EFEKTIVITAS QUANTUM LEARNING YANG DIKOLABORASIKAN DENGAN TEORI PERMAINAN DIENES TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SD oleh Lintang Wahyudi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana
LATAR BELAKANG KAJIAN PUSTAKA METODE HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN SIMPULAN
LATAR BELAKANG UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang tercantum pada pasal 3. Setiap proses belajar mengajar pasti menampakan aktivitas dari pebelajar atau siswa. Soedjadi (2000:13) mengemukakan matematika memiliki karakterisitik: Memiliki obyek kajian abstrak. (2) Bertumpu pada kesepakatan. (3) Memiliki pola pikir deduktif. (4) Memiliki simbol yang kosong dari arti. (5) Memperhatikan semesta pembicaraan. (6) Konsisten dalam sistemnya.
TEORI PERMAINAN DIENES QUANTUM LEARNING !!!! Bobbi DePorter (2007:5) model pembelajaran Quantum Learning merupakan bentuk inovasi pengubahan bermacam-macam interaksi yang ada di dalam dan di sekitar momen belajar. Interaksi-interaksi ini mencakup unsur-unsur belajar efektif yang dapat mempengaruhi kesuksesan siswa dalam pembelajaran. PIAGET MENJELASKAN PERKEMBANGAN KOGNITIF SISWA PADA USIA 6-12 TAHUN BERADA PADA FASE OPERASIONAL KONGKRET TEORI PERMAINAN DIENES KOLABORASI QUANTUM LEARNING DENGAN TEORI PERMAINAN DIENES
DePorter, dkk. (2012: 195) mengemukakan model TEORI PERMAINAN DIENES KAJIAN PUSTAKA QUANTUM LEARNING ??? ”Bawalah Dunia Mereka ke Dalam Dunia Kita, dan Antarkan Dunia Kita ke Dalam Dunia Mereka” DePorter, dkk. (2012: 195) mengemukakan model pembelajaran Quantum Learning dalam racangan pembelajaran dikenal dengan istilah “TANDUR” Menurut Dienes dalam Aisyah (2008:7) konsep-konsep matematika akan berhasil jika dipelajari dalam tahap-tahap tertentu , Dienes membagi tahap-tahap belajar menjadi beberapa bagian, yaitu: 1) Permainan bebas. 2) Permainan yang menggunakan aturan. 3) Permainan kesamaan sifat. 4) Permainan representasi. 5) Permainan dengan simbolisasi. 6) Permainan dengan formalisasi. TEORI PERMAINAN DIENES
AKTIVITAS BELAJAR HASIL BELAJAR Oemar Hamalik (2008:90) mengelompokan jenis-jenis aktivitas siswa sebagai berikut: 1) Kegiatan visual. 2) Kegiatan lisan. 3) Kegiatan mendengarkan. 4) Kegiatan menulis. 5) Kegiatan menggambar. 6) Kegiatan metrik. 7) Kegiatan mental. 8) Kegiatan emosional. AKTIVITAS BELAJAR HASIL BELAJAR Anthony Robbins (Trianto, 2012:15) mendefinikan belajar sebagai proses menciptakan hubungan antara sesuatu (pengetahuan) yang sudah dipahami dan sesuatu (pengetahuan) yang baru. Hasil belajar menurut Sudjana (2003:3) adalah perubahan tingkah laku yang mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik yang dimiliki oleh siswa setelah menerima pengalaman belajar.
QUASI EXPERIMENTAL DESIGN NON-EQUIVALENT CONTROL GROUP DESIGN METODE QUASI EXPERIMENTAL DESIGN NON-EQUIVALENT CONTROL GROUP DESIGN Subjek dalam penelitian ini meliputi: Siswa SD N Dukuh 05 sebagai kelompok eksperimen Siswa SD N Mangunsari 2 sebagai kelompok kontrol Teknik pengumpulan data menggunakan: 1. Teknik non tes berupa skala penilaian untuk mengukur aktivitas belajar 2. Teknik tes yang terdiri dari pretest dan posttest Hasil uji validitas dan reliabilitas: Instrumen penilaian aktivitas belajar diperoleh soal yang valid sebanyak 10 butir dengan nilai sebesar 0,751 Instrumen penilaian hasil belajar diperoleh soal yang valid sebanyak 20 butir dengan nilai sebesar 0,848
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Analisis deskriptif, Uji Normalitas, Uji Homogenitas Aktivitas belajar Analisis deskriptif, Uji Normalitas, Uji Homogenitas Hasil belajar - Kelompok kontrol Nilai terendah = 4, nilai tertinggi = 10 Nilai rata-rata = 6,45 Nilai siginifikasi 2 tailed sebesar 0,216 - Kelompok Eksperimen Nilai rata-rata = 7,76 Nilai siginifikasi 2 tailed sebesar 0,152 Uji homogenitas kedua kelompok Nilai F= 0,772 dengan df1 4 dan df2 16 Tingkat signifikasi sebesar 0,559 - Kelompok kontrol Nilai terendah = 60, nilai tertinggi = 90 Nilai rata-rata = 73,18 Nilai siginifikasi 2 tailed sebesar 0,405 - Kelompok Eksperimen Nilai terendah = 60, nilai tertinggi = 95 Nilai rata-rata = 78 Nilai siginifikasi 2 tailed sebesar 0,256 Uji homogenitas kedua kelompok Nilai F= 0,808 dengan df1 5 dan df2 15 Tingkat signifikasi sebesar 0,818
Independent Samples Test HASIL UJI T POSTTEST Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means F Sig. t df Sig. (2-tailed) Mean Difference Std. Error Difference 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper NILAI_POSTTEST Equal variances assumed .054 .818 2.290 45 .027 5.500 2.402 .663 10.337 Equal variances not assumed 2.303 44.913 .026 2.388 .690 10.310
SIMPULAN Berdasarkan rangkaian hasil penelitian dan analisis data yang dibahas pada bab sebelumnya, dapat ditarik suatu simpulan bahwa ada perbedaan keefektifan model pembelajaran Quantum Learning yang dikombinasikan dengan teori permainan Dienes pada mata pelajaran matematika terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa kelas V SD N Dukuh 05 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga semester II tahun pelajaran 2016/2017. Hal ini ditunjukan dengan nilai rerata aktivitas kelompok eksperimen lebih besar dibandingkan kelompok kontrol, yaitu 7,76 > 6,45 dengan angka probabilitas kurang dari 0,050, yaitu sebesar 0,018. Hasil belajar posttest rata-rata kelompok ekperimen dan kelompok kontrol juga memiliki perbedaan yang signifikan. Hal tersebut ditunjukan oleh rata-rata nilai posttest kelompok eksperimen lebih tinggi daripada rata-rata nilai posttest kelompok kontrol, yaitu 78 > 73,18 dengan angka probabilitas di bawah atau kurang dari 0,050, yaitu sebesar 0,027. Hal ini membuktikan bahwa model pembelajaran Quantum Learning yang dikombinasikan dengan teori permainan Dienes pada mata pelajaran matematika terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa kelas V SD.
TERIMA KASIH