PEMBUATAN PESTISIDA NABATI DAUN SIRSAK SEBAGAI PENANGGULANGAN HAMA BELALANG
KELOMPOK 5A IKMA 2010 Debby Prima Cintya 100810421 Mariyatul Qibtiyah 101011032 Lukman Hakim 101011037 Ulya Rohima Ammar 101011096
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang Keanekaragaman SDA hayati Indonesia menjadi potensi besar dalam pertanian. Keberadaan hama pengganggu menjadi kendala budidaya pertanian Pestisida nabati dinilai ramah lingkungan untuk mengatasi hama karena berasal dari tanaman. Berbagai bahan yang dapat dimanfaatkan untuk pestisida nabati diantaranya adalah tanaman sirsak dari famili Annonaceae
Rumusan Praktikum Pada percobaan kali ini dapat ditarik rumusan praktikum tentang berapa konsentrasi larutan pestisida nabati daun sirsak yang tepat untuk menanggulangi hama belalang?
Tujuan Praktikum Mengetahui metode pengolahan pestisida nabati daun sirsak untuk menanggulangi hama belalang Membuat pestisida nabati daun sirsak yang ramah lingkungan
Manfaat Praktikum Menambah pengetahuan mahasiswa tentang pestisida nabati daun sirsak. Mahasiswa mampu membuat pestisida nabati daun sirsak sebagai penanggulangan hama belalang yang ramah lingkungan.
BAB III METODE PENELITIAN
Rancang Bangun Metode eksperimen, ada 4 perlakuan. Tanaman sawi pot 1 sebagai kontrol. Pot 2 disemprot larutan pestisida nabati ekstrak daun sirsak konsentrasi 25%, Pot 3= 50% dan pot 4= 75%. Setiap perlakuan terdiri dari 3 ulangan. Setelah sawi disemprot, diberi belalang kemudian ditutup dengan jaring. Pengamatan terhadap serangan belalang dan efektivitas pestisida selama tiga hari.
Rancang Bangun
Alat dan Bahan Alat Bahan Blender Gunting Gelas Ukur Saringan (kain) Corong Botol Jaring Pot bunga Sprayer Stapler Daun sirsak 100 lembar Daun tembakau 25 gr Air 1000 mL Belalang 8 ekor Sawi 4
Prosedur Kerja 1. Menyiapkan tanaman uji coba: Membeli tanaman sawi di petani Memindahkan sawi ke pot Meletakkan di tempat yang terkena sinar matahari Menyiram setiap pagi hari Menutup tanaman sawi dengan menggunakan kerangka jaring
Menyiapkan tanaman uji coba
2. Pembuatan pestisida nabati daun sirsak: Menyiapkan alat dan bahan Memotong 100 lembar daun sirsak dan 25 gr daun tembakau kering Memasukkan seluruh potongan daun sirsak dan daun tembakau ke dalam blender Memasukkan air ke dalam blender Menghaluskan dengan blender Menyaring hasil campuran ke dalam botol Menutup botol dan mendiamkan selama 1 minggu (Tujuan didiamkan adalah agar terjadi fermentasi dan pengendapan larutan. Semakin busuk, semakin ampuh larutan)
Proses pembuatan pestisida
Setelah 1 minggu, melakukan pengenceran larutan pestisida dengan konsentrasi berbeda Memasukkan hasil larutan ke dalam gelas ukur sebanyak: Konsentrasi 25% (larutan 25 ml dan air 75ml) Konsentrasi 50% (larutan 50 ml dan air 50 ml) Konsentrasi 75% (larutan 75 ml dan air 25 ml) Setelah bahan tercampur rata, masukkan tiap larutan yang telah diukur konsentrasinya ke dalam sprayer Mengaplikasikan / menyemprotkan ke tanaman budidaya (sawi)
3. Menyiapkan hama: Menangkap hama belalang di sawah Meletakkan 2 ekor belalang ke setiap tanaman sawi yang telah ditutup dengan kerangka jaring
Lokasi Praktikum Pembuatan larutan pestisida nabati daun sirsak dan tembakau di rumah salah satu anggota kelompok, yaitu di Griya Mapan Sentosa EJ-42 Sidoarjo. Peletakan, penyiraman, dan pengaplikasian pestisida nabati pada tanaman sawi serta pembuatan kerangka jaring dilakukan di asrama putri Kampus C Universitas Airlangga Surabaya.
Waktu Pelaksanaan Praktikum
Rincian Biaya Pot Rp 5.000,00 Daun tembakau 1 ons Rp 6.000,00 Jaring Rp 40.000,00 Kerangka kawat Rp 10.000,00 Tanaman sawi Rp 20.000,00 Total Rp 81.000,00
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1. Respon belalang hari pertama setelah penyemprotan (Rabu, 17 April 2013)
Tabel 2. Respon belalang hari kedua setelah penyemprotan (Kamis, 18 April 2013)
Tabel 3. Respon belalang hari ketiga setelah penyemprotan (Jumat, 19 April 2013)
KESIMPULAN Konsentrasi yang paling cocok digunakan sebagai pestisida nabati adalah pada konsentrasi 75%. Karena pada konsentrasi tinggi, pestisida nabati mengandung senyawa acetogenin memiliki keistimewan sebagai anti feedent. Belalang tidak lagi bergairah untuk melahap bagian tanaman yang disukainya, lalu pergi. Pestisida nabati dapat menjamin keamanan ekosistem. Karena dengan pestisida nabati, mayoritas hama hanya terusir dari tanaman petani tanpa membunuh.
SARAN Untuk penggunaan pestisida nabati dalam skala besar masih diperlukan penelitian lebih lanjut terutama untuk volume penyemprotan dan hama yang akan dikendalikan.
Daftar Pustaka Ae_yhunt, 2012. Manfaat Daun Sirsak sebagai Pestisida Nabati. http://karyatulisagribisnisku.blogspot.com/2012/11/manfaat-daun-sirsak-sebagai-pestisida.html. Diakses tgl 4 Maret 2013. Alimin. 2012. Ramuan Pestisida Nabati dari Daun Sirsak (Annona muricata L). http://ditjenbun.deptan.go.id/perlindungan/index.php?option=com_content&view=article&id=156:ramuan-pestisida-nabati-dari-daun-sirsak-annona-muricata-l-&catid=15:home. Diakses tgl 11 Desember 2012. Irianti Cristina Silaban. 2012. Manfaat Sirsak. http://blog.ub.ac.id/iriantis/2012/06/25/manfaat-sirsak/. Diakses tanggal 5 Maret 2013. Neti Suriana. 2013. Pestisida Nabati: Pengertian, Kelebihan, Kelemahan, dan Mekanisme Kerja. http://informasitips.com/pestisida-nabati-pengertian-kelebihan-kelemahan-dan-mekanisme-kerja. Diakses tanggal 5 Maret 2012. Urip SR. 2012. Jenis-jenis Belalang. http://saungurip.blogspot.com/2012/01/jenis-jenis-belalang.html. Diakses 10 Maret 2013.