBU, Penangkar/ Produsen benih swasta/BUMN. Label Putih Label Biru Label Ungu Label Kuning
STANDAR SERTIFIKASI LAPANGAN BENIH PADI
II. TEKNIK PENGOLAHAN BENIH A. PANEN 1. Ciri-ciri tanaman siap panen 90 – 95 persen gabah berwarna keemasan 2/3 malai bagian ujung sudah masak penuh, sedang 1/3 bagian pangkal malai sudah mengeras 2.Panen Panen dilakukan pada saat cuaca baik Setelah panen segera dilakukan perontokan ( dengan treser atau sejenisnya) Yang perlu diperhatikan adalah peralatan panen/wadah harus bersih
2.Pelaksanaan Panen Panen dilakukan pada saat cuaca baik Setelah panen segera dilakukan perontokan ( dengan treser atau sejenisnya) Yang perlu diperhatikan adalah peralatan panen tresher harus dibersihkan dari sisa-sisa tanaman sebelumnyaq wadah yang digunakan untuk menampung gabah harus bersih
III. PROSESING BENIH 1. Penjemuran - Lantai jemur harus bersih dari kotoran dan gabah dari varietas lain - Dilakukan pembalikan gabah secara berkala agar keringnya merata - Biasanya dilakukan 2 – 3hari sampai kadar air kurang dari 13 % ( 10 – 13 % ) 2. Pembersihan / Pemilahan / grading - CalonBenih yang telah kering perlu dibersihkan agar bersih dari kotoran ( jerami, daun padi, rumput, gabah hampa dll.) - Pembersihan dapat dilakukan dengan tampi (skala kecil) dan untuk skala besar dengan Seed Cleaner)
3. Penyimpanan - Kondisi ruang / gudang penyimpanan sangat berpengaruh terhadap daya simpan benih - Benih disimpan secara teratur dan terpisah untuk masing-masing varietas - Tempat / wadah benih dapat menggunakan silo atau karung plastik - Bila menggunakan wadah karung, di bagian bawah tumpukan harus diberi balok kayu agar benih tidak bersentuhan dengan lantai gudang 4. Syarat Ruang Penyimpanan - Tidak bocor - Lantai harus padat (terbuat dari semen / beton) - Ventilasi yang cukup (tidak lembab)
5. Packing Packing / Pengemasan benih bertujuan untuk : - Mempermudah dalam penyaluran / transportasi benih - Melindungi benih selama penyimpanan terutama dalam mepertahankan mutu benih - Mengurangi serangan hama/insekta - Setelah dikemas ditata diatas rak kayu 6. Pemasaran - Benih yang boleh dipasarkan yaitu benih yang telah dipacking dengan kemasan plastik berlogo dan didalamnya telah diberi label - Bobot kemasan biasanya 5 Kg.
B2TPH WILAYAH SURAKARTA Sekian, Matur Nuwun PUSTAKA : BBI Padi Tegalgondo B2TPH WILAYAH SURAKARTA