DODOL PISANG TAMBAK AHMAD GUSRAZALI CINDY WULANDARI PUTRI CANDRA PRATAMA DEWI HERLINA JULIA SAFITRI MUJIADI MELIY ANGGRAINY NURFADILLAH NURUL HASANAH RIO SETIO PAMUJI SITI KOMARIA TRI OKTA PANDU WINATA UTAMI NINGSIH
LATAR BELAKANG Dodol merupakan makanan tradisional yang cukup popular dibeberapa daerahIndonesia. Dodol diklasifikasikan menjadi dua, yaitu dodol yang diolah dari buah pisang dan dodol yang diolah dari tepung-tepungan, antara lain tepung beras dan tepung ketan. Dodol buah terbuat dari daging buah matang yang dihancurkan, kemudian dimasak dengan penambahan gula dan bahan makanan lainnya atau tanpa penambahan makanan lainnya. Sesuai dengan defenisi tersebut maka dalam pembuatan dodol buah-buahan diperbolehkan penambahan bahan lainnya, seperti tepung ketan, tepung tapioca, tepunng hunkue, bahan pewarna, maupun bahan pengawet. Bahan-bahan yang ditambahkan harus sesuai dan tidak boleh lebih dari aturan yang telah ditentukan.
LATAR BELAKANG Pengolahan tanaman buah yang masih asal-asalan, seperti tanpa perawatan serta pemanenan dengan sistem tebas dan ijon menghasilkan buah yang tidak memenuhi criteria mutu sebagai buah meja. Selain itu, buah-buahan setelah dipanen memiliki daya simpan yang singkat sehingga mudah rusak. Jumlah kerusakan buah akan meningkat jika cara panen, pengemasan, dan pengangkutan dilakukan secara sembarangan. Untuk pasar luar negeri., kriteria standar mutu buah ditentukan pengimpornya, mutu pisang sangat dipengaruhi oleh tingkat ketuaan, ukuran, serta tampilan kulit pisang. Pisang yang sesuai standar mutu harus mulus, terbebas dari luka memar, lecet maupun scab. Selain itu ukuran pisang pun harus seragam dan sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan.
LATAR BELAKANG Pisang yang tidak memenuhi standar mutu tersebut dapat dimanfaatkan menjadi dodol. Pengolahan buah-buahan menjadi dodol merupakan salah satu upaya untuk memperpanjang daya simpan buah dan menekan kehilangan pasca panen pada buah pisang. Pada awalnya dodol digunakan pada perayaan hari besar seperti idul fitri, perkawinan, kelahiran dan sebagainya. Akan tetapi, saat ini dodol telah dipasarkan meluas, terutama ditempat pariwisata dengan kemasan yang menarik. Dodol tersebut banyak dijadikan buah tangan oleh para wisatawan, terutama wisatawan domestic. Dodol pun menjadi cirri khas pada daerah wisatawan sehingga permintaannya akan tetap ada. Selain itu, rasa dodol buah yang khas dan enak menjadikannya tetap diminati. Tentu saja kondisi tersebut memberikan peluang pengembangan bisnis dodol pisang. Bila mutu dodol yang dihasilkan baik, enak rasanya, dan kemasannya menarik, masih terbuka juga peluang untuk pasar antar pulau dan pasar luar negeri.
Apa tujuan pembuatan dodol pisang? Rumusan masalah Apa tujuan pembuatan dodol pisang? Apa manfaat dari pembuatan dodol pisang? Bagaimana cara pengolahan dodol pisang?
Beberapa tujuannya antara lain : Untuk mengawetkan pisang Untuk Meningkatkan nilai ekonomis pisang Untuk memanfaatkan sumber daya alam Menambah pendapatan masyarakat desa Mengisi waktu luang.
Adapun beberapa manfaat yakni : Bagi petani : Pembuatan dodol dari pisang dapat meningkatkan nilai ekonomis pisang. Bagi Mahasiswa : Dapat menambah pemasukan uang saku bagi mahasiswa, meningkatkan daya kreativitas, serta menciptakan lapangan pekerjaan baru. Bagi lingkungan Masyarakat : Menciptakan lapangan pekerjaan baru.
Alat dan bahan Alat – alat : Blender Wajan stainless steel Cetakan Pisau Kayu Minyak tanah Pengaduk Kayu Gelas Ukur Timbangan Alat Pemarut Saringan Plastik Mika Plastik Pengemas Bahan – bahan : Buah pisang Gula pasir Gula merah Tepung Garam Kelapa Panili
Kupas kelapa, parut lalu ambil santannya CARA PEMBUATAN Kupas buah pisang dan potong kecil-kecil lalu haluskan menggunakan blender Kupas kelapa, parut lalu ambil santannya Campur pisang yang telah dihaluskan dengan gula pasir, gula merah, tepung ketan, panili, dan santan hingga rata kemudian panaskan sampai terbentuk adonan kental (± 3 ½ jam) Segera tuangkan adonan yang telah jadi pada cetakan, dinginkan, setelah itu potong-potong menurut ukuran (5x3cm). Kemudian masukkan ke dalam kantong plastik.
ANALISIS KEUANGAN Modal peralatan = Rp. 1.500.000,- Modal kerja Rp.140.000 x 30 hari = Rp. 4.200.000,- Perkiraan penjualan perbulan : Rp.10.000,- x 20 kotak x 30 hari = Rp. 6.000.000 Keuntungan perbulan : Penjualan-total biaya = Rp.6.000.000,- – Rp.4.200.000,- = Rp.1.800.000,- Perkiraan kembali modal : (Modal awal / Keuntungan) x 1 bulan =(1.500.000/1.800.000) x 1 bulan =25 hari
Tantangan & hambatan Tantangan Dalam pembuatan dodol pisang tentunya ada hambatan dalam proses pembuatannya diantaranya : a. Konsumen Biasanya kebanyakan konsumen/ peminat dari dodol ini adalah orang dewasa, lanjut usia dan anak-anak. b. Produsen Perlu inovasi yang lebih kreatif lagi supaya dodol pisang produksi kami bisa diterima oleh konsumen.
Tantangan & hambatan Hambatan Ada beberapa hambatan yang kami alami dalam pembuatan dodol pisang sehat ini a. Proses pemasakan Pada proses pemasakan untuk mengolah pisang untuk menjadi dodol membutuhkan waktu yang lama kurang lebih 31/2 jam, b. Proses pencetakan Proses pencetakan ini, kami mengalami kesulitan dalam mencetak dodol menjadi dodol gulung. Sehingga waktu pencetakan menjadi dodol gulung ini sedikit susah karena lengket. c. Proses pengemasan Pada saat pengemasan ada sedikit kendala ketika kami membungkus dodol pisang sehat ke dalam plastik , minyak yang dihasilkan oleh dodol membuat plastik menjadi licin sehingga membutuhkan waktu lama agar terlihat rapi.
KESIMPULAN Bahan utama yang digunakan dalam pembuatan dodol adalah buah dengan tingkat kematangan penuh. Bahan tambahan yang digunakan untuk pembuatan dodol adalah tepung ketan yang memberi sifat kental sehingga membentuk tekstur dodol yang elastis. Gula yang berfungsi untuk memberikan aroma, rasa manis, warna coklat pada dodol, sebagai pengawet dan membantu pembentukan lapisan keras dan tekstur pada dodol. Santan kental mengandung lemak sehingga dihasilkan dodol yang mempunyai rasa lezat dan membentuk tekstur kalis. Dodol pisang yang telah dibuat memiliki sifat organoleptic yang baik sehingga layak untuk dikonsumsi maupun dipasarkan meskipun masih banyak yang perlu untuk diperbaiki.