Definisi : Agresi adalah perilaku/tindakan yg bertujuan menyakiti atau melukai orang lain baik dgn action, verbal, dan non verbal
Agresi merupakan pemicu kenakalan remaja yang berujung pada perkelahian/penganiayaan hingga pembunuhan yang bersifat kriminal Agresi yang disertai kekerasan dan penganiayaan dianggap pelanggaran dengan kategori kejahatan kriminal yang dilakukan oleh remaja.
PROBLEM SOSIAL PSIKOLOGIS SEKOLAH No Pelanggaran Kasus Jenis Sekolah 1 Penganiayaan 12 SMU, STM 2 Pencurian 7 SMP, SMU, STM 3 Pencurian disertai kekerasan 5 4 Kejahatan seks 10 SD, SMP, SMU, STM Pemalakan disertai ancaman 11 SD, SMP,SMU, STM 6 Tawuran Minuman keras 8 Narkoba 13 Dari semua pelanggaran diatas, yang dimulai dengan perilaku agresi sekitar 87 %
Pada Hipotesa sementara: Peneliti berasumsi bahwa komposisi siswa dapat mempengaruhi tingkat agresivitas siswa Pada Hipotesa sementara: Pada komposisi siswa yang berimbang diketemukan tingkat agresivitas berada pada tataran normal s/d agak tinggi Pada Komposisi siswa pria yang lebih dominan atau bahkan mencapai sekitar 80 % maka tingkat agresivitas dapat dikategorikan tinggi
Pada komposisi siswa yang berimbang diketemukan tingkat agresivitas berada pada tataran normal s/d agak tinggi Pada komposisi siswa dimana para wanitanya lebih dominan sekitar 75 % maka diketemukan relatif lebih rendah tingkat agresifitasnya Pada penelitian ini diketemukan juga determinan pemicu dan penyebab perilaku agresif pada remaja
No Penyebab Perilaku 1 Tekanan Lingkungan Sosial Emosional, Pemukulan, Pemalakan 2 Tekanan hormonal remaja Emosiaonal, Caci maki, Pelanggaran susila, Narkoba 3 Broken Home Withdrawl, Alienasi pelanggaran tata tertib, Narkoba 4 Lemah Kepribadian Emosi, Kompulsif, Marah, Tertekan 5 Stabilitas Intensi Rendah Frustasi, Emosi, Tertekan 6 Provokasi Ancaman, Ketakutan
Pembentukan watak agresif yang dikembangkan dalam keluarga Fakta bahwa dunia laki-laki adalah dominan memperburuk keadaan yang menyebabkan sulitnya membimbing para pelaku agresifitas untuk menyadari penyimpangan perilakunya Pola Asuh dengan model superioritas laki2 yang memberi pengaruh psikologis
Pola asuh model Militan, pada keluarga religius jelas menempatkan kaum lelaki sebagai “khalifah”, pemimpin bagi kaum perempuan Pola-pola asuh yang mendorong pembuktian dirinya sebagai laki-laki sejati melalui perilaku agresif, dominan dan kasar
Saran Reward adalah salah satu kunci yang dapat menghasilkan suasana kelas yang kondusif Sharing antara guru dan siswa dapat menghasilkan pendekatan psikologis yang kondusif Pemahaman dan penerimaan Orang tua dan guru atas ketegangan psikologis yang bersifat hormonal pada siswa remaja menghasilkan kesabaran yang komunikatif
Langkah preventif lebih diproritaskan terutama pada layanan konseling sosial karier dan belajar Kolaborasi antara Guru BK-Guru Bid Studi-Kepala Sekolah-Orang Tua adalah langkah ideal pencegahan Agresi siswa remaja