PEREMPUAN DALAM POLITIK JAWA TENGAH
AFFIRMATIVE ACTION YANG TIDAK TERPENUHI . Perempuan di DPRD Jateng / jumlah total hasil pemilu 2004 Perempuan di DPRD Jateng/ jumlah total hasil pemilu 2009 Perempuan di DPRD Jateng / jumlah total hasil pemilu 2014 Persentase (%) 15/100 orang - 21/100 orang 23/ 100 orang 15% 21% 23%
Mengapa perempuan kurang berperan? Budaya patriarkhi Institusi politik Diri perempuan
Penelitian/ karya sebelumnya Lovenduski (2008) sumber daya yang diperlukan yang dimiliki perempuan lebih lemah Astuti (2011) kurangnya aset Kertati (2014) performance buruk Atiqoh Ganjar (2014) kesulitan mengekspresikan diri, lemah dalam lobby, berkampanye.
Bagaimana politik pencitraan perempuan? Citra yang terbangun Komunikasi politik yang terjalin Pesan-pesan feminisme ditengah isu perbedaan gender
Secara teoritik Melihat melalui kacamata Erving Goffman dengan Dramaturgi –nya. Front region/ stage dan back stage perempuan politisi
Apa yang terjadi? Ada politisi perempuan yang telah melakukan upaya komunikasi dan pencitraan di depan publik, kenyataannya tidak mendongkrak popularitas Terpaan isu-isu gender dan budaya patriarkhi tidak memberikan kenyamanan bagi perempuan?
keyakinan Komunikasi yang terjalin apik, bangunan politik pencitraan perempuan yang diiringi kualitas diri yang baik dapat dicapai. Jumlah perempuan akan lebih banyak dalam pengambilan keputusan dan menimbulkan perluasan wilayah politikyang berprespektif feminisme. Membangun citra politik bagi politisi perempuanlebih sulit dan kompleks dibanding dengan membangun citra politisi laki-laki.