Nurul Wandasari S, M.Epid Prodi Kesehatan Masyarakat

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Obeservasional Exsperimen
Advertisements

UKURAN DAMPAK DALAM EPIDEMIOLOGI
KRITIK JURNAL ILMIAH Epidemiologi K3
OLEH: SRI SUNARINGSIH IKA WARDOJO, SKM
ANALISIS UKURAN KESEHATAN
Taksonomi Penelitian Epidemiologi
Honey Ndoen COHORT.
STUDI KOHORT.
Study Kohor.
M.A. Epidemiologi K3 Dr. Dr. L. Meily Kurniawidjaja, MSc., Sp.Ok.
PENELITIAN OBSERVASIONAL ANALITIK (2)
UKURAN-UKURAN ASOSIASI
RANCANGAN / DISAIN PENELITIAN
Desain Cross Sectional
STUDI EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF
Epidemiologi analitik
RANCANGAN PENELITIAN OBSERVASIONAL ANALITIK
UKURAN DAMPAK DALAM EPIDEMIOLOGI
CASE CONTROL & COHORT Erni Yusnita Lalusu.
M.A. Epidemiologi K3 DR. Dr. L. Meily Kurniawidjaja, MSc., Sp.Ok.
Telaah kritis artikel Breast feeding and obesity : cross sectional study RĂ¼diger von Kries, Berthold Koletzko, Thorsten Sauerwald, dkk. Tri Widyastuti.
CASE CONTROL Honey Ndoen.
Case Control Study (Penelitian kasus kontrol)
STUDI EPIDEMIOLOGI.
STUDI EPIDEMIOLOGI(2).
Nurul Wandasari S, M.Epid Prodi Kesehatan Masyarakat
Nurul Wandasari S, M.Epid Prodi Kesehatan Masyarakat
Ukuran-ukuran Frekuensi yang digunakan dalam Epidemiologi K3
Desain Cross Sectional
EPIDEMIOLOGI DESKTRIPTIF
TEMU X SAMPLING: A REVIEW.
PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI
Ukuran-ukuran Frekuensi yang digunakan dalam Epidemiologi K3
RISET PROGNOSIS DIANA AGUSTIN WINA SUNDARI
STUDI POTONG LINTANG suharyo.
DESAIN PENELITIAN Pertemuan Ke-3.
Nurul Wandasari S, M.Epid Prodi Kesehatan Masyarakat
STUDI CROSS SECTIONAL.
DESAIN PENELITIAN.
TEMU - 4 TUJUAN Diakhir kuliah mahasiswa memiliki pengetahuan dasar tentang faktor risiko , studi epidemiologi analitik: Studi Ekologi, Studi Cross Sectional.
RANCANGAN STUDI EPIDEMIOLOGI PERTEMUAN 12 DEASY ROSMALA DEWI, SKM,MKES
PENGUKURAN RISIKO PENYAKIT
Oleh: Epidemiologi STIKES TUANKU TAMBUSAI BANGKINANG
Desain Cross Sectional
Desain Cross Sectional
Nurul Wandasari S, M.Epid Prodi Kesehatan Masyarakat
KELOMPOK 3 Yulia Permatasari. A (Moderator) Merlin. Balak (Pemateri)
STUDI KOHORT SK Adalah rancangan studi yang mempelajari hubungan antara paparan dan penyakit. Dengan cara membandingkan kelompok terpapar (faktor penelitian)
UKURAN FREKUENSI PENYAKIT
UKURAN EPIDEMIOLOGI 1 Oleh Nugroho.
Studi kohor Oleh : Mia Audina (
M.A. Epidemiologi K3 Desyawati Utami S.Pi, M.KKK
Desain Epidemiologi Oleh Dr. Nugroho Susanto, M.Kes.
PENGUKURAN RISIKO PENYAKIT
OLEH: MAYOR CKM (K) Ns. MUSTRIWI, M. Kep
PENELITIAN NON EKSPERIMENTAL
OLEH: SRI SUNARINGSIH IKA WARDOJO, SKM
Penelitian Epidemiologi dr. I Wayan Gede Artawan Eka Putra.
Diakhir kuliah mahasiswa memiliki kemampuan dasar tentang
DESAIN PENELITIAN Created by : Andi khairunnisa Ayudya Sekar
Penilitian Retrospektif study
STIKES TUANKU TAMBUSAI BANGKINANG
STIKES TUANKU TAMBUSAI BANGKINANG
Besar Sampel Untuk Kasus Kontrol
STUDI KOHOR MK RISET EPIDEMIOLOGI.
STUDI KOHORT.
UKURAN ASOSIASI Suharyo.
Sesi 10: Metode dan Besar Sampel untuk Disain Kohort
Rancangan penelitian kesehatan berdasar klasifikasi penelitian Rancangan pnltnJenisContoh Observasional (non- eksperimen) Deskriptif Analitik Lap kasus.
DESAIN PENELITIAN Merupakan rancangan penelitian yang disusun sedemikian rupa sehingga dapat menuntun peneliti untuk dapat memperoleh.
Transcript presentasi:

Nurul Wandasari S, M.Epid Prodi Kesehatan Masyarakat Desain Case Control Nurul Wandasari S, M.Epid Semester Genap 2012/2013 Prodi Kesehatan Masyarakat Univ Esa Unggul

Pendahuluan Merupakan penelitian epid. analitik non-eksperimental yg mengkaji hubungan antara faktor risiko dan efek/penyakit Dalam urutan kekuatan cause-effect relationship, cc di bawah kohort di atas cs Model pendekatan waktu: retrospektif

Pendahuluan Studi dimulai dgn mengidentifikasi kelompok kasus/efek (D+) & kelompok tanpa efek/kontrol (D-), kemudian secara retrospektif diteliti faktor risiko yg mungkin dapat menerangkan CC tidak dapat menghitung insidens atau prevalens CC hanya dapat menilai berapa seringnya terdapat pajanan pada kasus dibandingkan pada kontrol, yaitu Odds Ratio (OR)

Jenis Studi Kasus Kontrol Studi CC tanpa matching Studi CC dengan matching

Skema Studi Case Control Penelitian mulai di sini Apakah ada faktor risiko? Ditelusuri retrospektif a E(+) Kasus D (+) b E(-) c E(+) Kontrol D (-) d E(-)

Tabel 2 x 2 Hasil pengamatan pd Studi CC Jumlah E+ a b a+b E- c d c+d a+c b+d a+b+c+d Risiko relatif dinyatakan dengan rasio odds (OR) pada kasus dan kontrol Odds Ratio (OR) = ad : bc

Population Attributable Risk (PAR) PAR dapat digunakan untuk menentukan kebijakan, dgn mendapatkan: Seberapa besar proporsi kasus dalam populasi akan dapat dicegah bila faktor risiko itu dapat dihilangkan? Seberapa jauh dampak pada masyarakat bila faktor risiko dihilangkan? Rumus: PAR = p(OR-1) / [p(OR-1)+1] P = proporsi dari populasi terpajan b/(b+d)

Langkah Merumuskan pertanyaan penelitian & hipotesis Mengidentifikasi variabel penelitian Menentukan kriteria kasus (disease) & kontrol (non-disease) Menentukan populasi terjangkau & sampel, & cara untuk pemilihan subyek penelitian Melakukan pengukuran variabel Menganalisis data

Kelebihan Studi CC Kadang-kadang merupakan satu-satunya cara utk meneliti kasus yang jarang atau yang masa latennya panjang Hasilnya dapat diperoleh dgn cepat Relatif sedikit biaya Subyek penelitian lebih sedikit Memungkinkan untuk mengidentifikasi pelbgai faktor risiko sekaligus

Kekurangan studi CC Data pajanan faktor risiko diperoleh dari ingatan atau catatan medik -- recall bias, sengaja/tidak, kurang akurat Validasi informasi kadang sulit didapat Kelompok kasus & kontrol ditentukan peneliti, sulit utk meyakinkan bahwa kedua kelompok sebanding dalam faktor eksternal dan sumber bias lainnya Tdk dapat memberikan incidence rate Hanya dapat dipakai utk menentukan satu penyakit/efek

Contoh kasus (Tugas 1) Di sebuah industri makanan beku (frozen food), terdapat 231 pekerja di bagian packing. Sebanyak 117 orang bekerja di ruangan packing dengan temperatur rendah. Sisanya berada di ruangan dengan temperatur normal. 98 orang pekerja ditemukan mengalami gangguan kesehatan berupa hypotermia karena berada di ruangan bertemperatur rendah dalam waktu lama. Ternyata pekerja yang bekerja di ruangan packing dengan temperatur normal pun ada yang mengalami hypotermia yaitu sebanyak 12 orang. Berapakah resiko yang dialami oleh pekerja untuk terkena hypotermia?

Tugas 2 Melakukan telaah jurnal secara epidemiologi pada jurnal tentang K3 yang anda temukan