Maria Walanda Maramis XI IIS 2 Raisya fadhilanara Cut nabella h.a Elsa juwita p Fahreyza ahmad yani Joselin dwi bintang Vanya andita
Biodata Lahir : Maria Josephine Catherine Maramis – 1 Desember 1872 , Kema ,Sulawesi Utara, Indonesia. Meninggal : 22 April 1924 (umur 51 tahun) , Maumbi , Sulawesi utara. Warga negara : Indonesia Agama : Kristen Gelar pahlawan: Pahlawan pergerakan naional indonesia (20 mei 1969)
Sejarah singkat Maria Josephine Catherine Maramis ,atau yang dikenal sebagai Maria Walanda Maramis adalah seorang pahlawan nasional indonesia atas jasanya memperjuangkan pergerakan wanita di indonesia pada permulaan abad ke-20. Beliau juga dikenal sebagai tokoh pendobrak adat, pejuang kemajuan dan emansipasi wanita di dunia politik dan pendidikan serta memiliki pemikiran yang lebih maju dibanding pria pada masanya.
Maria merupakan anak bungsu dari 3 bersaudara dari pasangan Maramis dan Sarah rotinsulu. Ia memiliki kakak perempuan bernama antje dan kakak laki lakinya yang bernama Alexander Andries Maramis (A.A Maramis),yang terlibat dalam pergerakkan kemerdekaan indonesia serta merupakan duta besar dan menteri keuangan RI ke-2. Saat berusia 6 tahun, mereka menjadi yatim piatu karena orang tua mereka yang sakit dan meninggal dunia.
Mulai saat itu, pamanya mengasuh mereka dan menyekolahkan mereka di sekolah melayu di Maumbi. Disanalah maria mendapat satu satunya pendidikan yaitu membaca,menulis, dan sedikit pelajaran sejarah. Pada tahun 1890, ia menikah dengan seorang guru bahasa bernama Joseph Frederick Caselung Walanda dan mempunyai 3 anak perempuan yang salah satunya menjadi guru dan aktif dalam PIKAT.
Cerita perjuangan pergerakan Saat tinggal di Manado, Maria sering menuliskan opini di surat kabar setempat yaitu “tjahaja siang”. Dalam artikelnya ,ia menuliskan tentang betapa pentingnya peran ibu dalam keluarga dimana sudah menjadi kewajiban setiap ibu untuk menjaga kesehatan keluarga dan memberikan pendidikan awal pada anak anaknnya, oleh sebab itu pada 8 Juli 1917 Maria mendirikan organisasi perkumpulan perempuan bernama “Percintaan Ibu Kepada anak Temurunnya” (PIKAT).
Tujuan organisasi ini yaitu mendidik kaum perempuan setempat yang lulus sekolah dasar agar siap menjadi ibu dalam menjalankan perannya didalam kehidupan rumah tangga. Organisasi ini terus berkembang pesat dan memiliki banyak cabang hingga di pulau jawa. Dengan kemajuan ini, pada 2 juni 1918 mereka membuat sekolah manado yang bertujuan memberikan kaum perempuan hak pendidikan yang sama dengan kaum laki laki pada masa itu.
Pada tahun 1919 , di Minahasa telah dibentuk badan perwakilan yang disebut Minahasa Raad, diamana hanya laki laki yang bisa menjadi anggotanya. Tetapi atas kerja kerasnya pada tahun 1921 maria mendapat izin dari pemerintah di batavia untuk bisa memiliki suara dalam Minahasa Raad.
Sebagai pahlawan Di minahasa , setiap tanggal 1 desember, mereka memperingati hari ibu maria walnda maramis. Untuk mengenang jasanya ,telah dibangun makam dan patung beliau di Kelurahan Komo luar ,Kecamatan Wenang, tepatnya di pertigaan Jl. Walanda Maramis, Jl. Sudirman dan Jl. BW lapian, Sulawesi Utara. Ia mendapatkan gelar sebagai pahlawan pergerakan nasional dari pemerintah indonesia pada tanggal 20 mei 1969.
Terima kasih www.wikipedia.com www.google.com www.sulutpromo.com