TAFSIR, TA’WIL DAN TARJAMAH Pertemuan 2 TAFSIR, TA’WIL DAN TARJAMAH Oleh: M. Miftakhul Huda, M.PdI.
1. Pengertian tafsir 2. Pengertian ta’wil 3. Pengertian tarjamah Pengertian tafsīr, ta`wīl dan tarjamah, persamaan dan perbedaan, serta hubungan antara ketiganya 1. Pengertian tafsir 2. Pengertian ta’wil 3. Pengertian tarjamah
PERBEDAAN TAFSIR, TA’WIL DAN TERJEMAH A PERBEDAAN TAFSIR, TA’WIL DAN TERJEMAH A. TAFSIR - Etimologi: al-iydhoh wa al-tabyin, al-syarh. - Terminologi: Usaha yang bertujuan menjelaskan ayat-ayat Al-Qur’an dan lafaz-lafaznya agar yang tidak jelas menjadi jelas, yang samar menjadi terang, yang sulit dipahami menjadi gampang dipahami sehingga hidayah Al-Qur’an benar-benar dapat dirasakan oleh umat manusia B. TA’WIL - Etimologi: al-ruju’, al-sharf, al-siyasah. - Terminologi: memalingkan lafaz-lafaz dari makna lahirnya ke makna batinnya, jika makna itulah yang sesuai dengan jiwa al-Qur’an.
C. TERJEMAH Etimologi: tanqul (memindahkan). Terminologi: memindahkan makna pembicaraan yang terkandung dalam suatu bahasa kepada bahasa yang lain lengkap dengan makna dan maksudnya. - Terjemah ada dua: 1. Terjemah harfiah yaitu terikat kata per kata sehingga kadang membingungkan. 2. Terjemah tafsiriyah yaitu tidak terikat kata per kata lebih melihat kepada kandung makna (kontekstual).
Contoh Tafsir Contoh dalam surat al-Hajj ayat 30: وَاُحِلَّتْ لَكُمُ الاَنْعَامُ اِلاَّ مَا يتْلى عَلَيكُمْ فَاجْتَنِبُوا الرِّجْسَ مِنَ الْاَؤْثَانِ وَاجْتَنِبُوْا قَوْل الزُّوْرِ (30) Artinya: “Dan telah dihalalkan bagi kamu semua binatang ternak, terkecuali yang diterangkan kepadamu keharamannya, maka jauhilah olehmu berhala-berhala yang najis itu dan jauhilah perkataan-perkataan yang dusta.” (Qs. Al-Hajj: 30)
Contoh Ta’wil Sebagai contoh kata dalam firman Allah Swt: .....يدُ اللَّهِ فَوْقَ اَيْدِيْهمِ.......(10) Artinya: “................Tangan (kekuasaan) Allah diatas tangan (kekuasaan) mereka........ (Qs. Al-Fath: 10)
Contoh Tarjamah Contoh: وَلاَتَجْعَلْ ىَدَكَ مَغْلُوْلَةً الىَ عُنُقِكَ وَلاَتَبْسُطْهاَكُلُّ الْبَسْطِ فَتَقْعُدَمَلوْمًا مَحْسُوْرًا (29) Artinya: “Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan jangan lah kamu terlalu mengulurkannya karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal.” (Qs. Al-Isra’: 29)
Mengingat pentingnya peran mufassir dlm menjelaskan Al-Qur’an maka SYARAT SEORANG MUFASSIR adalah: Memiliki integritas sbg muslim sejati yakni: memiliki Aqidah yg benar & mantap, Akhlaq yg baik, jujur, adil & menjaga muru’ah (kehormatan diri), serta menjalankan segala ketentuan agama di bidang Ibadah & Mu‘amalah. Memiliki pengetahuan bahasa Arab yg baik (nahwu, sharaf, sastra) 3. Memiliki pengetahuan yg baik mengenai ilmu2 Al-Qur’an (kaidah2 & dasar2 penafsiran, asbâb al-nuzûl, tartîb al-nuzûl, munâsabah / korelasi ant ayat & ant surat), ilmu2 hadis (shahîh, hasan & dla‘îf), & ilmu ushûl al-fiqh. 4. Untuk tafsir tematik, mufassir harus menguasai pengetahuan dasar sekitar tema / masalah pokok yang akan dibahas.
Pembagian Tafsir 1. Tafsir bi al-Matsur/bi al-Riwayah Tafsir bi al-ma’tsur adalah cara menafsirkan ayat-ayat al-Qur’an yang bersumber dari nash-nash, baik nash al-Qur’an, sunnah Rasulullah saw, pendapat sahabat, ataupun perkataan tabi’in 2. Tafsir bi al-Dirayah/bi al-Ra’yi Tafsir bi al-Dirayah adalah menafsirkan al-Qur’an berdasarkan ijtihad mufassir setelah mengenali lebih dahulu bahasa arab dari berbagai aspeknya serta mengenali aspek-aspeknya, lafal-lafalnya dan segi argumentasi yang dibantu dengan menggunakan syair-syair jahili mufassir 3. Tafsir al-Isyarah Mentakwilkan (menafsirkan) ayat yang tidak menurut zahirnya, berdasarkan isyarat yang samar yang hanya diketahui oleh orang yang berilmu dan bertaqwa
Macam-macam Tafsir berdasarkan metodenya klasifikasi tafsir berdasarkan metode penafsirannya menjadi empat macam metode. Yaitu: (1) Metode Tahlily, (2) Metode Ijmaliy, (3) Metode Muqaran, dan (4) Metode Maudhu’i.
PERBEDAAN TAFSIR DAN TA’WIL (CIRI-CIRI TAFSIR DAN TA’WIL) 1 PERBEDAAN TAFSIR DAN TA’WIL (CIRI-CIRI TAFSIR DAN TA’WIL) 1. Tafsir menjelaskan makna tersurat, ta’wil tersirat. 2. Tafsir berkaitan dengan ayat muhkamat , ta’wil ayat mutasyabihat. 3. Tafsir pendekatan riwayah, ta’wil dirayah 4. Tafsir kadang maknanya sudah diberikan al-Qur’an, ta’wil belum. 5. Tafsir bersifat umum, ta’wil khusus.
Dalam penerjemahan Al-Qur'an hendaknya dipenuhi isyarat-isyarat sebagai berikut: Penerjemahnya hendaknya mengetahui dua bahasa (bahasa asli dan bahasa terjemah). Mendalami dan menguasai uslub-uslub dan keistimewaan-keistimewaan bahasa yang diterjemahkan. Hendaknya shighat (bentuk) terjemah itu benar dan apabila dituangkan kembali kedalam bahasa aslinya tidak terdapat kesalahan. Terjemahan itu harus dapat mewakili semua arti dan maksud bahasa asli dengan lengkap dan sempurna.
PERBEDAAN TAFSIR DAN TERJEMAH 1. Terjemah harus terjadi peralihan bahasa, tafsir tidak. 2. Terjemah menuntut terpenuhi kandungan makna bahasa pertama, tafsir tidak. 3. Terjemah menuntut pengakuan bahwa makna yang sudah dialihbahasakan memang itulah yang dikehendaki oleh bahasa pertama, tafsir tidak.
Perbedaan Tafsir, Takwil dan Terjemah Tafsir: menjelaskan makna ayat-ayat yang kadang-kadang dengan panjang lebar, lengkap dengan penjelasan hukum- hukum dan hikmah yang dapat diambil dari ayat itu dan seringkali disertai dengan keaimpulan kandungan ayat-ayat tersebut. Takwil: Mengalihkan lafadz-lafadz ayat Al-Qur'an dari arti yang lahir dan rajih kepada arti lain yang samar dan marjuh. Terjemah: Hanya mengubah kata-kata dari bahasa Arab kedalam bahasa lain tanpa memberikan penjelasan arti kandungan secara lebar dan tidak menyimpulkan dari isi kandungan nya.
Hubungan Tafsir, Takwil dan Terjemah Tafsir memerlukan penerjemahan yang ada di setiap lafadz-lafadz Al-Qur’an. Tafsir akan menjelaskan setiap lafadz yang ada di dalam Al-Qur’an Sebelum menafsir sebuah ayat, kita harus mengetahui arti (terjemah) dari lafadz Al-Qur’an tersebut sehingga kita faham akan maknanya.
Wassalam 04.03.2016 www.paksalam.wordpress.com