SUYUDONO MANAJEMEN BANDAR UDARA PROGRAM STUDI GROUND HANDLING SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI KEDIRGANTARAAN YOGYAKARTA 2013
SEJARAH BANDAR UDARA PANGKALAN UDARA LAPANGAN TERBANG BANDAR UDARA
PENGERTIAN BANDAR UDARA BANDAR UDARA ADALAH : Adalah kawasan didaratan yang dipergunakan untuk tempat pesawat udara melakukan pendaratan atau lepas landas, dengan menaikkan/menurunkan penumpang dan bongkar/muat barang serta tempat perpindahan intra dan antar moda transportasi. Dan yang sudah dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan penerbangan serta fasilitas pokok dan fasilitas penunjang lainnya.
SERTIFIKAT UNTUK BANDAR UDARA Pemerintah mengeluarkan sertifikat untuk bandar udara yang memenuhi persyaratan sbb: Bagian yang diperkeras ( Runway/ Taxiway/ Apron) Area penyelamatan pada ujung landasan Rambu – rambu dan lampu – lampu landasan Ambang (threshold) landas pacu dan landas hubung Layanan pemadam kebakaran dan penyelamatan
Penanganan dan penyimpanan benda-benda dan material berbahaya Rencana darurat, pemeriksaan sendiri. Kendaraan darat, halangan-halangan (obstaeles). Perlindungan terhadap alat-alat bantu navigasi. Perlindungan umum. Pengurangan bahaya burung, dan kebersihan landasan dari partikel-partikel.
PERAN BANDAR UDARA Simpul jaringan transportasi/rute penerbangan. Pintu gerbang kegiatan perekonomian/ pembangunan/ stabilitas ekonomi. Tempat untuk alih moda transportasi. Menunjang kegiatan Industri, perdagangan, pariwisata. Membuka isolasi daerah (perintis). Memperkokoh wawasan Nusantara.
FASILITAS BANDAR UDARA SISI UDARA ( AIR SIDE ) SISI DARAT ( LAND SIDE)
Permukaan Rumput (untuk beban yang ringan) Grass-RWY SISI UDARA ( AIR SIDE ) Runway / Landasan pacu Adalah tempat arau daerah tempat untuk pendaratan dan lepas landas pesawat udara. Permukaan Rumput (untuk beban yang ringan) Grass-RWY Diperkeras dengan Aspal – Flexible RWY. Diperkeras denga semen – Concrete RWY.
Runway light / Lampu runway : SISI UDARA ( AIR SIDE ) Runway light / Lampu runway : Runway edge light : Lampu2 ditepi kanan kiri runway Threshold light : penerangan ambang batas landasan pacu (warna hijau) dilihat dari arah pendaratan Runway end light : penerangan pada batas akhir/ujung ladasan warna merah bila dilihat dari pesawat yang lepas landas. Approach light : Lampu?rambu penerangan yang dipasang pada perpanjangan runway
Taxiway Bagian yang menghubungkan RWY dengan Apron. Taxyway light/Lampu taxyway Taxyway light : Lampu warna biru yng dipasang di kanan/kiri taxiway guna memandu pesawat dari landasan pacu ke apron. Apron Adalah daerah untuk parkir pesawat udara yang akan menaikkan/menurunkan penumpang/ barang. ATC ( Air Traffic Control) berfungsi : Mencegah tabrakan pesawat di udara Mencegah tabrakan di darat/ air side Menjaga keteraturan dan mempercepat arus lalu lintas.
ALAT BANTU PENDEKATAN/PENDARATAN INSTRUMEN LANDING SYSTEM (ILS) : ILS, terdiri atas perangkat peralatan bantu navigasi yang terdapat didarat dan dipesawat udara, untuk pendaratan dengan pengendalian instrumen MICROWAVE LANDING SYSTEM (MLS) Bergantung pada pesawat yang dilayani, karena belum tentu diikuti oleh semua pesawat RADAR Radar adalah alat bantu navigasi yang berpusat didarat, stasiun radar mengetahui posisi dan arah terbang pesawat udara.
SISI DARAT (LAND SIDE) Terminal Adalah bangunan yang berada di area bandar udara sebagai tempat perpindahan antara moda transportasi udara dengan moda transportasi lain, yang di lengkapi dengan fasilitas yang di butuhkan penumpang Check in counter CIQ Ruang tunggu ( Lengkap dan nyaman ) Ruang kedatangan ( Lengkap Conveyor belt ) Lost n Found Garbarata/ pax step Perkantoran Maskapai Udara Tempat penjualan tiket ( Counter tiket ) Petugas imigrasi ( untuk INT’L ) Gallery/Outlet Restaurant/ Coffee shop Parkir kendaraan
FUNGSI TERMINAL Memberi fasilitas kepada moda trnsportasi untuk beroperasi. Untuk memudahkan pergantian antar moda transportasi yang sama maupun yang berbeda Memudahkan untuk konsolidasi. maniakkan/menurunkan penumpang atau barang. Tempat memberikan pelayanan thdp penumpang untuk menunggu proses angkut/ proses administrasi.
GROUND HANDLING Ground Handling adalah suatu aktivitas perusahaan penerbangan yang berkaitan dengan penanganan/pelayanan terhadap penumpang termasuk bagasi, kargo, pos, selama pesawat di darat. Yang dilengkapi dengan peralatan pembantu, untuk keberangkatan maupun kedatangan.
RUANG LINGKUP GROUND HANDLING ADA FASE/TAHAP : 1. PRE FLIGHT Kegiatan penanganan penumpang,bagasi, kargo dan pos sebelum pesawat berangkat dari bandara asal 2. POST FLIGHT Kegiatan penanganan penumpang, bagasi, kargo dan pos setealh pesawat tiba di Bandara tujuan.
OBJEK PENANGANAN OLEH GROUND STAFF Penumpang –Passenger handling Bagasi–Baggage Handling Barang kiriman/pos–Cargo/posHandling Ramp dan aircraft–ramp handling dan aircraft handling
Customer Satisfaction Reliability TUJUAN GROUND HANDLING Flight safety On Time Performance Customer Satisfaction Reliability
PROSEDUR KEBERANGKATAN PENUMPANG Sebelum check-in dibuka, dipersiapkan : Passenger Manifest / Passenger Name List (PNL) Boarding Pass ( untuk manual) Label tag (Security tag, Priority tag, Check baggage tag) Excess baggage ticket Seat allocation Purser Information Form Passenger Baggage Weight Sheet Form Passenger Transfer Message Free Baggage Allowance, serta cara menghitung Excess Baggage
LANGKAH LANGKAH DALAM PELAYANAN Menyapa dengan sopan santun Meminta dan memeriksa dokumen perjalanan penumpang (ticket, paspor,visa dll ) Mencocokkan dengan PNL Menimbang Bagasi dan memasang baggage claim tag Kalau ada excess baggage, penumpang diminta membayar dan dibuat excess baggage ticket Menanyakan apakah ada permintaan khusus (seperti: tempatduduk, makanan, dll) Apabila sudah selesai dan tidak ada masalah, berikan boarding pass serta ticket,paspor dan dokumen2 lainnya Ucapkan “SELAMAT JALAN atau SELAMAT TERBANG”
PROSEDUR KEDATANGAN PENUMPANG Petugas harus tahu jam kedatangan pesawat (ETA). Mengetahui jumlah penumpang transit, dan yang turun di Bandara tsb. Memberi transit card dan menunjukkan ruang transit/waiting room. Untuk penumpang yang turun di bimbing ke bagian imigrasi untuk pemeriksaan dan tempat pengambilan bagasi, lanjut pemeriksan pabean/duane. Apabila ada penumpang yang kehilangan/rusak bagasinya, dibimbing ke bagian Lost and Found.
PROSEDUR URUS BAGASI HILANG/RUSAK Lapor ke bagian Lost and Found Penumpang menunjukkan Baggage claim tag, akan dibuatkan Property Irregularitie Report (PIR)/Laporan kehilangan bagasi yang berisikan data2 penumpang ybs dan ciri2 koper. Untuk koper yang rusak, akan dibuatkan Damage report (Laporan kerusakan). Dan akan di perbaiki oleh perusahaan penerbangan/Airline ybs.
APRON AREA
KAPASITAS TEMPAT PARKIR DI APRON Tempat Parkir Pesawat untuk muat / bongkar muatan yang terdiri dari Penumpang / Bagasi / Cargo dan Pos. Tingkat Keterisian tempat parkir tergantung: Jenis Pesawat (ukuran / bobot/ fungsi dan peran) Penerbangan dari Originating / persinggahan Jumlah penumpang / Bagasi / Cargo dan Pos Efisiensi petugas di Apron Jenis penggunaan tempat parkir (khusus / umum)
LOAD CONTROL Load control adalah unit yang menerima data2 pesawat dan muatan yang terkait, untuk dihitung agar mndapatkan keseimbangan dan daya angkut yang maksimal dengan tetap mengacu pada safety dan economical operation
TUJUAN LOAD CONTROL Aktivitas Load Control dalam menjalani fungsinya untuk memperoleh pelayanan yang aman dan benar dan terjalin koordinasi yang baik dengan pihak terkait, seperti : Mengusahakan maksimum payload Menyusun muatan sesuai dengan urutan destination load Memperhatikan faktor ramp safety dan OTP
TUGAS LOAD CONTROL Mempersiapkan registrasi a/c, crew, pantry, basic weight dan basic index. Membuat ideal trim di sistem atau manual Menerima data CPM dan LDM Membuat Loading instruction untuk Loading Menerima data actual cargo dari ware house Menerima data fuel dari ramp handling Menerima data penumpang dari check-in conter (setelah closing)
TANGGUNG JAWAB LOAD CONTROL Sesuai struktur orgnsi, Manajer operasi berikut Load master bertanggung jawab atas pelaksanaan proses load control. Setiap personal yang menjalankan fungsi sbg load control wajib bertanggung jawab atas setiap aktivitas yang di jalankan.
PROSEDUR LOAD CONTROL Pelaksanaan Load control mengacu pada SOP perusahaan Prosedur mempunyai tujuan: Weight & Balance Pembebanan pada pesawat Informasi dalam Load sheet sesuai dengan actual load
FUNGSI LOAD COTROL FUNGSI (1) LOAD PLANNING Merekap semua data yang terkait dengan load Merencanakan uplift discharge dari load dgn mengacu pada kapasitas pesawat Merencanakan penanganan special loads, mengacu pada adanya restrictions, maksimum quantities.
WEIGHT & BALANCE PRECALCULATION : Perencanaan total load untuk pesawat, tidak melebihi nilai maksimum yg diijinkan. Precalculation dari W/B dari peswat, hal ini merupakan mandatory pada pengerjaan loadsheet manual. Precalculation untuk sistem Departure Control System (DCS). Dibuat saat W/B mau ditutp (limit operation). COMPLETION LOADING INSTRUCTION : Menetukan distribusi Mencetak Loading Instruction Menandatangani Loading Instruction Melaksanakan breifing kepada petugas load master untuk pemuatan d pesawat
FUNGSI LOAD CONROL FUNGSI (2) Supervisi pemuatan ke pesawat yang mengacu pada LOADING INSTRUCTION REPORT, meliputi pekerjaan sbb : Pastikan ULD dalam kondisi serviceable Pastikan lashing/spreading dalam pemakaian yang benar Periksa kondisi packing dari dangereous goods yang akn ditempatkan di bulk Pastikan Dangereous goods dan special goods lainnya disimpan dengan benar Selama proses penyelesaian, setiap perubahan harus dikonfirmasikan kepada load control
FUNGSI LOAD CONTROL Fungsi (3) Compliting & Checking Loadsheet terhadap LIR ( Loading Instruction Report) atau dokumen lainnya Petugas Load control menanda tangani, mencantumkan nama dan unit serta memastikan hal2 sbb : Pastikan index yang dipergunakan untuk aircraft type, jumlah crew dan pentry Pastikan jumlah take-off weight, trip fuel,dengan data pengisian (fuel order)
LANJUTAN Pastikan pengisian data transit load dari load sheet Pastikan final load sheet terhadap data passenger terakhir dan terhadap data loading terakhir Pastikan posisi loading dari dangerous goods dan special loads lainnya tercantum pada NOTOC
LANJUTAN Pastikan total traffic load tidak melebihi dari jumlah yang diizinkan Pastikan perhitungan telah dilakukan dengan benar, masuk dalam batasan yang diijinkan : perhitungan balance dan kondisi loading d pesawat< termasuk kondisi LMC (jika ada).
LANJUTAN Pembuatan Load Message : Up-dating Nbr, cargo, baggage, actual fuel sesuai kondisi aktual trakhir selanjutnya mengirim LDM/CPM/CLI Pembuatan Laporan Membuat daily journal report, filing laporan
CARGO AREA
CARGO AREA Cargo Handling adalah suatu rangkaian proses pekerjaan penyelesaian kargo saat mulai diterima sampai dimuat ke dalam pesawat untuk diangkut dari suatu kota ke kota lain di dalam maupun di luar negeri
PROSES PEKERJAAN Penerimaan ( Acceptance ) Timbang barang Pembuatan Dukomen angkut Build -up/ Break -down dari dan pallet/Container atau gerobak cargo Penarikan dari gudang ke pesawat dan sebaliknya.
LANJUTAN Loading /unloading ke /dari pesawat Penyimpanan ( Storage ) Pengiriman ( Delevery )
PERGUDANGAN Cargo Handling dpt berjalan baik apabila pergudangan/gudang mempunyai sistem, prosedur , sarana dan prasarana .
SISTEM Untuk pembuatan bukti timbang/BTB digunakan program yang di- install dalam computer Manifest Cargo dibuat dengan cara mengisi form yang tersedia.
PROSEDUR Tiap gudang mempunyai acuan kerja yaitu Standard Operation Procedure (SOP) Peraturan mengenai syarat dalam cara menerima, menyusun ke pallet dan container, serta menarik dan memuat dalam pesawat. Perturan yang terdapat pada Cargo Information Notice
SARANA & PRASARANA Timbangan Komputer Printer Ruang kantor dan telepon Mesin X-Ray Mesin telex Fasilitas bergerak Fasilitas tidak bergerak
DOKUMEN DOKUMEN PENDUKUNG PENGIRIMN KIRGO DOMESTIK Acceptance :CBA (Cargo Booking Advice), PTI (Pemberitahuan Tentang Isi), BTB (Bukti Timbang barang), SMU (Surat Muatan Udara), CN 38 (pos), Shipper Declaration for Dangerous Good, Checklist for Dangerous Goods, DB (Delivery Bill),
LANJUTAN Outgoing : CBA (Cargo Booking Advice CLP ( Cargo Load Plan) SMU ( Surat Muatan Udara ) CN 38 (pos) Checklist Build up, Manifest Cargo Out bound NOTOC ( Notification to Captain) DO (Delivery Order) penarikan Cargo
RAMP RAMP DISPATCHER RAMP SEFETY RAMP HANDLING
RAMP DISPATCHER Ramp Dispatcher bertujuan agar segala aktivitas yang dilakukan untuk memberikan pelayanan selama pesawat berada didarat dapat berlangsung dengan aman, tertib dan teratur. Bertanggung jawab untuk mengawasi dan mengkoordinasikan segala aktivitas RAMP berkaitan dengan keberangkatan/kedatangan pesawat
LANJUTAN PROSEDUR Memeriksa semua pelengkapan kerja dan data data sbb : Radio komunikasi / HT Transportasi/ kendaraan ramp Ramp checklist No. Penerbangan (Flt. Nmbr) Registrasi pesawat ( PK untk Ind ) Posisi parkir pesawat. Tipe pesawat
LANJUTAN Jumlah fuel Jumlah penumpang dan PBS (VIP, CIP, STRC) Pemesanan catering Cargo (kondisi packing) Crew (jumlah crew aktif) Mengikuti breafing sebelum menjalankan aktivitas ground handling. Memeriksa dan Mengkoordinasikan dengan semua telex yang masuk berkaitan dengan penerbangan tersebut.
LANJUTAN Berkoordinasi dengan Departure Control tentang kedatangan / keberangkatan pesawat. Memastikan informasi jumlah crew yang aktif maupun ekstra crew (bila ada) Berkoordinasi dengan unit terkait untuk kesiapan proses handling.
LANJUTAN Berkoordinasi dengan : Crew (kokpit/cabin) Boarding Gate Bagian cargo Teknik Operator GSE Catering Load Master dan Load Control Cabin Cleaning Loading Unloading
LANJUTAN Langkah terakhir : Menginformasikan ke unit terkait apabila terjadi irregularities Koordinasi dengan kokpit/cabin untuk boarding Koordinasi dengan petugas teknik tentang kondisi pesawat (pesawat kondisi baik / perlu perbaikan) Memastikanjumlah fuel dan menandatangani Memonitor aktivitas yang ada di sekitar pesawat
LANJUTAN Informasi ke unit terkait tentang berat bagasi,pos, dan kargoataupun muatan khusus lainnya Memastikan Jumlah Catering Uplift sesuai dengan jumlah penumpang on board Monitor Pelaksanaan Cleaning Service sampai siap proses boarding Memeriksa flight document (Passenger Manifest, Cargo Manifest, General Declaration, Load sheet) Koordinasi dngan petugas Boarding Gate
LANJUTAN Koordinasi dngan Check-In Counter dan Load Control untuk mngetahui kmungknan adanya penambahan/pengurangan pax dsb Monitor kendaraan untuk boarding apabila pesawat parkir di remote area Mengisi data akurat ke Ramp Handling Check List Memastikan ETD-10 (Tidak ada aktivitas di sekitar pesawat ETD–5 menit tutup pintu Koordinasi dngan Departure Control untuk mnentukan Delay Code bila ada ktrlambtan
LANJUTAN Berkoordinasi dengan unit terkait untuk mengakomodasi permintaan penambahan peralatan. (Misal : GPU, GTC,AC Car)
RAMP SAFETY Ramp Safety bertujuan : Memberikan panduan tentang aspek keselamatan selama pelaksanaan HANDLING. Mencegah kecelakaan d area RAMP. Menghindari kecelakaan penumpang, petugas, keruskan pesawat,GSE, atau fasilitas lain. Meningkatakn pelayanan GSE Meningkatkan OTP
LANJUTAN GM, bertanggung jawab terhadap keselamatan selama pelaksanaan handling pesawat dan memberi informasi ttg keselamatan di ramp kpd bawahan. Mnjr/spv bertanggung jawab dalam mengawasi kgiatan operasional di ramp sesuai SOP dan aturan penerbangan. Petugas ramp handling bertanggung jawab langsung pada keselamatan psoses handling pesawat.
LANJUTAN PROSEDUR : Parkir dan pergerakan pesawat< meliputi : Engine Starting. Yang perlu diperhatikan saat engine starting adalah Menjamin keselamatan penumpang, barang dan peralatan disekitar pesawat. Selama Engine starting harus diawasi oleh petugas yang memiliki otorisasi/licence Pastikan bahwa disekitar area bahaya bebas dari semburan/isapan engine. Pastikan sebelum engine starting dimulai seluruh pintu akses dan pintu panel telah tertutup dngan sempurna
LANJUTAN Dalam proses engine starting dengan petugas ground ( teknik) bahwa proses starting berjalan lancar Menghindari gerakan-gerakan petugas di ramp yg dapat mngakibatkan salah inteprestasi / komunikasi dngan kokpit crew Petugas yg bertanggung jawab kpada proses engine starting hrus memiliki pengetahuantentang prosedur dan regulasi Semua pin pda gear, wheel chock, dan ground power unit harus sudah dilepas sebelum pesawat bergerak Harus ada fasilitas pemadam kebakaran yg mudah dijangkau / standby
LANJUTAN Panduan Pergerakan Pesawat (Marshalling) Hal-hal yg harus diperhatikan oleh marshalling adalah: Gerakan Pemandu Hrus bertul teramati oleh flight crew/kokpit crew Pemandu Menggunakan tanda isyarat yg sudah baku Posisi Pemandu dapat dilihat dan menjaga kontak komunikasi visual sampai pesawat berhenti secara sempurna Selama Marshalling memandu pesawt tdak diijinkn petugas memandu pergerakan lain (GSE/kargo)
LANJUTAN Pelindungan terhadap semburan JET dan Kebisingan Hal-hal yang harus diperhtikan oleh petugas di area Ramp : Pada saat pesawat datang semua petugas dan GSE hrus diam sampai pesawat yg dipandu berhnti sempurna Disekitar engine intake dan exhaust harus bersh dari peralatan dan manusia Petugas tdak dperkenankan menyebelahi engine Dilarang menyentuh Bagian Engine, rem atau roda , kemungkinan temperaturnya sangat tinggi (panas)
LANJUTAN Hindari berjalan di dpan engine yang sedang running A / C Loading, Unloading Passenger Utamakan keselamatan penumpang boarding / turun di area Ramp khususnya untuk pesawat Parkir di Remote Area, seperti: Pemasangan tangga pesawat dngan benar dan dikunci. Kapasitas beban maksimum tdak dilampaui.
LANJUTAN Hal-hal yg menghambat gerakan penumpang maupun pesawat (mis, kabel gruond power, oli, genangan air) Perhatikan apa ada pesawat lain yang bergerak melintas Penumpang tdak diijinkan berada di area Ramp karena berbahaya Selama pax d area Ramp ada d bwah pngawasan petugas Penumpang atau petugas dlarang merokok d Area Ramp
LANJUTAN CARGO HANDLING Prosedur yang harus diperhatikan dlam penanganan kargo : Jangan menumpuk kargo terlalu tinggi Kargo disusun dengan benar diatas grobak/pesawat Gunakan kain terpal dan pengikat kargo atau penutup sisi samping grobak supaya tidak jatuh Pengoprasian Conveyor Cargo / Baggage Conveyor Loader atau HLL (High Lift Loader) dan forklift harus sesuai dengan perintah Jangan mengangkat/mendorong/menarik kargo lebih dari kemampuan fisik
LANJUTAN Pda penanganan kargo di ruang yang sempit hendaknya di dorong bkan di angkat Hindari menggunakan perhiasan (gelang /cincin)
Lanjutan AIRCRACT SERVICING (PELAYANAN PESAWAT) Operasi pelayanan pesawat terdiri dari : Fueling Water service Lavatory service Dari ketiga pelayanan pesawat tersebut yang paling beresiko adalah fueling.
Lanjutan AIRCRAFT REFUELING. Refueling untuk d Indonesia dilaksanakan oleh PERTAMINA, sedangkan Gruond handling sebagai supervisor, dan pada saat refueling harus d waspadai karena berpotensi terjadi kebakaran. Sumber – sumber pengapian. : Listrik statis Rokok Loncatan bunga api
Lanjutan Water servie . Water service untuk d pesawat, harus memenuhi persyaratan sanitasi dan higienis yang disetujui oleh Departemen Kesehatan. Dalam proses pelayanan air ke pesawat< perlu diperhatikan hal-hal sbb: Tidak tumpah Perangkat ( spt : tangga atau lainnya) dijaga harus tetap kering Operator Water svc tidak mengoperasikan Lavatory Svc Pakaian operator harus rapi dan bersih. Kendaraan water svc jgn berdekatan dgn Lavatory svc.
Lanjutan Lavatory Service Lavatory svc relatif sama dngan Water svc, Hanya lavatory Svc menangani limbah . Namun tetap harus memenuhi standar yang ditentukan. Hal-hal yang perlu diperhatikan: Intake fan jangan dioperasikan saat operasi Lav Car/svc. Mnghindari bau. Regulasi/peraturan pembuangan untk mencegah penyebaran penyakit Pengoperasian Lav svc jgn bersamaan dng pengoperasian water svc
Lanjutan Operator berpakaian rapi dan bersih beserta kendaraannya sehungga memp citra mengutamakan kebersihan Parkir kend Lavatory Service jangan berdekatan dengan kendaraan water service
PARKIR DAN PENGOPERSIAN GSE GSE, terdiri dari motorized dan non – motorized. Hendaknya di parkir ditempat yang telah ditentukan. Dalam pengoperasian GSE harus diperhatikan, hal-hal sebagai berikut : Harus ekstra hati-hati. Pada saat kedatangan pesawat n parkir, semua peralatan GSE diletakkan di ramp di belakang garis garis batas dgn posisi parking brake Mobil tangga untuk pax harus beropersai secara sempurna.
LANJUTAN Setiap wing tip dan depan engine hendaknya diberi pengaman/ pembatas. Semua GSE harus memiliki perlengkapan parking brake dan berfungsi dengan sempurna. Semua GSE harus dalam kondisi laik operasi. (terutama yang motorized). Kcepatan GSE tidak boleh melebihi 5km/jam Lakukan pengecekan sblm pengopersian GSE. Semua kabel2 dan selang2 yang ada di peralatan harus tergulung pada tempatnya. Peralatan yg memp fungsi naik turun, pada saat jalan hrs posisi turun penuh, kecuali sdh dekat pesawat
LANJUTAN Dilarang angkut bagasi atau cargo dengan menggunakan peralatan/GSE yang tidak di rancang utuk funsinya Cargo harus dimuat di gerobag barang dengan posisi rata, yg berrat dan besar dibawah, supaya seimbang/stabil. Semua penutup dalm posisi sempurna. Meskipun gerobag (dolly) pengoperasiannya manual, akan tetap ekstra hati2 untuk menghinadri kecelakaan.
Semua pengunci, rel pada kendaraan pengangkut pallet n container, hrs diperiksa setiap saat. Peralatan yang u/s, ditempel tag, segera di krm k unit repair. Tag/label berisikan : tipe dan no inventory/alasan u/s, tanda tangan suprvisor.
PEDOMAN PETUGAS DI AREA RAMP Setiap petugas harus harus : Tahu bagaimana menyelesaikan tugasnya sesuai fungsi masing2 Tahu tata letak fungsi/lokasi setiap bag pesawat yg di kerjakan/dilayani Memeperhatikan traffic light atau tanda2 marka dg seksama.
Memahami peraturan yg berkaitan dgn jet blast. Mentatai peraturan dan ketentuan d ramp area, khususnya petunjuk arah dan batas kecepatan. Memeriksa kondisi peralatan dan kendaraan GSE yang akan dipergunakan
LANJUTAN Tidak mengundurkan kendaraan GSE ke arah pesawat/wing tanpa d pandu. Dalam melakukan parkir peralatan/kendaraan GSE, pastikan roda keadaan lurus,rem tangan berfungsi baik, serta mesin di matikan. Parkir kendaraan GSE d tempat yang telah ditentukan. Kalau terpaksa harus melintasi runway, harus ijin tower. Tidak memotong jalan, saatada pergerakan pesawat. Tidak melepas kabel2 yang masih memiliki tegangan. Menggunakan peralatan GSE sesuai dgn fungsinya.
LANJUTAN Gunakan Opewrating Manual dalam melakukan pekerjaan Berkoordinasi dengan personel yang punya otorisasi apabilaperlu penyelesaian khusus Tidak meremehkan setiap incidentsekecil apapun resikonya( mis ke Ramp Safety Officier ) GSE motorized, hanya boleh dkemudikan staff yng punya licence Tidak boleh bercanda/sembrono di area ramp Hanya petugas yang bersertifikat yg boleh untuk mengoperasikan peralatan GSE motorized.
PROSEDUR DI RAMP UNTUK SAFETY DAN SECURITY Memeriksa perlengkapan kerja dan data-data Mengikuti breifing tentang aktifitas ramp handling Memeriksa dan mengkoordinasi dg operasi penerb Memberikan informasi ke unit2 terkait apbl terjadi irreg . Berkoordinasi dg Departure Control.
LANJUTAN Petugas yang bersertifikat yang diijinkan mengoperasian peraltan GSE, maka bisa dilakukan sbb : Training Setelah training dilakukan ujian oleh instruktur yang berkualitas dan bersertifikat Recurrent training Operator memp SIM, A/BI/BII Petugas bertanggung jwb terhadap peralatan
PERLINDUNGAN TERHADAP SEMBURAN JET DAN KEBISINGAN Petugas pada saat starting dan running engine, harus menggunakan penutup telinga . Guna untuk melindungi telinga dari kebisingan (noise) yang dapat mengangibatkan gangguan pendengaran, baik sementara maupun permanen. Penutup telinga tersebut harus disahkan oleh DepKes Penutup telinga tipe headset dan microphone, harus secara berkala di sterilkan, demikian juga headset dan microphone di pesawat. Dilarang menggunakan bola lampu. Sbg penutup telinga
PELAPORAN RAMP INCIDENT/ACCIDENT TUJUAN : Memberikan panduan tat cara pelaporan atas terjadinya kecelakaan di area RAMP/APRON yang mengakibatkan kerusakan pada pesawat atau cedera pada petugas maupun penumpang. TANGGUNG JAWAB: Mngr Operasi atau aircraft servicing bertanggung jwb atas permbuatan laporan kecelakaan sesuai dgn kejadian sesungguhnya yg terjadi di wilayah Bandara yg mnjadi tangg jwbnya. GM, bertangg jwb atas laporan tsb kpd operator peswt dan unit yg betangg jwb menindak lanjuti kejadian tsb. Setiap petugas di lapangan hrs mengenal form pelaporan ramp incident/accident dan cara pengisiannya
LANJUTAN Jika terjadi incident/accident yang mengakibatkan kerusakan walaupun minor, operator GSE segera melapor kpd supv secara lisan atas kejadian tsb. Security persh yg sedang bertugas pd saat itu hrs segera mengamankan lokasi kejadian, serta barang2 bukti atas incident/accident utk keperluan investigasi.
Lanjutan.... Suprv setelah menerima laopran segera mendatangi lokasi kejadian dengan membawa form GROUND INCIDENT/ ACCIDENT/DAMAGE REPORT, untuk diisi sesuai fakta kejadiannya. Apbl pihak Airport Authority atau operator/airline hendak melakukan pemeriksaan thd operator GSE, supv harus mendampingnya.
Lanjutan Form GROUND ACCIDENT/INCIDENT/DAMAGE REPORT yang sudah diisi lengkap diserahkan ke GENERAL MANAGER, untuk diteruskan ke Kantor Pusat Operator (Airline/maskapai) dan Direktorat Keselamatan Penerbangan untuk ditindaklanjuti penyelesainnya.
LOAD MASTER TUJUAN : Memberikan panduan tentang aktivitas yang harus dilakukan oleh Loading Master dalam menjalankan funsinya sehingga terjalin koordinasi yang baik dan benar dgn pihak2 terkait. LINGKUP: Berlaku untuk semua yang bertugas menjalankan fungsinya sebagai Loading Master. TANGGUNG JAWAB : Man Oprs, Kadin Apron terkait (sesuai Struktur Orgnss Cab) bertangg jwb atas pelaksanaan loading/unloading yg berada di wilayah Bandara yg menjadi tangg jwbnya agar berjalan sesuai dengan aturan yg berlaku.
LANJUTAN Setiap personel yang menjalankan fungsinya sbg Load Master wajib dan bertangg jwb untuk menjalankan setiap aktivitas seperti yang tertulis di panduan ini agar terjamin keselamatan penerbangan yang di layani. PROSEDUR : Persiapan : Mengikuti Breifing/debreifing yang diadakan setiap pertukaran (shift) kerja dan sebelum melaksanakan tugas kegiatan kerja. Memeriksa segala message yang masuk yang berkaitan denganproses loading/unloading yang sudah maupun yang akan dilakukan.
LANJUTAN Pelaksanaan Loading (Pemuan). Memeriksa kelengkapan data yang ada Load Plan/ Load Instruction trhdp data : ( No. Penerbangan/ Registrasi pesawat/ tanggal/rotation or destination) Melakukan koordinasi dengan unit terkait untuk memastikan dan mengantisipasi kendala2 operasional berkaitan dengan GSE.
Lanjutan... Memastikan kesediaan GSE dlm rangka loading yang akan dilaksanakan< sebagai berikut : Pesawat Narrow Body a. BTT ( Baggage Towing Tractor) b. BCT ( Baggage Cart) c. BCL ( Baggage Conveyor Loader
LANJUTAN... Pesawat Wide Body : a. MDL ( Main Deck Loader ) b. HLL ( High Lift Loader ) c. BCL ( Belt Conveyor Loader ) d. CTL ( Cargo Transporter Loader ) – untuk Transfer load e. BTT ( Baggage Towing Tractor ) f. BCT ( Baggage Cart ) g. CDL ( Container Dollies ).
Lanjutan.... Mencatat waktu mulai aktivitas loading (pemuatan ) Memastikan bhw posisi gerobak bagasi dengan beban penuh ( cgo/ mail/bagg) berada di di belakang garis parkir pesawat, selama menunggu kode marshaller sampai Peswt berhenti sempurna Menghitung dan mencatat jumlah AWB/SAWB (SMU) dari cargo/mail sesuai flight number, destination, dan kategori resiko. Memastikan bhw semua alat pengaman pada compartment (net, lock) sdh terpasang pada tempatnya.
LANJUTAN.... Melihat secara fisik kondisi cgo/mail trhdp kemungkinan kerusakan kemasan/pelindung. Meyakinkan bhw DG/perishable item/live animal dan brg2 lain yg perlu penanganan khusus, telah ditangani sesuai peraturan yg berlaku. Melakukan koordinasi dan klarifikasi dg LOAD CONTROL apabl terjadi penyimpangan2 yg terjadi pd barang. Melakukan koordinasi dg load control, apbl terjadi Volume minus ( space tdk mencukupi), sehingga terjadi perubahan load sheet.
LANJUTAN.... Melakukan koord & klarifikasi dgn Load control, apbl terjadi Load planning tidak ideal, sehingga mempengaruhi Weight & balance. Melaporkan ke Load Control muatan actual (actual load) yng dimuat d peswat agar segera dibuat final load sheet, sebagai berikut : a. Total Weight dan pieces dari cargo keseluruhan b. Total weight dan pieces dari mail keseluruhan c. Total weight dan pieces dari bagasi keseluruhan
Lanjutan.... Melaporkan jika ada penyimpangan/ kerusakan pd sistem peswat yg terjadi selama proses loading/unloading. Memastikan posisi gerobak bagasi pada peswt, baik penuh atauun kosong untuk loading/unloading, sbb : * Didepan wing tip peswt hrs paralel dgn bagian depan hidung pesawat. * Di belakang wing tip pswt, harus paralel dg bagian ekor pswt * Pergerakan peralatan GSE, dengan muatan penuh atau kosong dilarang / tidak diijinkan melalui bawah wing tip pswt.
Lanjutan... Menutup dan meyakinkan bahwa seluruh pintu kargo sudh terkunci dgn sempurna. Loading instruction di file dalam sistem file tertentu dan di gabung dengan file load sheet untuk setiap penerbangan.
Lanjutan ..... Pelaksanaan unloading : Memeriksa/ memastikan Daily log aircraft shedule Mengumpulkan dan menyortir data2 atau message yang berkenaan dengan periapan unloading yg akan dilakukan. Berkoordinasi dgn unit terkait untuk memastikan dan untuk mengatisipasi kendala2 operasional yg berkaitan dgn GSE. Meyakinkan tersedianya GSE untuk unloading.
Lanjutan.... Melakukan persiapan unloading dgn urutan mulai dar compartmen belakang kmdn beralih ke depan. Melihat secara fisik kondisi cargo/mail kondisi crg/ mailttg kemungkinan kerusakan kemasannya/pelindungnya. Meyakinkan bhw DG/Perishable item/ Live Animal msh dalam kondisi aman. Lepaskan kunci/lock dri Pallet/ container sebelum d off load.
Lanjutan..... Menggunakan CTL untuk transfer muatan dari HLL ke Cargo dollies atau sebaliknya. Memeastikan bhw saat psoses transfer dollies dalam posisi terkunci Melakukan unloading sesuai dengan kategori/klasifikasi, dan prioritas (mis. Bagasi excutive, brg perishable, live animal). Memberi instruksi kpd operator BTT, yg membawa cargo utk mengirim/membawa ke make-up area atau gudang cargo. Menggunakan delvry order dokumen untk serah terima cargo/ bagasi
DEPARTURE CONTROL DEPARTURE CONTROL : Adalah tempat pergerakan atau movement departure dan arrival pesawat Garuda di apron selama 24 jam, khususnya d terminal E dan F Departure Control : DCS ( Departure Controlled System) yang berhubung ke terminal Garuda GFIS ( General Flight Information Service). SITATEX : Fasilitas telex jaringan SITA FIS ( Flight Information Sistem)
Lanjutan..... OPR : Perubahan-perubahan scedule penerbangan sebagai acuan OM/RESV untuk mengubah schedule. OM : Unit yang merevisi pesawat, roration aircraft, scedule untuk di teruskan ke ACS (Catering), Load control ( config, pax dan aircraft) Departure Control bertujuan untuk menetapkan metode dlm mempersiapkan,melkasanakan dan menyelesaikan semua kegiatan yg berhub dengan Departure.
Lanjutan..... Work instruction adalah penanganan irregularities yang berlaku untuk seluruh personal dalam menjalankan tugas sbg Departure Control. Sebagai Referensi : * Quality Control * Gapura SOP * AHM ( Aircraft Handling Manual ) * DDG ( Dispatch Deficing Guide ) Check List Handling Date , utk monetoring aircraft yg dep, arr, boarding, delay selama proses berlangsung d apron.
TUGAS UMUM DEPARTURE CONTROL Meng koordinasi/menginformasikan kpd seluruh pihak yang ada hub dengan keberangkatan/kedatangan pesawat. Mempersiapkan/ menghubungi seluruh pihak yang ada hubungannya dengan operasional airline (jadwal kedatangan/keberangkatan dan aircraft). Memepersiapkan bantuan kepada Air Crew (cockpit dan cabat)... Menjalin hub kerja dan berkoordinasi dengna pihak airline utuk menghuindari penyimpangan2....agar kepuasan pelanggan tercapai. Mengadakan pertemuan routine antara airline dan Gapura (selaku ground handling ). Mengenai opersional
LANJUTAN ..... Dasar dasar penggantian aircraft : * Aircraft rusak * Aircraft technical. * Aircraft late arrivAl * Crew rotation/ aircraft rotation. * Booking Posisition * High demand (passenger/ cargo).
Alur Proses Departure Control Monetoring jadwal pada GFIS ( General Flight Information Service ). * Aircraft Registrasi. * Flight Number * Departure time * Arrival time * Aircraft Rotation. Pencatatn kegiatan pelayanan selama di Aircraft. Menentukan delay code. Konfirmasi delay code. Pengiriman Flight Movement.
RAMP HANDLING Ramp Handling merupakan sutuan unit yang bertugas sbg koordinator dalam pelaksanaan handling pesawat ( Ramp Dispacher) di apron mulai block on sampai block off. Unit yang terkait untuk mendukung perencanaan penerbangan adalah : * awak cockpit/awak cabin * Petugas Boarding Gate * Petugas Cargo * Load Control * GSE
Lanjutan..... * Loading Master * Tehnik * Pertamina * Katering * Cleaning Service * Porter * Security