Mirza HSTPenggalih, MPH

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PERSIAPAN PASIEN UNTUK PENGAMBILAN SPECIMEN PEMERIKSAAN MIKROBA
Advertisements

Manusia sebagai organisme multiseluler dikelilingi oleh lingkungan luar (milleu exterior) dan sel-selnya pun hidup dalam milleu interior berupa darah.
KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
Paskalis Lukimon (Ners)
KESEHATAN TENTANG DIARE.
RESUSITASI CAIRAN Ns. Herlina S.Kep.
Air Sesuatu substansi yg fital dlm kehidupan manusia Tdk dpt diganti dgn Unsur lain Kekurangan air Dehidrasi, shg tdk ada metabolisme dlm tubuh Eletrolit.
UNIVERSITAS SETIA BUDI SURAKARTA
Analisis obat dalam berbagai cairan biologis
BODY FLUIDS.
Sistem Osmoregulasi Ikan
Oleh Sri Adiningsih FKM UNAIR
GANGGUAN KESEIMBANGAN ASAM DAN BASA
Gizi Seimbang Atlet.
BIOKIMIA MERRYANA ADRIANI.
Terapi cairan perioperatif oleh dr.Yose Wizano, SpAn.KAKV
Cairan tubuh, elektrolit dan pengaturannya
PATOFISIOLOGI DIABETES MELITUS
Biokimia Pengasaman Urin.
Kebutuhan cairan dan elektrolit
KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
ANATOMI-FISIOLOGI SISTEM KEMIH DIANA IRAWATI. FISIOLOGI GINJAL Regulasi volume darah melalui proses sekresi air Regulasi elektrolit darah Regulasi keseimbangan.
Konsep Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
CAIRAN TUBUH Imran Tumenggung
I Njoman Widajadnja, Dr, M.Kes / Andreanyta Meliala, Dr.,Ph.D AIFM
ASKEP PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR NUTRISI
DISTRIBUSI OBAT.
Gangguan Sirkulasi dan Cairan Tubuh
Total air dalam tubuh bervariasi diantaranya tergantung :
PERHITUNGAN OSMOLARITAS DAN VISKOSITAS SECARA SEDERHANA
PEMULIHAN PASCA BENCANA (RECOVERY) DI UNIT HEMODIALISA
Menghasilkan hormon eritropoetin
GIZI DALAM DAUR KEHIDUPAN
Pengendalian Internal
4. NUTRIEN UNTUK TERNAK (UDARA DAN AIR)
TEMPERATUR EKSTRIM.
Oleh: Luqman Ardi Setiawan ( ) Muhammad Ali Shodiqin ( )
R BAYU KUSUMAH N. S.Kep.,Ners
Total air dalam tubuh bervariasi diantaranya tergantung :
PERSENTASE CAIRAN (LIQUID)
TERAPI CAIRAN Fitri Musdalifa.
Indeks asupan air dan Hidrasi pada Orang Dewasa di Eropa Sehat: Studi Penelitian Hidrasi Eropa (EHRS) Olga Malisova 1, Adelais Athanasatou 1, Alex Pepa.
KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
Makanan parenteral Minggu ke V.
Fisiologi Cairan Tubuh
Sistem Ekskresi.
KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELECTROLIT
Assalamua’laikum Wr.Wb
KONSEP DASAR DAN PRINSIP PERITONEAL DIALYSIS
PENGGUNAAN OBAT PADA PEDIATRIK Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Univ. Muhammadiyah Purwokerto.
KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
DIABETES MELLITUS “The Best Prescription is Knowledge"
TERAPI CAIRAN PARENTERAL
GLUKOSA 2 JPP SISILIA INTAN JUITA( ).
ANATOMY AND PHYSIOLOGY
PELATIHAN RUTIN IV SYOK HIPOVOLEMIK & SINKOP
Bagian Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Keselamatan Kerja
KESEIMBANGAN & GANGGUAN ELEKTROLIT
HOMEOSTASIS CAIRAN DAN ELEKTROLIT Dan ASAM BASA. OBJECTIVES MEMAHAMI KONSEP HOMEOSTASIS KOMPOSISI CAIRAN TUBUH MEKANISME HOMEOSTASIS PENGERTIAN ASAM-BASA.
Hati (hepar) Merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh manusia (2 kg) yang terletak di rongga perut sabelah kanan di bawah diafragma.
PENGGUNAAN CAIRAN INTRAVENA
INTERPRETASI GANGGUAN ASAM BASA
Keseimbangan Cairan, elektrolit, dan Asam Basa
PENGARUH SUHU PADA PREPARASI SAMPEL TERHADAP KADAR BILIRUBIN TOTAL DAN BILIRUBIN DIREK METODE FOTOMETRI MENGUNAKAN 2,4-DICHLOROANILINE (DCA) PROPOSAL PENELITIAN.
Reference interval Rosa Dwi Wahyuni 4/17/2019.
HIPEREMISIS GRAVIDARUM
DEFINISI  Syok merupakan kegagalan sirkulasi tepi menyeluruh yang mengakibatkan hipotensi jaringan.  Kematian karena syok terjadi bila kejadian ini.
AGD DINKES Prov. DKI JAKARTA. S H O C K merupakan kondisi mengancam jiwa yang terjadi saat tubuh tidak mendapatkan aliran darah yang adekuat Kumpulan.
Transcript presentasi:

Mirza HSTPenggalih, MPH Athlete’s Hydration Mirza HSTPenggalih, MPH

PENDAHULUAN Keseimbangan cairan tubuh diwujudkan dengan perbedaan antara masukan dan pengeluaran cairan tubuh. Perputaran cairan tubuh normal pada orang dewasa dengan pola sedentary adalah sekitar 1-3 liter per hari. Perkiraan ini sudah mempertimbangkan dari kehilangan cairan yang tidak terlihat, atau keringat yang dikeluarkan melalui kulit (Cheuvront dan Sawka, 2005). Besarnya variasi dari asupan cairan dikontrol oleh ginjal melalui produksi urin. Kehilangan cairan dari sistem paru-paru sering diabaikan dalam keseimbangan cairan karena hal ini terjadi selama metabolisme aerobik (Cheuvront dan Sawka, 2005).

Perubahan proporsi Natrium dan air Dehidrasi Perubahan proporsi Natrium dan air Kehilangan cairan dan Natrium Defisit cairan isotonik dalam ECF Water Ingestion Reabsorbsi cairan oleh ginjal Hipotalamu s Sekresi ADH Haus Volume darah Serum Osmolality Contraction of fluids in interstitial and vascular compartments of the ECF

Three Principles of Athletes Hydration State of Hydration Euhydrate Dehydration Overhydration Time Plan for hydration Pre-Activity During Activity Post Activity Type of Drinks Volume Carbs content Sodium Content Protein Content

Pre Activity Confirm that the athlete should in euhydrated condition Begin at least 4 hr before sporting event Fluid should be consumed slowly Drinking about 5-7 ml/kg BW (Jika berat 70 kg membutuhkan 350 ml cairan). The goal is to create sufficient urin output. Should drink fluids with 20-50 mEq/L Sodium to aid water retention.

During Activity The goal is to prevent excessive dehydration (>2% BW loss from water deficit). Faktor yang harus diperhatikan: Lenght of competition Individual sweating rates Ability to drink during competition Athlete should be conscious of the amount of replacement required during and after competition. Shorter exercise sessions do not demand beverages with higg carbs (sugar) conten (<2.5%). Exercise longer tha 1 hour, fluid intake shoul be a 6-8% carbs-electrolyte sports drink

Post Activity Should ingest sodium with water. The amount of fluid should be equal to the number of pounds lost during the event. Every pounds lost should drink 2-3 cups of fluids. Drink with sodium n glucose will elevate blood sodium level in rehydration phase. The consumption of salt in sport drink not only to stimulate athlete’s thirst but also delay urin formation to replenish the body’s lost volume. Rapid rehydratin  chicken broth, chicken noodle soup, chocolate milk.

Sport Drinks Fundamentals of Sports Nutrition: Application to Sports Drinks Water Turnover and Regulation of Fluid Balance Physiological and Psychological Determinants of Fluid Intake Gastric Emptying and Intestinal Absorption of Fluids, Carbohydrates, and Electrolytes Physiological Responses to Fluid Intake During Exercise Metabolic and Performance Responses to Carbohydrate Intake During Exercise Post-Exercise Rehydration and Recovery Formulating Carbohydrate-Electrolyte Drinks for Optimal Efficacy Other Ingredients: Role in the Nutrition of Athletes

Formulating Carbohydrate-Electrolyte Drinks for Optimal Efficacy encourage voluntary fluid consumption stimulate rapid fluid absorption supply carbohydrate for improved performance augment physiological response speed rehydration

FORMULATION CONSIDERATIONS Flavor and Colour Carbohydrate Concentration and type Fructose are not beneficial for electrolyte replecement (SLGT1 Works: Sodium dependent cotransport) High carbs (>8%)  Delayed gastric emptying  prolonging the time to restore electrolyte Sodium Chloride and others electrolyte Beverage Osmolarity Other possible inggredients: Amino acid, Vitamin, Rice starch, maltodextrins, glycine, glutamine

Tools To Asses Hydration Status Untuk melakukan pemantauan fungsi rehidrasi cairan pada tubuh dibutuhkan parameter pengukuran yang tepat. Kombinasi total body water dan plasma osmolality merupakan gold standar untuk penilaian status hidrasi.

Test of Osmolarity Osmolaritas adalah total padatan terlarut dalam air. Standar ukuran osmolaritas adalah nilai osmolaritas plasma serum yakni berkisar antara 285-290 mOsm (=-0.532 to 0.539°C). Pengukuran osmolaritas dan konsentrasi Natrium dapat dilakukan untuk melihat padatan dalam urin, darah, monitoring keseimbangan cairan tubuh, total body water, status hidrasi, anti diuretic hormone atau ADH, terapi cairan dan kadar alkohol dalam darah

Test of Osmolarity Aplikasi lain penilaian osmolaritas dapat dilakukan pada berbagai cairan tubuh (saliva, cairan lambung, keringat, cairan ketuban), media cairan dialisis, parenteral fluid, terapi cairan paska bedah (Norton, 1993). Untuk melakukan tes laboratorium, sampel dapat dikumpulkan menggunakan cangkir tertutup. Osmolaritas dapat diukur menggunakan alat freezing point osmometer. Setiap uji membutuhkan 0,2-0.3 ml sampel dalam cuvette yang kemudian diletakkan dalam bak osmometer. Hasil pengukuran dibaca dalam satuan miliosmoles/kg (Norton, 1993).

Indirect Osmolarity Calculation

Optional Tools To Asses Hydration Parameter pengganti yang dapat digunakan adalah: konsentrasi urin, berat badan, penanda darah, Bio-Impedance, saliva, subjective assesment of hydration status.

Cont’- Urin Penggunaan urin sebagai penanda dehidrasi antara lain: penilaian penurunan volume urin, tingginya urine spesific gravity, tingginya urin osmalaritas dan warna urin gelap Electrolit urin

Cont’- Urin Metode ini dapat dijadikan alat skrining untuk membedakan kondisi euhydration dan dehydration (Cheuvront dan Sawka, 2005). Untuk menghindari salah penilaian, sebelum penilaian status hidrasi, sebaiknya subjek harus memenuhi syarat pemilihan awal pengukuran seperti overnight fast dan pemeriksaan urin dipagi hari.

Cont – Berat Badan Berat badan sering digunakan untuk menilai secara cepat hidrasi pada atlit. Perubahan hidrasi secara akut dihitung dengan selisih berat badan antara pre dan post exercise. Tingkatan dehidrasi sangat baik dinyatakan sebagai presentase dari berat badan awal dari pada prosentase dari total body weight karena kondisi terakhir setiap orang sangat besar variasinya (Cheuvront dan Sawka, 2005). Penggunaan metode ini diartikan dengan 1 g kehilangan berat tubuh sama dengan 1 ml kehilangan cairan. Kehilangan lebih dari 2% BW dapat mengganggu performa secara signifikan.

Cont- Blood Markers Blood markers untuk menilai status hidrasi meliputi penilaian volume plasma. Perubahan volume plasma dapat diperkirakan melalui penanda hemoglobin dan hematokrit. Hematokrit : HB = 1:3  Jika tidak sebanding, volume plasma tidak stabil. Electrolit darah. Namun demikian untuk mengambil sampel tersebut perlu kondisi yang sama yaitu postur, posisi lengan, temperatur kulit, dan faktor lain. Natrium dalam plasma merupakan alternatif pengukuran osmolaritas karena perubahan osmolaritas berhubungan dengan perubahan Natrium (Shirreffs, 2001).

Subjective Hydration Assesment

Terima Kasih