PENGHITUNGAN INTENSITAS PENYAKIT KARAT JAGUNG (Puccinia sorghi) Kelompok: 2 Ruth Sri Yutika (A34140003) Wahyuning Dwi Novitasari (A34140029) Nadira Syafitri (A34140051) Niky Elfa Amanatillah (A34140070) Nida Afifah (A34140090) Dosen: Prof. Dr. Ir. Sri Hendrastuti Hidayat, M.Sc Dr. Ir. Widodo, M.S
Latar Belakang Tanaman jagung merupakan salah satu komoditas pertanian dengan potensi yang cukup tinggi produksinya. Jagung dapat digunakan sebagai bahan dasar pangan serta dijadikan sebagai bahan dasar pakan ternak. Sehingga dalam budidaya jagung, perlu diperhatikan apakah pertumbuhan dan perkembangan nya tidak terganggu oleh OPT. Sebelum dilakukan pengendalian, pengamatan dilakukan terlebih dahulu untuk mengetahui OPT jenis apa yang menyerang sehingga pengendalian nya lebih efisien dan tidak salah sasaran.
Tujuan Mengamati intensitas kejadian dan keparahan penyakit yang disebabkan oleh karat jagung Puccinia sorghi di lahan percobaan Leuwikopo.
Metode Keterangan : - (Tanaman mati) Skor gejala penyakit 1= tidak ada gejala (0%) 2= ada lesio menyebar di bawah daun (1-5%) 3= lesio (6-10%) 4= lesion dan nekrosis (11-20%) 5= nekrosis parah (21-30%) 6= daun bagian bawah rusak (31-40%) 7= daun bawah dan tengah rusak, lesion ke daun atas (41-60%) 8= daun bawah rusak 100%, daun di atasnya nekrosis parah (61-80%) 9= hamper seluruh daun kering (81-100%) Metode Lokasi pengamatan : lahan percobaan LeuwiKopo Penentuan petak contoh penentukan jumlah tanaman contoh yang diamati Pemberian tanda label pada tanaman contoh Diamati bagian tanaman yang sakit dan dihitung per skor satu tanaman.
Siklus Hidup
Inang Oxalis (wood sorrels) Oxalis conorrhiza Oxalis corniculata (creeping woodsorrel) Oxalis europaea (European woodsorrel) Oxalis stricta (Upright yellow-sorrel) Zea mays (maize) Zea mays subsp. mays (sweetcorn) Zea mays subsp. mexicana (teosinte) Zea perennis
Gejala Perbungaanlesio pada glume, bercak, streak Daun warna abnormal, pustul, area nekrotik Batang pustul
Lingkungan optimum Suhu 15-25 °C Kelembaban 95 - 100 % Durasi kebasahan daun 3 - 6 jam
Tabel pengamatan persentase gejala Nomor Tanaman Keparahan (%) Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV 4/29/2016 5/6/2016 5/13/2016 5/20/2016 1 5 8 10 2 6 9 3 7 12 4 50 56 45 55 30 36 60 71 15 35 47 57 59 11 16 18 97 98 13 38 92 96 14 37 25 31 67 17 19 20
21 15 32 44 54 22 56 23 2 11 30 63 24 46 50 25 40 26 3 10 19 27 5 28 8 48 52 29 35 55 68 14 31 1 12 18 33 9 34 39 66 36 16 - 37 7 38 4 20 75
41 5 10 45 50 42 6 19 23 43 3 8 9 20 44 11 21 22 4 7 30 46 15 60 62 47 40 18 48 1 16 49 51 52 13 17 53 54 27 55 56 57 58 59 2
61 43 51 71 62 9 12 20 23 63 41 48 54 64 59 78 85 89 65 21 34 39 66 37 67 1.5 68 82 87 92 69 3 3.5 15 25 70 2 19 4 11 28 72 79 73 45 49 56 74 75 55 58 76 33 52 77 13 29 31 80 27 38 47
Grafik pengamatan persentase gejala Nomor tanaman
Skoring gejala penyakit
Minggu pertama SKOR 1 SKOR 2 SKOR 3 SKOR 4 SKOR 5 SKOR 6 SKOR 7 SKOR 8
Minggu kedua SKOR 4 SKOR 2 SKOR 3 SKOR 5 SKOR 6 SKOR 7 SKOR 8
Minggu ketiga SKOR 2 SKOR 3 SKOR 4 SKOR 5 SKOR 6 SKOR 7 SKOR 8 SKOR 9
Minggu keempat SKOR 2 SKOR 3 SKOR 4 SKOR 5 SKOR 6 SKOR 7 SKOR 8 SKOR 9
Kejadian dan Keparahan Minggu 1 2 3 4 Kejadian 35% 100% Minggu 1 2 3 4 Keparahan 27.78% 41.53% 55.83% 63.20%
Persentase Minggu
Hasil Pengamatan Mikroskopis Puccinia sorghi Puccinia polysora Perbesaran 40x10 Perbesaran 40x10
Perbedaan Puccinia sorghi dan Puccinia polysora Table 1. Key differences between common and Polysora rusts of maize. Common rust Polysora rust Causal agent Puccinia sorghi Puccinia polysora Pustule appearance Elongated, scattered over the leaf Circular, evenly distributed over leaf Pustule color Dark red / brownish Orangish Pustule location Both upper and lower surface of leaves. Generally only found on leaves. Predominantly upper leaf surfaces. Also found on stems and husks. Optimum environment Cool and humid conditions Warm and humid conditions Distribution Subtropical and temperate regions. Tropical and subtropical regions. Occasionally in temperate regions if the temperatures are high enough. Source: http://maizedoctor.org/common-rust-extended-information
Simpulan Intensitas kejadian dan keparahan penyakit karat jagung Puccinia sorghi di lahan percobaan Leuwikopo menunjukkan adanya peningkatan selama empat minggu pengamatan. Peningkatan tersebut disebabkan karena factor biotik maupun abiotic yang sesuai bagi perkembangan pathogen. Faktor biotik yang mempengaruhi antara lain virulensi pathogen dan kerentanan tanaman. Factor abiotic yang mempengaruhi antara lain suhu, kelembaban, dan intensitas cahaya matahari. Penyakit ini cepat berkembang pada durasi kebasahan daun minimal enam jam dimana hal tersebut dipengaruhi oleh factor abiotic di lahan pengamatan.
Terima Kasih